Anda di halaman 1dari 37

BAB 2.

Kriteria Penilaian
PROPER BIRU - PPU
Aspek Ketaatan Kriteria
(Pengendalian Pencemaran Udara)
1 4
Kompetensi Ketaatan terhadap jumlah
Personil data yang dilaporkan
2 5
Ketaatan terhadap
sumber emisi dan Ketaatan terhadap baku
titik penaatan mutu
3 6
Ketaatan terhadap Ketaatan terhadap
parameter ketentuan teknis

www.pln.co.id |
Aspek-1 | Kompetensi Personil
BIRU MERAH HITAM
Memiliki personil yang Tidak mempunyai personil ---
bertanggung jawab dan yang bertanggung jawab dan
kompeten dalam kompeten dalam
pengendalian pencemaran Pengendalian Pencemaran
udara Udara

www.pln.co.id |
Aspek-1 | Strategi Pemenuhan Kompetensi Personil
1. Melakukan pelatihan dan sertifikasi personil Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Instalasi
Pengendalian Pencemaran Udara (POPPU) dan Sertifikasi Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran
Udara (PPPU). Personil tidak hanya diperkenankan dari bidang lingkungan namun dari lintas bidang baik
engineering atau operasi dan pemeliharaan dengan pengalaman kerja sesuai dengan persyaratan dalam
sertifikasi POPPU maupun PPPU (persyaratan dapat dilihat pada PermenLHK
No.P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018)
2. Sertifikasi wajib dilakukan oleh Badan Sertifikasi Terdaftar (BNSP)
3. Tidak diperbolehkan personil yang sama memiliki sertifikasi yang berbeda untuk memenuhi persyaratan ini.
4. Sertifikat kompetensi yang telah dimiliki hanya akan berlaku selama 3 tahun.
5. Selain sertifkasi terkait POPPU dan PPPU, pada penilaian Peringkat BIRU juga wajib memiliki personil dengan
kompetensi Manager Energi. Sehingga perlu dilakukan perencanaan personil yang berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawab Manajer Energi.
6. Sertifikasi Manager Energi dilakukan oleh Badan Sertifikasi Terdaftar (HAKE).
7. Unit Peserta PROPER wajib membuat struktur organisasi pengendalian pencemaran udara dengan melibatkan
seluruh personil yang telah memiliki sertifikat kompetensi PPPU, POPPU dan Manajer Energi.

www.pln.co.id |
Aspek-1 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

SIMPEL >> PPU >> Referensi >> Kompetensi

Nama Personil harus Masa belaku hanya 3 tahun,


Kompetensi berbeda untuk Kompetensi perlu persiapan untuk
(POPPU/PPPU/Energi) yang berbeda refreshment sebelum berakhir

www.pln.co.id |
Aspek-1 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL
SIMPEL >> PPU >> Profil Perusahaan

Wajib melampirkan
STO sesuai
kompetensi yang
dimiliki

Akan nge-link dengan isian


Kompetensi pada sub Menu
Referensi SIMPEL

www.pln.co.id |
Aspek-2 | Ketaatan terhadap Sumber Emisi dan
Titik Penaatan
BIRU MERAH HITAM
Pemantauan Manual : Pemantauan Manual :
---
Melakukan Pemantauan terhadap Tidak melakukan Pemantauan
seluruh sumber emisi dan/atau titik terhadap seluruh sumber emisi
penaatan secara manual atau dan/atau titik penaatan secara
menggunakan perhitungan neraca manual atau menggunakan
massa sesuai dengan ketentuan yang perhitungan neraca massa sesuai
diwajibkan dalam izin dan/atau dengan ketentuan yang diwajibkan
peraturan perundangan (100%) dalam izin dan/atau peraturan
perundangan (<100%)
Pemantauan CEMS :
a) Melakukan pemantauan terhadap Pemantauan CEMS : PERHITUNGAN KETAATAN SUMBER EMISI
sumber Emisi yang wajib CEMS a) Tidak melakukan pemantauan
dan; terhadap seluruh sumber Emisi % ketaatan terhadap sumber emisi = Jumlah
b) Seluruh sumber Emisi yang wajib wajib CEMS dan; sumber emisi yang dipantau
CEMS terintegrasi melalui SISPEK b) terdapat sumber Emisi wajib (manual/CEMS/Neraca Masssa) / Jumlah
(100%) CEMS yang tidak terintegrasi Sumber Emisi wajib pantau sesuai dengan
melalui SISPEK (<100%) Peraturan x 100%

