Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENDAPATAN USAHA DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH

TANGGA PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN BUDONG – BUDONG


KABUPATEN MAMUJU TENGAH

DEWI SINTA
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Email : dshinta793@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha tani dan tingkat
kesejahteraan rumah tangga petani kelapa sawit di Kecamatan Budong – Budong Kabupaten
Mamuju Tengah dan untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap tingkat kesejahteraan
rumah tangga petani kelapa sawit di Kecamatan Budong – Budong Kabupaten Mamuju
Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian mix methods dengan menggunakan analisis
pendapatan, analisis R/C ratio (Revenue cost ratio), dan analisis deskriptif. Jumlah Populasi
dalam penelitian ini adalah 1.228 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus
slovin yaitu 43 orang. Adapun teknik pengumpulan data yaitu teknik wawancara, observasi,
dokumentasi, dan angket. Pendapatan petani kelapa sawit di Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pendapatan petani kelapa sawit di Kecamatan Budong – Budong Kabupaten Mamuju
Tengah tidak mengalami kerugian. Sedangkan hasil R/C ratio menunjukkan bahwa usaha tani
kelapa sawit di Kecamatan Budong – Budong Kabupaten Mamuju Tengah tergolong sedang
untuk membiayai hidup rumah tangga petani kelapa sawit. Pendapatan usahatani sangat
berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga petani kelapa sawit di Kecamatan
Budong – Budong Kabupaten Mamuju Tengah dan petani kelapa sawit sangat bersyukur
karna dari hasil usaha kelapa sawit mereka bisa menyekolahkan anak – anaknya sampai
perguruan tinggi, memiliki kendaraan baik itu mobil maupun motor, memiliki investasi
berupa arisan dengan tetangga maupun dengan keluarga.

Kata Kunci: Pendapatan, Kelapa sawit, Kesejahteraan Rumah Tangga


PENDAHULUAN industri pengolahan yang menciptakan
Kelapa sawit merupakan salah satu nilai tambah di dalam negeri dan ekspor
tanaman perkebunan yang mempunyai minyak kelapa sawit yang menghasilkan
peran penting bagi subsektor perkebunan. devisa. Dari sisi upaya pelestarian
Pengembangan kelapa sawit antara lain lingkungan hidup, tanaman kelapa sawit
memberi manfaat dalam peningkatan yang merupakan tanaman tahunan
pendapatan petani dan meningkatkan berbentuk pohon (tree crops) dapat
kesejahteraan masyarakat, serta berperan dalam penyerapan efek gas,
masyarakat menyediakan bahan baku rumah kaca, seperti karbondioksida, dan
mampu menghasilkan oksigen atau jasa karena memiliki dataran yang tinggi dan
lingkungan lainnya seperti konservasi iklim dengan curah hujan yang stabil
biodiversity atau eko wisata. Selain itu dimana sangat cocok untuk
tanaman kelapa sawit menjadi sumber membudidayakan tanaman kelapa sawit.
pangan dan gizi utama dalam menu Jenis kelapa sawit yang dibudidayakan di
penduduk negeri, sehingga kelangkaannya Kecamatan Budong-budong adalah
di pasar domestik berpengaruh sangat Pisifera dan Tenera. Menurut data yang
nyata dalam perkembangan ekonomi dan ada pada BPS Kabupaten Mamuju, pada
kesejahteraan masyarakat (Fauzi et al, tahun 2013 produksi budidaya kelapa
2005) sawit sebesar 566.331,86 ton dan
Kecamatan Budong-budong salah mengalami peningkatan sampai pada tahun
satu daerah yang cukup potensial dalam 2017 sebesar 186.209,762 ton. Untuk lebih
pengembangan produksi kelapa sawit, jelasnya dilampirkan tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Luas Area Panen, Produksi, dan Produktivitas Kelapa Sawit Rakyat di
Kecamatan Budong-budong tahun 2013-2017
Tahun Luas Area Panen Produksi Produktivitas
(Hektar) (Ton) (Kh/Ha)
2013 21.615,72 566.331,86 22,008
2014 25.733,12 674.204,60 26,203
2015 30.879,60 806.045,52 31,440
2016 32.576,21 985.083,48 34,588
2017 34.852,86 186.209,762 36,849
Sumber : BPS Mamuju, 2017.
