Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

USAHA TANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN JUJUHAN


KABUPATEN MUARO BUNGO PROPINSI JAMBI
( ANALYSIS OF THE FACTORS AFFECTING THE OIL PALM FARM INCOME IN
DISTRICT JUJUHAN MUARO BUNGO, JAMBI PROVINCE )

Sani Parda Masruni, Drs. Firdaus SY, Mpy, Evi Susanti Tasri S.E , MSi

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FALKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS BUNG HATTA
E-mail : Sani_pardamasruni@yahoo.co.id
Pembimbing I : Firdaus@Bunghatta.co.id
Pembimbing II : Evi.susanti74@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of this research was to know whether the price, the amount of
production, and land affect on revenues of oil palm farmers in Jujuhan Sub-district, the
regency of Muaro Bungo, Province Jambi. The sample was taken randomly using Simple
Random Sampling. There were 60 respondents from 300 oil palm farmers, the data collection
was done by interviewing 60 oil palm farmers in Jujuhan Sub-district, the regency of Muaro
Bungo, Province Jambi that becomes the respondents directly. The data needed for the
researsh is primary data that taken directly from the research field and secondary data was
gotten from sub-district office and village unit office, that relate to this research. The data
was processed and analyzed using multiple linear analysis and Classical Assumption. Based
on the results of multiple linear regression variables X₁, X₂, X₃ were positive effect on
variable Y.

Keyword : oil palm farmers' income, price, quantity production, and land

PENDAHULUAN serta memberikan sumbangan besar


Indonesia merupakan negara yang terhadap Produk Domestik Bruto
kaya akan sumber daya alam, salah (PDB) dan Pruduk Domestik Regional
satunya sektor memperoleh perhatian Bruto (PDRB).
yang besar karena keadaan alam dan Sub sektor perkebunan mempunyai
letak geografis Indonesia yang cocok peranan yang sangat penting terhadap
untuk dijadikan daerah pertanian. pembangunan perekonomian industri
Dilihat dari segi perekonomian selain dari minyak dan gas bumi yang
nasional maupun daerah, pertanian selama ini merupakan komoditi
memegang peranan dari keseluruhan andalan Indonesia. Produk kelapa
perekonomian Indonesia. Hal ini dapat sawit berkembang pesat seiring dengan
dilihat dari banyaknya jumlah perkembangan teknologi dan industri
penduduk atau tenaga kerja yang bahan makanan maupun bahan
bergerak di sektor pertanian yang dapat nonpangan untuk keperluan industri.
meningkatkan pendapatan masyarakat Ditengah ancaman menurunnya
pertumbuhan ekonomi dunia akibat

