Anda di halaman 1dari 48

Metode Inventarisasi Gas

Rumah Kaca

Laboratorium Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim


(LPUPI)
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS
Gas Rumah
Kaca (Green
House Gases)
Fungsi Gas-gas Rumah Kaca

 Menyimpan/menahan radiasi energi dari


Matahari  stabilitas temperatur bumi
 Menjaga bumi tidak terlalu panas (siang)
 Menjaga bumi tidak terlalu dingin (malam)
 Pengaturan iklim
 Mendistribusi gelombang atau aliran fluida
 distribusi materi-energi
 Dsb.
Kenapa Menjadi Masalah?
 Melampaui batas
 Nampaknya karena kesalahan kita sendiri
dalam mengeksploitasi sumber daya alam
 Memperbesar kegiatan emisi GHG
 Mengurangi penyerap GHG

 Nampaknya karena kesombongan kita


sendiri dalam mengelola alam
“ Ketika dikatakan jangan merusak di muka
bumi, maka mereka berkata: Sesungguhnya
kami adalah pembuat perbaikan”
GHGs and Global Warming Potentials

Antropogenic Life time,


Gas
(Mton/year) year
CO2 5500 / – 5500 100
CH4 300 – 400 / 550 10

N2O 6 / 25 170
CFC –1/1 60 – 100

GAS Recommended GWP IPCC Revised GWP (IPCC’s third


(UNFCC, 2002), Applicable assessment report, 2001), likely to
through 2012 be applicable after 2012
Carbon Dioxide, CO2 1 1
Methane, CH4 21 23
Nitrous Oxide, N2O 310 296
Hydrofluorocarbons, HFC 140 – 11.900 120 – 12.000
Perfluorocarbons, PFC 6.500 – 9.200 5.700 – 11.900
Sulfur Hexafluoride 23.900 22.200
Penggunaan AFOLU IPPU Waste
Energi

Kenaikan
kadar GHG

Pemanasan global

Kenaikan Perubahan
muka laut iklim

Perubahan Penggenanga Perubahan Abrasi Badai Curah hujan Evapo- Lengas


garis pantai n lahan bentuk meningkat meningkat meningkat transpirasi tanah
ke arah darat bawahan lahan meningkat menurun
pesisir

Penciutan Kerusakan Kerusakan Permu Kebutuhan


lahan dan dan kiman rusak Erosi Banjir air
kehilangan kehilangan meningkat
tambak sawah

Penurunan Perpin- Kerusakan Pening-


produksi dahan lahan katan sistem
pertanian - penduduk irigasi
perikanan
Direct observations of recent climate change
Changes in temperature, sea level and
northern hemisphere snow cover

Global average temperature

Global average sea level

Northern hemisphere
snow cover
1.6

1.4
Kecenderungan kenaikan
suhu permukaan bumi
(tanpa upaya pengurangan emisi gas rumah kaca)
1.2

1.0
Perubahan Suhu (°C)

0.8 Konsentrasi CO2


Perubahan Suhu tahunan
Pola Kenaikan Suhu
0.6
370 ppm
0.4

0.2

300 ppm
0.0

–0.2

1860 1880 1900 1920 1940 1960 1980 2000 2020 2040
Greenhouse Gases
Gas Rumah Kaca (GRK) adalah
gas-gas yang menjadi
konstituen atmosfer, baik
alamiah maupun karena
kegiatan manusia, yang
menyerap dan mengemisikan
kembali radiasi inframerah
Kyoto Protocol mengatur 6
kelompok GRK yang utama:
 CO2 – carbon dioxide
 CH4 – methane
 N2O - nitrous oxide
 PFCs – perfluorocarbons
 HFCs - hydrofluorocarbons
 SF6 – sulphur hexafluoride
Keseimbangan Karbon Global
Inventarisasi GRK
Inventarisasi Emisi GRK:
Kegiatan menghasilkan dokumen inventory yang melaporkan besarnya
emisi GRK suatu entity pada kurun waktu tertentu. Entity :
(a) negara, wilayah/region, kabupaten/kota, perusahaan
(b) kegiatan (level project) di suatu perusahaan.

Inventarisasi umumnya berisi informasi komprehensif, mengenai:


a. jenis/tipe emisi GRK,
b. sumber-sumber utama dan kategori (direct, indirect, dan others),
c. boundary inventarisasi,
d. metodologi estimasi/perhitungan tingkat emisi GRK,
e. status dan tingkat emisi GRK (historical, agregat, kelompok aktivitas).

