ABSTRAK
Perubahan iklim yang meliputi peningkatan suhu permukaan udara dan laut serta pola presipitasi
yang berubah dapat berdampak negatif pada sektor pertanian perkebunan karet, dengan menjaga
kualitas getah karet yang baik dan mengoptimalkan produksi tanaman karet, petani dapat
meningkatkan pendapatan mereka dalam menghadapi perubahan iklim yang dapat memeengaruhi
sektor pertanian, termasuk perkebunan karet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh perubahan iklim dan kualitas getah karet terhadap pendapatan petani karet. Metode yang
dipakai penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan analisis menggunakan Partial Least
Square (PLS). Penelitian ini memakai sumber data primer dari kuesioner mengenai perubahan
iklim dan kualitas getah karet terhadap pendapatan petani karet. Penelitian ini menetapkan target
populasi yaitu pada petani karet sejumlah 500 petani karet dengan sampel 83 petani karet. Hasil
penelitian membuktikan bahwasannya parsial (1) Perubahan Iklim (X1) pengaruh yang positif serta
signifikan pada pendapatan Pendapatan Petani Karet (Y) nilai P Values sebesar 0,000 < 0,05
sehingga H1 diterima; (2) Kualitas Getah Karet (X2) pengaruh yang positif serta signifikan pada
Pendapatan Petani Karet (Y) nilai P Values sebesar 0,000 < 0,05 H2 diterima; (3) Perubahan Iklim
Dan Kualitas Getah Karet Pada (Y) Pendapatan Petani Karet 73,9%.
Kata kunci: Perubahan Iklim, Kualitas Getah Karet, Pendapatan Petani Karet
ABSTRACT
Climate change which includes increasing air and sea surface temperatures and changing
precipitation patterns can harm the rubber plantation agricultural sector, by maintaining good
rubber latex quality and optimizing rubber production, farmers can increase their income in the
face of climate change that can affect agriculture, including rubber plantations. The purpose of this
study was to determine the effect of climate change and the quality of rubber latex on the income of
rubber farmers. The method used in this research is descriptive quantitative with analysis using
Partial Least Square (PLS). This study uses primary data sources from questionnaires regarding
climate change and the quality of rubber latex on the income of rubber farmers. This study set a
target population of 500 rubber farmers with a sample of 83 rubber farmers. The results of the
study prove that partial (1) Climate Change (X1) has a positive and significant effect on the income
of Rubber Farmers' Income (Y) the P Values are 0.000 <0.05 so that H1 is accepted; (2) Rubber
latex quality (X2) has a positive and significant effect on rubber farmers' income (Y). P values of
0.000 <0.05 H2 are accepted; (3) Climate Change and Rubber Sap Quality at (Y) Rubber Farmer
Income 73.9%
3053
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN KUALITAS GETAH KARET
TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET
Nafik Umurul Hadi, Hardiansah
3054
Mimbar Agribisnis:
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
Juli 2023, 9(2): 3053-3068
3055
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN KUALITAS GETAH KARET
TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET
Nafik Umurul Hadi, Hardiansah
dengan cara memotongnya secara dan mendapatkan harga tinggi. Hal ini
diagonal dan menampung getah yang berdampak positif pada pendapatan
keluar dalam wadah yang disebut bambu petani dan dapat meningkatkan
atau galon. Nira merupakan bahan baku kesejahteraan mereka serta mendorong
utama dalam produksi gula kelapa, tetapi motivasi untuk terus meningkatkan
juga dapat diolah menjadi gula merah, kualitas karet yang dihasilkan (Antara et
sirup, atau alkohol (Kuspradini et al., al., 2022).
2016).