www.pln.co.id |
Aspek-2 | Strategi Pemenuhan Ketaatan terhadap Sumber
Emisi dan Titik Penaatan
1. Melakukan inventarisasi seluruh sumber-sumber emisi dan Titik Penaatan pada kegiatan proses utama
maupun dari proses Penunjang/utilitas
2. Pemantauan yang dilakukan mengacu pada Dokumen Lingkungan/Izin Lingkungan/Persetujuan
Lingkungan yang dimiliki baik untuk proses utama maupun proses Penunjang/utilitas baik kewajiban
pemantauan secara manual maupun CEMS serta frekuensi pemantauannya.
3. Apabila terdapat sumber emisi yang sudah tidak dioperasikan atau dalam kondisi standby sehingga tidak
dapat dipantau emisinya, maka Unit PLN wajib berkoordinasi dengan Instansi Lingkungan Hidup setempat
dan membuat Berita Acara.
4. Industri Pembangkit Listrik/Kegiatan Pembangkit Listrik Termal yang wajib CEMS adalah dengan syarat :
a) PLTU, PLTG, PLTGU, PLTD, PLTBm, PLTSa dengan kapasitas ≥ 25 MW atau Kapasitas ≤ 25 MW
dengan kandungan sulfur > 2%
b) PLTMG dengan kapasitas ≥ 15 MW
1. Untuk sumber emisi wajib melakukan pemantauan melalui CEMS, apabila terdapat kondisi ‘Rusak’ pada
CEMS, maka Unit Peserta PROPER wajib melakukan Pemantauan Manual setiap 3 bulan sekali dan
apabila kerusakan CEMS >1 Tahun maka wajib melakukan pemantauan setiap bulan serta melakukan
pelaporan secara rutin kepada DLH, DLHK dan KLHK berisikan kronologis kerusakan CEMS, rencana
perbaikan dan kondisi emisi pada bulan berjalan.

www.pln.co.id |
Aspek-2 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL
SIMPEL >> Kriteria PPU >> Titik Penaatan >> Sumber Emisi

Data Pemantauan dinilai berdasarkan data Titik Penaatan berikut, sehingga Unit wajib memastikan data Titik Penaatan
sudah sesuai baik dari Acuan BME, Kewajiban Pemantauan dan Frekuensi Pemantauannya

Sumber Emisi dari Proses Frekuensi pemantauan sesuai


Acuan BME sesuai P.15/2019 dan
Utama dan Penunjang Dokling
bahan bakar yang digunakan
(Genset/EDG)

www.pln.co.id |
Aspek-2 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

SIMPEL >> Kriteria PPU >> Referensi >> Ambien

Data Pemantauan berdasarkan data Referensi berikut, sehingga wajib memastikan data Titik Penaatan sudah sesuai

Lokasi pemantauan sesuaikan


dengan mariks RKL RPL
(Ambien/Kebisingan/Kebauan)

www.pln.co.id |
Aspek-2 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL
Apabila tidak terdapat kewajiban pemantauan Ambien/Kebisingan/Ketaatan, tetap wajib membuat 1 titik penaatan (dummy)
SIMPEL >> Kriteria PPU >> Referensi >> Ambien