1
krisis keuangan, perekonomian diharapkan, rumah tangga sebagai
Indonesia juga akan mendapat tekanan konsumen maupun produsen harus mampu
yang cukup berat. Penurunan membuat pilihan dan mengambil
pertumbuhan ekonomi di negara- keputusan yang tepat dalam melakukan
negara industri memberikan tekanan aktivitas ekonominya. Keputusan yang
yang cukup besar terhadap diambil meliputi keputusan dalam
pertumbuhan ekonomi komoditas dari memproduksi kelapa sawit, mengalokasi
sektor pertanian. Salah satu komoditas waktu kerja, dan pendapatan dalam
yang selama ini menjadi andalan melakukan aktivitas produksi (pada usaha
pertumbuhan ekonomi yang mampu pembuatan kebun kelapa sawit maupun
bertahan di masa krisis adalah kelapa usaha lainnya) serta keputusan dalam
sawit. melakukan aktivitas konsumsi
Di tengah turunnya harga kelapa rumahtangga. Perkebunan kelapa sawit di
sawit membuat pendapatan petani Kabupaten Muaro Bungo didominasi oleh
kelapa sawit menurun dan tidak cukup perkebunan kelapa sawit rakyat. Berbagai
untuk memenuhi kebutuhannya. Di masalah menyebabkan kadangkala
mana harga yang biasa nya Rp pendapatan yang diperoleh petani kelapa
1800.000 / ton pada tahun 2013 nya sawit yang terlibat langsung pada usaha
dan sekarang hanya dengan harga Rp perkebunan kelapa sawit belum dapat
1200.000 / ton pada tahun 2014, memenuhi kebutuhan rumah tangganya,
dengan jumlah petani kelapa sawit di petani juga tidak sanggup untuk membeli
Desa Talang Pamesun sebanyak 300 pupuk, dan petani tidak hanya
Kepala Keluarga, dengan luas lahan ± mencurahkan waktu kerja dalam usaha
2 ha, dengan pendapatan kotor setiap perkebunan kelapa sawit, namun juga di
bulan nya sebesar Rp 5000.000- Rp luar usaha tersebut
8000.000, ( koperasi Unit Desa Bhakti
Jujuhan). RUMUSAN MASALAH
Sektor perkebunan memberikan Berdasarkan latar belakang yang
kontribusi yang cukup signifikan terhadap telah diuraikan, maka permasalahan
perekonomian Kabupaten Muaro Bungo. yang akan dibahas dalam penlitian ini
Kondisi sektor perkebunan Kabupaten adalah :
Muaro Bungo, Keberhasilan dalam 1. Bagaimana pengaruh harga
perkembangan kebun kelapa sawit sangat kelapa sawit terhadap
ditentukan oleh efesiensi ekonomi petani pendapatan petani kelapa sawit
kelapa sawit yang terlibat dalam usaha di Kecamatan Jujuhan
tersebut. Keberhasilan rumah tangga itu Kabupaten Muaro Bungo ?
sendiri, namun dapat memberikan 2. Bagaimana pengaruh jumlah
kontribusi terhadap devisa negara dan produksi terhadap pendapatan
penyediaan kesempatan kerja. Aktivis petani kelapa sawit di
rumah tangga meliputi aktivitas konsumsi Kecamatan Jujuhan Kabupaten
dan produksi yang dilakukan secara Muaro Bungo ?
simultan. 3. Apakah ada pengaruh luas lahan
Untuk mencapai tujuan yang terhadap pendapatan petani
kelapa sawit di Kecamatan

2
Jujuhan Kabupaten Muaro identitas pengusaha, pertanaman, dan
Bungo ? efesiensi penggunaan tenaga kerja.
Hermanto (1998), pendapatan petani
TUJUAN PENELITIAN dialokasikan untuk kegiatan:
1. Untuk mengetahui pengaruh harga 1. Kegiatan produktif, yaitu untuk
kelapa sawit terhadap pendapatan membiayai kegiatan usahataninya,
petani kelapa sawit di Kecamatan 2. Kegiatan konsumtif, yaitu untuk
Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo pangan, papan, kesehatan,
Provinsi Jambi. pendidikan, rekreasi, dan pajak,
2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah 3. Pemiliharaan investasi dan
produksi terhadap pendapatan 4. Investasi dan tabungan.
petani kelapa sawit di Kecamatan Bernardin dan Russel (2005),
Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo pendapatan merupakan sejumlah asset
Provinsi Jambi. baik yang berbentuk tunai ataupun tidak
3. Untuk mengetahui pengaruh luas yang diperoleh melalui sebuah kegiatan
lahan terhadap pendapatan petani tertentu. Semakin tinggi tingkat kesulitan
kelapa sawit di Kecamatan Jujuhan sebuah pekerjaan tentu akan semakin
Kabupaten Muaro Bungo Provinsi meningkatkan nilai pendapatan yang
Jambi. diperoleh. Berdasarkan uraian ringkas
tersebut dapat disimpulkan bahwa
HIPOTESIS pendapatan adalah sejumlah uang tunai
Berdasarkan perumusan masalah di yang diperoleh dari sejumlah kegiatan.
atas maka peneliti mengemukakan Pendapatan yang dimiliki masing-masing
hipotesis sebagai berikut : individu relatif berbeda antara satu sama
1. Diduga harga kelapa sawit yang lainnya.
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pendapatan Sadono Sukirno, (2000)
petani kelapa sawit. Mengemukakan bahwa harga suatu barang
2. Diduga jumlah produksi yang diperjualbelikan adalah ditentukan
mempunyai pengaruh yang dengan melihat keadaan keseimbangan
signifikan terhadap pendapatan dalam suatu pasar. Keseimbangan pasar
petani kelapa sawit. tersebut terjadi apabila jumlah barang yang
3. Diduga luas lahan mempunyai ditawarkan sama dengan jumlah barang
pengaruh yang signifikan yang diminta.
terhadap pendapatan petani Menurut Bambang Prishardoyo
kelapa sawit. (2005), produksi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
TINJAUAN PUSTAKA manusia dengan menghasilkan barang atau
Defenisi variabel jasa meningkatkan nilai guna suatu barang
Menurut Hermanto (1998), besarnya dan jasa.
pendapatan yang akan diperoleh dari suatu Lahan merupakan sumber daya
kegiatan usahatani tergantung dari alam di mana manusia, hewan dan
beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuhan–tumbuhan mengandalkan
seperti luas lahan, tingkat produksi, kehidupannya. Dalam sumber tanah