Berdasarkan data diatas diketahui dalam memberikan kontribusi pada
bahwa luas area panen perkebunan kelapa pendapatan sebagai mata pencaharian
sawit di Kecamatan Budong-budongsetiap utama dan telah menjadi sumber
tahunnya mengalami pendapatan bagi para petani kelapa sawit.
peningkatan.Demikian juga dengan hasil Menurut BKKBN Kabupaten
produksi kelapa sawit yang setiap Mamuju tahun 2017 Kecamatan Budong-
tahunnya mengalami peningkatan.Hal ini budongmemiliki jumlah keluarga pra
membuktikan bahwa kelapa sawit sejahtera terbesar yaitu 4.557
memiliki potensi yang tinggi untuk keluarga.Keluarga pra sejahtera adalah
dijadikan komoditi unggulan dan andalan keluarga yang tidak memenuhi tiga
indikator kebutuhan dasar keluarga.Tiga Mamuju 2018).Berikut tabel 2
indikator tersebut sandang, pangan dan menunjukkan banyaknya keluarga yang
papan (Kantor Pemberdayaan Perempuan tersebar di Kabupaten Mamuju Tengah
dan Keluarga Berencana Kabupaten menurut penahapan kesejahteraan.
Tabel 2. Banyaknya keluarga menurut penahapan keluarga per kecamatan di Kabupaten
Mamuju Tengah, 2017
Kecamatan Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga
Pra Sejahterah Sejahterah Sejahtarah Sejahtera
Sejahterah I II III III Plus
Topoyo 3.707 2.251 1.750 1.300 744
Budong- 4.557 2.625 1.680 1.221 655
budong
Tobadak 3.850 2.552 1.500 1.214 706
Pangale 1.240 1.127 942 830 638
Karossa 3.230 2.141 1.561 1.107 882
Sumber : Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Mamuju 2018

Melihat kondisi diatas yang terjadi di Berdasarkan uraian di atas, maka


Kecamatan Budong-budong Kabupaten penulis tertarik untuk melakukan
Mamuju Tengah, meskipun produksi penelitian lebih lanjut dengan judul
tinggi akan tetapi pendapatan yang “Analisis Pendapatan Usaha dan
diperoleh masih rendah.Hal ini mungkin Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga
saja disebabkan karena harga kelapa sawit Petani Kelapa Sawit di Kecamatan
yang satu tahun terakhir ini mengalami Budong – Budong Kabupaten Mamuju
fluktuasi. Tengah”.
TINJAUAN PUSTAKA DAN petani dalam usahatani selama satu tahun
KERANGKA TEORI yang dapat diperhitungkan dari hasil
A. Tinjauan Pustaka penjualan atau pertukaran hasil produksi
1. Pendapatan Usaha Tani yang dinilai dalam rupiah berdasarkan
Pendapatan usahatani Gustiyana harga per satuan berat pada saat
(2004), dapat dibagi menjadi dua pemungutan hasil, (2) pendapatan bersih,
pengertian, yaitu (1) pendapatan kotor, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh
yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh petani dalam satu tahun dikurangi dengan
biaya produksi selama proses produksi. diterima dari penjualan produknya kepada
Biaya produksi meliputi biaya riil tenaga pedagang atau langsung kepada konsumen.
kerja dan biaya riil sarana produksi. Dalam Husain (2007: 65), mengatakan
Seokartiwi (1995: 58) mengatakan bahwa “Penerimaan dapat diartikan
bahwa “Pendapatan usaha tani adalah sebagai jumlah uang diterima dari
selisih antara penerimaan dan semua penjualan produknya kepada pedagang
biaya”. Untuk menghitung pendapatan atau langsung kepada pedagang atau
petani kelapa sawit digunakan rumus langsung kepada konsumen”
berikut : 3. Biaya Produksi
Pd = TR – TC Biaya dalam arti luar adalah
Dimana : pengorbanan ekonomi yang diukur dalam
Pd : Pendapatan Usaha Tani Kelapa satuan uang dalam usahanya untuk
Sawit mendapatkan sesuatu untuk mencapai
TR : Total Penerimaan tujuan tertentu baik yang sudah terjadi dan
TC : Total Biaya belum terjadi ataubaru direncanakan.
2. Penerimaan Menurut Soeharno (2009 : 97), “Biaya
Penerimaan merupakan total jumlah Produksi adalah semua pengeluaran yang
produksi yang dihasilkan dikali dengan digunakan dalam proses produksi untuk
harga yang berlaku pada saat itu. Menurut menghasilkan barang dan jasa”.