Pendapatan petani karet ditentukan METODE PENELITIAN
oleh harga karet yang diterima Penelitian ini dilakukan di Desa
berdasarkan kualitasnya dan volume Margotani II, Kec. Madang Suku II, Kab.
produksi yang dihasilkan. Dalam Oku Timur, Prov. Sum-Sel waktu
menghitung pendapatan, harga karet per penelitian ini dilaksanakan pada bulan
unit dibagi berdasarkan kualitas karet Maret S.D bulan Mei Tahun 2023. Data
yang dihasilkan, seperti yang ditentukan yang digunakan dalam penelitian ini
oleh parameter-parameter mutu yang memakai sumber data prirner dari
telah disebutkan sebelumnya. Volume kuesioner. Metode kuantitatif deskriptif
produksi kemudian dikalikan dengan dengan analisis Partial Least Square
harga karet yang sesuai untuk setiap (PLS).
kualitas. (Anggraesi et al., 2020). Penelitian menetapkan 83 orang
Hal ini berarti bahwa petani yang sebagai responden yang diambil
mampu menghasilkan karet dengan menggunakan teknik penggunaan teknik
kualitas yang lebih baik memiliki sampling nonprobability seperti
kesempatan untuk mendapatkan harga incidental sampling memiliki kelemahan,
yang lebih tinggi untuk produk mereka yaitu kurangnya representativitas dan
yang berkualitas,” ujar Margotani II Desa generalisasi yang dapat diambil dari
Oku Timur, pengelola pasar lelang karet. sampel tersebut terhadap populasi secara
Sebelum jual beli antara petani dan keseluruhan. Oleh karena itu, hasil
pembeli dilakukan lelang, dengan penelitian yang menggunakan teknik
peluang memasuki pasar yang lebih baik diterapkan secara luas ke populasi yang
3056
Mimbar Agribisnis:
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
Juli 2023, 9(2): 3053-3068
lebih besar menurut Sugiyono. (2013:66). Getah Karet (X2) terhadap Pendapatan
Teknik ini didasarkan pada ketersediaan Petani Karet (Y).
dan aksesibilitas subjek atau unit sampel 2. Model Formatif
yang tersedia pada saat penelitian Reliabilitas konstruk dalam model
dilakukan. Pemilihan subjek atau unit formatif dapat diuji melalui metode yang
sampel dalam incidental sampling berbeda daripada internal konsistensi
didasarkan pada kenyamanan dan yang biasanya digunakan dalam model
ketersediaan mereka di lokasi penelitian reflektif. Salah satu metode yang umum
atau dalam konteks penelitian tertentu. digunakan adalah validitas konvergen, di
Metode analisis PLS (Partial Least mana setiap indikator diuji untuk melihat
Squares) adalah sebuah metode yang kuat sejauh mana mereka berkontribusi
dan sering digunakan dalam pengolahan terhadap variabel laten. Perubahan Iklim
data penelitian. PLS merupakan teknik (X1) Kualitas Getah Karet (X2) terhadap
statistik yang dapat digunakan dalam Pendapatan Petani Karet (Y).
pemodelan persamaan struktural Setelah memilih model
(Structural Equation Modeling, SEM) pengukuran yang sesuai, estimasi
dan dikenal karena fleksibilitasnya dalam parameter dapat dilakukan menggunakan
mengatasi kompleksitas model dan metode PLS (Partial Least Squares).
jumlah sampel yang terbatas. Dalam konteks PLS, terdapat tiga jenis
Statistik yang mungkin memiliki estimasi parameter yang umum
kelemahan atau indikator yang memenuhi digunakan. Sehingga dapat diberikan
model pengukuran sebagai berikut: rumus sebagai berikut:
1. Model Reflektif Y = a + 𝛽1𝑋1+ 𝛽2𝑋2
Dalam model reflektif, semua Keterangan :
indikator diasumsikan dipengaruhi oleh Y = Variabel terikat
variabel laten atau konstruk yang sama. a = Konstanta
Dalam konteks ini, setiap indikator β = Koefisien regresi
direpresentasikan sebagai refleksi dari X1 = Variabel bebas (1)
variabel laten tersebut, dan hubungan X2 = Variabel bebas (2)
antara indikator-indikator tersebut Dalam analisis PLS (Partial Least
tercermin dalam korelasi antara mereka. Squares), uji model dilakukan melalui
Variabel Perubahan Iklim (X1) Kualitas dua tahap: outer model (model
3057
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN KUALITAS GETAH KARET
TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET
Nafik Umurul Hadi, Hardiansah
pengukuran) dan inner model (model kan matriks faktor dan memprediksi atau
struktural). Pada keseluruhan tahapan uji menjelaskan faktor atau konstruk yang
model, baik pada outer model maupun diukur dalam analisis faktor.