3
terkandung alam lainnya, mulai dari Smiirvov (K-S). Dasar pengambilan
kesuburan tanah, air dan mineral. Seperti keputusannya, jika nilai porbabilitas lebih
minyak bumi, batu bara, gas alam dan lain besar dari tingkat kekeliruan 10% (0,1),
sebagainya yang sangat diperlukan bagi maka dapat disimpulkan bahwa nilai
kehidupan manusia. residual dari model regresi berdistribusi
normal. (Setyadharma, Andrian,. 2010).
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat 2.Uji Multikolinearritas
Penelitian dilaksanakan selama 1 Uji Multikoliniearritas ini
bulan, dari tanggal 1 desember sampai 30 bertujuan untuk menguji apakah model
desember 2014, dengan lokasi penelitian regresi ditemukan adanya korelasi antara
di Desa Talang Pamesun di Kecamatan variabel bebas dengan variabel terikat.
Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo Propinsi Untuk mendeteksi apakah antara variabel-
Jambi. variabel bebas mempunyai
multikolinearritas tinggi atau tidanya.
Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengujian
Data yang diperlukan untuk multikolinearritas dilakukan dengan
penelitian ini berupa : (1) Data primer menghitung nilai tolerance dan nilai
diperoleh dengan cara observasi langsung Variance Influence Factor (VIF) di mana
ke lokasi penelitian dan mengadakan pengujian gejala multikolinearritas tidak
wawancara dengan responden, dan (2) terjadi bila nilai toreance > 0,10 dan
Data sekunder dapat diperoleh dari studi Variance Influence Factor < 10 (Hair et al
kepustakaan, instansi terkait yaitu KUD 2010).
dan Kantor Camat. 3. Uji Autokorelasi
Metode Pengambilan Sampel Menurut Setyadharma dan Adrian (
Dalam penelitian dilakukan secara 2010 ), persamaan regresi yang baik
tehnik pengambilan sampel dengan cara adalah yang tidak memiliki masalah
simple random sampling dengan cara outokorelasi, jika terjadi outokorelasi
melakukan pengambilan sampel pada maka persamaan tersebut menjadi tidak
responden dengan secara acak. baik/tidak layak dipakai prediksi. Dalam
Analisis Data penelitian ini untuk menguji autokolerasi
Untuk melakukan estimasi adalah dengan menggunakan Uji Durbin-
terhadap pengaruh biaya produksi, luas Witson.
lahan terhadap pendapatan petani kelapa 4 Uji Heteroskedastisitas
sawit digunakan analisis berganda dalam Uji heteroskedastisitas bertujuan
bentuk persamaan (Suliyanto.2001) menguji apakah model regresi terjadi
LnY = a + b₁LnX₁ + b₂LnX₂ + b₃LnX₃ ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Pada
Uji Asumsi Klasik penelitian ini digunakan dengan cara
1. Uji Normalitas melihat Grafik Plot antara nilai prediksi
Uji normalitas dilakukan untuk variabel terikatnya yaitu ZPRED dengan
mengetahui apakah data yang digunakan residualnya SRESID . jika ada pola
normal. Dalam penelitian ini, normalitas tertentu, seperti titik-titik yang ada
diuji dengan menggunakan Kolmogrov- membentuk pola tertentu yang teratur