Case & Fair (2007: 205),Penerimaan Menurut Kamus Ekonomi (2012:
terbagi menjadi 2 yaitu: 37), “Biaya produksi merupakan biaya
1) Penerimaan Total (TR-total revenue) yang meliputi biaya langsung yaitu untuk
adalah jumlah total yang didapatkan memperoleh bahan, mengelola bahan
oleh perusahaan dari penjualan baku, membayar gaji karyawan,
produknya; harga per unit dikali mempromosikan produk, dan biaya tidak
kuantitas output yang diputuskan langsung, seperti mengurus perizinan dan
diproduksi oleh perusahaan (p x q). sebagainya”, Soekartawi (2013: 55)
2) Penerimaan Marjinal (MR-marjinal mengemukakan bahwa, “Biaya produksi
revenue) adalah penerimaan tambahan adalah nilai dari semua faktor produksi
yang diterima perusahaan ketika yang digunakan, baik dalam bentuk benda
perusahaan meningkatkan output maupun jasa selama proses produksi
sebanyak satu unit tambahan. berlangsung”.
Menurut Sukirno (2004: 13), bahwa 4. Produksi
penerimaan adalah sejumlah uang yang
Produksi dapat dikatakan sebagai individu terhadap kesejahteraan itu sendiri.
kegiatan yang menghasilkan dan Sejahtera bagi seseorang dengan tingkat
menambah nilai guna barang atau jasa pendapatan tertentu belum dapat juga
Soeharno (2009: 4) dalam bukunya Teori dikatakan sejahtera bagi orang lain
Mikro Ekonomi menyatakan bahwa : (Suyanto, 2014). Mosher (1987),
“Produksi merupakan kegiatan untuk menjelaskan bahwa kesejahteraan petani
meningkatkan manfaat suatu dijelaskan dari beberapa aspek
barang.Untuk meningkatkan manfaat kesejahteraan rumah tangga yang
tersebut, diperlukan bahan-bahan yang tergantung pada tingkat pendapatan petani.
disebut faktor produksi.Sesuai dengan Pendapatan petani yang tidak sesuai
asumsi bahwa sumber-sumber ekonomi dengan pengeluaran rumah tangga akan
(faktor produksi) bersifat jarang maka mengakibatkan status taraf hidup rumah
faktor-faktor produksi harus tangga tersebut.
dikombinasikan secara baik – baik atau b.Kesejahteraan Psikologi
secara efisien sehingga dicapai (Psychological Well-Being)
kombinasi secara baik atau secara Sebelum memahami tentang
rendah”. kesejahteraan psikologis, perlu diketahui
Menurut Case & Fair (2007: 165), tentang pengertian kata “sejahtera” dan
“Produksi adalah proses untuk “kesejahteraan” itu sendiri. Kata
mengkombinasikan, mentranformasikan, “sejahtera” dalam kamus besar bahasa
dan mengubah input menjadi output”. Indonesia berarti aman sentosa dan
Menurut Kamus Ekonomi (2012: 255), makmur, selamat (terlepas dari segala
“Produksi adalah proses menghasilkan macam gangguan, kesuksesan dan
produk, proses pengeluaran hasil”. sebagainya). Sedangkan “Kesejahteraan”
5. Tingkat Kesejahteraan Rumah adalah keamanan dan keselamatan
Tangga “kesenangan hidup dan sebagainya”,
a. Tingkat Kesejahteraan kemakmuran (Depdikbud, 1996).
Tingkat kesejahteraan merupakan Kesejahteraan psikologis menurut
konsep yang digunakan untuk menyatakan Aspinwall (Ramadhani, Djunaidi, Sismiati,
kualitas hidup suatu masyarakat atau 2016), menggambarkan bagaimana
individu di suatu wilayah pada satu kurun psikologis individu dapat berfungsi dengan
waktu tertentu. Konsep kesejahteraan yang baik dan juga positif. Schultz (Ramadhan,
dimiliki bersifat relative, tergantung Djunaidi, Sismiati, 2016), menjelaskan
bagaimana penilaian masing – masing bahwa kesejahteraan psikologis sebagai
fungsi positif pada diri individu, dimana permasalahn di lapangan yang akan
fungsi positif tersebut merupakan arah dan memberikan pemahaman baru bagi masing
tujuan yang harus diusahakan oleh – masing variabel penelitian. Berdasarkan
individu yang sehat untuk segera dicapai. variabel – variabel yang diteliti maka jenis
Kesejahteraan psikologis menurut (Ryff penelitian dalam penelitian ini adalah
C.D., 1989) bukan hanya terdiri dari efek metode survey dengan maksud deskriptif.