Nama menjadi Tidak wajib


pantau, Koordinat
menggunakan Koordinat
pembangkit

Isi salah satu


parameter saja, dalam
data pemantauan nanti
diisi '0” karena tidak
wajib pantau

www.pln.co.id |
Aspek-2 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

SIMPEL >> Kriteria PPU >> Data Pemantauan >> Manual

Memastikan seluruh sumber emisi Selain pemantauan Manual, Pastikan semua lampiran terbuka
pada titik penaatan sudah dilpantau ternyata sumber emisi juga wajib dan sesuai dengan periode
dan diinput dalam data pemantauan dipantau melalui CEMS, sehingga sampling
(Manual) perlu Cek Data CEMS

www.pln.co.id |
Aspek-3 | Ketaatan terhadap Parameter
BIRU MERAH HITAM
Pemantauan Manual : Pemantauan Manual :
---
Melakukan pemantauan terhadap Tidak melakukan pemantauan
seluruh parameter sesuai dengan terhadap seluruh parameter sesuai
ketentuan dalam izin dan/atau dengan ketentuan dalam izin
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan perundang-
(100%) undangan (<100%) PERHITUNGAN KETAATAN TERHADAP
PARAMETER
Pemantauan CEMS : Pemantauan CEMS : % ketaatan terhadap parameter = Jumlah
a) Melakukan pemantauan terhadap a) Tidak melakukan pemantauan parameter yang dipantau (manual atau
seluruh parameter wajib CEMS terhadap seluruh parameter wajib CEMS) / Jumlah parameter wajib pantau sesuai
dan; CEMS dan; dengan Peraturan x 100%
b) Seluruh parameter wajib CEMS b) Terdapat parameter wajib CEMS
terintegrasi melalui SISPEK (100%) yang tidak terintegrasi melalui
SISPEK (<100%)

www.pln.co.id |
Aspek-3 | Strategi Pemenuhan Ketaatan terhadap
Parameter
1. Unit Peserta PROPER wajib melakukan pengukuran emisi sesuai dengan parameter yang diacu pada
Peraturan perundang-undangan sesuai dengan jenis usaha/kegiatan, kapasitas dan bahan bakar yang
digunakan.
2. Pengukuran emisi menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi KAN dan ter-registrasi laboratorium
lingkungan KLHK (dapat dilihat pada website www.standardisasi.menlhk.go.id), serta memastikan seluruh
parameter pantau dan metode analisa masuk dalam lingkup akreditasi KAN.
3. Memastikan bahwa seluruh parameter yang diwajibkan dalam peraturan terkait telah diukur seluruhnya
(100%)
4. Pada sumber emisi yang dilakukan pemantauan menggunakan CEMS, wajib melakukan pemantauan
CEMS untuk setiap parameter sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Apabila pada sumber emisi terdapat CEMS yang rusak pada parameter tertentu/belum terpasang CEMS,
maka wajib melakukan pemantauan secara manual setiap 3 bulan dan apabila kerusakannya >1 tahun
maka wajib dilakukan pemantauan setiap bulan. Dan melakukan pelaporan secara rutin kepada DLH,
DLHK dan KLHK berisikan kronologis kerusakan CEMS, rencana perbaikan dan kondisi emisi pada bulan
berjalan.
6. Setiap parameter sumber emisi yang dilakukan pemantauan menggunakan CEMS juga wajib dilakukan
integrasi dengan SISPEK KLHK dengan batas waktu 24 April 2021

www.pln.co.id |
Aspek-3 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

Parameter yang
dipantau sesuai
dengan Acuan BME
Jenis Pembangkit Parameter Pantau
PLTU SO2, NOx, Partikulat, Oksigen, CO2, Hg dan Laju Alir
PLTG/U SO2, NOx, Partikulat, Oksigen dan Laju Alir
PLTD dan PLTMG SO2, NOx, Partikulat, CO, Oksigen dan Laju Alir
*) PermenLHK No.15 Tahun 2019 tentang BME Pembangkit Listrik Tenaga Termal

www.pln.co.id |
Aspek-3 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

Parameter yang Parameter sudah


dipantau sesuai terintegrasi SISPEK
dengan Acuan BME

Catatan :
Untuk PLTU diwajibkan pemasangan CEMS CO2 dan Hg paling lambat 24 April 2022. Setelah dipasang CEMS sesuai
P.15/2019 maka wajib dilakukan integrasi SISPEK dan apabila belum terpasang maka dilakukan pemantauan manual
setiap bulan (dianggap CEMS Rusak > 1 tahun karena belum terpasang CEMS).

www.pln.co.id |
Aspek-4 : Ketaatan terhadap Jumlah Data yang
Dilaporkan
BIRU MERAH HITAM
Pemantauan Manual : Pemantauan Manual :
a) Melaporkan data pemantauan untuk a) Tidak melaporkan data pemantauan untuk ---
setiap parameter pada setiap sumber setiap parameter pada setiap sumber emisi
emisi dan/atau titik penaatan sesuai dan/atau titik penaatan sesuai dengan
ketentuan dalam izin dan.atau peraturan
dengan ketentuan dalam izin dan.atau
perundang-undangan (100%)
peraturan perundang-undangan (100%) b) Tidak melaporkan data perhitungan beban
b) Melaporkan data perhitungan beban emisi sesuai dengan ketentuan dalam izin
emisi sesuai dengan ketentuan dalam izin dan/atau peraturan perundang-undangan
PERHITUNGAN KETAATAN TERHADAP JUMLAH
dan/atau peraturan perundang-undangan secara periodik (100%) DATA YANG DILAPORKAN
secara periodik (100%)
Pemantauan CEMS : % ketaatan terhadap jumlah data tiap parameter
Pemantauan CEMS : c) Tidak melaporkan data pemantauan CEMS yang dilaporkan = Jumlah data tiap parameter yang
c) Melaporkan data pemantauan CEMS untuk setiap parameter pada setiap sumber dilaporkan di setiap sumber emisi (manual/CEMS) /
untuk setiap parameter pada setiap emisi dan/atau titik penaatan sesuai dengan Jumlah data tiap parameter di setiap sumber emisi
sumber emisi dan/atau titik penaatan ketentuan dalam izin dan.atau peraturan yang wajib di laporkan sesuai izin dan/atau
perundang-undangan secara periodik (100%)
sesuai dengan ketentuan dalam izin peraturan perundang-undangan x 100%
d) Tidak melaporkan data perhitungan beban
dan/atau peraturan perundang-undangan
emisi melalui CEMS sesuai dengan ketentuan
secara periodik (100%) dalam izin dan/atau peraturan perundang-
d) Melaporkan data perhitungan beban undangan secara periodik (100%)
emisi melalui CEMS sesuai dengan
ketentuan dalam izin dan/atau peraturan
perundang-undangan secara periodik

www.pln.co.id |
Aspek-4 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Jumlah Data yang dilaporkan
1. Pelaporan secara periodik dilakukan selama
periode penilaian PROPER (Juli - Juni)
2. Melaporkan data pemantauan emisi manual,
cems dan beban pencemaran air limbah
kepada Instansi lingkungan terkait (secara
manual) dan kepada Kementerian
disampaikan secara elektronik melalui TTE
SIMPEL
3. Pelaporan dilakukan sesuai dengan kewajiban
frekuensi pelaporan dalam Dokumen
Lingkungan/Izin Lingkungan/Persetujuan
Lingkungan. Umumnya dilaporkan setiap 3
bulan/6 bulan/ 1 tahun.
4. Sesuai dengan poin 2, perlu dipastikan seluruh
sumber emisi dilakukan pemantauan sesuai
paramater dan sesuai dengan frekuensi
pemantauan yang diwajibkan.

www.pln.co.id |
Aspek-4 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Jumlah Data yang dilaporkan
Guna memonitoring Jumlah Data CEMS yang dilaporkan sudah sesuai pada Periode PROPER
(Jul - Jun), perlu adanya monitoring 3 bulanan sesuai dengan tabel berikut :
Jumlah data yang % Ketaatan Jumlah Data yang
Jumlah dilaporkan (hari) Dilaporkan
Sumber
Periode Hari Keterangan
Emisi
Operasi SO2 NOx PM SO2 NOx PM

Pada tanggal , bulan, tahun


=(82/92)
(xx-xx-xxx) error reading SO2
Boiler#1 TW 3 92 82 90 90 x 100% 97,82 97,82
karena adanya perbaikan
≈ 89,13
FGD
TW 4 92 …. …. …. …. …. …. ….
TW 1 91 …. …. …. …. …. …. ….
TW 2 92 …. …. …. …. …. …. ….