4
(bergelombang, melebar, kemudian bulan April sampai pada bulan Agustus
menyempit). Maka mengindikasikan telah (Kantor Camat Jujuhan 2015).
terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada
yang jelas, serta titik-titik menyebar Karakteristik Responden
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka 1. Umur
tidak terjadi heteroskedastisitas. ( Ghozali, Dari hasil penelitian yang
2011 ). dilakukan terhadap usia petani kalapa
sawit di Kecamatan Jujuhan dengan hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN survei yang telah dilakukan dapat
Keadaan Umum Lokasi Penelitian dijelaskan bahwa responden pada usia 30 –
Keadaan Geografis, Kecamatan 40 tahun yang menjadi petani kelapa sawit
Jujuhan merupakan salah satu kecamatan menempati urutan tertinggi dengan
yang ada di Kabupaten Muaro Bungo sebanyak 25 orang atau sebesar 41,66
terdiri dari 17 kecamatan yang terdiri dari persen, sedangkan pada kelompok usia 41
babeko, bungo barat, bungo utara, bungo – 50 tahun responden yang menjadi petani
ulu, pelepat, pelepat ilir, rantau pandan, kelapa sawit adalah sebanyak 24 orang
tanah sepenggal, tanah sepengal lintas, atau sebesar 40 persen, dan selanjutnya
tanah tumbuh, muko-muko, limbur, pada kelompok usia yang lebih dari 51
jujuhan, jujuhan ilir, limbur lubuk tahun sebanyak 11 orang atau 18,33
mengkuang, rimbo tengah dan pasar persen.
muaro bungo, yang merupakan salah satu 2. Pendapatan
kecamatan yang memiliki potensi yang Dari hasil penelitian yang dilakukan
cukup besar dalam perkebunan kelapa terhadap pendapatan petani kelapa sawit di
sawit. Sesuai dengan profil Kecamatan Kecamatan Jujuhan, terlihat bahwa 4
Jujuhan tercatat jumlah penduduk 26.287 orang (26,6 persen ) pendapatan petani
jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk kelapa sawit berkisar < 2.000.000, 34
laki-laki 10.421 jiwa dan penduduk orang (56,6 persen) pendapatan petani
perempuan 96.88 jiwa. (Kantor Camat kelapa sawit berkisar antara 2.000.000–
Jujuhan 2015). 4.000.000, 1 orang (1,7 persen)
Luas wilayah, Kecamatan Jujuhan pendapatan petani kelapa sawit berkisar
merupakan salah satu Kecamatan yang ada antara 5.000.000–7.000.000, 3 orang (5
di Kabupaten Muaro Bungo yang persen) pendapatan petani kelapa sawit
mempunyai jumlah penduduk 26.287 jiwa berkisar antara 8.000.000-9.000.000,6
dengan luas wilayah 84.384 km dan terdiri orang (10 persen) pendapatan petani
dari 9 desa/kelurahan (Kantor Camat kelapa sawit berkisar >10.000.000.
Jujuhan 2015). 3. Harga
Iklim, di Kecamatan Jujuhan Dari penelitian penelitian yang
merupakan iklim tropis dengan suhu udara dilakukan terhadap harga kelapa sawit di
berkisar antara 27˚C sampai 32˚C. Kecamatan Jujuhan, terlihat bahwa 5
sedangkan musim yang ada di Kecamatan orang (8,3 persen) petani kelapa sawit
Jujuhan adalah musim hujan dan musim menjual kelapa sawit dengan harga
kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan berkisar < 1000, 19 orang (31,6 persen)
September sampai pada bulan Maret petani kelapa sawit menjual kelapa sawit
sedangkan pada musim kemarau pada dengan harga berkisar antara 1000–

