Anda di halaman 1dari 50

BIOSTATISTIKA

(Drs.H.Syafie Ishak, SKM.,M.Kes)


Statistika
Ilmu pengtahuan yg mempelajari ttg
pengembangan, dan aplikasi metode
pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisa/
intepretasi data numerik, sehingga kesalahan dlm
pengambilan keputusan dpt diperhitungkan secara
matematik.

Biotatistika
Cabang ilmu statistik yg berkaitan dg aplikasi
metode statistik pd persoalan dibidang biologi,
kedokteran dan kesehatan
Lanjut.....
Fungsi Statistik Bidang Kesehatan
 Memberi keterangan/gambaran ttg masalah kes
 Penentuan prioritas masalah yg perlu ditanggulangi
 Bahan yg dpt digunakan utk perenc bid.kes
 Dpt membandingkan tk.kes. masyarakat
 Menilai & menganalisa hasil usaha kes.
 Dpt menentukan kebutuhan dlm lap.kes yg sdh atau blm
dipenuhi
 Dapat mencari hubungan sebab dan akibat
 Dokumentasi data kes masy.
Ruang Lingkup /Kajian Stastistik
Berdasarkan tahap-tahap kerja, maka statistik
dibedakan atas 2 macam

1. Statistik Deskriptif
Metode dan prosedur statistik yg dipakai terbatas
pada :
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Penyajian data
 Analisa data
tanpa perlu adanya peramalan dan pembuktian
statistik
Lanjut .....
2. Statistik Inferensial
Metode dan prosedur seperti yg dipakai pd statistik
deskriptif dan disertai pengambilan kesimpulan dg
pembuktian secara statistik thd hasil dari sampel atau
populasi.

POPULASI

Rerata () Inferensial statistik


Standar deviasi ()
Parameter
populasi
SAMPEL
Rerata (X)
Standar deviasi (SD)
Pengambilan sampel Statistik sampel
DATA
Data diartikan sebagai keterangan atau fakta
mengenai suatu benda, persoalan atau keadaan

Data statistik dibagi 2


1. Data kualitasif  data berbentuk kalimat (mis.
sehat, sakit, Jenis kelamin)
2. Data Kuantitatif  data berbentuk bilangan/
angka
a. Diskrit  data berbentuk bilangan bulat
(mis.Frek.kunjungan ke yankes, jlh anak dsb)
b. Kontinu  data berbentuk bilangan pecahan
(mis. BB, TB, dsb)
SUMBER DATA KESEHATAN
1. Data Primer
 Sensus
 Survei
 Eksperimen

2. Data Sekunder
 Pencatatan peristiwa vital (kelahiran,kematian dan
pelaporan penyakit)
 Catatan kasus
 Laporan dan publikasi
Data Menurut Skala Ukur
Ada 4 jenis data menurut skala pengukuran
 Data Berskala Nominal
 Data Berskala Ordinal Data kategorik atau
data kualitatif

 Data Berskala Interval


Data Numerik atau
 Data Berskala Rasio data Kuantitatif
1.Skala Nominal
Terdiri atas dua atau lebih kategori, kalau dua kategori disebut
dikotomi, tiga atau lebih kategori disebut pilikotomi
Cth: - Jenis kelamin : laki - Perempuan (dikotomi)
- Status perkawinan : Menikah – lajang - janda/duda
(polikotomi)

2.Skala Ordinal
Memiliki tambahan kualitas, yaitu penjenjangan, kategori-
kategori diurutkan, jarak antar kategori tdk harus sama.
Cth: - Pendidikan: SD – SLTP – SLTA – Universitas
- Kebiasaan Merokok :
Tdk Perokok _ Perokok ringan _
Perokok sedang - Perokok berat
Lanjut .....
3. Skala Interval
Data ini menempati level pengukuran data yg lebih tinggi dari data
ordinal, selain dpt berjenjang urutannya jg dpt dikuantatifkan
Cth : Suhu
- Cukup panas, jika temp. antara 50°C - 80°C
- Panas, jika temp. antara 80°C - 110°C
- Sangat Panas, jika temp. antara 110°C - 140°C

4. Skala Rasio
Data dg tk pengukuran paling tinggi diantara data lainnya,
perbedaan dg data interval yaitu data rasio memiliki nol absolut
( nol berarti yg diukur tdk ada)
Cth : - BB bayi dalam kg (tidak ada 0 kg BB)
- Pendapatan dlm Rp (tidak ada 0 rupiah)
- Hb grm/100 cc darah (tdk ada 0 grm/100 cc darah)
8 Variabel di bawah ini, apa hasil ukur
dan skala ukur? PR