Kewajiban pelaporan data pemantauan secara terus


% ketaatan terhadap jumlah data tiap parameter yang dilaporkan = Jumlah data tiap menerus (CEMS) di sumber emisi yang wajib dilaporkan
secara periodik dilakukan dengan ketentuan tersedia
parameter yang dilaporkan di setiap sumber emisi (manual/CEMS) / Jumlah data tiap pelaporan data pemantauan harian setiap 3 bulan dengan
parameter di setiap sumber emisi yang wajib di laporkan sesuai izin dan/atau peraturan validitas data harian berupa data harian yang diperoleh
perundang-undangan x 100% paling sedikit 75% dari hasil pembacaan rata-rata tiap jam
atau 18 jam data pengukuran tiap hari.

www.pln.co.id |
Aspek-4 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

jumlah data wajib pantau untuk setiap sumber emisi pada pemantauan manual dipastikan lengkap
selama periode Penilaian PROPER (Jul - Jun)

Ags-2020 (TW 3) Okt-2020 (TW 4) Mar-2021 (TW 1) Mei-2021 (TW 2)

*) Perlu diperhatikan metode pengambilan sampel sudah sesuai dengan regulasi yaitu menggunakan SNI atau standar Internasional

www.pln.co.id |
Aspek-4 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

Seluruh Sumber
Jumlah parameter
Emisi dilakukan
yang dilakukan
Pemantauan
pelaporan CEMS

Jumlah Data Valid yang dilaporkan pada setiap parameter per sumber emisi CEMS adalah setiap jam, dimana minimal jumlah data yang
disampaikan adalah 18 jam/hari atau minimal 75% data yang disampaikan setiap Triwulan. apabila telah mengirimkan data minimal 18 jam/hari
maka data tersebut valid terhitung sebagai data 1 hari pemantauan.

www.pln.co.id |
Aspek-5 | Ketaatan terhadap Baku Mutu
BIRU MERAH HITAM
Pemantauan Manual : Pemantauan Manual :
---
Data hasil pemantauan manual Data hasil pemantauan manual
dan/atau perhitungan neraca massa dan/atau perhitungan neraca massa
memenuhi 100% ketaatan baku mutu memenuhi <100% ketaatan baku
untuk setiap parameter pada setiap mutu untuk setiap parameter pada
sumber emisi sesuai dengan setiap sumber emisi sesuai dengan PERHITUNGAN KETAATAN TERHADAP BAKU MUTU
ketentuan yang diwajibkan dalam izin ketentuan yang diwajibkan dalam izin (MANUAL)
dan/atau perundang-undangan dan/atau perundang-undangan % ketaatan terhadap baku mutu = Jumlah data tiap parameter
yang dilaporkan dan memenuhi baku mutu di setiap sumber
emisi / data tiap parameter di setiap sumber emisi yang wajib
Pemantauan CEMS : Pemantauan CEMS : di laporkan sesuai izin dan/atau peraturan perundang-
Data rata-rata harian hasil Data rata-rata harian hasil undangan x 100%
pemantauan CEMS untuk setiap pemantauan CEMS untuk setiap PERHITUNGAN KETAATAN TERHADAP BAKU MUTU
parameter pada setiap sumber emisi. parameter pada setiap sumber emisi. (CEMS)
setiap 3 (tiga) bulan memenuhi ≥95% setiap 3 (tiga) bulan memenuhi <95% % ketaatan terhadap baku mutu = Jumlah data rata-rata
ketaatan baku mutu sesuai dengan ketaatan baku mutu sesuai dengan harian valid tiap parameter yang dilaporkan dan memenuhi
yang diwajibkan dalam ketentuan izin yang diwajibkan dalam ketentuan izin baku mutu di setiap sumber Emisi / jumlah data tiap
parameter di setiap sumber emisi yang wajib di laporkan
dan/atau peraturan perundang- dan/atau peraturan perundang- sesuai izin dan/atau peraturan perundang-undangan x 100%
undangan undangan

www.pln.co.id |
Aspek-5 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Baku Mutu
1. Unit perlu memastikan seluruh parameter yang dipantau tidak melebihi dari BME, dilakukan evaluasi
terhadap draft Sertifikat Hasil Uji setiap periode nya dan segera melakukan re-sampling atau re-analisa
apabila terdapat hasil anomali dibandingkan dengan Acuan Baku Mutu Emisi pada hasil uji di periode
berjalan.
2. SHU mencantumkan nilai pengukuran emisi untuk terukur dan terkoreksi sehingga mempermudah unit
peserta PROPER melakukan evaluasi terhadap hasil pengukuran.
3. Pastikan jenis bahan bakar yang digunakan saat pengukuran emisi sesuai dengan Baku Mutu Acuan.
Apabila adanya perbedaan bahan bakar sehingga menyebabkan perbedaan data Acuan Baku Mutu
Emisi, maka perlu dilakukan Penyesuaian Baku Mutu Emisi pada Sertifikat Hasil Uji dengan
menyampaikan informasi bahan bakar yag digunakan saat dilakukan sampling serta melakukan pelaporan
kepada Instansi Lingkungan Hidup.
4. Perlu dilakukan pemeliharaan sarana pengelolaan emisi secara periodik agar emisi yang dihasilkan
memenuhi baku mutu.
5. Adapun untuk data pemantauan emisi menggunakan CEMS, untuk mendapatkan nilai biru apabila unit
beroperasi full selama 3 bulan (92 hari) minimal 4 data boleh melebihi baku mutu (atau 5% data
pemantauan setiap 3 bulan)
6. Apabila data emisi melebihi baku mutu, maka dibuatkan laporan kepada instansi terkait dalam 3 x 24 jam
kepada Instansi Lingkungan Hidup dan disampaikan juga melalui SIMPEL

www.pln.co.id |
Aspek-5 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Baku Mutu
Guna memonitoring Pemenuhan Ketaatan Baku Mutu untuk CEMS yang dilaporkan sudah sesuai selama
Periode PROPER (Jul - Jun), perlu adanya monitoring 3 bulanan sesuai dengan tabel berikut :
Jumlah data tidak % Ketaatan terhadap Baku Mutu
Jumlah memenuhi BME (hari) Emisi
Sumber
Periode Hari Keterangan
Emisi
Operasi SO2 NOx PM SO2 NOx PM

Boiler#1 TW 3 92 3 1 0 =(92-3)/92 x 98,91 100 Pada tanggal , bulan, tahun


100%≈96,73 (xx-xx-xxx) exceed SO2
karena adanya pemeliharaan
FGD
TW 4 92 …. …. …. …. …. …. ….
TW 1 91 …. …. …. …. …. …. ….
TW 2 92 …. …. …. …. …. …. ….

Kewajiban pelaporan data pemantauan secara terus


menerus (CEMS) di sumber emisi yang wajib dilaporkan
% Ketaatan terhadap Baku Mutu = (Jumlah data rata-rata harian valid tiap parameter secara periodik dilakukan dengan ketentuan tersedia
yang dilaporkan memenuhi Baku Mutu di setiap sumber emisi) / (Jumlah data tiap pelaporan data pemantauan harian setiap 3 bulan dengan
validitas data harian berupa data harian yang diperoleh
parameter di setiap sumber Emisi yang dilaporkan dan wajib memenuhi baku mutu paling sedikit 75% dari hasil pembacaan rata-rata tiap jam
sesuai izin dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang Pengendalian atau 18 jam data pengukuran tiap hari. Untuk mendapat
BIRU, minimal 95% data dari jumlah data 3 bulan
memenuhi Baku Mutu Emisi.