5
1200,19 orang (31,6 persen) petani kelapa
sawit menjual dengan harga berkisar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
antara 1300–1400,11 orang (18,3 persen) Unstandardiz
petani kelapa sawit menjual dengan harga ed Residual
berkisar 1500–1800,dan 6 orang (10 N 60
persen) petani kelapa sawit menjual Normal Mean ,0000000
dengan harga berkisar > 2000. Parameters a,b
Std. ,37080651
4. Jumlah Produksi Deviation
Dari hasil penelitian yang Most Extreme Absolute ,065
dilakukan Differences Positive ,055
terhadap jumlah produksi kelapa sawit di
Negative -,065
Kecamatan Jujuhan, terlihat 21 orang (35
Kolmogorov-Smirnov Z ,505
persen) jumlah produksi petani kelapa
Asymp. Sig. (2-tailed) ,961
sawit berkisar 1-2 Kg, 21 orang (35 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
persen) jumlah produksi kelapa sawit yang diuji berdistribusi normal.
berkisar 3-4 Kg,11 orang (18,3 persen)
jumlah produksi kelapa sawit berkisar 5 2.Multikolinearitas
Kg, 5 orang (8,3 persen) jumlah produksi
kelapa sawit berkisar 6 Kg, dan 2 orang Variabel Tolerance VIF keterangan
(3,3 persen) jumlah produksi kelapa sawit
Harga Tidak terjadi
berkisar 7 Kg. ,664 1,506
multikolineari
5. Luas Lahan tas
Jumlah Tidak terjadi
Dari hasil penelitian yang produksi ,361 2,767
multikolineari
dilakukan terhadap luas lahan petani tas
Luas lahan Tidak terjadi
kelapa sawit di Kecamatan Jujuhan, ,380 2,631
multikolineari
terlihat bahwa 12 orang (20 persen) petani tas

kelapa sawit yang memiliki lahan


sebanyak 1 ha, sekitar 27 orang (45 Dari ketentuan yang ada bahwa
persen) petani kelapa sawit yang memiliki jika nilai VIF < 10 dan Tolerence > 0,10
lahan sebanyak 2 ha, sekitar 15 orang (25 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas
persen) petani kelapa sawit yang memiliki dan nilai yang didapat dari perhitungan
lahan sebanyak 3 ha, sekita 2 orang (3,3 adalag sesuai dengan ketetapan nilai VIF
persen) petani kelapa sawit yang memiliki dan Tolerence, dan dari hasil analisis
lahan sebanyak 4 ha, sekitar 4 orang (6,6 diatasa dapat diketahui nilai tolerence
persen), petani kelapa sawit yang memiliki semua variabel independen harga, jumlah
lahan sebanyak 5 ha. produksi dan luas lahan lebih dari 0,10 dan
nilai VIF dari 10. Maka dapat disimpulkan
Asumsi Klasik tidak terjadi multikolinearitas.
1.Normalitas
Pada uji normalitas maka dapat di lihat
hasil nya pada tabel berikut :
Berdasarkan hasil output di atas
dapat, diketahui bahwa nilai signifikan
sebesar 0,961 lebih besar (>) dari 0,05,

6
3.Autokorelasi Kecamatan Jujuhan Kabupaten Muaro
Model Summary
b Bungo Propinsi Jambi.
Uji R2
Model R R Adju Std. Durb
Uji koefisien determinasi digunakan untuk
Sq sted Erro in-
melihat seberapa besar proporsi
ua R r of Wat
sumbangan seluruh variabel bebas
re Squ the son
terhadap variabel naik turunnya variabel
are Esti
terikat yang dapat dilihat melalui R².
mat
Untuk mengetahui tingkat
e
pendapatan petani kelapa sawit di
1 ,813 ,6 ,642 ,381 1,56
dimension0

a
Kecamatan Jujuhan disebabkan beberapa
60 1
faktor antara harga(X₁), jumlah
a. Predictors: (Constant), luaslahan, harga,
produksi(X₂),dan luas lahan(X₃) dapat
jumlahproduksi
dilihat melalui koefisien determinasi. Dari
b. Dependent Variable: pendapatan
perhitungan Nilai R² adalah 0,660 artinya
Dari hasil pengujian di atas didapatkan variansi naik turunnya pendapatan petani
nilai DW sebesar 1,561 dan nilai tersebut kelapa sawit dapat dijelaskan oleh harga,
berada di antara -2 dan 2 maka jumlah produksi dan luas lahan sebesar 66
disimpulkan data tersebut tidak terjadi persen sedangkan 34 persen dijelaskan
Autokorelasi. oleh variabel-variabel lain di luar model
Uji kelayakan Model
4.Heteroskedastisitas Uji T-test ini digunakan untuk mengetahui
apakah variabel bebas secara bersama-
sama atau simultan berpengaruhi
signifikan terhadap variabel terikat.

