TUJUAN :
1. Mengurangi atau menekan populasi
vektor serendah-rendahnya sehingga
tidak berarti lagi sebagai penular
penyakit.
Morfologi
Telur : lonjong, dinding spt anyaman kain
kasa.
Larva : sifon pendek, lebih gemuk,
mempunyai satu rumpun rambut sifon,
gigi sisir berduri lateral.
Pupa : trumpet pernapasan lebih pendek
Dewasa : warna dasar hitam dgn bintik-
bintik putih pada bagian-bagian
badan,gambaran lira (lyre form) putih
pada punggungnya (mesonotum) pada
Ae. aegypti.
Daur hidup
Metamorfosis sempurna
Pertumbuhan telur sampai dewasa lk. 9 hari
Tempat perindukan : tempat-tempat berisi air jernih
dalam/di luar rumah, buatan(tempayan, bak mandi,
kaleng, dll) juga alamiah (tempurung, tonggak bam-
bu,dll).
Sering ditemukan bersama-sama larva Ae.
albopictus
Siklus Hidup Aedes aegypti
Telur Aedes aegypti
Larva de Aedes aegypti
Larva de Aedes aegypti
Perbedaan karakter larva Culicidae
Larva sampai pupa
Pupa Aedes aegypti
Dewasa Aedes aegypti
Aedes aegypti
1. Pengamatan Kasus
a) Pasif
b) Aktif.
2. Pengamatan Vektor
a) Survei jentik
b) survei Nyamuk Dewasa
Survei Jentik
Praktis
Paling umum dipakai dibandingkan metode survei telur
atau nyamuk dewasa
Unit sampel berupa rumah atau tempat tinggal mencari
kontainer-kontainer berisi air secara sistematis di rumah-
rumah.
Tingkat infestasi dimonitor dengan 3 indeks:
HI(house index), CI(container index), dan BI(Breteau
index).
Survei Nyamuk Dewasa
1. Lingkungan
1. Modifikasi lingkungan
2. Manipulasi ingkungan
2. Kimiawi
3. Mekanik
4. Fisika
5. Biologik
6. Genetika
7. Legislatif
INSEKTISIDA