www.pln.co.id |
Aspek-5 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

Memastikan seluruh parameter pada setiap kewajiban periode pelaporan telah dipantau dan memenuhi BME yang diacu
sesuai dengan jenis pembangkit dan bahan bakar yang digunakan. Pembandingan hasil uji emisi adalah yang telah
terkoreksi oksigen atau sesuai perhitungan berikut :

www.pln.co.id |
Aspek-5 | Penjelasan Pengisian dalam SIMPEL

1. Data yang masuk dalam Data Pemantauan CEMS SIMPEL


telah valid yaitu >18 jam/hari sehingga dapat dilakukan
perhitungan konsentrasi rata-rata harian serta telah
terkoreksi oksigen.
2. Dalam penilaian Biru, akan di lakukan evaluasi 3 bulanan
terhadap data konsentrasi rata-rata harian dimana data
yang harus terpenuhi/sesuai dengan BME adalah minimal
95% dari jumlah hari operasi pembangkit di triwulan
tersebut.

Parameter yang
dilaporkan sudah
terkoreksi oksigen

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis
BIRU MERAH HITAM
Pemantauan Manual : Pemantauan Manual :
• Memenuhi • Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis
ketentuan
pencemaran udara :
teknis pengendalian
pengendalian pencemaran udara :
---
1. Memenuhi ketentuan teknis cerobong emisi 1. Tidak memenuhi ketentuan teknis cerobong
2. Menggunakan jasa laboratorium yang emisi
terakreditasi 2. Tidak menggunakan jasa laboratorium yang
3. Menggunakan metode pengujian SNI atau terakreditasi
metode pengujian lain yang digunakan secara 3. Tidak menggunakan metode pengujian SNI
internasional atau metode pengujian lain yang digunakan
4. Bagi semua sumber emisi yang baku mutunya secara internasional
terdapat koreksi oksigen, hasil pengukuran 4. Bagi semua sumber emisi yang baku mutunya
emisi wajib terkoreksi dengan oksigen terdapat koreksi oksigen, hasil pengukuran
5. Semua sumber emisi non fugitive harus emisi tidak terkoreksi dengan oksigen
dibuang melalui cerobong 5. Terdapat sumber emisi non fugitive harus
6. Melakukan perhitungan gas rumah kaca yang dibuang melalui cerobong
dihasilkan bagi industri sesuai dengan 6. Tidak melakukan perhitungan gas rumah kaca
ketentuan yang diwajibkan dalam peraturan yang dihasilkan bagi industri sesuai dengan
perundangan ketentuan yang diwajibkan dalam peraturan
7. Melakukan pencatatan penggunaan genset perundangan
(jam/bulan) yang berfungsi sebagai cadangan 7. Tidak melakukan pencatatan penggunaan
(backup) genset (jam/bulan) yang berfungsi sebagai
8. Melakukan pencatatan penggunaan boiler cadangan (backup)
(jam/bulan)yang berfungsi sebagai cadangan 8. Tidak melakukan pencatatan penggunaan
(backup) boiler (jam/bulan)yang berfungsi sebagai
• Memenuhi sanksi administrasi sampai batas waktu cadangan (backup)
yang ditentukan • Tidak memenuhi sanksi administrasi sampai batas
waktu yang ditentukan

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis
BIRU MERAH HITAM
Pemantauan CEMS : Pemantauan CEMS :
Bagi Industri wajib CEMS melaksanakan :
1. Memiliki shelter (ruang analyzer)
1. Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis CEMS
bagi Industri wajib CEMS
---
2. Memiliki gas Analyzer 2. CEMS tidak beroperasi normal > 2 tahun
3. Jalur dan pipa tidak bocor 3. Tidak memasang CEMS sesuai kewajiban dalam
4. Instalasi Perpipaan sesuai standar peraturan
5. Memiliki buku panduan CEMS 4. Tidak mengintegrasikan CEMS ke SISPEK KLHK
sesuai dengan peraturan yang berlaku
6. Memiliki atau melakukan sertifikasi perlatan
CEMS dengan pemenuhan standar internasional
yaitu Quality Assurance Level 1 (QAL 1)
7. Memiliki sertifikasi kalibrasi peralatan CEMS oleh
Eksternal yang berkompeten setiap 2 (dua) tahun
sekali
8. Memiliki sistem jaminan mutu (Quality
Assurance) dan Pengendalian Mutu (Quality
Control)
9. Lokasi pemasangan CEMS memenuhi ketentuan
teknis 8 D dari aliran bawah dan 2D dari aliran
atas
10. Data hasil pengukuran CEMS telah terkoreksi
oksigen
11. Waktu pembacaan data sesuai dengan deteksi
pengukuran
12. Personal komputer
13. Memastikan peralatan CEMS beroperasi secara
normal