1. Status ISPA
2. Suhu badan
3. Kelengkapan imunisasi
4. Tingkat pendidikan
5. Jenis malaria
6. Status BBL
7. Status gizi
8. Pengetahuan ibu ttg LGG
Contoh. Defenisi Operasiaonal
Variabel

Variabel Defenisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala Ukur
Pengetahuan Pemahaman - Alat tes - Mengajukan - Baik Ordinal
ibu tentang seorang ibu pengetahuan pertanyaan - Cukup
LGG tentang manfaat - daftar ceklis dengan - Kurang
dan cara ketrampilan Membagikan
membuat lurutan alat tes
gula dan garam -Menyebarkan
untuk mengatasi alat tes
diare pada anak - wawancara
METODE PENGUMPULAN DATA
Secara garis besar metode pengumpulan
Data diklasifikasikan sbb:

I. OBSERVASI (PENGAMATAN)
Suatu prosedur yg berencana, antara lain meliputi melihat
dan mencatat jumlah dan aktivitas tertentu yg ada
hubungan dg permasalahan. Variasi pengamatan mulai
dari yg sederhana s/d memerlukan ketrampilan yg
memerlukan alat canggih
II. WAWANCARA (Interview)
Suatu metode pengumpulan data, dmn peneliti
mendptkan keterangan secara lisan dari responden
melalui suatu pertemuan atau percakapan.

Jenis Wawancara
a). Wawancara tidak terstruktur
Dlm wawancara ini pertanyaan-pertanyaan yg
dikemukakan tdk sistematis, melompat-lompat
dari suatu peristiwa keperistiwa yg lain tanpa
berkaitan.
Wawancara ini hanya cocok sebagai teknik
pengumpulan data guna memperoleh data-data
khusus yg mendalam
b). Wawancara terstruktur
Wawancara dilakukan berdasarkan
pedoman-pedoman berupa kuesioner
yg telah disiapkan sebelumnya.
TEKNIK PENYAJIAN DATA
I. Penyajian Tektual
Penyajian ini, fakta atau data dijadikan satu
dlm teks atau narasi
Contoh:
Diantara pend. TB paru dikec. Pulo Aceh
proporsi terbesar adalah mereka yg berusia
30-35 th yaitu 26%, sedangkan proporsi yg
termasuk kelompok usia 25-29 th hampir
sama (23,3%). Hanya 5 dari 103 pend.(4,9%)
berusia dibawah 25 th.
II. Penyajian Semi-tabular
Pada metode ini suatu digunakan pada teks untuk
memasukkan hitungan atau ringkasan infomasi.
Contoh:
Diantara 103 subyek penelitian di kec.Hantu 100
diantaranya telah menikah, perincian menurut
lamanya menikah sebagain berikut:
< 3 tahun 50 orang
3 – 5 tahun 20 orang
> 5 tahun 30 orang
III. Penyajian Tabular
Prinsip-prinsip umum pembuatan tabel :
1. Tabel disusun sederhana mungkin
2. Tabel dpt menjelaskan diri sendiri (self-explanation)
- Judul ringkas dan jelas hrs menjawab apa, dimana
dankapan?)
- Kode/simbul dan singkatan dijelaskan pada catatan
kaki
- Total hrs ditunjukkan pada brs terakhir dan kolom
paling kanan.
- satuan pengukuran dari data hrs dicamtumkan
3. Judul tabel biasanya terpisah dari badan tabel
4. Jika data yg disajikan bukan data primer, maka suber
hrs disebutkan pada catatan kaki.
JUDUL

2
5
1 4
sel

Total 6
Keterangan : 1 “Stub” atau kepala baris
2 Kepala kolom, merupakan dasar klasifikasi kolom
3 dan 4 badan tabel
5. Total marginal dari baris
6 Total marginal dari kolom
Jenis-jenis Tabel Menurut Jenis
Variabel Klasifikasi
1. Klasifikasi kualitatif
Tabel 1. Distrubusi Pend.ISPA menurut jenis kelamin
di kecamatan Darul Imarah th 2005

Jenis kelamin
Status ISPA Laki-laki perempuan Total

Ringan 28 35 63
Sedang 14 17 31
Berat 6 3 9

Total 48 55 103

Sumber :
2. Klasifikasi Kuantitatif

Tabel 3. Distribusi Kepala Keluarga menurut


umurdi Desa Jamee tahun 2005

Kelompok Umur Total

15 – 19 172

20 – 24 169

25 – 29 245

30 – 34 276
Total 862
3. Klasifikasi Kombinasi Kualitatif dan Kuantitatif

Tabel 3. Distribusi Kepala Keluarga menurut Jenis


Kelamindan umur di Desa Jamee tahun 2005

Kelompok Jenis Kelamin Total


Umur
Laki-laki Perempuan

15 – 19 156 16 172
20 – 24 160 9 169
25 – 29 218 27 245
30 – 34 196 80 276
Total 730 132 862
Penyajian Grafik dan Diagram
Prinsip-prinsip Penyajian Grafik
 Grafik/diagram harus sederhana/jelas
 Self Explanation
 Judul ringkas dan jelas, posisi judul boleh di atas
atau di bawah
 Sumber harus disebutkan bila data sekunder
 Skala diberi label secara benar yg
menggambarkan ukuran yg digunakan dan
tingkatan skala harus jelas
 Garis vertikal mulai dari nol
Deskripsi tiap Jenis Diagram/Grafik

