KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
PERAN APBN YANG INKLUSIF
DAN BERKELANJUTAN
3
TANTANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL
Krisis global akibat pandemi Covid-19 mulai mereda, namun tantangan lain perlu menjadi perhatian.
Pandemi Covid-19 telah mereda. Selain potensi perkembangan varian Covid-19 baru, berbagai jenis
global shocks kini menjadi fokus kewaspadaan.
4
DI TENGAH RISIKO KETIDAKPASTIAN PEREKONOMIAN GLOBAL YANG ESKALATIF, APBN
DIOPTIMALKAN SEBAGAI SHOCK ABSORBER
Ditengah Kenaikan Optimalisasi Belanja: Subsidi, Kompensasi, Perlinsos, dan belanja prioritas (infrastruktur, kesehatan,
pendidikan dan dukungan reformasi struktural)
harga komoditas
dan risiko
ketidakpastian
KONSOLIDASI
global yang
DAN REFORMASI
eskalatif Menjaga Kesehatan APBN Jangka Menengah - Panjang
FISKAL
“APBN harus
Waspada,
Antisipatif dan
Responsif”
Momentum Penguatan Ketahanan Fiskal
Menyiapkan buffer untuk antispasi Penguatan fondasi untuk konsolidasi dan
uncertainty keberlanjutan fiskal jangka menengah
5
ARSITEKTUR APBN 2023: “MEMBANGKITKAN OPTIMISME NAMUN TETAP WASPADA”
Defisit APBN kembali di bawah 3 persen dan pertama kalinya target pajak di atas Rp2 ribu triliun
Growth
7,5- Inflasi 5,3 Harga
Kemiskinan 3,6 %, yoy
90 Minyak
8,5% %, yoy
Sasaran US$/barrel
Tk. 5,3- Asumsi Makro Lifting
Pengangguran 6,0% pembangunan 14.800 Nilai 660
2023 a.l. Tukar APBN 2023 Minyak
Ribu barrel /hari
0,375- Rp/US$
Rasio Gini
0,378 7,9
Tk. 1.100 Lifting Gas
Ribu barrel /hari
Bunga
% (SUN
Pendapatan Negara 10thn) Belanja Negara
Rp2.463,0T Rp3.061,2T
Alokasi
Penguatan Peran APBN Sesuai Fungsi
Distribusi Dasarnya
(Pasal 3 ayat 4 UU Nomor 17 Tahun 2003)
Stabilisasi
• Efektivitas UU HPP (tax ratio naik); • Efisien dan Produktif • Pengendalian risiko utang
• Optimalisasi PNBP melalui inovasi • Fokus untuk human capital, physical • Meningkatkan peran Swasta, BUMN,
layanan dan reformasi pengelolaan capital, institutional reform, adaptasi BLU, SWF, SMV (Pembiayaan inovatif)
aset secara produktif dimasa endemi
• Antisipasi uncertainty
7
DUKUNGAN FISKAL UNTUK
GREEN ECONOMY
8
PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM MENDUKUNG TRANSISI EKONOMI HIJAU
Mewujudkan ekonomi hijau melalui pencapaian target nasional untuk perubahan iklim
Estimasi Biaya Mitigasi Perubahan Iklim Kebutuhan Pembiayaan Mitigasi PI per Sektor
9
Sumber Pendanaan Potensial
SUMBER PENDANAAN
DOMESTIK INTERNASIONAL
• Belanja APBN • Investasi Swasta and CSR • Philanthropies • Pemerintah • Green Climate Fund
• Pungutan/Pajak Karbon • Lembaga Keuangan (Bank and • BUMN • Swasta • Global Environment Facility
• TKDD Non Bank) • Adaptation Fund
• Pembiayaan (Green Sukuk, • Pasar Modal • MDBs
SDGs Bond) • Perdagangan Karbon • IFIs
TANTANGAN PELUANG
• Menguatnya sinergi antara otoritas fiskal dan moneter dalam
• Kebutuhan pendanaan perubahan iklim untuk mencapai target NDC
membangun arsitektur pendanaan berkelanjutan dan penanganan
yang hampir 2x lipat lebih besar dari kapasitas belanja negara.
perubahan iklim.