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis
BIRU MERAH HITAM
Pemantauan CEMS : ----
14. Apabila CEMS rusak : ---
 Melakukan Perbaikan paling sedikit
dalam waktu ≤1 tahun dan
menyampaikan rencana perbaikan
 selama perbaikan wajib melakukan
pemantauan manual kualitas emisi
setiap 3 (tiga) bulan sekali, pemantauan
manual dilakukan terhitung 21 (dua
puluh satu) hari setelah CEMS tidak
beroperasi
 Jika CEMS belum beroperasi secara
normal lebih dari 1 tahun maka
melakukan pemantauan manual kualitas
emisi setiap 1 (satu) bulan sekali

15. Melakukan integrasi sistem pemantauan


sumber emisi wajib CEMS dengan SISPEK
dan memastikan integrasi beroperasi
secara normal

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Ketentuan Teknis
1. Titik pengambilan sampel harus memenuhi wajib memenuhi kaidah 2D dan 8D.
Cara menghitung atau memastikan bahwa posisi
lubang sampling sudah memenuhi kaidah 2D dan 8D
adalah sbb :
Contoh :
Diameter cerobong = 80 cm
Tinggi cerobong = 20 cm, maka........
2D = 2 x 80 cm = 160 cm = 1,5 m
8D = 8 x 80 cm = 640 cm = 6,5 m
Maka area ideal pengambilan sampling emisi boiler
terletak antara 6,5 m diatas pipa gas buang dari boiler
masuk stack (cerobong) dan 1,5 m dari lubang atas
cerobong.

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Ketentuan Teknis
2. Melengkapi Foto Cerobong sesuai
dengan Format yang disampaikan
KLHK dalam SIMPEL :
A. Cerobong Emisi :
a) Lubang Sampling
b) Pagar pengaman dan
tangga
c) Lantai Kerja
d) Kode dan Koordinat
Cerobong
e) Sumber Listrik
B. Khusus Industri wajib CEMS
a) Sensor/Probe
b) Gas Standard
c) Analyzer
d) Shelter
e) Pendingin Ruangan/AC
Shelter

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Ketentuan Teknis
3. Menggunakan Lab
terakreditasi KAN
dan Teregister Lab
Dapat dicek pada Lingkungan KLHK
www.standardisasi.menlhk.go.id 4. Memastikan
Parameter dan
Metode Sampling
sesuai

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Ketentuan Teknis
5. Laboratorium menggunakan
metode sesuai dengan regulasi,
misal : Partikulat wajib
menggunakan isokinetik.
6. Sertifikat Hasil Uji (SHU)
mencantumkan hasil analisa terukur
dan terkoreksi oksigen, serta
informasi yang dibutuhkan kaitan
dengan pemantauan emisi (O2
terukur, Laju Alir, isokinetik, dll).

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Ketentuan Teknis
7. Pada perhitungan gas rumah
kaca (GRK) perlu disampaikan
data perhitungan apple gatriks
yang sudah disampaikan dan
diterima oleh DJK. Perhitungan
gas rumah kaca yang
disampaikan adalah dalam 1
periode tahun.

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Ketentuan Teknis

Mencatat waktu operasi Fasilitas Penunjang/Utilitas setiap bulan yang berfungsi sebagai cadangan.

www.pln.co.id |
Aspek-6 | Strategi Pemenuhan Ketaatan
terhadap Ketentuan Teknis

www.pln.co.id |
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai