Anda di halaman 1dari 34

Cara

diagnosa
Plasmodium
Ahmed Fajrul Ilmi
Chika Aini Sabilla
Delvina
Eva Nadilla
Nabillah Nur Rachmawati
Perwita
Syifa Bellia
Vira Liesvia
Yuliah Putri
plasmodium

• Plasmodium merupakan genus protozoa parasit.


• Penyakit yang disebabkan oleh genus ini dikenal sebagai
malaria. 
• Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh Plasmodium
malariae, Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, dan
Plasmodium ovale.
• Penyebaran penyakit malaria ditentukan oleh tiga faktor
yang dikenal sebagai host, agent, dan environment (Irianto,
2013).
Plasmodium
sp
• Plasmodium falciparum
• Plasmodium vivax
• Plasmodium ovale
• Plasmodium malariae
Plasmodium falciparum

Hospes Definitif : Manusia


: Nyamuk Anopheles Betina
Hospes Perantara
: Malaria falsiparum, Malaria tropika Malaria
Nama Penyakit tersiana maligna
Epidemiologi : P. falciparum ditemukan didaerah
tropic,terutama di Afrika dan
Asia Tenggara.Di Indonesia parasit ini tersebar di
seluruh kepulauan.
MORFOLOGI
• Stadium trofozoit muda
a. Bentuk cincin,koma,tanda seru,dan lidah api
b. Bentuk cincin dua inti

c. Bentuk accole (posisi ditepi eritrosit seperti


burung).

• Stadium trofozoit lanjut


a. Inti merah,melebar padat
b. Sitoplasma kebiruan dan melebar
c. Tampak Pigmen kuning kecoklatan
d. Tampak titik maurer
MORFOLOGI

• Skizon Matang
1. Jumlah inti lebih dari 10 (antara 10‐32) berwarna
merah,kecil dan padat. Setiap inti dikelilingi oleh
sitoplasma.

2. Sitoplasma berwarna kebiruan dan


tebal menyertai masing‐masing inti.

3. Pigmen berwarna tengguli kehitaman


dan menggumpal.
4. Parasit tidak memenuhi seluruh eritrosit.
MORFOLOGI
• Stadium Gametosit
Bentuk stadium ini seperti sosis,pisang,bulan
sabit,lonjong.

a. Makrogametosit (Betina)
1. Langsing (ujung runcing)
2. Intimerah,kompak,padat
3. Sitoplasma kebiruan
4. Pigmen berwarnacoklat tua dan batang
mengelilingi inti

b. Mikrogametosit (Jantan)
5. Inti merah dan menyebar
6. Sitoplasma biru kemerahan
7. Pigmen berwarna coklat tua dan batang menyebar
TROFOZOIT MUDA

Sediaan hapusan
darah tebal
Sediaan hapusan darah tipis
Sediaan hapusan darah tipis

TROFOZOIT DENGAN TITIK MAURER

tipis

TROFOZOIT STADIUM LANJUT

Sediaan hapusan
darah tebal Sediaan hapusan darah tipis
SKIZON

Sediaan hapusan darah tipis

GAMETOSIT

Sediaan hapusan darah tebal

GAMETOSIT
Mikrog ametosit

Sediaan hapusan darah tipis


PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Umumnya gejala yang disebabkan tidak spesifik. Gejala yang sering terjadi adalah:
‐Demam dan menggigil
‐Sakit kepala
‐Mialgia
‐Artralgia
‐Kelemahan
‐Muntah
‐Diare

Infeksi yang disebabkan oleh P.falciparum dapat berdampak cukup parah dan berpotensi
fatal dengan keterlibatan:
‐Sistem saraf pusat (malaria serebral)
‐gagal ginjal akut
‐anemia berat
‐sindrom gangguan pernapasan akut.
Siklus Hidup
DIAGNOSIS LABORATORIUM

1. Menemukan parasit stadium trofozoit muda (bentuk cincin) tanpa atau


dengan stadium gametosit dalam sediaan darah tepi.

2. Pada autopsi dapat ditemukan pigmen dan parasit dalam kapiler otak
dan alat‐alat dalam.

3. Rapid test malaria dapat juga digunakan untuk menegakan diagnosis


secara cepat,tetapi tidak dapat menggantikan pemeriksaan mikroskop.
pencegahan
1. Menggunakan kelambu (bednet) pada waktu tidur,lebih baik lagi denvan kelambu
berinsektisida.
2. Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).
3. Menggunakan pembasmi nyamuk,baik bakar,semprot,maupun lainnya.
4. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
5. Letak tempat tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.
6. Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar.
7. Membersihkan tempat hinggap atau istirahat nyamuk dan memberantas sarang
nyamuk.
8. Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor, dan pakaian
bergantungan sertagenangan air.
9. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat antilarva (bubuk abate)
pada genangan air atau menebarkan ikan atau hewan (cyclops) pemakan jentik.
Plasmodium vivax

Plasmodium vivax Adalah protozoa parasit yang pathogen yang


sering dan didistribusikan secara luas sebagian besar
menyebabkan malaria, yg termasuk ke dalam anggota filum
Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak dan tubuh terbentuk
bulat atau bulat panjang.

Epidemiologi spesies ini terdapat di daerah subtropik, dapat


juga ditemukan di daerah dingin (Rusia), di daerah tropic Afrika,
terutama di Afrika Barat. Di Indonesia spesies tersebut tersebar
di seluruh kepulauan dan pada umumnya di daerah endemic
mempunyai frekuensi tertinggi di antara spesies yang lain.
Domain : eukaryota
Kingdom : chromalveolata
Superphylum : alveolata
Phylum : apicomplexa
Class : aconoidasida
Ordo : haemosporida
Family : plasmodiidae
Genus : plasmodium
Morfologi
Eritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran dan pucat
karena kekurangan haemoglobin.
1. Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi.
2. Tropozoid tua tampak sebagai cincin amuboid akibat penebalan
sitoplasma yang tidak merata.
3. Dalam waktu 36 jam parasit akan mengisi lebih dari setengah
sel eritrosit yang membesar.
4. Proses selanjutnya inti sel parasit akan mengalami pembelah
dan menjadi bentuk schizont yang berisi merozoit berjumlah
antara 16 – 18 buah.
5. Gametosit mengisi hampir seluruh eritrosit.
6. Mikrogametosit berinti besar dalam pewarnaan Giemsa
akan berwarna merah muda sedangkan sitoplasma berwar
nabiru.
7. Makrogametosit berinti padat berwarna merah letaknya biasanya di
pinggir
Ciri Morfologi Plasmodium vivax pada Sediaan Darah Tetes Tebal dengan
Pewarnaan Giemsa
Pada sediaan darah tetes tebal eritrosit lisis sehingga tidak akan nampak
lagi adanya eritrosit, yang ada hanya parasit, tampak berbagai bentuk
gambaran tidak uniform. Parasit tampak lebih tua warnanya.
Ciri Morfologi Plasmodium vivax Pada Sediaan
Darah Apus Tipis dengan Pewarnaan Giemsa

Eritrosit yang terinfeksi lebih besar dan pucat dibandingkan eritrosit


normal.Tampak titik schuffner yang besarnya teratur dan menyebar rata dalam
eritrosit.
1. Stadium tropozoit muda/bentuk cincin.
2. Stadium tropozoit tua/bentuk amuboid Sitoplasma tidak teratur
(amuboid)Erittrosit terinfeksi membesar Inti menjadi besar dan tidak teratur
bentuknya.
3. Stadium skizon muda Sitoplasma menjadi padat, inti membelah
membentuk merozoid, pigmen tersebarMerozoid yang terbentuk < 10
(masih sedikit/belum memenuhi eritrosit).
4. Stadium skizon tua Inti sudah membelah menjadi banyak dan masing -
masing inti membentuk sitoplasma (merozoit), biasanya berjumlah 12 - 18
merozoit.
5. Stadium Gametosit Makrogametosit Bentuk lonjong dan bulat.
mengisi hampir seluruh eritrosit Plasma biru inti kecil.
Diagnosa laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnose pasti penyakit malaria adalah dengan
melakukan :
1. pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan parasit Plasmodium dalam sediaan darah.
2. Tes serologi untuk malaria bias di lakukan dengan IHA ( Indirect
Hemaglutination Test ) dan ELISA ( Enzym Linked ImmunoSobent Assay ).