positif, negatif serta kepuasan hidup, B. Variabel dan Desain Penelitian
namun juga paling baik apabila difahami 1. Variabel Penelitian
sebagai suatu konstruk multidimensional Variabel penelitian ini mengkaji
yang terdiri atas sikap hidup individu yang tentang pendapatan petani kelapa sawit di
berhubungan dengan dimensi Kecamatan Bodong-budong Kabupaten
kesejahteraan psikologis itu sendiri, yang Mamuju Tengah dengan demikian variabel
meliputi mampu merealisasikan potensi penelitian ini adalah untuk mengetahui
diri secara berkesinambungan, mampu besar pendapatan petani kelapa sawit
memulai menjalin hubungan yang hangat (Penerimaan dan Biaya), serta bagaimana
dan akrab dengan orang lain, mempunyai pengaruh pendapatan terhadap tingkat
kemandirian terhadap tekanan sosial, kesejahteraan rumah tangga petani kelapa
mampu menerima diri sendiri dengan apa sawit di Kecamatan Budong-budong
adanya, merasa hidup yang dijalaninya Kabupaten Mamuju Tengah.
memiliki arti, serta memiliki kemampuan 2. Desain Penelitian
untuk melakukan control terhadap Penelitian ini merupakan penelitian
lingkungan eksternalnya. deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk
METODE PENELITIAN mengkaji, mendeskripsikan pendapatan
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian usahatani dan tingkat kesejahteraan rumah
Pendekatan yang digunakan dalam tangga petani kelapa sawit serta melihat
penelitian ini adalah pendekatan mix variabel pengaruh yang telah ditetapkan.
methods, karena pendekatan mix methods Adapun penelitian ini dilakukan adalah
diperlukan untuk menjawab rumusan untuk menemukan dan mengumpulkan
masalah yang telah terangkum dalam bab data yang ada kaitannya dengan variabel –
1, rumusan masalah yang pertama dapat variabel yang akan di teliti melalui
dijawab melalui pendekatan kuantitatif dan observasi, wawancara, angket dan
rumusan masalah yang kedua dapat dokumentasi.
dijawab melalui pendekatan kualitatif. Hal C. Populasi dan Sampel
ini dilakukan untuk menemukan 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi Keterangan:
yang terdiri dari objek atau subjek yang n = Ukuran sampel/jumlah
menjadi kuantitas dan karakteristik responden
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti N = Ukuran populasi
untuk dipelajari dan kemudian ditarik e2= Presentase kelonggaran
kesimpulannya Sugiyono (2008: ketelitian kesalahan pengambilan
115).Populasi dalam penelitian ini adalah sampel yang masih bisa ditolerir;
seluruh petani kelapa sawit di wilayah e2 = 0,15
Kecamatan Budong-budong Kabupaten Jumlah populasi dalam penelitian
Mamuju Tengah sebanyak 1.228 orang. ini adalah sebanyak 1.228 petani, sehingga
2. Sampel presentase kelonggaran yang digunakan
2. Sampel
Sampel menurut Arikunto (2002) adalah 15% dan hasil perhitungan dapat
adalah subjek atau wakil dari populasi dibulatkan untuk mencapai kesesuaian.
yang diteliti.Besar anggota sampel harus Maka untuk mengetahui sampel penelitian,
dihitung berdasarkan teknik-teknik tertentu dengan perhitungan sebgai berikut:
agar sampel yang digunakan yang diambil n= N / ( 1 + (N x e2))
dari populasi dapat dipertanggung n= 1.228 / ( 1 + (1.228 x
jawabkan. 0,152))
Dalam penelitian ini penulis n= 1.228 / ( 1 + (27,65))
mempersempit populasi yaitu 1.228 petani n= 1.228 /28,65
dengan menghitung ukuran sampel yang n= 42,87 ; dibulatkan
dilakukan dengan menggunakan teknik menjadi 43
Slovin menurut Sugiyono (2011:87). Berdasarkan perhitungan diatas
Adapun penelitian ini menggunakan rumus sampel yang menjadi responden dalam
Slovin karena dalam penarikan sampel, penelitian ini adalah 43 orang. Sampel
jumlahnya harus representative agar hasil yang diambil berdasarkan teknik
penelitian dapat digeneralisasikan dan probability sampilng; simple
perhitungannya pun tidak memerlukan randomsampling, dimana peneliti
tabel jumlah sampel, namun dapat memberikan peluang yang sama bagi
dilakukan dengan rumus dan perhitungan setiap anggotapopulasi (petani) untuk
sederhana. dipilih menjadi sampel yang dilakukan
Rumus Slovin untuk menentukan secara acak tanpa memperhatikan strata
sampel adalah sebagai berikut: yang ada dalam populasi itu sendiri.
n=N / ( 1 + (N x e2)) D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang responden (Petani Kelapa Sawit) di
dilakukan dalam penelitian ini, Kecamatan Budong - budong dengan
dimaksudkan untuk memperoleh data yang terlebih yang berkaitan dengan penelitian
relevan dengan masalah yang ini.
dibahas.Maka penelitian ini digunakan 4. Dokumentasi
metode ilmiah untuk mendapatkan Teknik dokumentasi ini dilakukan
data/informasi yang objektif, akurat, dan untuk memperoleh data melalui pencatatan
dapat dipertanggung jawabkan dari sejumlah dokumen atau bukti-bukti
kebenarannya. Adapun metode yang tertulis.
digunakan untuk memperoleh data E. Teknik Analisis Data
digunakan pengumpulan data sebagai 1. Analisis Data Kuantitatif
berikut: Untuk menganalisis data dalam
1. Observasi penelitian ini maka digunakan analisis
Teknik observasi pada penelitian ini deskriptif untuk menjawab permasalahan
dilakukan dengan cara pengamatan tentang berapa besar pendapatan usaha
langsung dilokasi penelitian dengan petani kelapa sawit di Kec. Budong –
mengunjungi rumah warga petani atau budong Kab. Mamuju Tengah.
kelompok tani kelapa sawit dan melihat a. Pendapatan usahatani
kondisi lingkungan untuk memperoleh Untuk menghitung jumlah
informasi dan gambaran di Kecamatan pendapatan petani kelapa sawit digunakan
Budong – budong Kabupaten Mamuju rumus yang dikemukakan oleh
Tengah mengenai “Kelapa Sawit” Soekarawati yaitu:
2. Angket Pd = TR – TC
Teknik angket pada penelitian ini TR = P x Q
yaitu dilakukan dengan cara TC = FC + VC
mengumpulkan data informasi mengenai Keterangan :
masalah yang akan diteliti melalui Pd : Pendapatan petani kelapa sawit
sejumlah daftar pertanyaan secara terbuka TR : Total Penerimaan (Total
kepada responden (Petani Kelapa Sawit) Reveneu)
untuk di jawab. TC : Total Biaya (Total Cost)
3. Wawancara P : Harga Kelapa Sawit
Teknik wawancara dalam penelitian Q : Jumlah Produksi
ini yaitu mengumpulkan data dengan cara FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)
melakukan wawancara langsung kepada VC : Variabel Cost (Biaya Variabel)
b. Revenue Cost Ratio Biaya yang dimaksud dalam
Menurut Soekawati untuk penelitian ini adalah biaya operasional
menghitung perbandingan antara tidak termasuk biaya investasi tanah.
penerimaan dan biaya, maka digunakan 2. Analisis Data Kualitatif
rumus Revenue Cost Ratio sebagai berikut: Untuk menganalisis data dalam

a=
𝑅 penelitian ini maka digunakan analisis
𝐶
deskriptif untuk menjawab permasalahan
Dimana:
tentang berapa besar pendapatan usaha
R = Py.Y
petani kelapa sawit di Kec. Budong –
C = FC + VC
budong Kab. Mamuju Tengah.
A = (Py.Y)/(FC+VC)
a. Reduksi data merupakan proses
Keterangan:
pemilihan, pemusatan perhatian,
a : Ratio Manfaat/Biaya
pengabstraksinya dan
R : Penerimaan
pentransformasinya data kasar dari
C : Biaya
lapangan. Proses ini berlangsung
Y : Output
selama penelitian dilakukan dari awal
Py : Harga Output
sampai akhir penelitian. Proses reduksi
FC : Biaya Tetap (Ficed Cost)
data berfungsi untuk lebih
VC : Biaya Variabel (Variabel Cost)
mempertajam, menggolongkan,
Dengan Kriteria Pengujian:
mengarahkan, membuang bagian data
R/C > 1 maka mengalami keuntungan
yang tidak diperlukan serta
R/C < 1 maka mengalami kerugian
mengorganisasikan data sehingga
R/C = 1 maka mengalami impas (Tidak
interprestasi bisa ditarik. Dalam
rugi dan tidak untung)
penelitian ini, memulai eduksi datanya
c. Total Biaya
dengan melalui kerangka konseptual,
Untuk menghitung biaya total dapat permasalahan yang akan diteliti, dan
di hitung dengan menggunakan rumus pendekatan pengumpulan data yang
sebagai berikut: diperoleh. Selama pengumpulan data,
TC = TFC + TVC peneliti membuat ringkasan, mencari
Keterangan: tema – tema, menulis memo dan
TC : Biaya Total Produksi (Total Cost) sebagainya agar dapat menarik
TFC : Biaya Tetap (Total Fixed Cost) kesimpulan dari penelitian ini.
TVC : Biaya Variabel (Total Variable b. Penyajian data adalah sekumpulan
Cost) informasi yang tersusun dan
berkemungkinan untuk menarik Setiap usaha tidak terlepas dengan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. adanya biaya yang dikeluarkan petani
Bentuk penyajiannya antara lain kelapa sawit. Seperti yang dikemukakan
berupa teksnaratif, matriks, grafik, oleh Ahmadi (2001) bahwa dalam
jaringan, dan bagan. pendapatan usahatani ada dua unsur yang
c. Penarikan kesimpulan menyangkut digunakan yaitu unsur penerimaan dan
interpretasi peneliti yaitu pengeluaran dari usahatani tersebut.
penggambaran makna dari data yang Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah
ditampilkan. Peneliti berupaya mencari produk total dengan satuan harga jual,
makna dari data yang dihasilkan dalam sedangkan pengeluaran atau biaya yang
penelitian, serta menganalisis data dan dimaksud dengan nilai penggunaan sarana
kemudian membuat kesimpulan. produksi dan lain – lain yang dikeluarkan
Peneliti harus mencari pola, hubungan pada proses produksi tersebut.
persamaan dan sebagainya anta detail Dari hasil hasil Analisis R/C Ratio
untuk mempelajari kemudian dengan total penerimaan sebesar Rp
disimpulkan. 18.159.930 dibagi dengan total biaya
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar Rp 8.350.000 sama dengan 2,17.
A. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil perhitungan tersebut dapat
a. Pendapatan Usaha Petani Kelapa disimpulkan bahwa kelapa sawit di
Sawit di Kecamatan Budong – Kecamatan Budong – Budong Kabupaten
Budong Kabupaten Mamuju Mamuju Tengah memperoleh keuntungan
Tengah sebesar 2,17 dengan kriteria pengujian
Penerimaan usaha petani kelapa yang digunakan R/C > 1 maka usaha
sawit merupakan hasil perkalian antara petani kelapa sawit mengalami
hasil produksi dan harga jual yang berlaku keuntungan.
pada saat panen. Penerimaan yang b. Tingkat Kesejahteraan Rumah
diperoleh petani sangat berpengaruh pada Tangga Petani Kelapa Sawit
keberlangsungan usaha tani kelapa sawit. Konsep kesejahteraan yang
Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi dimiliki bersifat relatif, tergantung
(2000) bahwa penerimaan dalam usaha bagaimana penilaian masing – masing
tani memegang peranan penting bagi setiap individu terhadap kesejahteraan itu
petani dalam keberlangsungan usaha sendiri. Sejahtera bagi seseorang dengan
taninya, dimana besar kecilnya pendapatan tingkat pendapatan tertentu belum dapat
yang akan diterima oleh petani.
juga dikatakan sejahtera bagi orang lain Kecamatan Budong – Budong Kabupaten
(Suyanto, 2014). Mamuju Tengah dapat disimpulkan bahwa
Menurut Mosher (1987) yang jumlah pendapatan perbulan petani kelapa
menjelaskan bahwa kesejahteraan petani sawit di Kecamatan Budong – Budong
dijelaskan dari beberapa aspek sebesar Rp 9.809.930 dengan biaya
kesejahteraan rumah tangga yang pengeluaran rata-rata 8 sampai 11 juta
tergantung pada tingkat pendapatan petani. perbulan hal ini membuat tingkat
Pendapatan petani yang tidak sesuai kesejahteraan petani kelapa sawit di
dengan pengeluaran rumah tangga akan Kecamatan Budong – Budong belum
mengakibatkan status taraf hidup rumah sepenuhnya dikatakan sejahtera.
tangga tersebut. Konsep kesejahteraan Penyebab utama dalam kondisi
dikembangkan menjadi lebih luas petani usaha kelapa sawit belum sejahtera
dibandingan sekedar mengukur aspek karena besarnya pengeluaran dibandingkan
pendapatan nominal. Kesejahteraan adalah dengan pendapatan. Pengeluaran yang
standard living, wellbeing, welfare, dan dimaksud antara lain untuk makan sehari –
quality of life. hari, biaya pendidikan anak – anak, utang
Rasa syukur merupakan salah satu uang BANK, cicilan motor, cicilan mobil,
faktor yang mempengaruhi kesejahteraan arisan dan biaya yang tak terduga lainnya
psikologis karena rasa syukur merupakan kondisi lingkungan sosial petani kelapa
salah satu ciri dari pribadi yang selalu sawit yang materealistis membuat petani
berfikir positif, yang kemudian tidak bisa memanagemankan atau
dipresentasikan dalam perilaku yang lebih mengatur keuangan sendiri. Tetapi petani
positif. (Wood, Joseph, & Maltby, 2009). kelapa sawit sangat bersyukur karna dari
Wood mengemukakan bahwa rasa syukur hasil usaha kelapa sawit mereka bisa
memiliki hubungan positif dengan menyekolahkan anak – anaknya sampai
keputusan hidup, gairah hidup dan perguruan tinggi, memiliki kendaraan baik
kebahagiaan, sebaliknya rasa syukur itu mobil maupun motor, memiliki
memiliki hubungan negatife dengan investasi berupa arisan dengan tetangga
perasaan negatife seperti kedengkiandan maupun dengan keluarga.
depresi yang berarti semakin tinggi rasa KESIMPULAN
syukur maka semakin rendah perasaan Berdasarkan hasil uraian penelitian
ndengki dan depresi. terhadap pendapatan usaha dan tingkat
Berdasarkan hasil wawancara yang kesajahteraan rumah tangga petani kelapa
dilakukan dengan petani kelapa sawit di sawit di Kecamatan Budong – Budong
Kabupaten Mamuju Tengah, maka dapat Rahim, abd dan DiahRetnoDwiHastuti.
2007. Pengantar, Teori, dan Kasus
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Ekonomika Pertanian. Jakarta: Penebar
1. Pendapatan usahatani kelapa sawit di Swadaya.
Kecamatan Budong – Budong Ridwan. 2009. Metode dan Teknik
Menyusun Proposal Penelitian.
Kabupaten Mamuju Tengah sebesar Bandung: Alfa Beta.
Rp 9.809.930/bulan. Soekatawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi.
2. Pendapatan usahatani sangat Raja Grafindo Persada. Jakarta.

berpengaruh terhadap tingkat SalvotoreDominck. 2006. Makroekonomi


Edisi Keempat. Jakarta: Penerbi
kesejahteraan rumah tangga petani Erlangga.
kelapa sawit di Kecamatan Budong – Soeharno. 2009. Teori Mikro Ekonomi.
Yogyakarta: Andi.
Budong Kabupaten Mamuju Tengah
Soekartawi. 2002. Teori Ekonomi
dan petani kelapa sawit sangat Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada.
bersyukur karna dari hasil usaha kelapa Jakarta.
sawit mereka bisa menyekolahkan Suwanto. 2010. Budidaya dan
Pengelolaan Kelapa Sawit. Kanisius:
anak – anaknya sampai perguruan Yogyakarta.
tinggi, memiliki kendaraan baik itu Soekartawi. 2013. Agribisnis: Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
mobil maupun motor, memiliki
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani.
investasi berupa arisan dengan Jakarta: UI-Press.
tetangga maupun dengan keluarga. Yogi. 2006. Ekonomi Manajerial. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Kencana.

Case & fair. 2017. Prinsip-Prinsip Yusuf Muri. 2014. Metode Penelitian:
Ekonomi. Jilid 1 Edisi ke 8. Jakarta: kuantitatif, kualitatif, dan penelitian
Erlangga. gabungan . Jakarta: Kencana.

Conyers Dana. 1991. Perencanaan Sumber Skripsi, Jurnal Ilmiah atau


Didunia Ketiga. Jakarta: Gramedia. Artikel Ilmiah
Damsar. 2002. Sosialogi Ekonomi. Edisi Aulia, Dina. 2017. Analisis Tingkat
Revisi 2. Jakarta: PT Raja Grafindo Kesejahteraan Rumah Tangga
Persada. Pengrajin Batik di Desa SimbangKulon
Kecamatan Buaran Kabupaten
Husain, Muhammad, Kasim. 2007. Diklat Pekalongan. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Pengantar Ilmu Ekonomi. Makassar: Universitas Lampung. Bandar
Universitas Negeri Makassar. Lampung.
