2. Virus-virus onkogenik
Dikenal dua jenis virus yang dapat menyebabkan keganasan yaitu:
RNA virus dan DNA virus.
a. RNA virus menyebabkan leukemia, sarkoma dan urinari papiloma serta
kanker payudara.
b. DNA virus dianggap sebagai penyebab kanker: Eipstein Barr virus,
papilloma virus, Hepatitis B virus. Eipstein Barr virus (EBV) dianggap
sebagai penyebab dari kanker nasofaring. Hepatitis B virus berhubungan
dengan hepatocelluler carcinoma primer.
3. Faktor herediter
Kanker payudara ditemukan tiga kali lebih banyak pada seorang anak
perempuan dari seorang ibu yang menderita kanker payudara, dan ternyata pada
anak perempuan tersebut akan timbul kanker payudara pada usia yang lebih muda
daripada ibunya. Namun sulit ditentukan apakah kanker terjadi karena faktor
herediter sendiri atau karena kombinasi faktor-faktor lain seperti lingkungan,
kebiasaan hidup dan makanan.
4. Faktor lingkungan
Beberapa jenis hasil industri serta sisa pembakaran dapat bersifat
karsinogenik. Selain itu kebiasaan tertentu dapat mengakibatkan suatu keganasan,
misalnya, pemakai tembakau cenderung mendapat kanker paru sedangkan
pemakai alkohol cenderung mendapat kanker traktus digestivus. Pekerja industri
perminyakan yang banyak berhubungan dengan polisiklik hidrokarbon dijumpai
banyak menderita kanker kulit. Dengan meningkatnya perhatian terhadap faktor
lingkungan seperti polusi udara, kontaminasi air, proses makanan termasuk
pemakaian nitrat, nitrosamine untuk pengawetan daging serta sacharine, diduga
mempunyai sifat karsinogen yang potensial.
5. Faktor sosio ekonomi
faktor sosial ekonomi ternyata dapat mempengaruhi insidensi kanker.
Kanker gaster dan cervix dijumpai lebih tinggi pada golongan sosio ekonomi
rendah, sekitar tiga sampai empat kali lebih banyak daripada golongan sosio
ekonomi menengah dan tinggi.Pada literatur ada juga yang disebut dengan
keadaan Pre kanker.
Almaidah ayat :
dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
Pada ayat diatas disebutkan bahwa kita harus memakan makanan yang halal lagi
baik. Karena yang halal lagi baik itu sudah pasti makanan yang bergizi yang baik
untuk kesehatan tubuh. Dan yang haram merupakan makanan yang tidak (tidak
baik untuk kesehatan). Misalnya Babi, babi didalam alquran haram dimakan
karena daginga babi mengandung cacing pita yang memiliki segmen. Sehingga
apabila dia pindah dari tubuh babi ke manusia maka akan dapat berkembang biak.
mendiagnosis kanker. Teknik pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI scan, PET
scan, dan ultrasound digunakan secara teratur untuk mendeteksi lokasi tumor.
Dokter juga dapat melakukan endoskopi. Pengekstrakan sel-sel kanker dan
melihat di bawah mikroskop adalah satu-satunya cara mutlak untuk mendiagnosis
kanker. Prosedur ini disebut biopsi. Tes diagnostik molekul yang sering digunakan
juga seperti menganalisis lemak, protein, dan DNA pada tingkat molekul. Sebagai
contoh, sel-sel kanker prostat mensekresi zat kimia yang disebut PSA (prostatespecific antigen) ke dalam aliran darah yang dapat dideteksi oleh tes darah.
Molekuler diagnostik, biopsi, dan teknik pencitraan digunakan secara bersamasama untuk mendiagnosis kanker.
Manajemen nutrisi pada kanker
Tujuan manajemen nutrisi secara umum pada pasien kanker adalah untuk
menyediakan makanan yang mengandung cukup kalori dan protein,mengkoreksi
defisit nutrisi,mencegah keadaan imunosupresi dan meminimalkan penuruan
berat.
1. Penyebab Malnutrisi
Penyebab malnutrisi pada penderita kanker adalah multifaktorial. Secara
umum penyebabnya dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu
A. BERKURANGNYA ASUPAN MAKANAN DAN MALABSOBSI
Efek Tumor
a. Efek langsung :
Tumor dari traktus gastrointestinal seperti tumor lidah, faring,
esophagus dan lambung yang menyebabkan obstruksi atau tumor dari luar
traktus gastrointestinal yang menyebabkan obstruksi antaralain tumor
kepala leher, pancreas, hepar atau tumor lain yang metastasis ke abdominal
(Sheke, 1996; Waller, 1996; Woodruff,1997). Gangguan pencernaan dan
absorbsi misalnya pada kanker pankres, limfoma usus halus, tumor vilous
colon (Waller, 1996).
b. Efek tidak langsung (remote effect):
Tumor dapat menimbulkan anorexia tanpa melibatkan traktus
gastrointestinal secara langsung. Terjadi akibat adanya penurunan rasa
kecap, kualitas penciuman, gangguan neuroendokrin, gangguan pada
hypothalamic appetite control center sehingga terjadi gangguan kontrol
asupan makanan dan rasa cepat kenyang (Walsh, 1989; Waller, 1996;
Shike, 1996, Woodruff, 1997)
denyut
jantung
dan
penigkatan
oksidasi
lemak
(Sutandyo,2009).
TERAPI NUTRISI
Tujuan terapi nutrisi :
Mempertahankan atau memperbaiki status gizi
Mengurangi gejala sindrom kaheksia kanker
Mencegah komplikasi lebih lanjut yaitu deplesi sistem imun,
infeksi, atau sepsis akibat malnutrisi
Memenuhi kecukupan mikronutrien (Reksodiputro,2009).
Penilaian Status Nutrisi
selama
perjalanan
penyakit
serta
tergantung
dari
terapi
yang
cadangan
tubuh
dianjurkan
40-50
kal/kgBB
(Peckenpaugh, 2005).
B. Kebutuhan Protein
Sebagian besar pasien kanker mempunyai imbang nitrogen yang
negative. Oleh karena itu dukungan nutrisi harus dapat memenuhi
kebutuhan
sintesa
protein
dan
menurunkan
degradasi
protein.
penyakitnya
sendiri
sehingga
asupan
tidak
adekuat.
Perubahan kebutuhan nutrisi selama terapi dan masa pemulihan
Perubahan parameter laboratorium selama terapi dan pemulihan