11
Net GHG Emissions = Direct Emissions + Indirect Emissions - Offsets

IPCC 2006: Inventarisasi GRK nasional/regional hanya direct emission


Ruang Lingkup Pedoman
Inventarisasi GRK (KemenLH 2012)
 Identifikasi jenis GRK, sumber, kategori, dan serapan GRK, dan
sistem boundary inventarisasi GRK.
 Pemilihan metodologi kuantifikasi, pemilihan dan pengumpulan data
aktivitas sumber emisi dan serapan GRK, serta pemilihan atau
pengembangan faktor emisi dan faktor serapan GRK,
 Kuantifikasi atau penghitungan tingkat emisi dan tingkat serapan
GRK, baik secara agregat maupun dikelompokkan menurut
aktivitas,
 Evaluasi tingkat ketidakpastian (uncertainty) data aktivitas sumber
emisi, faktor emisi, serta hasil perhitungan tingkat emisi GRK;
 Penyusunan sistem penjaminan/pengendalian kualitas (QA/QC)
data dan upayaupaya mengurangi tingkat ketidakpastian hasil
penghitungan tingkat emisi GRK.
Tahapan Penyusunan Dokumen Inventarisasi Emisi GRK
Mulai penghitungan bau
(lihat inventarisasi tahun
sebelumnya)
Identifikasi Key Categories (Kategori
Pelaporan hasil Utama) Sumber Emisi GRK
inventorarisasi .

Pilih metodologi ketika


Membuat revisi atau
Pengecekan/review akhir mempertimbangkan pengumpulan
perbaikan yang
Hasil Pelaksanaan Inventarisasi data, uncertainty dan konsistensi
diperlukan
melalui QA didalam aplikasi time series untuk
data historis
Anggota tim QA berbeda
QC & dokumentasi dengan anggota tim
inventarisasi QC & dokumentasi

Pelaksanaan analisis
ketidakpastian Pengumpulan data dan
QA = verification for penghitungan emisi GRK
non-annex 1
QC & dokumentasi QC & QC & dokumentasi
dokumentasi.

Pelaksanaan analisis ketidakpastian Pengumpulan hasil inventarisasi


Sumber Emisi GRK dan Inventarisasinya

Bahan baku industri Agro Inventarisasi


Sektor AFOLU

Inventarisasi Inventarisasi Inventarisasi


Sektor Energi Sektor IPPU Sektor Limbah
Pembina
GRK dari GRK dari Sektor (*):
bahan bakar proses KemenTan,
GRK GRK KemnHut, dll

GRK GRK (SF6) GRK GRK


dari transmisi

Limbah Pembangkit Incinerator

Pembangkit listrik Industri Kimia Penanganan Limbah

Pembina Sektor(*): Pembina Sektor(*): Pembina Sektor(*):


ESDM Kemen Perindustrian KLH

Sektor(*):
15 sektor kegiatan
Kategori Kegiatan dengan Sumber dan
Penyerap Gas Rumah Kaca

Sumber dan
Penyerap GRK

AGRICULTURE,
Proses Industri FORESTRY,
Pemanfaatan dan Penggunaan AND WASTE, dan
Energi Produk (IPPU) lainnya
OTHER LAND
USE (AFOLU)
Sumber-sumber Emisi GRK
Penggunaan Energi
 Kegiatan Pembakaran Bahan Bakar (Fuel
Combustion Activities)
 Emisi Fugitive (Fugitive Emissions from
Fuels)
 Transportasi dan Penyimpanan
Karbondioksida (Carbon Dioxide Transport
and Storage)
IPPU
 Industri Mineral (Mineral Industry)
 Industri Kimia (Chemical Industry)
 Industri Logam (Metal Industry)
 Produk-produk Non Energi dan Penggunaan Solvent/
 Pelarut (Non-Energy Products from Fuels and Solvent Use)
 Industri Elektronik (Electronics Industry)
 Penggunaan produk yang mengandung senyawa pengganti bahan
perusak ozon (Product Uses as Substitutes for Ozone Depleting
Substances)
 Produk Manufacture lain dan Penggunaannya (Other Product
Manufacture and Use)
AFOLU
 Peternakan (Livestock)
 Lahan (Land): Lahan Hutan (Forest Land), Lahan
 Pertanian (Cropland), Padang Rumput (Grassland),
 Lahan basah (Wetlands), Pemukiman (Settlements)
 Emisi dari pembakaran biomasa (Biomass Burning)
 Pengapuran (Liming)
 Penggunaan Urea (Urea Application)
 Emisi N2O langsung dari pengelolaan tanah (Direct N2O Emissions
from Managed Soils)
 Emisi N2O tidak langsung dari pengelolaan tanah
 (Managed Soils) dan pengelolaan pupuk (Manure Management)
 Pengelolaan sawah (Rice Cultivations)
Waste/Sampah
 Pembuangan Akhir Sampah Padat (Solid Waste
Disposal)
 Pengolahan Limbah Padat secara Biologi (Biological
Treatment of Solid Waste)
 Pembakaran Sampah melalui Insinerator dan
Pembakaran Sampah secara Terbuka (Incineration and
Open Burning of Waste)
 Pengolahan dan Pembuangan Air Limbah (Wastewater
Treatment and Discharge)
Lainnya  emisi tidak langsung dari deposisi
nitrogen dari sumber nonpertanian

