PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari WHO, data dari Vietnam diperkirakan insidens tetanus di
seluruh dunia adalah sekitar 700.000-1.000.000 kasus per tahun. (Dire, 2009) Tetanus yang
juga dikenal sebagai lockjaw (kejang mulut), merupakan infeksi termediasi-eksotoksin akut
yang disebabkan oleh basilus anaerobik pembentuk spora, Clostridium tetani. Tetanus
bersifat fatal pada hampir 60% orang yang tidak terimunisasi, biasanya dalam 10 hari setelah
serangan. Komplikasinya antara lain atelektasis, pneumonia, emboli pulmoner, ulser gastrik
akut, kontraktur fleksi dan aritmia kardiak. Jika gejala berkembang dalam waktu 3 hari
setelah paparan, prognosisnya buruk. Setelah masuk ke tubuh, Clostridium tetani
menyebabkan infeksi lokal dan nekrosis jaringan. Clostridium tetani memproduksi toksin
yang menyebar menuju jaringan sistem saraf pusat
1. Diharapkan dapat disajikan sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah
pemberantasan penyakit menular
2. Diharapkan dapat disajikan bahan bacaan berkualitas tentang penyakit Tetanus
BAB II
PEMBAHASAN
Tetanus adalah kejang bersifat spasme (kaku otot) yang dimulai pada rahang dan
leher. Kondisi ini disebabkan oleh racun berbahaya bakteri Clostridium tetani, yang masuk
menyerang saraf tubuh melalui luka kotor.
Clostridium tetani bisa bertahan hidup di luar tubuh dalam bentuk spora untuk waktu
yang sangat lama. Misalnya, dalam debu, tanah, serta kotoran hewan maupun manusia. Spora
Clostridium tetani umumnya masuk ke tubuh melalui luka yang kotor, contohnya luka akibat
cedera, digigit hewan, paku berkarat, atau luka bakar
1. Tetanus generalisata merupakan bentuk paling umum dari tetanus yang ditandai
dengan kontraksi otot tetanik dan hiperreleksi, yang mengakibatkan trimus (rahang
terkunci), spasme glotis, spasme ototunum, opistotonus, spasme respiratoris, serangan
kejang dan paralisis
2. Tetanus lokal termasuk jenis tetanus yang ringan dengan kedutan otot lokal dan
spasme kelompok otot didekat lokasi cidera, atau dapat memburuk menjadi bentuk
umum (generalisata)
3. Tetanus sefalik merupakan bentuk yang jarang dari tetanus lokal, yang terjadi setelah
trauma kepala atau infeksi telinga dengan masa inkubasinya 1-2 hari. Dijumpai
trismus dan disfungsi satu atau lebih saraf kranial, yang tersering adalah saraf ke-7.
Dysphagia dan paralisisotot ekstraokular dapat terjadi dengan mortalitas tinggi
4. Tetanus neonatorum adalah suatu bentuk tetanus infeksius yang berat dan terjadi
selama beberapa hari pertama setelah lahir, disebabkan faktor-faktor seperti tindakan
perawatan sisa tali pusat yang tidak higienis atau pada sirkulasi bayi laki-laki dan
kekurangan imunisasimaternal.
1. Grade 1 (ringan) adalah trimus ringan, kaku, tidak ada gangguan pernafasan, tidak ada
spasme, tidak ada disfagia
2. Grade 2 (sedang) adalah trimus sedang, rigiditas, spasme dengan durasi singkat,
disfagia ringan, keterlibatan sistem pernafasan, RR>30
3. Garde 3 (berat) adalah trimus berat, rigiditas seluruh tubuh, spasme berkepanjangan,
disfagia berat, gejala apnea, denyut nadi > 120, RR > 40
4. Grade 4 (sangat berat) adalah grade 3 dengan instabilitas sistem saraf otonom
1. Melakukan Vaksinasi
Pencegahan untuk orang yang belum mengalami tetanus adalah dengan melakukan
vaksinasi. Karena seperti yang sudah di sampaikan, faktor penyebab penyakit ini adalah
mereka yang belum pernah mengalami vaksinasi.
Pada umumnya ini terjadi ketika seseorang menyentuh benda besi yang berkarat sampai
terluka. Barangkali ada pisau yang sudah berkarat namun seseorang berusaha mengasahnya.
Hal ini kerap menyayat tangan, dan akhirnya menimbulkan luka yang bisa menyebabkan
tetanus. Apalagi jika sudah terluka anda tidak mengambil tindakan, yang ada keadaan tidak
membaik justru makin parah hingga merenggut nyawa.
Obat terlarang bisa menyebabkan tetanus, hal ini pantas anda perhatikan dan
pertimbangkan betul. Apalagi, jika penggunaan obat menggunakan jarum suntik. Seseorang
tidak pernah tahu bagaimana kondisi jarum suntik tersebut. Terkadang tidak harus berkarat,
tetapi bagaimana tingkat kesterilannya. Tidak hanya itu, ketika Anda mengkonsumsi obat
terlarang maka bisa saja Anda terserang penyakit TBC Tulang, hingga kejadian saraf tulang
belakang putus.
Saat anda terluka, entah terjatuh, terkena benda tajam atau tersayat, segera berikan obat.
Namun satu hal yang pasti, jangan abaikan keadaan luka anda dengan beraktifitas tanpa
memperhitungkan kondisi. Tetanus bisa terjadi ketika luka terus menerus terkena paparan
tanah, kotoran hewan serta hal-hal yang tidak sehat.
5. Gunakan Alat-Alat yang Steril
Adapun yang harus di perhatikan adalah seperti penggunaan gunting untuk memotong
bungkus makanan benar-benar tidak berkarat. Selain itu, gunakan alat steril untuk memotong
pusar bayi, pisau yang sudah berkarat segera buang. Memang jika berbagai macam alat steril,
maka kondisi kesehatan akan lebih terjaga, khususnya untuk berbagai macam alat medis yang
benar-benar harus terjaga sterilisasinya
Dimanapun berada, ketika keluar dari rumah gunakanlah alas kaki. Tujuannya untuk
menghindari luka pada kaki akibat benda-benda di jalan