1. Diagram Batang (Bar) Vertikal


90
80
70
60
50
Laki-laki
40 Wanita
30
20
10
0
Ringan Sedang Parah
Gbr 1. Distribusi Penderita yg memenuhi Kriteria inklusi
Menurut Jenis kelamin dan Status Ispa
2. Diagram Batang (Bar) Horizontal

Berat
Laki-laki
Wanita
Sedang

Ringan

0 10 20 30 40 50 60

Gbr. Distribusi Penderita Pneumonie pada balita


Menurut keparahan dan Jenis Kelamin
3. Pie Diagram

20%
Tani
25%
PNS
15% BUMN
10% 10% 20%
TNI/POL
Swasta
Lainnya

Gbr 3. Distribusi Pengunjung Klinik Rawat Jalan RS


Bina Husada Menurut Jenis Pekerjaan
4. Diagram Garis

250

200

150 V I P
Kelas I
Kelas II
100
kelas III

50

0
2000 201 2003 2004

Gbr 4. Perkembangan Jumlah Pasien Rawat Inap di BPK- RSUZA


dari tahun 2000 – 2004 Menurut Kelas Perawatan
5. Diagram Pencar (Scatter)
50
45
40
35
30
yanper
25
kepuasan
20
15
10
5
0
0 2 4 6

Gbr 5. Hubungan antara tingkat kepuasan dengan


Pelayanan perawatan di RS Panti Rapih Yakyakarta
Pengelompokan data ke dalam kelompok-kelompok yg
disusun secara sistematis dg tujuan utk mendapatkan
gambaran yg jelas ttg karakteristik dan penyebaran suatu
data.
Contoh:
Data umur 30 pend. Peny.TB paru yang berobat ke PKM X

20 33 58 10 55 25 46 16 36 68
31 18 42 40 32 39 36 28 52 26
48 20 36 38 44 62 37 45 38 54
Ketentuan Membuat Daftar
Distribusi Frekwensi
1. Data diurutkan dari yang terkecil ke data terbesar
2. Tentukan Rentang kelas (R)  data besar dikurangi data
kecil
3. Tentukan banyak kelas (K) dg menggunakan
pendekatan Sturges yaitu: K = 1+3,3 log n
4. Tentukan panjang kelas (P)
P = R
K
TABEL DISTRIBUSI FREKWENSI
Pjg Kelas Frekwe Persen
nsi
10 – 19 3 10 %
20 – 29 5 16,7 %
30 – 39 10 33,3%
40 – 49 6 20%
50 – 59 4 13,3%
60 – 69 2 6,7%
TABEL DISTRIBUSI FREKWENSI
Pjg Kelas Frekwen Frekwensi
si Komulatif
> <
10 – 19 3 30 3
20 – 29 5 27 8
30 – 39 10 22 18
40 – 49 6 12 24
50 – 59 4 6 28
60 – 69 2 2 30
UKURAN PEMUSATAN DATA (CENTRAL
TENDENCY)

Rumus yg digunakan untuk mengukur pemusatan


data selalu dibedakan utk data yg tdk
dikelompokkan dg data yg dikelompokkan, yg
termasuk pemusatan data adalah rerata, median
dan modus

1.Rerata (mean)
Rerata merupakan konsep secara awam mengenai
rata-rata atau titik berat seperangkat data.
a. Rerata utk data yg tdk dikelompokkan
X Dimana:
X = rerata
X=  = sigma, jumlahkan
n X = nilai hasil pengamatan
X = jumlahkan semua hasil pengamatan
n = jumlah pengamatan

b. Rerata utk data yg dikelompokkan


fX Dimana:
D
X= i X = titik tengah (mid point) kelas interval ke 1
n = jumlah yg diobservasi
m
n a fX = Jumlahkan frek. Tiap kelas interval
n
a
2. Median
Median merupakan nilai tengah dari sekelompok
data yg nilai pengamatan telah disusun dari yg
terkecil ke yg tebesar.