• Pemulihan ekonomi global diiringi dengan melonjaknya emisi GRK
• Telah disahkannya mekanisme Nilai Ekonomi Karbon di Indonesia
global pasca pandemi, khususnya dari sektor energi dan IPPU
untuk mendukung pencapaian target iklim.
hingga 4% di tahun 2021 (kenaikannya lebih dari 1.200 Mt CO2
dan merupakan rekor tertinggi selama 10 tahun terakhir). • Mekanisme R esult Ba sed Pa yment REDD+ merupakan best
pra ctice untuk memobilisasi dana perubahan iklim di sektor
• Proporsi fossil fuel pada bauran energï nasional masih besar.
kehutanan dan lahan.
• Keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan berkelanjutan dan
• Inisiatif E nergy Tra nsition Mecha nism (ETM) untuk
perubahan iklim masih perlu dieksplorasi.
mempercepat transisi energi yang adil dan terjangkau.
11
Penerapan Climate Budget Tagging di Pemerintah Pusat & Daerah
Penerapan CBT dilatarbelakangi oleh urgensi untuk mengetahui kapasitas dana publik untuk penanganan perubahan iklim
• Perpres 98/2021 NEK • Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024 • PPRK dan PPRKD • Second Biennial Update Report • PP 17/2017 Sinkronisasi Perencanaan
• R oa dma p NDC Mitigasi dan • Buku PCF • Implementasi Climate Budget dan Penganggaran Pembangunan
• Updated NDC
Tagging Adaptasi dalam KRISNA Nasional
• LTS-LCCR Adaptasi • PMK Juksunlah Format
• PMK Juksunlah • Penerapan fitur tagging tematik APBN
• Third BUR • Redesain Sistem Perencanaan dan RSPP dalam aplikasi KRISNA
Penganggaran (RSPP) Nasional • 1st Green Sukuk Global
• Dokumen PBI • 2nd Green Sukuk Global • Laporan CBT 2016-2017
• Laporan CBT 2018-2020 • 1st Green Sukuk Retail
• Piloting dan Analisis Lanjutan RCBT • PMK Juksunlah
• Piloting Regional Climate Budget
• 4th GS Global, 3rd GS Retail, 1st SDG
Tagging
Bond
• 3rd GS Global & 2nd GS Retail
ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA
Pemerintah berkomitmen mengalokasikan anggaran perubahan iklim dalam APBN sejak tahun 2016
Alokasi dan Realisasi Anggaran Perubahan Iklim 5 K/L dengan Anggaran Perubahan Iklim Terbesar (Rp Triliun)
140.00 Pra-pandemi Pasca-pandemi 7.0% 120.00
97.78
6.0% 2018 2019 2020 2021
84.87
120.00 6.0% 100.00
73.58
100.00 4.5% 5.0%
4.0%
61.38
4.0% 80.00
Persen (%)
Rp Triliun
28.10
40.00 2.0% 40.00
15.37
10.23
8.07
20.00 1.0%
4.59
20.00
4.14
3.14
2.87
2.57
2.15
2.05
1.83
1.74
0.66
0.65
0.62
72.35 52.42 95.58 85.01 132.48126.04 97.66 83.54 77.81 50.99 110.65104.85
0.00 0.0%
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEMENTERIAN KLHK KEMENTERIAN ESDM KEMENTERIAN KEMENTERIAN PUPR
Alokasi Anggaran Perubahan Iklim Realisasi Anggaran Perubahan Iklim Porsi dalam APBN
PERTANIAN PERHUBUNGAN
mengalokasikan anggaran perubahan iklim rata-rata senilai Rp97,76 triliun per 90%
80%
tahun atau sekitar 4,1% dari APBN (2016-2021).
70%
3. Lima (5) K/L dengan anggaran perubahan iklim terbesar dipengaruhi oleh perannya 20%
10%
dalam menyediakan infrastruktur hijau baik untuk mitigasi maupun adaptasi. 0%
10.6% 12.5% 15.6% 11.2% 7.3% 9.9%
Prov. Bali
Fasilitas PPN Pembebasan PPN atas barang impor untuk kegiatan panas bumi.
Fasilitas Pajak Pembebasan pajak impor pada kegiatan panas bumi dan komponen utama
Impor baterai untuk mendukung pengembangan BEV.
Fasilitas PBB Pengurangan PBB hingga 100% untuk tahap eksplorasi panas bumi
PPnBM Pengenaan PPnBM berdasarkan potensi emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan
Kendaraan bermotor. Semakin tinggi CO2 yang dihasilkan maka semakin tinggi tarif PPnBM
Bermotor (tarif 0% - 95%) untuk 1 kali pengenaan di pabrikan atau pada saat impor.
PPnBM pun digunakan untuk mendorong konsumsi dan investasi Battery
Electric Vehicle di Indonesia.
16
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PEMBIAYAAN INOVATIF
GLOBAL MARKET
1st Issuance 2nd Issuance 3rd Issuance 4th Issuance 5th Issuance
Green Sukuk selama ini telah membiayai
Issuance date March 2018 February 2019 June 2020 June 2021 June 2022 proyek hijau di 5 eligible sektor
SUKUK HIJAU
Volume USD 1.25 Bio USD750 Mio USD750 Mio USD750 Mio USD1.5 Bio
Issuance date November 2019 November 2020 November 2021 Desember 2022
Volume IDR 1.4 Trillion IDR 5.4 Trillion IDR 5 Trillion IDR 10 Trillion
Resilience to Climate Change
Tenor 2 years 2 years 2 years 2 years for Highly Vulnerable Areas Sustainable
and Sectors/ Disaster Risk Transport
Yield 6.75% 5.5% 4.8% 6.15% Reduction
(Floating with (Floating with (Floating with (Floating with
floor) floor) floor) floor)
1st Issuance Pemerintah Indonesia telah menyusun SDGs Government Securities Framework
(SDGs Framework) dan telah mendapatkan Second Party Opinion dari CICERO dan
Issuance date September 2021 IISD.
Volume EUR 500 Mio
Framework baru tersebut merupakan pengembangan dari Green Bond dan Green
SDGS BOND Tenor 12 years Sukuk Framework yang diterbitkan tahun 2018 yang memungkinkan pemanfaatan
Yield 1,351% sukuk hijau dan SDGs Bond untuk aktivitas penanganan perubahan iklim.
17
PENERAPAN NILAI EKONOMI KARBON (CARBON PRICING)
Instrumen NEK
Merupakan valuasi atas emisi/
kandungan/potensi emisi GRK dan Instrumen Perdagangan
bentuk intervensi market failure
dengan memanfaatkan kekuatan a. Perdagangan Ijin Emisi (Emission Trading System/ ETS)
pasar.
entitas yang mengemisi lebih banyak membeli ijin emisi dari yang mengemisi lebih
sedikit
Meningkatkan koordinasi
Kebijakan dan Tata Kelola Pembiayaan Ekonomi Hijau lintas sektor untuk mengawal
agenda ekonomi hijau
Pertumbuhan ekonomi hijau
yang inklusif, berkualitas, dan
berkelanjutan
19
MOBILISASI SUMBER
PEMBIAYAAN NON-
APBN/APBD
20
MOBILISASI DANA NON-APBN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
• BLU BPDLH merupakan penggabungan antara • SDG Indonesia One adalah platform kerjasama • GCF adalah entitas pelaksana mekanisme
BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan pendanaan terintegrasi yang dikelola PT. SMI keuangan UNFCCC yang didirikan oleh
dengan mengkombinasikan dana publik dan dana Conference of Parties (COP) tahun 2010.
(P3H) dan program konservasi lingkungan hidup
KLHK. swasta melalui skema blended finance untuk
• Berpotensi membantu Indonesia mencapai
disalurkan ke dalam proyek-proyek infrastruktur di target Nationally Determined Contribution
• BLU BPDLH mengelola dan menyediakan dana Indonesia yang berkaitan dengan pencapaian SDGs. (NDC) tanpa membebani APBN.
yang dibutuhkan untuk perlindungan, • Sumber dana SDG Indonesia One berasal dari
pelestarian, dan konservasi lingkungan hidup • Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu sebagai
swasta, donor/filantropi, institusi keuangan,
dan kehutanan, pengelolaan keanekaragaman National Designated Authority.
institutional investor, dan lembaga bilateral maupun
hayati, serta mitigasi dan adaptasi perubahan multilateral. • Dana perubahan iklim terbesar di dunia dan
iklim. diperuntukkan bagi negara berkembang, serta
memiliki instrumen keuangan yang beragam.
• BLU BPDLH tidak hanya mengelola dana di
bidang lingkungan hidup & kehutanan, namun • Memiliki target yang seimbang antara mitigasi
juga untuk bidang energi, pertanian, dan adaptasi.
perhubungan, kelautan & perikanan, serta • Beberapa proyek/program di Indonesia yang
industri. disetujui GCF juga melibatkan Pemda. 21
BADAN PENGELOLA DANA LINGKUNGAN HIDUP
13 PROGRAM
PRIORITAS
Sesuai dengan
8. Peningkatan daya saing industri
berbasis sumber daya alam
3. Pengendalian kebakaran hutan dan 13. Kegiatan perlindungan dan Green Climate Fund USD 103,78 million 2020-2023
lahan serta pemulihan lahan gambut pengelolaan lingkungan hidup Forest Carbon Partnership Facility USD 110 million 2023-2025
(termasuk kerangka REDD+) lainnya (Provinsi Kalimantan Timur)
Bio Carbon Fund USD 60 million 2023-2025
4. Perhutanan sosial dan kemitraan
(Provinsi Jambi)
lingkungan
(termasuk kerangka REDD+)
✓ Ke depan, diperlukan ➢ Reboisasi & Investasi Lingkungan :
5. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
serta kegiatan pendukung lainnya pengembangan area a. Alokasi dana reboisasi untuk kegiatan pembangunan kehutanan
(termasuk kerangka REDD+) prioritas untuk menyasar b. Sumber Dana: APBN
6. Konservasi keanekaragaman hayati target lingkungan lainnya, c. Penerima manfaat: kelompok tani dan industri kehutanan
dan ekosistem
(termasuk kerangka REDD+) seperti mandat untuk d. Saluran Dana: Pinjaman/Pembiayaan Pembangunan
7. Pengendalian pencemaran dan/atau pengelolaan pooling fund
kerusakan lingkungan
(termasuk kerangka REDD+)
bencana.
22
Pengelolaan Dana Penyelenggaraan NEK
Pengelola Dana
Instrumen NEK
Lembaga Lain
01. Perdagangan Karbon yang Ditunjuk
• PNBP transaksi perdagangan
• PNBP sanksi administrasi o Pasal 59 Perpres 98/2021:
• PPh (final) atas hasil transaksi Pengelolaan dana dapat melalui
BPDLH atau Lembaga lain yang
02. Pembayaran Berbasis Kinerja ditunjuk (i.e.: DJP, Pemda)
23
SDG Indonesia One merupakan instrumen pembiayaan inovatif
yang mendukung pembangunan infrastruktur dalam mencapai 16
tujuan dari 17 tujuan SDGs
Investor
Donor (Filantropi) dan Bank Komersial dan Institutional
Bank Pembangunan Institutional Investor and
Impact/Climate Funds Investor
Developer
Pembiayaan dari
SDG Indonesia Kontribusi: Kontribusi: Kontribusi: Kontribusi:
Kontribusi
Hibah, Bantuan Teknis Pinjaman, hibah Pinjaman, Obligasi, Sukuk Ekuitas
Sasaran: Sasaran: Sasaran: Objective:
One Dukungan pengembangan proyek
pra-konstruksi
Pengalihan risiko proyek
(Meningkatkan akses ke
Pembiayaan konstruksi/ pasca-
konstruksi
Investasi berdampak besar
perbankan)
Hibah (Persiapan Proyek, Bantuan Concessional Loan, First-Loss Facility, Equity, Equity-Linked
Subsidi Bunga, Subsidi Premi Senior Loan, Subordinated Loan
Teknis, Penelitian) Investment
Jaminan, VGF etc.
Proyek SDGs
SDG Indonesia One akan mengelola & memanfaatkan dana sebesar USD2,46 Miliar*
untuk memfasilitasi 93 proyek senilai USD18,2 Miliar.
