Anda di halaman 1dari 37

LUKA BAKAR EMERGENSI

Disusun Oleh
Tri Dia Putra Gunanta Barus
1
Pembimbing:
Tugas Internship
dr. Yogi Yamani, Sp. B
RSUD Depati Bahrin
Pendamping:
dr. Muhammad Tanzil
Periode Juli – Oktober 2021
Terjadi pada siapapun, kapanpun dan dimanapun

1
PENDAHULUAN
Angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi, >2 juta kasus
luka bakar membutuhkan perawatan medis setiap tahunnya di
amerika dengan total angka kematian 14.000 jiwa

1% penduduk Australia dan Selandia Baru (220.000)


membutuhkan perawatan medis tiap tahunnya, dengan 50%
mengalami keterbatasan ADL

Diperlukan penanganan yang cepat dan tepat


2
Anatomi dan Fisiologi Kulit

Luka Bakar

2
Definisi

Tinjauan Pustaka
Etiologi

Patofisiologi

Penilaian dan tatalaksana


Prognosis

3
Anatomi dan Fisiologi Kulit
• Organ terbesar dan terberat
pada tubuh
• Terdiri dari dua lapisan
- Epidermis yang juga aktif
secara metabolik
- Dermis yang terdiri dari
jaringan ikat fibrosa.
Didalamnya terdapat
pembuluh darah, persarafan,
epithelial appendages.

• Fungsi:
- “first line barrier”/pertahanan
pertama
- Mengatur keseimbangan cairan
tubuh
- Mempertahankan temperatur
tubuh
- Produksi Vit.D
4
Anatomi Kulit

EPIDERMIS
Lapisan luar kulit yang tipis
dan avaskuler. Terdiri dari
epitel berlapis gepeng,
bertanduk, mengandung sel
melanosit, langerhans, dan
merkel. Tebal epidermis
berbeda - beda pada berbagai
tempat di tubuh, paling tebal
pada telapak tangan dan kaki.

5
DERMIS
Dermis merupakan lapisan
yang paling penting dan sering
dianggap “True Skin”. Terdiri
atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan
jaringan subkutis, tebal
bervariasi, paling tebal pada
telapak kaki sekitar 3 mm

6
HIPODERMIS
Lapisan ini terdapat jaringan
ikat yang menghubungkan kulit
secara longgar dengan jaringan
di bawahnya. Jumlah dan
ukurannya berbeda – beda
menurut daerah di tubuh dan
keadaan nutrisi individu.

Berfungasi menunjang
suplai darah ke dermis untuk
regenerasi.

7
Tinjauan Pustaka

DEFINISI Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau


kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi.
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan
morbiditas dan mortalitas tinggi yang
memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal
(fase syok) sampai fase lanjut.

8
EPIDEMIOLOGI
Luka Bakar adalah bentuk umum dari trauma.
Luka Bakar dapat disebabkan oleh;

• Kecelakaan
• Kecerobohan atau kurangnya perhatian
• Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya
• Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
• Luka bakar militer

1% penduduk Australia dan Selandia Baru (220.000)


membutuhkan perawatan medis tiap tahunnya, dengan, 10% perlu
rawat inap, 10% tergolong luka bakar berat, 50% mengalami
keterbatasan ADL
ETIOLOGI
Faktor yang menyebabkan luka bakar pada dewasa
dan anak-anak

Dewasa Anak-Anak
Flame & explosion 44 % Scald 57 %
Scald 28 % Contact 20 %
Contact 14 % Flame 11 %
Chemical 76 % Friction 9%
Friction 4% Chemical 1%
Electrical 2% Electrical 1%
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Superficial Burn

• Eritema
• Nyeri
• Blanching
• Blister/bula
• Edema
• Hipotensi
PATOFISIOLOGI
Deep Burn

• Kering
• non blanching
• Inelastik
• Hipoestesia
• Hipotensi
DERAJAT LUKA BAKAR

Derajat 2
- 2A (superficial)
- 2B (Deep)
14
Kedalaman Luka Bakar

15
16
FASE LUKA BAKAR

• Fase Luka Bakar Dibedakan dalam 3 Fase :

1. Fase awal, akut, fase shock terjadi ggn sirkulasi cairan dan
elektrolit bersifat sistemik

2. Fase setelah shock diatasi, timbul masalah :


a. proses inflamasi b. infeksi yg dapat menimbulkan sepsis c.
penguapan cairan disertai panas

3. Fase lanjut penutupan luka berupa jar parut & kontraktur


17
PENILAIAN DAN TATALAKSANA EMERGENSI

• Key: penilaian cepat dan penanganan untuk menyelamatkan jiwa

Anamnesis Riwayat cedera lain yang mungkin terjadi:

• Kecelakaan lalu lintas jalan raya, terutama dengan kecepatan tinggi


• Ledakan
• Cedera listrik, terutama tegangan tinggi
• Melompat atau terjatuh saat melarikan diri

Pasien tidak sadar  dianggap berpotensi cedera multipel

18
Primary
Survey

19
NOTES: jangan terpengaruh oleh luka bakarnya

20
A. Penatalaksanaan jalan napas dan manajemen tulang
servikal

• Nilai patensi jalan napas berbicara


kepada pasien.
 jalan nafas tidak paten bersihkan saluran
napas dari benda asing dan buka saluran napas
dengan chin lift / jaw thrust.
 Notes: NO NECK FLEXION AND EXTENSION

• Kontrol cervical spine (paling baik


dengan rigid collar).
 Notes: risiko tinggi pada cedera atas klavikula atau tidak
sadarkan diri

21
B. Pernapasan dan Ventilasi

• Pastikan ekspansi dada adekuat dan


simetris.
• Berikan oksigen 100% (15 l/ menit)
melalui NRM.

 Notes:
 ventilasi menggunakan bag dan
sungkup atau intbuasi bila perlu
 Keracunan karbon monoksida 
warna cherry pink dan pasien tidak
bernafas.
 Hati-hati dengan laju pernafasan <10
atau >30 per menit.
 Waspadai luka bakar melingkar 
escharotomy
22
C. Sirkulasi dan Kontrol Perdarahan

• Penekanan pada pusat perdarahan


 Pucat = kehilangan 30% vol. Darah
 Perubahan status mental: kehilangan 50% vol. Darah

• Periksa pulsasi sentral


• Periksa TD
• Cek Capillary refill time
• Pasdang 2 buah kateter IV diameter besar pada daerah normal
• Cek laboratorium: complete blood count, ureum/kreatinin, fungsi hati, koagulasi, beta
HCG, cross match, carboxyhemoglobin.
• Pasien syok resusitasi cairan dengan bolus Hartmann (RL) untuk mencapai
denyut radial.

23
D. Disabilitas: Status Neurologis

• Menentukan tingkat kesadaran:


 Alert
 V- Respon terhadap rangsangan vokal (Vocal)
 P - Merespon rangsangan nyeri (Pain)
 U- tidak responsif (Unresponsive)

• Periksa respon pupil terhadap cahaya.


• Tanggap terhadap hipoksemia dan syok yang menyebabkan kegelisahan
dan penurunan kesadaran.

24
E. Paparan dan Pengendalian Lingkungan

• Lepas semua pakaian dan perhiasan

• Miringkan pasien  visualisasi posterior


• Jaga agar pasien tetap hangat

• Area yang terbakar diperkirakan dengan menggunakan metode Rule of Nines

Estimasi luas luka bakar


menggunakan luas
permukaan palmar pasien.
Luas telapak tangan individu
mewakili 1% luas permukaan
tubuh. Luas luka bakar hanya
dihitung dengan derajat II
atau III

25
FATT
Fluids, Analgesia, Tests, Tubes
Notes: diakukan antara survey primer dan sekunder

Fluids
• Cairan inisial:
• Modified Parkland:
3 – 4ml x berat (kg) x % TBSA
• Notes: +tetes maintanance untuk anak-anak
• Rekomendasi cairan: Kristaloid (misalnya larutan Hartmann atau Plasmalyte)
• Habis dalam 24 jam:
• Setengah dalam delapan jam pertama
• Sisanya diberikan selama enam belas jam berikutnya
• awal resusitasi = saat terjadinya trauma
• Pantau adekuasi resusitasi produksi urin, EKG, HR, TD, RR, SpO2 dan analisis gas darah
arterial

Notes: Bila dijumpai perdarahan atau syok non-bakar perlakukan sesuai pedoman trauma

26
FATT
Fluids, Analgesia, Tests, Tubes
Notes: diakukan antara survey primer dan sekunder

Analgesia
• Nyeri  morfin intravena 0,05-0,1 mg /kg

Tests
• Radiologi
• Lateral cervical spine
• Thorak (dada)
• Pelvis
• Pencitraan lainnya sebagai indikasi klinis

Tubes
• Nasogastric tube
 luka bakar yang lebih besar
 terdapat cedera penyerta
 dekompresi saluran cerna
27
Secondary
Survey

28
SECONDARY SURVEY
Notes: pemeriksaan head to toe, setelah kondisi mengancam nyawa teratasi

AMPLE Mekanisme Trauma


• Riwayat Penyakit : Luka Bakar
A – Alergi -Durasi paparan
M – Medication (Pengobatan) -Jenis pakaian yang dipakai
P – Past illness (penyakit masa lalu) -Suhu dan kondisi air, jika penyebab air panas
L – last meal (makan terakhir) -Pertolongan pertama yang dilakukan
E - Events / Environment yang berkaitan
dengan cedera Trauma Tajam
- Kecepatan proyektil
- arah
- arah gerakan pasien saat terjadi trauma
- panjang pisau, jarak dimasukkan, arah
 