a. Median utk data yg tdk dikelompokkan


 Bila n ganjil, maka median adalah: n+1
2

 Bila n genap, maka median adalah nilai


n
diantara: n
2 2
dan diambil rata-rata
b. Median utk data yg dikelompokkan

n/2 - cf
Md = lm + w
fm
Dimana:
Md = median
lm = batas bawah dari kelas interval dg frek. Paling tinggi
n = banyak pengamatan
cf = frek.komlatif dari kelas interval diatas kelas dg fek. Tertnggi
w = lebar kelas
fm = frek. Tertinggi deari kelas iterval
3. Modus (Mode)
Modus merupakan nilai yg paling sering muncul
(frek.terbesar) dar seperangkat data atau observasi

a. Modus utk data yg tdk dikelompokkan


Modus = nilai yg paling sering muncul

b. Modus utk data yg dikelompokkan


Modus = titik tengah dari kelas interval yg memiliki
frek. terbesar
Contoh:
A. Untuk Data yg Tidak Dikelompokkan
Berikut ini data lama perawatan 10 pend. yg dirawat di
bangsal prwtn Bedah disebuah RS

Pasein Lama pwt Pasien Lama pwt


ke (hari) ke (hari)
1 29 6 14
2 14 7 28
3 11 8 14
4 21 9 18
5 14 10 22
Hitunglah: rerata, median dan modus prwt pasien-
pasien tsb?
1. Rerata
X 29+14+11.........+ 22 188
X= = = = 18,5 hari
n 10 10
2. Median
Urutkan nilai observasi sbb:
11. 14. 14. 14. 14. 18. 22. 24. 28. 29
Karena banyaknya observasi genap, maka median merupakan
rerata nilai observasi ke:
n 10 n 14+18
= = 5 dan + 1 = 6. Median = = 16 hari
2 2 2 2
3. Modus
Oleh karena 14 hari nilai yg paling sering muncul, maka
Modus adalah 14 hari
B. Untuk Data yg dikelompokkan
Data umur 30 pend. Peny.TB paru yg bekunjung
ke Puskesmas A
Kelompok Umur Frekwensi
10 – 19 3
20 – 29 5
30 – 39 10
40 – 49 6
50 – 59 4
60 – 69 2
Jumlah 30

Hitunglah: Rerata, median, dan Modus


Tabel bantu
Klp Frek. Mid X² FX FX² Frek.
Umur (F) point com
(X)
10 – 19 3 14,5 210,25 43,5 630,75 3
20 – 29 5 24,5 600,25 122,5 3001,25 8
30 – 39 10 34,5 1190,25 345 11902,5 18
40 – 49 6 44,5 1980,25 267 11881,5 24
50 – 59 4 54,5 2970,25 218 11881 28
60 – 69 2 64,5 4160,25 129 8320,5 30
30 FX = FX² =
1125 47617,5
1. Rerata
Fx 1125
X= = = 37,5
n 30
2. Median
n/2 - cf
Md = lm + .w
fm

15 - 8
= 29,5 + . 10 = 29,5 + 7 = 36,5

10
3.Modus = 34,5
Frekwensi tertinggi terletak pada kelas 30 – 39 (titik tengah)
UKURAN PENYEBARAN (DISPERSI)
• Pengukuran dispersi digunakan untuk menunjukkan
keadaan gambaran variabilitas data dan perbedaan
nilai satu observasi terhadap nilai observasi lainnya

1. Variansi (variance)
a. Untuk Data yg tidak dikelompokkan

Dimana:
X² - (X)²/n
S² = variansi
S² = n = banyaknya pengamatan
n-1 X² = Jlh pangkat dua dari setiap
observasi
(X) =
b. Untuk data yg dikelompokkan
fX² - (fX)²/n
S² =
n-1
Dimana:
f = frekwensi
X = ttik tengah (mid point masing-masing kelas
interfval
n = banyaknya observasi
2. Standar deviasi (simpangan baku)
a. Untuk data yg tdk dikelompokkan merupakan
akar Variansi (s²=s)

b. Untuk data yang dikelompokkan sama seperti


di atas, digunakan 2.b
Contoh:
A. Untuk data yg tdk dikelompokkan
Dari data sebelumnya

Pasien ke Lama perawatan (X) X²


1 29 841
2 14 196
3 11 121
4 21 441
5 14 196
6 14 196
7 28 784
8 14 196
9 18 324
10 22 484
X = 185 X² =
3779
1. Variansi
3779 - (185)²/10 356,5
S² = = = 39,61

9 9

2. Simpangan baku

S =  39,61 = 6,29
Contoh: Utk Data Berkelompok
Dengan data yg kedua sebelumnya
1. Variansi
FX² - (FX)²/n
S² =
n-1

47617,5 – (1125)²/30
S² = = 187,24

29
2.Standar Deviasi

S =  18,24 = 13,68

Anda mungkin juga menyukai