Dari nilai yang diperoleh ternyata


nilai f-hitung lebih besar dari nilai f-tabel
(36,280 < 2,184), Ini berarti bahwa
harga,jumlah produksi, dan luas lahan
secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan petani
kelapa sawit di Kecamatan Jujuhan
Dari hasil analisis dengan Kabupaten Muaro Bungo Propinsi Jambi.
menggunakan SPSS 18 diatas dapat
diketahui bahwa titik-titik yang menyebar Uji Hipotesis
secara acak baik diatas maupun dibawah 1. Pengaruh Hasil Pengujian Harga
angka nol, pada sumbu Y serta tidak Terhadap Pendapatan Petani
membentuk pola atau kecendrungan Kelapa Sawit di Kecamatan
tertentu pada diagram plot, sehingga dapat Jujuhan
mengidentifikasi tidak terjadi adanya
heteroskedastisitas dan model regresi Hasil nilai t-hitung pada harga (X₁)
layak digunakan untuk memprediksi yaitu sebesar 2,27, sementara t tabel
Pendapatan Petani Kelapa Sawit di dengan tingkat kepercayaan 90 persen
7
adalah 1,670. Terlihat nilai t-hitung lebih KESIMPULAN DAN SARAN
besar dari nilai t-tabel, maka Ho ditolak , Kesimpulan
Ha diterima yang berarti bahwa harga Berdasarkan hasil pengamatan
kelapa sawit berpengaruh signifikan langsung yang dilengkapi dengan hasil
terhadap pendapatan petani kelapa sawit di perhitungan statistik, maka dilakukan
Kecamatan Jujuhan Kematan Muaro analisis dan pembahasan dari penelitian ini
Bungo dengan tingkat kepercayaan 90 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
persen. 1. Variabel harga yang dimiliki petani
2. Hasil Pengujian Pengaruh Jumlah kelapa sawit di Kecamatan Jujuhan
Produksi Terhadap Pendapatan Kabupaten Bungo memberikan
Petani Kelapa Sawit di Kecamatan pengaruh yang signifikan terhadap
Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo tingkat pendapatan rumah tangga
Propinsi Jambi petani kelapa sawit tersebut. Artinya
semakin tinggi harga kelapa sawit
Hasil nilai t-hitung pada jumlah maka akan memberikan kontrubusi
produksi (X₂) yaitu sebesar 2,107 terhadap pendapatan yang akan
sementara nilai t tabel dengan tingkat diterimanya dari kelapa sawit tiap
kepercayaan 90 persen adalah 1,670 bulannya, pada tingkat kepercayaan 95
terlihat t- hitung lebih besar dari pada t- persen.
tabel, maka Hο ditolak, Ha diterima yang 2. Variabel jumlah produksi yang
berarti bahwa jumlah produksi dimiliki petani kelapa sawit di
berpengaruh Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo
signifikan terhadap pendapatan petani memberikan pengaruh yang signifikan
kelapa sawit di Kecamatan Jujuhan terhadap pendapatan rumah tangga
Kabupaten Muaro Bungo dengan tingkat petani kelapa sawit tersebut. Artinya
kepercayaan 90 persen. semakin banyak jumlah produksi yang
3. Hasil Pengujian Pengaruh Luas dihasilkan setiap bulannya akan
Lahan Terhadap Pendapatan memberikan kontribusi terhadap
Petani Kelapa Sawit di Kecamatan pendapatan yang akan diterima dari
Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo kelapa sawit tiap bulannya, pada
Propinsi Jambi tingkat kepercayaan 95 persen .
hasil nilai t-hitung pada luas lahan 3. Variabel luas lahan yang dimiliki
(X₃) yaitu sebesar 3,45, sementara nilai t- petani kelapa sawit di Kecamatan
tabel dengan tingkat kepercayaan 90 Jujuhan Kabupaten Bungo
persen adalah 1,670. Terlihat t- hitung memberikan pengaruh yang signifikan
lebih besar dari t-tabel, maka Hο ditolak, terhadap tingkat pendapatan rumah
Ha diterima yang berarti bahwa luas lahan tangga petani kelapa sawit tersebut.
berpengaruh signifikan terhadap Artinya semakin banyak luas lahan
pendapatan petani kelapa sawit di yang dimiliki maka akan memberikan
Kecamatan Jujuhan Kabupaten Muaro kontribusi terhadap pendapatan yang
Bungo dengan tingkat kepercayaan 90 akan diterima dari kelapa sawit tiap
persen bulannya, pada tingkat kepercayaan 95
persen.
4. Hasil Uji R² adalah 0,660 artinya