Kirana Jaya Wihana. 2001. Ekonomi Canita, lapia, Putri.2017.Analisis
Industri. Yogyakarta: BPFE Pendapatan dan Kesejahteraan Rumah
Nawawi Hadani. 2001. Perencanaa Tangga Petani Pisang di Kecamatan
Sumber Daya Manusia. Jogyakarta: Padang Cermin Kabupaten
Gajah Mada university Pesawaran.Skripsi. Fakultas Pertanian.
Universitas Lampung.
Oktima Nurul. 2012. Kamus Ekonomi.
Surakarta: Aksara Sinergi media.
Wahyuningtiyas, Tri, Devi. 2016. Kabupaten Bolaang Mongondow
Kesejahteraan Psikologis Timur.Jurnal.Volume.13 Nomor 2 A.
(Psychological Well-Being) Orang Tua 2017. Fakultas Ekonomi. Universitas
dan Anak ADHD (Attention Deficit Surakarta.
Hyperactive Disorder) di Surabaya. Saputra, Aldiano A. R. E. 2016. Analisis
Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Anggota Koperasi simpan pinjam
Malang. (KSP) Tani Makmur Di Kecamatan
Fatmawati, M. Lumintang. 2013. Analisis Natar Kabupaten Lampung
Pendapatan Petani Padi di Desa Teep Selatan.Jurnal. Fakultas Pertanian.
Kecamatan Universitas Lampung. Bandar
LangowanTimur.Jurnal.Volume. 1 No Lampung.
3. 2013. Fakultas Ekonomi dan Sarah, S. 2011. Analisis Pendapatan dan
Binis.Universitas Sam Ratulangi Tingkat Kesejahteraan rumah tangga
Manado. Petani Sayuran Di Kota Bandar
Junaidi. 20016. Analisis Pendapatan Usaha Lampung.Skripsi. Fakultas Pertanian .
Tani Kelapa Sawit di Desa Panton Universitas Lampung. Bandar
Pange Kecamatan Tripka Makmur Lampung.
Kabupaten Nagan Raya. Skripsi. Syofiandi, Rizki. 2016. Analisis
Fakultas Pertanian. Universitas Pendapatan dan Kesejahteraan Petani
Lampung. Bandar Lampung. Agroforesti di Kelurahan Sumber
Laelani.2011. Analisis Usaha Tani Kelapa Agung Kecamatan Kemiling Kota
Sawit di Desa Hamplit Kecamatan Bandar Lampung.Jurnal.Volume.4
Katingan Hilir Kabupaten Katingan. Nomer 2. 2016. Fakultas Ekonomi.
Skripsi. Fakultas Ekonomi.Universitas Universitas Surakarta.
Negeri Jember. Sugiharto, Eko. 2007. Tingkat
Mona, Tia. 2014. Analisis Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Desa Benua Baru Ilir Berdasarkan
Peternak Sapi Perah Anggota Koperasi Indikator Badan Pusat Statistik.
Peternakan Bandung SAelatan (KPBS) Jurnal.Volume.4 Nomer 2 2007.
Pangalengan.Jurnal.Volume.2 Nomor 2. Fakultas Ekonomi. Universitas
2014. Fakultas Pertanian. Universitas Mulawarman.
Lampung. Wati.2014. Analisis Pendapatan Usaha
Nubatonis, Agustinus. 2016. Analisis Tani Kelapa Sawit di Desa Makmur
Pendapatan Usahatani Sawi di Desa Jaya.Skripsi. Universitas Brawijaya.
HumusuOekolo Kecamatan Insana Malang.
Utara Kabupaten Timor Tengah Zulkarnain, Y. 2009. Analisis Pendapatan
Utara.Jurnal.Volume.1 Nomer 1. 2016. Usaha Perkebunan Kelapa Sawit
Fakultas Ekonomi. Timor University. Rakyat dan Faktor-faktor yang
Resita, Ayu, Nurvi. 2017. Analisis mempengaruhinya di Kecamatan Air
Pendapatan Usaha Petani Rumput Laut Periukan Kabupaten Seluma Propinsi
di Dusun Cappa Padang Kelurahan Bengkulu. Tesis, Fakultas Pertanian
Bulete Kecamatan Pitumpanua UNIB.
Kabupaten Wajo.Skripsi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Negeri Makassar.
Ronaldo, Esayas, Amisan. 2017. Analisis
Pendapatan Usahatani Kopi di Desa
Purwerejo Timur Kecamatan Modayag

Anda mungkin juga menyukai