Identifikasi Plasmodium vivax


3. Gejala malaria pada umumnya dapat timbul antara lain kedinginan, demam, berkeringat, sakit
kepala, mual, muntah, nyeri otot, anemia, perdarahan pada anus, jaundice /ikterus (penyakit
kuning), kedinginan, kejang dan koma.
4. Ketika seseorang terinfeksi parasit tersebut, seseorang akan
mengembangkangejala penyakit malaria yang biasanya berupa demam tinggi, datang dan
pergi setiap hari atau beberapa hari.
3. Saat seseorang mengalami kejala yang saya sebutkan di atas, harus segera memeriksakan
darahnya di laboratorium untuk diperiksa.
Metode imunokromatografi

Pemeriksaan imunologis malaria dengan metode imunokromatografi yang


digunakan berdasarkan asas pemeriksaan imunologis.

Darah memakai sampel dari tabung mikro (micro tube) yang berisi EDTA
yang diambil 10 sampai 15 μl menggunakan mikropipet dan diletakkan
dalam lubang perangkat peralatan (kit), hasil akan terlihat sekitar 10
sampai 15 menit kemudian dalam bentuk garis berwarna merah muda.

Garis yang paling atas (garis pertama) merupakan Garis yang paling
atas (garis pertama) merupakan garis kendali (kontrol). Garis
dibawahnya (garis kedua) merupakan garis uji untuk Plasmodium vivax.
Tropozoit tua dengan sitoplasma
Plasmodium vivax stadium
cincin/tropozoit muda (ring form) amuboid

Skizon matang dengan merozoid Mikrogametosit dengan


dan pigmen menggumpal inti tidak teratur
Plasmodium ovale

Plasmodium ovale adalah spesies protozoa


parasit yang menyebabkan malaria tertiana pada
manusia.
Kingdom: Protista
Subkingdom:Protozoa
Phylum:Apicomplexa
Class : Sporozoasida
Order: Eucoccidiorida
Family: Plasmodiidae
Genus:Plasmodium
Species : plasmodium ovale
Hospes Definitif : manusia
Hospes perantara : nyamuk
Nama penyakit : malaria ovale