inner model, PLS memanfaatkan analisis b. Uji Validitas Diskriminan
komponen utama (principal component (Discriminant Validity)
analysis) dan metode bootstrap untuk Untuk menilai validitas diskriminan
mendapatkan estimasi parameter dan dalam model pengukuran salah satu
menguji signifikansi. Penting untuk metode yang umum digunakan adalah
memperhatikan bahwa uji model yang membandingkan nilai akar dari Average
dilakukan dengan PLS tergantung pada Variance Extracted (AVE) antara
jenis indikator yang digunakan (reflektif konstruk yang diuji. Validitas
atau formatif) dan langkah-langkah yang diskriminan mengindikasikan sejauh
tepat harus diikuti sesuai dengan mana suatu konstruk berbeda dari
karakteristik indikator tersebut. konstruk lain dalam model. Lebih besar
Pengujian menggunakan PLS dari 0,50 atau > 0,50. dari nilai korelasi
dapat dilakukan dengan dua metode variabel.
dapat dijelaskan sebagai berikut: 2) Uji Reabilitas
1. Model pengukuran (Outer model) Uji reliabilitas dilakukan untuk
1) Uji Validitas mengukur akurasi, konsistensi, dan
a. Uji Validitas Konvergen ketepatan instrumen dalam mengukur
(Convergent Validity) suatu konstruk. Uji reliabilitas
Validitas konvergen berkaitan memberikan indikasi sejauh mana
dengan prinsip bahwa pengukur- instrumen atau indikator tersebut
pengukur (indikator) dari suatu konstruk konsisten dan dapat diandalkan dalam
seharusnya memiliki korelasi yang tinggi mengukur konstruk yang dituju. Ada
dengan satu sama lain. Validitas beberapa metode yang umum digunakan
konvergen dapat dievaluasi dengan dalam uji reliabilitas, seperti Composite
melihat korelasi antara skor item atau Reliability (CR) dan Cronbach's Alpha
indikator dengan indikator konstruk yang (α). Composite Reliability adalah metode
sama skala, loading 0,60 faktor loading yang digunakan untuk mengukur
yang tinggi menunjukkan pentingnya reliabilitas konstruk dalam analisis faktor
peran indikator dalam menginterpretasi- struktural atau model pengukuran. nilai
3058
Mimbar Agribisnis:
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
Juli 2023, 9(2): 3053-3068
CR dianggap baik jika lebih dari 0,70 atau yang digunakan untuk mengukur kualitas
0,80. Cronbach's Alpha adalah metode model struktural antara lain: varian yang
yang sering digunakan dalam penelitian dijelaskan yaitu R2 digunakan untuk
sosial untuk mengukur konsistensi internal mengukur seberapa besar variabilitas
suatu konstruk nilai Cronbach's Alpha variabel laten dependen yang dapat
dianggap baik jika lebih dari 0,70 atau dijelaskan oleh variabel laten independen
0,80. dalam model. Q Square Test digunakan
2. Model Struktural (Inner Model) untuk menguji kekuatan prediktif model
Dalam analisis faktor dan struktural.
pemodelan struktural seperti Partial Least a. Koefisien Determinan (R-Square)
Squares (PLS), sering diasumsikan bahwa Dalam konteks analisis
variabel laten dan indikator diukur pada menggunakan Smart PLS, koefisien
skala dengan rata-rata nol dan varians determinan yang digunakan untuk
satu. Asumsi ini memungkinkan eliminasi mengukur tingkat variasi atau variasi
parameter lokasi dari model, sehingga yang dijelaskan dalam model adalah R-
fokus utama adalah pada pola korelasi dan Square (R2). R2 mengindikasikan
hubungan antara variabel-variabel seberapa besar variabilitas variabel
tersebut. dependen yang dapat dijelaskan oleh
η = β0 + βη | + Гξ + ζ variabel independen dalam model.
η = vektor variabel laten endogen b. Uji statistik T
(dependen) Pengujian hipotesis menggunakan
ξ = vektor variabel eksogen program aplikasi Smart PLS, output
(independen) akan memberikan nilai signifikansi
ζ = vektor residual (unexplained untuk masing-masing variabel atau
variance) koefisien jalur struktural dalam model.