*dari 26 mitra pembangunan (per Oktober, 2019)
24
Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform
Blended Finance
Indonesia Loan, (Fiscal
Guarantee budget)
Blended Finance
PT PLN Projects Commercial /
Country Platform
Manager: INA Sovereign
Wealth Fund
PT SMI
IPP Projects
Facilities Menu
Philanthropies
Low-Cost Technical Assistance Multilateral /
Or directly to
Refinancing projects Bilateral
Back to project
- Program ETM diinisiasi melalui kerjasama antara Pemerintah RI dan ADB yang diluncurkan pada COP26 di Glasgow, November 2021 untuk mempercepat
penghentian PLTU dan pengembangan EBT
- ETM Country Platform diluncurkan pada KTT G20 di Bali, November 2022, untuk memobilisasi dan mengelola pembiayaan bagi proyek-proyek ETM, dengan PT SMI
25
sebagai Country Platform Manager
Arsitektur Green Climate Fund
• GCF bekerja melalui Entitas
Terakreditasi untuk menyalurkan
pendanaannya ke proyek atau
program
• Negara-negara berkembang perlu
memiliki NDA/focal point agar dapat
mengakses pendanaan GCF
• BKF mewakili Menteri Keuangan
No-Objection Letter Proposal pendanaan
ditetapkan sebagai NDA-GCF
Indonesia berdasarkan Kep. Menteri
Pendanaan
Keuangan Nomor 756/KMK.10/2017
• GCF memiliki tiga Board Meetings
Permintaan No-
dalam satu tahun untuk membahas Objection Letter No-Objection Letter
persetujuan proyek, entitas (NOL)
Instrumen Keuangan
Pelaporan
Entitas Pelaksana
22.12.22
Instrumen Grant
Skema Pendanaan GCF Pendanaan: Loans
Equity
Guarantee
1. Project/ Programme Funding
Untuk pengusulan pendanaan proyek/ program 4. Simplified Approval Process (SAP)
dilakukan oleh Entitas Terakreditasi oleh GCF. Persyaratan:
Instrumen pendanaan:
•Siap untuk di-scale up dan mendukung
implementasi program adaptasi/mitigasi
2. REDD+ Pilot Programme perubahan iklim
•Nilai maksimum proyek/ program USD 10 juta
Dapat diajukan oleh Entitas Terakreditasi •Memiliki risiko/dampak sosial dan lingkungan
dengan koordinasi dengan NDA and REDD+ yang minimal
entity/focal point.
Instrumen pendanaan: Result-based payment Instrumen pendanaan:
29
Opsi Optimalisasi Fiskal Daerah mendukung Aksi
Perubahan Iklim
31
PENUTUP
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA 32
TERIMA KASIH
Peran Badan Kebijakan Fiskal sebagai
NDA GCF Indonesia
BKF mewakili Menteri Keuangan ditetapkan sebagai NDA (National Designated Authority)-GCF
Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 756/KMK.10/2017
Terkait peran BKF sebagai NDA yang dinamis, evaluasi dan revisi KMK dapat dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan terkait (termasuk BPDLH, AE, dan K/L).
PROYEK/PROGRAM YANG TELAH DISETUJUI GCF (1)
*per Oktober 2022
Project Size (mil
No Program/project Instrument AE Sector
USD)
Readiness
1 GCF Readiness I Program (implemented) Grant GGGI 0,85
2 GCF Readiness II Program (implemented) Grant GGGI Cross cutting 1,00
3 GCF Readiness III Program Grant GGGI 2,50
4 National Adaptation Plan Grant UNDP Adaptation 3,00
Project Preparation Facility
5 Semarang BRT Development (implemented) Grant PT. SMI Transportation 0,79
Funding Proposal
6 RBP REDD+ for year 2014-2016 Results-Based UNDP FOLU 103,80
Payments
7 Geothermal Resource Risk Mitigation Grant, Loan World Bank Energy 410,00
8 Supporting Innovative Mechanisms for Grant, Guarantee KDB Energy 247,7
Industrial Energy Efficiency Financing in
Indonesia with Lessons for Replication in other
ASEAN Member States
35
PROYEK/PROGRAM YANG TELAH DISETUJUI GCF (2)
*per Oktober 2022
Project size (mil
No Program/project Instrument AE Sector
USD)
Project preparation facility
1 Collaborative R&DB for Promoting the Grant Korean Development Cross Cutting 0,31*
Innovation of Climate Technopreneurship – 4 Bank
countries
2 Green Guarantee Company – multi countries Grant MUFG Cross Cutting 0,23*
Full funding proposal
3 Climate Investor One – in18 countries Grant FMO Mitigasi 43,90*
4 Global Sub-national Climate Finance – in 42 Equity, Grant Pegasus and IUCN Cross Cutting 5-150*
countries
5 ASEAN Catalytic Green Finance Facility: Green Loan, Grant Asian Development Cross Cutting 150,00*
Recovery Program – in 5 countries Bank
6 Global Fund for Coral Reefs Investment Equity Pegasus Adaptation 29,4*
Window – multi countries
7 Climate Investor Two – multi countries Grant, Equity FMO Cross Cutting 45,64*
8 Programme for Energy Efficiency in Buildings Grant, Loan AFD Cross Cutting 100*
(PEEB) Cool – multi countries
9 Green Guarantee Company – multi countries MUFG Cross Cutting 45,3*
36
CONCEPT NOTES YANG DISAMPAIKAN KE GCF*
Total 582.8
* Selain dari daftar tersebut, masih ada proyek lain yang saat ini sedang dalam tahap pembuatan Concept Note/proposal oleh AEs
37