 Semua dugaan emisi termasuk emisi N2O dari


deposisi nitrogen (N) dari NOx/NH3 dimana saja
ada deposit dan dari sumber apa saja tetapi
tidak dihitung di sektor tersebut di atas,
termasuk N yang dideposit di lautan.
 Dugaan emisi ini diperlukan karena faktor emisi
untuk deposit Nitrogen hampir sama besarnya
dengan emisi nitrogen dari sumber-sumber
emisi pertanian lainnya
Prinsip Inventarisasi GRK 
TACCC
 transparansi (Transparency),
 akurasi (Accuracy),
 konsistensi (Consistency),
 komparabel atau dapat diperbandingkan
(Comparability), dan
 Kelengkapan (Completeness)
Tahapan Penyelenggaraan Inventarisasi Gas
Rumah Kaca (KemenLH 2012)

 siklus penyelenggaraan inventarisasi,


 analisis kategori sumber/rosot utama,
 analisis konsistensi,
 analisis ketidakpastian (uncertainty), dan
 penjaminan dan pengendalian mutu atau
quality assurance (QA)/quality control
(QC).
Hubungan dengan Lembaga yang Terlibat dalam Penyelenggaraan
Inventarisasi GRK
siklus
penyeleng
garaan
Inventaris
asi
Struktur Generik Analisis Uncertainty (IPCC, 2008)
Penjamiman Mutu
 Apakah asumsi dan kriteria untuk memilih data aktivitas, faktor emisi
dan parameter dugaan lainnya terdokumentasi dengan baik?
 apakah ada kesalahan pada input data, transkrip atau referensi?
 apakah emisi dan serapan GRK dihitung dengan benar?
 apakah file basis data tertata dengan baik ?
 apakah data antar kategori sudah konsisten?
 apakah perpindahan data inventarisasi antar tahapan analisis sudah
benar?
 Apakah sudah lengkap?
 Apakah sudah terdokumentasi dengan baik?
Metode Inventarisasi GRK
DEFINISI
 Inventori emisi adalah sebuah database yang
mendaftarkan atau mencatat jumlah polutan
udara, berdasarkan sumber-sumbernya,
yang dilepaskan ke atmosfir dalam suatu
komunitas pada perioda waktu tertentu
(USEPA)
 Inventori emisi dilakukan dengan cara
menghitung BEBAN EMISI. Metoda
perhitungan Beban Emisi harus disetujui
Menteri
METODOLOGI
 Perhitungan beban emisi pada unit pembakaran
dalam dan luar menggunakan rumus dasar
berikut:
E,i = FC x EF (Rumus 1)
Keterangan:
 E,i = emisi komponen i (ton).
 i = parameter emisi yang dihitung (CO2, CH4, N2O, SOX, NOX,
PM).
 FC = pemakaian bahan bakar (scf atau ltr).
 EF = faktor emisi dari data kandungan karbon/gas komposisi
atau faktor emisi baku yang dipublikasikan dari berbagai
referensi (API Compendium, Oil & Gas Producers – OGP, US
EPA, dan lain-lain).
KONSEP TIER
 KONSEP TIER digunakan untuk
memudahkan perkiraan tingkat akurasi
hasil perhitungan beban emisi, yang
ditentukan oleh keakurasian data input.
Semakin tinggi tingkat Tier akan semakin
tinggi akurasinya. Sebagai contoh, Tier 1
akan lebih rendah tingkat akurasinya
dibanding Tier 2 dan juga Tier 3.
KRITERIA TIER
 Tier 1: Perhitungan beban emisi berdasarkan estimasi
pemakaian bahan bakar dengan mengkonversi output energi
menjadi input energi dan menggunakan faktor emisi baku yang
dipublikasikan dari berbagai referensi.
 Tier 2: Perhitungan beban emisi berdasarkan estimasi
pemakaian bahan bakar dengan mengkonversi output energi
menjadi input energi dan menggunakan faktor emisi dari data
kandungan karbon/gas komposisi.
 Tier 3: Perhitungan beban emisi berdasarkan pemakaian bahan
bakar dari neraca massa dan/atau metering (pengukuran) pada
level fasilitas maupun level peralatan dan menggunakan faktor
emisi baku yang dipublikasikan dari berbagai referensi.
 Tier 4: Perhitungan beban emisi berdasarkan pemakaian bahan
bakar dari neraca massa dan/atau metering (pengukuran) pada
level fasilitas maupun level peralatan dan menggunakan faktor
emisi dari data kandungan karbon/gas komposisi.
TIER EMISI CO2
TIER EMISI CH4 DAN N2O
EMISI LAINNYA (SOx, NOx,
PM)
CONTOH TIER I
Nilai Kalor (Fuel
Based)
METODE UMUM
PENDUGAAN EMISI
DAN SERAPAN GAS RUMAH
KACA
Pedoman Bagi Negara Berkembang (non-
Annex 1)
 Revised 1996 Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories
 IPCC Good Practice Guidance and Uncertainty Management
inNational Greenhouse Gas Inventories yang diterima IPCC tahun
2000
 the Good Practice Guidance on Land Use, Land-Use Change and
Forestry (GPG for LULUCF) yang diterima IPCC tahun 2003

2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories yang


terdiri dari lima volume
Persamaan Umum Inventarisasi
Emisi
Emisi/Penyerapan GRK = AD x EF

 AD adalah data aktivitas yaitu data kegiatan


pembangunan atau aktivitas manusia yang
menghasilkan emisi atau serapan GRK dan
 EF ialah faktor emisi atau serapan GRK yang
menunjukkan besarnya emisi/serapan per
satuan unit kegiatan yang dilakukan
Pengarsipan Data dan Informasi dalam
Penyelenggaraan Inventarisasi GRK
 Deskripsi singkat semua kategori dan sub-kategori sumber
dan rosot,
 Deskripsi singkat tentang metodologi yang digunakan dalam
perhitungan emisi dan serapan dari setiap kategori dan
penjelasan kenapa metode tersebut dipilih
 data aktivitas yang digunakan disertai informasi tahun, satuan
yang digunakan dan faktor konversi satuan, sumber dimana
data aktivitas
 Faktor emisi yang digunakan serta nilainya dan sumber
dimana ia diperoleh
 Rencana perbaikan yang akan dilakukan baik dari sisi
peningkatan kualitas atau mutu data aktivitas, faktor emisi,
dan metodologi.
Sistem Pelaporan GRK
Nasional
2.6 Metodologi Yang disetujui oleh UNFCCC

 IPCC Guideline 2006 for National GHG Inventories (all


parties are encouraged to use)
 IPCC Guideline Revised 1996 for National GHG Inventories
(mandatory for all parties)
 IPCC Good Practice Guidance and Uncertainty Management
in National GHG Inventories 2000 (Mandatory for Annex I
Parties and Non-Annex I Parties encouraged to use)
 IPCC Good Practice Guidance for LUCF 2003 (Mandatory for
Annex I Parties and Non-Annex I Parties encouraged to use)
 WRI 2004a. GHG Protocol – A Corporate Accounting and
Reporting Standard.
 WRI 2004b. GHG Protocol Initiative – GHG Estimation Tools
 ISO 14064/14065 GHG Inventory
45
Metodologi yang umum dirujuk industri/perusahaan

• IPCC Guideline 2006 dan WBCSD/WRI GHG Protocol for Corporate


Accounting yang berisi aspek-aspek terkait “how to do” dalam
inventarisasi emisi GRK, yaitu memberikan panduan tentang
pelaksanaan kuantifikasi dan pelaporan emisi GRK.
• WBCSD/WRI GHG Protocol for Corporate Accounting disusun
berdasarkan UNFCCC Guideline.
• Di dalam inventarisasi emisi GRK, isu-isu terkait pertanyaan “what
to do” di dalam pengelolaan data tingkat emisi GRK merujuk
kepada panduan ISO 14064 tentang standar inventarisasi emisi GRK
pada level organisasi (14064-1) dan pada level project (14064-2).

46
IPCC Inventory Software

Anda mungkin juga menyukai