Trauma Tumpul
- Kecepatan dan arah benturan
- Sabuk pengaman
- Jumlah Kerusakan kompartemen penumpanng
- Terlontar/ jatuh dari ketinggian

29
SECONDARY SURVEY
Notes: pemeriksaan head to toe, setelah kondisi mengancam nyawa teratasi

Pemeriksaan Fisik

• Kepala tajam penglihatan, kulit • Abdomen evaluasi berulang (nyeri dan


kepala distensi abdomen), jika ada memar maka
curiga kelainan intra abdomen luka bakar
• Wajah stabilitas tulang wajah
luas (CT scan/FAST).
1/3 tengah, gigi hilang, kebocoran
LCS, jelaga/lepuh/edema lidah • Perineum jejas, hematoma, darah dari
atau faring. meatus uretra eksterna.
• Leher  curigai fraktur servikal, • Rektum darah, laserasi, tonus sfingter,
prostat mengambang.
• Dada periksa seluruh dada,
tulang iga, klavikula, bising napas, • vagina benda asing, laserasi
BJ, luka bakar melingkar, batuk • Tungkai kontusio, deformitas, nyeri,
produktif, luka bakar krepitus.
sirkumferensial, batuk produktif • Pelvis pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan neurologis GCS, penilaian
sensorik dan motorik, paralisis dan paresis.
30
SECONDARY SURVEY
Notes: pemeriksaan head to toe, setelah kondisi mengancam nyawa teratasi

Dokumentasi Re-evaluasi
-Gangguan pernafasan
• Catatan dan fotografi -Sirkulasi perifer
-Penurunan neurologis
-resusitasi cairan yang adekuat
-Hasil radiologi
Tetanus -Warna urin untuk haemochromogens
 
• profilaksis Laboratorium:
Hb/Ht, ur/cr, urinalisis, AGD,
albumin, elektrolit,
karboksihemoglobin, BSS, EKG

31
RUJUKAN
ANZB (Australian and New Zealand Burn Association) menetapkan kasus-kasus berikit memerlukan
rujukan ke unit luka bakar :
• Luka bakar > 10% luas permukaan tubuh pada dewasa dan >5% pada anak-anak
• Luka bakar seluruh ketebalan kulit (full thickness burns) >5%
• Luka bakar mengenai area khusus, seperti wajah, tangan, kaki, genitalia, dan perineum, persendiaan
serta luka bakar melingkar dada dan ekstremitas
• Luka bakar dengan cedera inhalasi
• Luka bakar listrik
• Luka bakar kimia
• Luka bakar dengan penyakit komorbid
• Luka bakar dengan trauma berat lainnya
• Luka bakar pada usia tertentu, anak-anak dan geriatric
• Luka bakar pada wanita hamil
• Luka bakar bukan karena kecelakaan

32
PERTOLONGAN PERTAMA

Notes: Efektif pada tiga jam pertama dari waktu kejadian terjadinya luka bakar

1. Menghentikan proses pembakaran

• Stop, drop, cover (face), roll technique

• Lepaskan pakaian, perhiasan ASAP

2. Menurunkan suhu luka

• Paling efektif: Menggunakan air mengalir

• Aplikasi selama 20 menit

• DILARANG pada keadaan hipotermi

33
PERAWATAN EMERGENSI LUKA BAKAR

• Tindakan yang tepat untuk penatalaksanaan luka menutupnya dengan


plastik atau kain bersih.
• Bila rujukan pasien tertunda lebih dari 8 jam, atau pada luka yang telah
terkontaminasi air tercemar atau limbah industri antimikroba topikal.
• Bersihkan luka dan gunakan balutan yang mengandung silver atau krim
silver sulfadiazin.

34
SYOK LUKA BAKAR DAN RESUSITASI CAIRAN

Estimasi Kebutuhan Cairan

Dewasa : 4 x kgBB x luas luka bakar (%)


Anak-anak : 3-4 mL kristaloid (larutan Hartman atau
Plasmalyte) x kgBB x luas luka bakar (%) +
maintenance glukosa 5% + 20 mmol Kcl dalam
larutan salin 0,45%

10 kg pertama =100 mL/Kg


10-20 Kg =50 mL/Kg
>20 kg = 20 mL/kg
 
Catatan: kalkulasi kebutuhan cairan dimulai sejak saat terjadi cedera, bukan terhitung sejak
masuk rumah sakit.

½ fluids in 8 h + ½ fluids in 16 h. 35
RESUSITASI CAIRAN DENGAN MONITORING

• Urin output per jam:


Dewasa : 0,5 - 1 cc/kgBB/hr (30-50 cc/hr)
Anak-anak: 1-2 cc/kgBB/hr
• TD
• Nadi
• Haematocrite & haemoglobin

Tanda resusitasi yang adekuat:


1. CM
2. UO 0,5 ml/kgBB/jam
3. TDS > 100 mmHg
4. pH darah 7,35-7,45
36
TERIMAKASIH

37

Anda mungkin juga menyukai