Epidemiologi : P. ovale terutama terdapat di daerah tropic


Afrika bagian Barat, di daerah Pasifik Barat dan di beberapa
bagian lain di dunia. Di Indonesia parasit ini terdapat di Pulau
Owi sebelah Biak di Irian Jaya dan di Pulau Timor.
Plasmodium Ovale merupakan parasit yang jarang terdapat pada
manusia, bentuknya mirip dengan Plasmodium vivax. Sel darah
merah yang dihinggapi akan sedikit membesar, bentuknya
lonjong dan bergerigi pada satu ujungnya adalah khas
Plasmodium ovale. Plasmodium Ovale menyerupai Plasmodium
malariae pada bentuk skizon dan tropozoid yang sedang tumbuh.
Morfologi dan daur hidup
● Morfologi plasmodium ovale Mempunyai persamaan dengan plasmodium malariae
Tetapi perubahan eritrosit sama Dengan plasmodium vivax.
● Trofozoit mudah di bentuk kira kira 2 mikron (1/3 eritrisosit) .
● Titik schuffner sudah terbentuk sejak dini Dan tampak jelas .
Pada stadium ini eritrosit tampak membesar Dan sebagian besar membentuk lonjong.
● Stadium pra eritrosit Mempunya periode Prapaten 9 hari . Skizone hati Sebesar 70
mikron Dan mengandung 15000 merozoit .
● Perkembangan siklus aksesual berlangsung 50 jam .
● Stadoum skizon berbentuk bulat dan bila matang Mengandung 8-10 merozoit yg letaknya
di tepi mengelilingi granula pmatangyang berkelompok di tengah .
Patologi dan Gejala klinis
Gejala klinis malaria ovale mirip dengan malaria vivaks. Serangannya sama hebat tetapipe
nyembuhannya sering secara spontan danrelapsnyalebih jarang. Parasit sering tetap berada
dalam darah (periode laten) dan mudah ditekan olehspesies lain yang lebih virulen. Parasit
 ini barutampak lagi setelah spesies yang lain lenyap. Infeksicampur P. ovale sering terdap
at pada orang yangtinggal di daerah tropic Afrika dengan endemimalaria.
Diagnosa
1.Identifikasi mikroskopis adalah metode yang palingsering digunakan untuk
menunjukkan infeksi aktif .
2.Malaria ovale penyakitnya ringan dan dapat sembuhsendiri tanpa pengobatan.
3. Diagnosis malaria ovale dilakukan denganmenentukan parasit P. Ovale dengan
sediaan darah yang di pulas oleh giemsa .
Pencegahan
1.Menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungansekitar agar tidak menjadi
tempat bersarangnyaparasit.
2.Memutuskan rantai siklus hidup parasit tersebut.
3.Menghindari gigitan nyamuk.
Plasmodium malariae

Plasmodium malariae adalah spesies protozoa


parasit yang menyebabkan malaria pada
manusia dan hewan.
Kingdom: Protista
Subkingdom:Protozoa
Phylum: Apicomplexa
Class : Aconidasida
Order: Eucoccidiorida
Family: Plasmodiidae
Genus:Plasmodium
Species : plasmodium malariae
● Plasmoium malariae termasuk dalam phylum
Apicomplexa atau sporozoa. Sprozoa merupakan
golongan parasita yang dapat membentuk spora
untuk mengingeksi inangnya.

● Plasmodium malariae merupakan parasit pada


manusia, penyakit ini secara alami ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina yang ineksius.
Morflogi plasmodium malariae
● Tropozoit muda berbentuk cincin)
● Tropozoit muda dengan stoplasma yang tebal
● Tropozoit lanjut (berbentuk pita) dengan banyak pigmen
● Szikon matang dengan merozoit tersusun seperti roset
● Mikrogametosit dengan kromatin yang tersebar
● Makrogametosit dengan kromatin yang kompak
Patologi dan gejala klinis
● Kelainan patogenik akibat ● Gejala malaria akan
malaria terjadi saat eritrosit yang mengalami demam dengan
mengandung parasit pecah, interval tertentu, sebelum
diikuti dengan demam yang juga
tmbul demam penderita
bersamaan dengan pecahnya
szikon darah, szikon akan merasa lemah, kehilangan
mengeluarkan berbagai macam nafsu makan, sakit kepala,
sitkin seperti Tumor Necrosis mual di ulu hati atau muntah.
Factor (TNF). Akibat demam Adapun nyeri dada, batuk,
juga terjadi volidasi perifer. nyeri perut nyeri sendi dan
Kemudian akan terjadi diare.
pembesaran limpa sebagai
akibat dari peningkatan eritrosit
yang mengalami hemoisis.
Diagnosa dan pencegahan
● Diagnosa malaria ditegakan ● Mencegah gigitan vektor
berdasarkan hasil dapat dilakukan dengan
anamnesis, pemeriksaan membunuh nyamuk
fisik dan pemeriksaan
dengan inteksida, tidur
laboratorium. Diagnosis
dengan menggnakan
pasti ditegakan
menggunakan pemeriksaan kelambu, menghilangakan
darah mikroskopis atau kesempatan nyamuk
Rapid Diagnostic Test (RDT). berkembangbiak.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai