TINJAUAN TEORI
1.1.Pengertian
Double outlet right ventricle (DORV) adalah penyakit jantung
yang dibawa sejak lahir (bawaan). Menurut Pang, dkk (2017)
DORV adalah malformasi jantung kongenital yang kompleks.
Serupa dengan Pang, Yim, dkk (2018) menjelaskan bahwa DORV
adalah kelompok malformasi heterogen di mana
pendekatandiagnostik yang komprehensif diperlukan untuk
manajemen bedah. Normalnya, ventrikel hanya memiliki satu
pembuluh darah outlet. Untuk ventrikel kiri, ini adalahaorta. Untuk
ventrikel kanan, adalah arteri pulmonalis. Pada DORV, kedua
pembuluh darah, baik aorta maupun arteri pulmonalis muncul dari
ventrikel kanan, baik seluruhnya atau sebagian besar (Mani,
2003). Serupa dengan Mani (2003), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI, 2016) mendefinisikan DORV
sebagai kelainan dimana kedua pembuluh utama (aorta dan arteri
pulonalis) keluar seluruhnya atau sebagian besar dari ventrikel
kanan. Salah satu pembuluh utama berada dalam posisi overriding
>90% terhadap septum ventrikel dan keluar dari ventrikel kanan.
Umumnya posisi kedua arteri utama normal, yaitu aorta di kanan
belakang dari arteri pulmonalis. Tetapi kadang-kadang malposisi,
yaitu aorta di kanan (side by side), di depan atau kanan depan dari
arteri pulmonalis (PERKI, 2016). Pada DORV, tidak ada pembuluh
darah yang keluar dari ventrikel kiri, dan darah dari ventrikel kiri
bercampur dengan darah dalam ventrikel kanan sehingga tampak
2.1.Klasifikasi
Sebagian besar kasus DORV memiliki VSD. Berikut
pengklasifikasian DORV berdasarkan hubungan antara VSD dan
pembuluh darah: (Mani, 2003) dan (PERKI, 2016)
Jika VSD tepat di bawah aorta, disebut DORV dengan VSD Sub-
Aorta.
Jika VSD terletak di bawah arteri pulmonalis, disebut
DORV dengan VSD Sub- pulmonik yang disebut
anomali Taussig-Bing.
1.2.Definisi
yang fungsional. Prosedur ini menghubungkan vena cava inferior dengan arteri
pulmonalis, yang memungkinkan darah miskin oksigen (biru) dari tubuh
mengalir langsung ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Berdasarkan
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan fontan melibatkan vena
cava superior dan vena cava inferior ke pulmonal,agar aliran dari seluruh
tubuh dapat dioksigenisasi melalui pulmonal.
Prosedur fontan digunakan pada pasien yang hanya single ventrikel, tidak
terbentuknya katup jantung (trikuspid atresia, mitral atresia, pulmonal
atresia), kemampuan pompa jantung tidak normal (hypoplasty left heart
ventrikel (HLHS) atau hipolasty right heart heart syndrome), atau complex
congenital heart disease yang tidak memungkinkan untuk biventrikuler
repair. Fontan prosedure biasanya di lakukan pada usia 2-5 tahun tapi juga
bisa dilakukan sebelum 2 tahun.
Kerugian :
Risiko disfungsi sinus node lebih tinggi (aritmia) karena
intervensi pada atrium
Kerugian :
Risiko trombogenitas pd conduit prostetik
Fontan
Preload LA Kontraktilitas LV
berkurang menurun Banyaknya
elektrolit yang ikut
keluar
Metabolisme anaerob
TINJAUAN KASUS
============================================================
Tgl / Bln / Thn Pengkajian : 6 September 2023
Tgl. Masuk : 6 September 2023
PROSES KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
1. Data Subyektif :
Pasien masih terintubasi
2. Data Obyektif :
Kesadaran SAS 2 dengan therapi morphine 10 mcg/kgbb/jam, skala nyeri 3.
Pernafasan saat dioperkan dengan ventilator mode PSIMV FiO2 : 100%, RR :
30x/mnt, PIP : 11, PEEP: 3, SaO2 : 94%, slym kental, banyak, kemerahan.
Hemodinamik tidak stabil, TD : 62/35, MAP 45 mmHg, HR : 150x/menit, CVP
: 14 mmHg, dipasang suhu axilla : 37,8 0 celcius, suport milrinone 0,375
mcg/kgbb/mnt, vascon 0,1 mcg/kgbb/menit, adrenalin 0,1 mcg/kgbb/menit,
varpresin 0,04 mcg/kgbb/menit. Pasien mendapatkan koreksi albumin 20% 60
ml drip 4 jam, PS terpasang NO 20 PPM 90 liter/menit. Urine out put anuri,
produksi cairan PD pasif 3-5 ml/kgbb. Produksi drain 1-3 ml/kgbb/jam, warna
masih merah
Hb/Ht/L/Tr : 14/43/92900/142
Albumin : 2,3
Ur/BUN/Cr : 24,30/11,4/0,46
PT/APTT/TT/FIB ;
Kolaborasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bikarbonat, jika perlu.
Planning
-Evaluasi AGD pasca pemberian
bicarbonate
-Evaluasi urin output pasca pemberian
terapi Lasix
-Evaluasi urin output pengaktifan terapi
peritoneal dialysis.
-Evaluasi kadar ureum creatinine.
-Evaluasi kesadaran pasien, tekanan darah,
CVP (tanda vital dan hemodinamik).
1. Kesimpulan
Fontan Prosedur merupakan tindakan pembedahan paliatif yang terakhir setelah operasi tahap I Bt Shunt dan operasi tahap II yaitu
BCPS, pada kasus PA IVS. Pasien paska operasi fontan prosedur akan di rawat di ruang Intensive Care Unit dengan tim kerja dan
kolaborasi untuk kesembuhan pasien dengan ilmu pengetahuan.
Asuhan keperawatan paska bedah jantung Fontan prosedur dilakukan berdasarkan proses keperawatan dengan memperhatikan riwayat
intraoperatif dan komplikasi paska operatif yang mungkin maupun telah terjadi.
Peran Perawat sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien post fontan prosedur sehingga mempengaruhi
keberhasilan dalam melakukan tindakan selanjutnya
2. SARAN
1). Perlu adanya kerja sama yang baik antara dokter, perawat dan penunjang medis lain serta pasien dan keluarga dalam memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif.
2). Pemantauan dan tindakan harus dilakukan berdasarkan kondisi klinis pasien dan dikombinasikan dengan monitor. Jangan melakukan
tindakan hanya berdasarkan hasil monitor dan nilai pemeriksaan diagnosis saja.
3). Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Fontan Prosedur dibutuhkan perawat yang mempunyai pengetahuan yang
optimal, mempunyai kemampuan klinis serta mampu berfikir dengan kritis sehingga angka kematian akibat penyakit dapat diminima lisir.
JUDUL :
RINGKASAN MATERI
SARAN :
( Ns…………………………..) ( Ns.......................................)
JUDUL :
ABSTRAK :
METODOLOGI :
HASIL DISKUSI :
KESIMPULAN :
( Ns…………………………..) ( Ns.......................................)
Topik Penyuluhan :
Metode Penyuluhan :
Kesimpulan :
Saran :
Rujukan :
*Catatan :
1. Buat Satuan Acara Penyuluhan ( Satpel )
2. Buat Media Penyuluhan
JUDUL :
RUMUSAN MASALAH :
ABSTRAK :
HIPOTESIS :
TUJUAN :
RUJUKAN :
( Ns...............................................) ( Ns………………………..……….)
Diagnosa Medik :
Pengkajian Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Intervensi Keperawatan
Tinjauan Teori
Tempat : …………………………………………………….…………….
Waktu : ………………………………………………………………….
Ringkasan Pembelajaran:
Mengetahui,
Ka. Inst/Ka. Sub Inst/ Ka. Unit Pengajar
( Ns ……………………………………….) ( Ns.……………………………. )