Anda di halaman 1dari 13

Tamponade Jantung

Oleh :
Ns Rino Cahyono Simbolon ,M.Kep.,PhD***
Pendahuluan
Anatomi Fisiologi jantung ????
Jantung terdiri dari 3 lapisan :
1. Endokardium
Merupakan lapisan dalam yang melapisi sentrikulus jantung dan
katupnya.
2. Miokardium
Merupakan lapisan tengah yang dibentuk oleh serabut otot jantung.
3. Epikardium
Merupakan lapisan luar yang dibentuk oleh lamina visceralis
pericardium serosum.
Perikardium adalah kantong fibroserosa berdinding ganda yang
meliputi jantung dan pangkal pembuluh besar jantung.
Pengertian
Temponade jantung merupakan sindroma klinis
yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam
ruang perikardium yang menyebabkan
berkurangnya pengisian ventrikel (diastolik) yang
menyebabkan terganggunya hemodinamik.
Etiologi
Tamponade jantung bisa disebabkan :
1. Neoplasma
2. Perikarditis
3. Perdarahan ke dalam ruang pericardial akibat
trauma, operasi, atau infeksi.
Tanda dan Gejala
¤ Takikardi
¤ Peningkatan resistensi vascular perifer
¤ Peningkatan volume intravaskular
¤ Bunyi jantung yang melemah
¤ Peningkatan tekanan vena jugularis
¤ Pulsus paradoksus >10mmHg (keadaan fisiologis dimana terjadi
penurunan dari tekanan darah sistolik selama inspirasi spontan)

Trias classic beck berupa distensis vena leher, bunyi jantung


melemah dan hipotensi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Doppler.
Analisis Doppler terhadap tanda morfologi jantung dapat
membantu dalam menegakkan keakuratan diagnosa klinis
dan mendukung pemeriksaan laboratorium dari pola
hemodinamik pada tamponade.
2. Foto thorax menunjukkan pembesaran jantung
3. EKG menunjukkan electrical alternas atau amplitude
gelombang P dan QRS yang berkurang pada setiap
gelombang berikutnya
4. Echocardiografi adanya efusi pleura.
PENATALAKSANAAN
Perikardiosintesis
Sebuah jarum berongga ukuran 16 sepanjang
6 inci ditusukkan di bawah prosesus xifoideus
dan diarahkan ke apeks jantung. Jarum
tersebut kemudian dihubungkan dengan alat
EKG 12 sadapan melalui klem aligator untuk
membantu menentukan apakah jarumnya
mengenai jantung
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Keluhan Utama
- Cedera tumpul atau cedera tembus pada dada, leher
punggung atau perut.
- Perbaikan pada lesi jantung.
- Dispnea
- Cemas
- Nyeri dada
- Lemah
c. Pemeriksaan Fisik
1. Airway
- Tidak ditemukan adanya tanda dan gejala.
2. Breathing
- Takipnea
- Tanda Kusmaul : peningkatan tekanan vena saat inspirasi ketika
bernafas spontan
3. Circulation
- takikardi,
- peningkatan volume vena intravaskular.
- pulsus paradoksus >10mmHg, tekanan nadi <30mmHg, tekanan sistolik
<100mmHg,
- pericardial friction rub,
- pekak jantung melebar,
- Trias classic beck berupa :
o distensis vena leher,
o bunyi jantung melemah / redup dan
o hipotensi
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
2. Penurunan curah jantung b.d perubahan
sekuncup jantung
3. Penurunan Perfusi jaringan (cerebral, perifer,
cardiopulmonal, renal, gastrointestinal) b.d
suplai O2 menurun.
PERENCANAAN
Dx 1 : Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan pola
nafas efektif
Kriteria hasil :
• Takipnea tidak ada
• Tanda kusmaul tidak ada
• TTV dalam rentang batas normal (RR : 16 – 20 X/ mnt).
Intervensi

1. Pantau ketat tanda-tanda vital terutama frekuensi pernafasan Perubahan pola


nafas dapat mempengaruhi tanda-tanda vital
2. Monitor pernafasan, pengembangan dada, keteraturan pernafasan, nafas bibir
dan penggunaan otot bantu pernafasan Pengembangan dada dan penggunaan
otot Bantu pernapasan mengindikasikan gangguan pola nafas
3. Berikan posisi semifowler jika tidak ada kontraindikasi, untuk Mempermudah
ekspansi paru
4. Ajarkan klien nafas dalam Dengan latihan nafas dalam dapat meningkatkan
pemasukan oksigen

Kolaborasi
- Berikan oksigen sesuai indikasi Oksigen yang adekuat dapat menghindari resiko
kerusakan jaringan
- Berikan obat sesuai indikasi Medikasi yang tepat dapat mempengaruhi ventilasi
pernapasan
S E K I A N
ARIGATO GOZAIMASU

Anda mungkin juga menyukai