Pengujian dalam inner model Dalam konteks ini, nilai
berfokus pada pengujian hipotesis signifikansi digunakan untuk
mengenai hubungan antar variabel laten. menentukan apakah hipotesis yang
Hal ini dilakukan dengan melihat sejauh diajukan diterima atau ditolak. Nilai
mana variabel laten independen signifikansi yang umum digunakan
memeengaruhi variabel laten dependen. adalah 0,05 (atau 5% level of
Dalam analisis tersebut, beberapa metode significance).
3059
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN KUALITAS GETAH KARET
TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET
Nafik Umurul Hadi, Hardiansah
Margotani II, Kec. Madang Suku II, peneliti, terdapat 44 responden yang
Kab. Oku Timur, Prov. Sumatra Selatan berusia 18-30 tahun, 25 responden
dengan Sampel Petani karet Adapaun berusia 35-40 tahun, 14 responden yang
3060
Mimbar Agribisnis:
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
Juli 2023, 9(2): 3053-3068
3061
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN KUALITAS GETAH KARET
TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET
Nafik Umurul Hadi, Hardiansah
3062
Mimbar Agribisnis:
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
Juli 2023, 9(2): 3053-3068
3063
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN KUALITAS GETAH KARET
TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET
Nafik Umurul Hadi, Hardiansah
3064
Mimbar Agribisnis:
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
Juli 2023, 9(2): 3053-3068
adalah 0,000 yang lebih kecil dari tingkat terhadap Pendapatan Petani Karet,
signifikansi 0,05, hal ini menunjukkan didukung oleh hasil analisis data yang
bahwa terdapat pengaruh signifikan dilakukan.
secara statistik antara variabel Perubahan Perubahan Iklim Berpenaruh
Iklim dan Pendapatan Petani Karet. Terhadap Pendapatan Petani Karet
0,394. jika secara parsial variabel Ketiga kegiatan ini saling terkait
Perubahan Iklim memiliki pengaruh dan saling melengkapi. Antisipasi
signifikan terhadap Pendapatan Petani membantu kita mempersiapkan diri,
Karet, maka hipotesis alternatif (H1) yang adaptasi membantu kita menyesuaikan
menyatakan adanya pengaruh tersebut diri dengan perubahan yang sudah
diterima. terjadi, sementara mitigasi membantu
Hasil uji T-statistik untuk variabel mengurangi penyebab perubahan iklim
Kualitas Getah Karet (X2) terhadap untuk mengurangi dampaknya di masa
Pendapatan Petani Karet (Y) Jika nilai P- depan. Kombinasi dari ketiga kegiatan
Values untuk pengaruh variabel Kualitas ini diperlukan untuk menghadapi
Getah Karet terhadap Pendapatan Petani tantangan perubahan iklim secara efektif
Karet adalah 0,000 yang lebih kecil dari (Supriadi, 2019).
tingkat signifikansi 0,05, itu Penting juga untuk
menunjukkan bahwa ada pengaruh mempertimbangkan bahwa terlalu
signifikan secara statistik antara variabel banyak curah hujan atau terlalu sering
Kualitas Getah Karet dan Pendapatan hujan dapat menyebabkan masalah
Petani Karet berdasarkan nilai P-Values seperti banjir, erosi tanah, dan penyakit
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi tanaman. Oleh karena itu, pengelolaan
0,05 dan nilai positif dari Original yang tepat seperti irigasi yang baik,
Sample Estimate (0,506), dapat pemilihan varietas yang tahan terhadap
disimpulkan bahwa variabel Kualitas kondisi cuaca, dan teknik budidaya yang
Getah Karet memiliki pengaruh positif sesuai perlu diterapkan untuk mengatasi
dan signifikan secara parsial terhadap potensi dampak negatif yang mungkin
variabel Pendapatan Petani Karet. Oleh terjadi (Nasution et al., 2019).
karena itu, dapat diterima bahwa Produksi lateks berkualitas tinggi
hipotesis (H2) yang menyatakan bahwa pada tanaman karet memang
Kualitas Getah Karet berpengaruh positif membutuhkan pemahaman dan
3065
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN KUALITAS GETAH KARET
TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET
Nafik Umurul Hadi, Hardiansah
3066
Mimbar Agribisnis:
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis
Juli 2023, 9(2): 3053-3068
3067
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN KUALITAS GETAH KARET
TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET
Nafik Umurul Hadi, Hardiansah
3068