8
5. variansi naik turunnya pendapatan jumlah produksi berpengaruh
petani kelapa sawit dapat signifikan terhadap pendapatan
dijelaskan oleh harga, jumlah petani kelapa sawit di
produksi dan luas lahan sebesar 66 Kecamatan Jujuhan Kabupaten
persen sedangkan 34 persen Muaro Bungo Jambi.
dijelaskan oleh variabel-variabel 3. Pengaruh luas lahan terhadap
lain di luar model. pendapatan petani kelapa sawit
6. Hasil Uji F-test antara lain : di mana hasil dari nilai t-hitung
Dari nilai yang diperoleh ternyata pada luas lahan (X₃) yaitu
nilai f-hitung lebih besar dari nilai sebesar 3,45, sementara nilai t-
f-tabel (36,280 < 2,184), Ini berarti tabel dengan tingkat
bahwa harga,jumlah produksi, dan kepercayaan 90 persen adalah
luas lahan secara bersama-sama 1,670. Terlihat t-hitung lebih
berpengaruh signifikan terhadap besar dari pada t-tabel, maka
pendapatan petani kelapa sawit di Ho ditolak, Ha diterima yang
Kecamatan Jujuhan Kabupaten berarti bahwa luas lahan
Muaro Bungo Propinsi Jambi. berpengaruh signifikan
7. Hasil Uji T-test antara lain : terhadap pendapatan petani
1. Pengaruh harga terhadap kelapa sawit di Kecamatan
prndapatan petani kelapa sawit Jujuhan Kabupaten Muaro
di mana hasil nilai t-hitung Bungo Jambi.
pada harga (X₁) yaitu 2,27,
sementara t-tabel dengan
tingkat kepercayaan 90 persen Saran
adalah 1,670. Terlihat nilai t- Berdasarkan hasil temuan secara
hitung lebih besar dari pada t- statistik, maka beberapa saran yang dapat
tabel, maka Ho ditolak, Ha ditemukan adalah:
diterima yang berarti bahwa 1. Petani kelapa sawit seharusnya
harga berpengaruh signifikan memanfaatkan KUD secara optimal
terhadap pendapatan petani supaya hasil kelapa sawitnya dapat
kelapa sawit di Kecamatan dijual dengan harga yang lebih tinggi
Jujuhan Kabupaten Muaro dibandingkan dengan harga jual
Bungo Jambi. tengkulak, sehingga pendapatan petani
2. Pengaruh jumlah produksi tersebut menjadi meningkat.
terhadap pendapatan petani 2. Dalam rangka meningkatkan
kelapa sawit di mana hasil dari pendapatan maka para petani kelapa
nilai t-hitung pada jumlah sawit harus meningkatkan jumlah
produksi (X₂) yaitu sebesar produksi supaya pendapatan yang
2,107 sementara nilai t-tabel diperoleh lebih tinggi pula.
dengan tingkat kepercayaan 90 3. Dalam rangka meningkatkan
persen adalah 1,670 terlihat t- pendapatan maka para petani kelapa
hitung lebih besar dari pada t- sawit harus menambahkan luas lahan
tabel, maka Ho ditolak, Ha yang dimiiki nya supaya pendapatan
diterima yang berarti bahwa yang diperoleh lebih tinggi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Andriyan, Setyadharma. 2010. Uji Asumsi
Klasik dengan SPSS. Semarang:FEUNES.

Anonymous., 2015, Profil Kecamatan


Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo Propinsi
Jambi

Ghozali, Imam., 2011. Aplikasi Analisis


Multivariate Dengan Program
IBM SPSS (Edisi kelima).
Semarang: Universitas
Diponegoro.

Hermanto., 1998, Ilmu Usaha Tani,


Penerbit Swadaya, Jakarta.

Prishardoyo, Bambang, 2005. Pelajaran


Ekonomi 1 Jakarta, Grasindo.

Sukirno Sadono., 2000, Mikro Ekonomi


Teori Pengantar, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai