PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
WAHYU KURNIA
NIM: S1.2.19.032
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah.............................................. 10
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 11
D. Penjelasan Judul ................................................................................... 13
E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.........................................................
B. Pembahasan ..............................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
peranan penting dalam totallitas perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari
kerja, lahan dan modal. Bagi negara Indonesia, sebagian penduduknya masih
banyaknya penduduk dan pekerja yang tinggal dan bergantung pada zona
pertanian, sehingga zona ini masih dianggap sebagai zona yang dapat
menyerap tenaga kerja yang sangat besar dan merupakan mata pencarian yang
1
Mardia, et, al., Ekonomi Pertanian, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), h. 2.
2
Ibid., h.12
1
2
pertanian.3
Menurut Erwin dalam Putu Dika Arimbawa dan A.A Bagus Putu
3
Ni Nyoman Tri Astari dan Nyoman Djinar Setiawina, “Pengaruh Luas Lahan, Tenaga
Kerja, Dan Pelatihan Melalui Produksi Sebagai Variabel Intervening Terhadap Pendapatan
Petani Asparagus Di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung”, E-Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana, Vol. 5., No. 7., (2016), h. 2214
4
Putu Dika Arimbawa dan A.A Bagus Putu Widanta, “Pengaruh Luas Lahan, Teknologi
dan Pelatihan terhadap Pendapatan Petani Padi Dengan Produktivitas Sebagai Variabel
Intervening Dikecamatan Mengwi”, E-Jurnal Ep Unud, Vol. 6., No. 8., (2017 ), h. 1620
3
semua sumber daya alam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Asy-
dengan sebaik-baiknya.
atau pendapatan total dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor adalah nilai
jumlah pendapatan yang diterima petani atas usaha taninya. Pendapatan dapat
penting bagi para petani. Tingkat pendapatan petani adalah modal bagi petani
5
Saprida Dan Putrisina Br. Tarigan, “Pengaruh Modal, Luas Lahan, Jumlah Tenaga Kerja
Terhadap Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Di Kecamatan Raya Kahean Kabupaten
Simalungun”, Jurnal Agriprimatech, Vol. 2., No. 2., (2019), h. 1-2.
6
Departemen Agama RI, AL-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Cordova Syaamil
Quran, 2009). h. 367
7
Ratna Daini, “Pengaruh Modal Dan Luas Lahan Terhadap Pendapatan Petani Kopi Di
Desa Lewa Jadi, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah”, Journal Of Islamic Accounting
Research, Vol. 2., No. 2., (2020), h. 145
4
pendapatan usaha tani, luas lahan juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan
pendapatan petani.8
yang utama bagi masyarakat petani, umumnya para petani memproduksi hasil
ini merupakan masalah yang sangat serius karena pendapatan yang diperoleh
petani selalu berubah- ubah yang di sebabkan oleh berbagai faktor lain.9
Harga pokok produksi, produksi yang dimiliki dan disumbangkan dalam proses
produksi, Tenaga kerja, Luas lahan, dan Modal.10 Akan tetapi faktor yang
Modal Menurut Rita Hanafie dalam Eni Setianingsih dan Nely Salu
Modal jugadapat diartikan sebagai harta benda yang dapat dipergunakan untuk
8
Gusti Ayu Bintang Pradnyawati1dan Wayan Cipta, “Pengaruh Luas Lahan, Modal dan
Jumlah Produksi Terhadap Pendapatan Petani Sayur Di Kecamatan Baturiti”, Ekuitas: Jurnal
Pendidikan Ekonomi, Vol. 9., No. 1., (2021), h. 95.
9
Khairul Rizal, Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Petani Kelapa Sawit,
(Malang: Literasi Nusantara, 2021), h. 2
10
Agustina Shinta, M.P., Ilmu Usaha Tani, (Malang: UB Press, 2011), Cet. Ke-1, h. 56
11
Eni Setianingsih dan Naly Salu Padang, “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi
PadiDi Desa Limau Asri (SP V)”, Jurnal Kebijakan Riset dan Inovasi, Vol. 2., No. 2., (2018), h. 5
5
tepat waktu merupakan unsur penting dan strategis. Adapun modal dalam
hari saja, tetapi lebih dari itu. Misalnya, yaitu pupuk, tenaga kerja bila ada,
maksimal pada pendapatan. Menurut Harin dalam Ni Kadek Nita Antari Dan
Made Suyana Utama dalam mengelola modal perlu diperhatikan karena sangat
pemilik usaha harus mampu mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk
modal yang dimiliki oleh seorang pengusaha maka akan semakin besar
Selain dari pada modal, produktivitas termasuk salah satu yang memiliki
sumbangan yang cukup besar terhadap usaha tani, karena banyak sedikitnya
hasil produksi dari usaha tani sangat dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan.
dengan kata lain lebih baik, optimal dalam jumlah kerja yang sama dari
12
Rita Hanafie, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2010), h. 98
13
Ni Kadek Nita Antari Dan Made Suyana Utama, “Analisis Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput Laut”, E-Jurnal EP Unud, Vol. 8., No. 1., (2019), h.
179- 210
6
tersebut, atau suatu tingkat efisiensi dalam memproduksi barang atau jasa.
kedudukan yang paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya produksi yang
akan lebih besar. Produktivitas bagi petani merupakan salah satu faktor yang
maka pendapatan petani juga akan meningkat dan sebaliknya jika produktivitas
kecil atau sedikit, maka pendapatan yang diperoleh petani juga akan menurun
Nagari Ophir adalah salah satu nagari yang ada di Kecamatan Luhak Nan
keadaan alamnya sama dengan nagari yang ada di wilayah Kecamatan Luhak
Nan Duo pada umunya, berdataran tinggi. Apabila musim kemarau akan
berdebu dan apabila musim hujan sangat becek. Penduduk Nagari Ophir
mayoritasnya adalah minang. Namun juga terdapat suku lain yang merupakan
masyarakat Nagari Ophir secara kasat mata terlihat jelas perbedaannya antara
rumah tangga yang berkategori miskin, sangat miskin, sedang dan kaya. Hal ini
beda pula, sebagian besar di sektor non formal seperti petani, pedagang, buruh
tani, dan di sektor formal seperti PNS pemda, honorer, guru, tenaga medis.
pertanian terbesar di Nagari Ophir adalah pertanian kelapa sawit. Dan berikut
ini adalah data produksi kelapa sawit Nagari Ophir pada tahun 2019-2022.
Tabel 1. 1
Data Produksi Kelapa Sawit di Nagari Ophir Tahun 2019-2022
No Tahun Jumlah Produksi
1. 2019 188 889,23
2. 2020 137.459,98
3. 2021 142 200,00
4. 2022 142 663,00
Sumber: Data Nagari Ophir 2022.
stabil, karena pada tahun 2019 jumlah produksi sebesar 188.8889,23 sedangkan
pada tahun 2020 sangat menurun, dan pada tahun 2021 mengalami kenaikan
dan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2022 mengalami kenaikan lagi. Jadi
karena faktor dari besarnya harga modal dalam pembiayaan pertanian dan juga
sebab lahan pertanian saat ini juga banyak berkurang karena banyaknya
8
masyarat yang membangun untuk sarana tempat tinggal sehingga banyak lahan
yang di tebangi.
modal sebesar kurang lebih Rp.21.550.000 dimana modal ini terdiri dari modal
tahap awal yaitu berupa bibit kelapa sawit, dengan jumlah bibit kelapa sawit
bibit sebesar Rp.1.250.000 dengan pupuk yang digunakan adalah pupuk Npk
tenaga kerja yang dipakai 2 orang dengan sistem kerja perhari. Jumlah luas
lahan yang dimiliki secara keseluruhan kurang lebih 10 ha. Adapun kendala-
kendala yang terjadi yaitu faktor cuaca (jika musim kemarau berkepanjangan
maka harga kelapa sawit akan menurun), dan faktor harga jual buah kelapa
Wawancara yang kedua dilakukan dengan salah satu petani kelapa sawit,
modal kurang lebih sebesar Rp.6.230.000 Dimana modal ini tidak termasuk
bibit kelapa sawit karena sawit yang dimiliki sudah bisa menghasikan buah
kelapa sawit, dan dalam besaran modal yang termasuk adalah biaya pupuk,
jenis pupuk yang digunakan adalah Npk mutiara sebanyak 5 sak pupuk ukuran
14
Setiawan, Petani Kelapa Sawit, Wawancara, Nagari Ophir Kec. Luhak Nan Duo, 26
Juli 2023, pukul 11:10.
9
50 kg seharga Rp. 4.250.000 untuk luas lahan per 2 ha, lalu upah pemupukan
disini petani menggunakan tenaga kerja sistem harian. Adapun luas lahan yang
di miliki sebesar 2 ha, dan modal yang digunakan dalam mengelola perkebunan
kelapa sawit berupa modal sendiri. Akan tetapi di samping itu petani juga
menyebutkan kendala yang dialami dalam pemeliharan kelapa sawit yaitu pada
modal, dimana harga pupuk yang melambung tinggi sehingga pendapatan dari
lembaga keuangan. Selain itu karena besarnya modal yang di butuhkan bagi
petani yang memiliki lahan yang luas, juga akan mempengaruhi tingkat
pendapatan mereka, sebab jika lahan yang di miliki luas tentu juga
terhadap Pendapatan Petani Kelapa Sawit Nagari Ophir Kecamatan Luhak Nan
15
Riski, Petani Kelapa Sawit, Wawancara, Nagari Ophir Kec. Luhak Nan Duo, 26 Juli
2023, pukul 11:10
10
1. Rumusan Masalah
ini adalah :
2. Batasan Masalah
Barat.
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaann Praktis
Pasaman Barat.
13
b. Kegunaan Teoritis
sumber rujukan baik konsep maupun teori yang akan digunakan untuk
mengenai perekonomian.
D. Penjelasan Judul
sebagaimana berikut:
16
Kadarisman, Muh. "Pengertian dan filosofi manajemen kompensasi." manajemen
sumber daya manusia (2012): h. 1-53
14
pendapatan.17
17
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Yogyakarta: BPFE, 2010,
h. 18.
18
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009) h. 27-29.
19
Hasibuan , Malayu S.P, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi
Aksara. Jakarta. h .128
20
Sadubun, Vury Lilian Angela. "Analisis Perputaran Piutang Beredar Terhadap
Perkembangan Pendapatan Usaha Pada Koperasi Credit Union Hati Amboina Di Kota
Ambon." JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA 2.06 (2021): h.156-17
15
pembayaran.
Nagari Ophir Pasaman Barat: Nagari Ophir termasuk salah satu nagari yang
21
Fauzi, Yan, et al. Kelapa sawit. (Yogyakarta: Penebar Swadaya Grup, 2012), h. 196
16
E. Sistematika Pembahasan
tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, bagian akhir. Bagian awal
merupakan bagian sebelum memuat isi dari halaman inti. Bagian inti memuat
isi lima bab pokok. Sedangkan bagian akhir memuat referensi, lampiran-
lampiran, riwayat hidup penulis. Lima bab pokok pada bagian inti yang
Bab I Pendahuluan.
sistematika penulisan.
22
Jorong Ophir, Dayu Perdian, SE, Dokumentasi 1, Simpang Tiga Ophir, Tanggal 26 Juli
2023
17
LANDASAN TEORI
A. Konsep Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lain dalam
berbagai bentuk, termasuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan
laba. Ini mencakup semua aliran masuk keuangan yang diterima oleh suatu
entitas sebagai imbalan dari kegiatan atau layanan yang mereka berikan.
dalam konteks yang lebih umum (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan
nilai ekonomi yang diperoleh oleh individu atau rumah tangga sebagai
gaji), modal (bunga atau keuntungan dari investasi), tanah (sewa), dan
kewirausahaan (laba).24
23
Tungkot Sipayung, Ekonomi Agribisnis Minyak Sawit, (Bogor : PT Penerbit IPB Press,
2012) h.57
24
Alamsdi Syahza.. Pengaruh Harga Sawit Terhadap Kesejahteraan Petani Desa Pantai
Cermin Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar‖ Skripsi. (Universitas Islam Riau: 2009) h. 28
18
19
penjualan hasil kerja mereka (upah atau gaji), investasi yang mereka miliki
dari usaha atau bisnis yang mereka jalankan (laba). Pendapatan ini
adalah hasil dari sumbangan mereka dalam proses produksi ekonomi dan
penduduk dalam suatu periode tertentu, baik itu harian, mingguan, bulanan,
yang lebih baik. Dengan memahami jumlah dan sumber pendapatan yang
25
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,
2010) h. 159
20
melalui usaha, kerja, atau investasi. Oleh karena itu, umat Muslim diajarkan
kekayaan dan sumber daya harus didistribusikan secara adil agar setiap
dalam urusan ekonomi. Transaksi harus dilakukan dengan jujur, adil, dan
26
Sadono Sukirno, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, (Jakarta: Raja Grafindo Persaja,
2006) h. 47
21
Petani kelapa sawit adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam
yang kemudian diproses menjadi minyak kelapa sawit. Petani kelapa sawit
kelapa sawit, baik dalam bentuk tandan buah segar (TBS) maupun hasil
olahan seperti minyak kelapa sawit. Pendapatan ini sangat dipengaruhi oleh
produktivitas kebun, harga jual kelapa sawit, dan biaya produksi yang
dan pemasaran hasil panen. Ada juga petani kelapa sawit yang bekerja
27
Anggresia Helfrida, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fluktiasu Harga Tandanan
Buah Segar Kelapa Sawit di Provinsi Sumatera Selatan (Skripsi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2016), h. 24-25
22
aktiva perusahaan atau uang tunai, piutang, kekayaan lain yang berasal dari
(pendapatan bersih) adalah selisih penerimaan total dengan biaya total yang
kering meliputi usaha On farm, Off farm dan Non farm. Keberagaman usaha
rumah tangga petani lahan kering dapat diuraikan sebagai berikut :30
28
Kaunang, A. 2014. Perbandingan Pendapatan Petani Pala Pada Berbagai Saluran
Pemasaran di Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara. Skripsi. Universitas Sam
Ratulangi. Manado, h. 20
29
Sukirno, S. 2002. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
h. 56
30
Edy, Kusmantoro. 2009. Analisis Keberagaman Usaha Rumah Tangga Pertanian Lahan
Kering di Kabupaten Banyumas. J-SEP 3(3): hlm. 50-52.
23
pendapatan yang berasal dari kegiatan buruh tani, pengrajin gula, kelapa
dan peternakan.
perangkat desa
tergantung pada konteks lokal dan kondisi pertanian. Berikut ini beberapa
a. Variabilitas Cuaca
Cuaca yang tidak dapat diprediksi atau musim yang tidak normal
alam seperti kekeringan, banjir, atau badai dapat merusak tanaman dan
b. Teknologi Pertanian
benih unggul, pupuk, dan teknik irigasi yang baik dapat berdampak
Akses terhadap lahan pertanian yang subur, air irigasi, dan sumber
inginkan.
e. Kebijakan Pemerintah
g. Infrastruktur Pertanian
Setiap faktor ini dapat saling berinteraksi dan memiliki dampak yang
31
Mawardati. ―Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha
Pertanian Di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh.‖ Jurnal Agrium 10.2 (2018) : h .38-42
26
a. Di sektor formal berupa gaji dan upah yang diperoleh secara tetap dan
dan lain-lain
usaha sendiri berupa tanaman, ternak, kiriman dan pemberian orang lain.
petani adalah segala penghasilan yang berupa uang maupun barang yang
a. Pendapatan dari usaha, meliputi: hasil bersih dari hasil usaha sendiri,
32
Michell Rinda Nursandy, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha
Tape di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso, skripsi tidak
diterbitkan.
33
Rosy Pradipta Angga Purnama, Analisis Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Lama Usaha,
dan Teknologi Proses Produksi terhadap Produksi Kerajinan Kendang Jimbe di Kota
Blitar,(Malang: Universitas Brawijaya, 2014), jurnal ilmiah.
27
keluarga, yaitu:
dilakukan oleh anggota keluarga. Pendapatan ini dapat berasal dari gaji,
atau reksa dana. Pendapatan dari aset dapat menjadi sumber pendapatan
B. Konsep Modal
1. Pengertian Modal
Modal juga merupakan suatu sarana untuk mendukung proses produksi suatu
baang atau jasa. Modal tersebut tidak hanya berupa uang namun teknologi,
34
Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi, 2010) h.294
35
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kamus Lengkap
BahasaIndonesia, diakses 26 Juli 2023 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Modal
36
Syaparuddin, Ilmu Ekonomi Mikro Islam, (Yogyakarta: CV. Orbittrust Corp, 2017), h. 8
29
Dalam hal ini berupa pupuk, upah tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan
tidak ada perbedaan antara modal sendiri dan modal pinjaman, yang masing-
a. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu
1) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga
37
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 2012),
h.57.
38
Kosmayanti dan Cut Ermiati, “Pengaruh Modal Dan Luas Lahan Terhadap Pendapatan
Petani Sawit Di Desa Pangkatan Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu Utara”, Jurnal
Plans, Vol. 12., No. 1., (2017), h. 8.
30
relatif lama.
akan sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya pun relatif terbatas.
2) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru
b. Modal Asing
Modal asing adalah suatu modal yang berasal dari luar perusahaan
dibayar kembali. Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:
pembiayaan lainnya
31
waktu yang telah disepakati. Dimana hal ini bagi perusahaan yang
ditanggung
sehingga akan menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan
dibayar tersebut.39
39
Tri Tusrini, “Pengaruh Modal Dan Luas Lahan Terhadap Pendapatan Petani Nanas Di
32
Modal dalam literatur fiqih disebut Ra‟sul mal yang merujuk pada arti
lain. Pemilik modal harus berupaya memproduktif modalnya, dan bagi yang
bukan uang (mesin, perabotan dan kekayaan fisik lainnya) yang dapat
Menurut sistem Islam modal (sebagai hak milik) adalah amanah dari
Allah yang wajib dikelola secara baik. Manusia diamanahi untuk mengelola
harta atau modal itu agar dapat berkembang. Setiap sumber modal yang
berbeda dapat memberikan efek yang berbeda atas output yang dihasilkan.
Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Menurut Ekonomi Syariah”, (Skripsi:
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2023), h. 17-19.
40
Isfrizal dan Bobby Rahman, “Pengaruh Luas Lahan Persawahan, Modal dan Tenaga
Kerja Terhadap Pendapatan Petani Sawah Pada Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh
Utara (Studi Kasus Kemukiman Teupin Punti)”, Jurnal Akuntansi dan Pembangunan, Vol. 4.,
No. 1., (2018), h. 28.
41
Faisal, Modul Hukum Ekonomi Islam, (Sulawesi: Unimal Press, 2015), h. 79.
42
Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi Edisi Pertama, (Jakarta:
Kencana, 2015), h. 91
33
Oleh karena itu, para pelaku produksi perlu adanya analisis biaya sebagai
akan diperoleh.
bagi umat manusia yang berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak,
dan lahan pertanian, serta bentuk-bentuk modal yang lain. Semua itu adalah
manusia.
Hanya saja, manusia dalam mengelola modalnya itu tidak boleh lupa
akan kehidupan dan modal akhirat. Mengelola modal dengan baik sehingga
dapat memberikan, manfaat bagi manusia dan alam sekitar merupakan hal
Modal dalam Islam tidak oleh mengandung unsur riba, adapun definisi
Riba artinya tambahan (ziyadah) atau berarti tumbuh dan membesar. Riba
43
Departemen Agama RI., loc, cit., h. 51.
44
Idris, op. cit., h. 92
34
(usury) adalah melebihkan keuntungan (harta) dari salah satu pihak dalam
transaksi jual beli atau pertukaran barang yang sejenis tanpa memberikan
imbalan terhadap kelebihan itu (riba fadl); atau pembayaran hutang yang
harus dilunasi oleh orang yang berhutang lebih besar dari pada jumlah
(riba nasi’ah).45
didalamnya praktik riba. Ketika kita meminjam dana dari Bank, makakita
Misalnya bungan atau hal lainnya sebagai syarat agar pemilik uang
1) Utang atau harta berharga yang diutangi bersifat jelas dan murni
45
Muhammad Tho‟in, “Larangan Riba Dalam Teks Dan Konteks (Studi Atas Hadist
Riwayat Muslim Tentang Pelaknatan Riba)”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 2., No. 2.,
(2016), h. 64-65
35
2) Uang atau harta berharga yang diutangi adalah sesuatu yang halal.
utangnya
peminjam.46
1. Pengertian produktivitas
tertentu. Ringgs menyatakan bahwa ada tiga tahapan yang penting yang
produktivitas itu dipengaruhi oleh motivasi dan etos kerja, keterampilan dan
46
Wakalahmu, http://wakalahmu.com/artikel/dunia-islam/hukum-utang-piutang-dalam
islam,diakses pada tanggal 26 Juli 2023.
36
dan minyak intisawit yang terkandung di dalam per batang pohon kelapa
sawit tidak sama setiap tahunnya, tetapi berkembang sesuai dengan umur
tanamannya.
dengan kata lain lebih baik, optimal dalam jumlah kerja yang sama dari
tersebut, atau suatu tingkat efisiensi dalam memproduksi barang atau jasa.
47
Isnaini Harahap, Ekonomi Pembangunan, (Medan: Perdana Publishing, 2018), h.219-220
48
Sunarko, Budidaya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan,
(Jakarta, Agromedia Pustaka: 2009), h. 4
37
b. Upaya yang diarahkan pada penentu dan penetapan metode kerja yang
paling cocok
a. Modal
yang tepat antara modal sendiri dan modal dari luar sangat penting untuk
optimal.
b. Pemupukan
terhadap produksi bersifat jangka panjang dan baru akan terasa setelah 2
harus tepat, yaitu tepat dosis, tepat tabur, tepat jenis dan tepat
waktu/frekuensi.
c. Luas Lahan
berupa tanah, mineral, benda cair, batuan dan gas yang terkandung di
maka kekayaan berupa tanah, mineral, benda cair, batuan dan gas yang
digunakan untuk menanam kelapa sawit maka hasil yang diperoleh pun
semakin banyak.
39
produksi yang ada, tanpa salah satu dari semua faktor produksi tersebut
D. Kerangka Pemikiran
sebagai berikut :
49
Tungkot Sipayung, Ekonomi Agribisnis Minyak Sawit, ...., h. 120
40
Produktivitas(X2)
E. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo artinya dibawah dan thesa artinya
didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
Hipotesis nol (nihil) yang disimbolkan dengan (HO), ini berarti bahwa
tidak ada pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y). Sedangkan hipotesis kerja atau hipotesis alternatif yang
berikut :
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012), h .64
41
petani kelapa sawit di Nagari Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten
Pasaman Barat
Pendapatan Petani Kelapa Sawit Nagari Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
oleh produktivitas lahan kelapa sawit di Nagari Ophir Kecamatan Luhak Nan
Duo Kabupaten Pasaman Barat.52 Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 23 Juli
51
Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2017), hlm. 14.
52
Jorong Ophir, Dayu Perdian, SE, Dokumentasi 3, Simpang Tiga Ophir, Tanggal 26 Juli
2023
42
43
elemen populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diukur, yang merupakan
umum yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
sawit yang bertempat tinggal di Nagari Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.55 Sampel dalam penelitian ini adalah data modal, produktivitas dan
pemdapatan dari laporan tahunan nagari Ophir selama 5 tahun, dari tahun
2019- 2022.
53
Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Ibid, hlm. 60
54
Sugiyono, metode Penelitian Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2013), hal 117
55
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, Cet ke-5, ( Bandung : Alfabeta, 2014), hal 62
44
D. Sumber Data
Barat. Data ini digunakan penulis sebagai data utama untuk mencari
penelitian. Data yang diperoleh dari lembaga ataupun instansi yaitu dari
KUD Nagari.
E. Definisi Operasional
56
Iqbal hasan, MM,. Pokok -pokok metodologi penelitian. Cet, pertama. (Jakarta : ghalia
Indonesia 2002). hlm 8
45
dalam usaha tani. Keberhasilan usaha tani dinilai dari pendapatan yang
dihasilkan di masa lalu yang sedang digunakan pada saat ini untuk
memproduksi barang dan jasa yang baru. Modal ini antara lain peralatan,
Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan, artinya
57
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis
CobbDouglas. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. h.250
58
Gregory N. Mankiw, Principles of economics (Pengantar Ekonomi Mikro) (Jakarta:
Salemba Empat , 2011), hlm. 501.
59
Hasibuan, Malayu S.P, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. ..... h
.128
46
konsep. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti
adalah analisi kuantitaif. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier
berikut :
asumsi klasik. Dalam pengujian ini akan dibahas ada tidaknya masalah
diatas akan menyebabkan uji T dan uji F yang dilakukan menjadi tidak valid
a. Uji Normalitas
ini tidak terpenuhi maka kedua uji ini dan estimasi dependen adalah tidak
valid untuk sampel kecil atau tertentu. Untuk uji Normalitas yang
60
Gujarati, Damodar, Ekonometrika Dasar, Terjemah Sumarno Zein( Jakarta : Erlangga,
2003), h. 129-133
47
b. Uji Autokorelasi
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji t
b. Uji F
garis regresi.63
63
Gujarati, Damodar, Op. Cit, h. 136
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agustina Shinta, M.P.2011. Ilmu Usaha Tani, Malang: UB Press, Cet. Ke-1.
Andri Soemitra. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Fauzi, Yan, et al. 2012. Kelapa sawit. Yogyakarta: Penebar Swadaya Grup.
49
50
Gusti Ayu Bintang Pradnyawati1dan Wayan Cipta. 2021. “Pengaruh Luas Lahan,
Modal dan Jumlah Produksi Terhadap Pendapatan Petani Sayur Di
Kecamatan Baturiti”, Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 9., No. 1.
Hasibuan , Malayu S.P, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Bumi Aksara. Jakarta.
Idri. 2015. Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi Edisi Pertama,
Jakarta: Kencana.
Iqbal hasan, MM,. 2002. Pokok -pokok metodologi penelitian. Cet, pertama.
Jakarta : ghalia Indonesia.
Isfrizal dan Bobby Rahman. 2018. “Pengaruh Luas Lahan Persawahan, Modal
dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Petani Sawah Pada Kecamatan
Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara (Studi Kasus Kemukiman Teupin
Punti)”, Jurnal Akuntansi dan Pembangunan, Vol. 4., No. 1.
Jorong Ophir, Dayu Perdian, SE, Dokumentasi 1, Simpang Tiga Ophir, Tanggal
26 Juli 2023
Khairul Rizal. 2021. Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Petani Kelapa
Sawit, Malang: Literasi Nusantara.
Kosmayanti dan Cut Ermiati. 2017. “Pengaruh Modal Dan Luas Lahan Terhadap
Pendapatan Petani Sawit Di Desa Pangkatan Kecamatan Pangkatan
Kabupaten Labuhan Batu Utara”, Jurnal Plans, Vol. 12., No. 1.
51
Mardia, et, al. 2021. Ekonomi Pertanian, (Medan: Yayasan Kita Menulis.
Muhammad Tho‟in. 2016. “Larangan Riba Dalam Teks Dan Konteks (Studi Atas
Hadist Riwayat Muslim Tentang Pelaknatan Riba)”, Jurnal Ilmiah Ekonomi
Islam, Vol. 2., No. 2.
Ni Kadek Nita Antari Dan Made Suyana Utama. 2019. “Analisis Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput Laut”, E-Jurnal EP Unud,
Vol. 8., No. 1.
Ni Nyoman Tri Astari dan Nyoman Djinar Setiawina. 2016. “Pengaruh Luas
Lahan, Tenaga Kerja, Dan Pelatihan Melalui Produksi Sebagai Variabel
Intervening Terhadap Pendapatan Petani Asparagus Di Desa Pelaga
Kecamatan Petang Kabupaten Badung”, E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, Vol. 5., No. 7.
Putu Dika Arimbawa dan A.A Bagus Putu Widanta. 2017. “Pengaruh Luas
Lahan, Teknologi dan Pelatihan terhadap Pendapatan Petani Padi Dengan
Produktivitas Sebagai Variabel Intervening Dikecamatan Mengwi”, E-
Jurnal Ep Unud, Vol. 6., No. 8.
Ratna Daini. 2020. “Pengaruh Modal Dan Luas Lahan Terhadap Pendapatan
Petani Kopi Di Desa Lewa Jadi, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener
Meriah”, Journal Of Islamic Accounting Research, Vol. 2., No. 2.
52
Riski, Petani Kelapa Sawit, Wawancara, Nagari Ophir Kec. Luhak Nan Duo, 26
Juli 2023, pukul 11:10
Rita Hanafie. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian, Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Rosy Pradipta Angga Purnama, Analisis Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Lama
Usaha, dan Teknologi Proses Produksi terhadap Produksi Kerajinan
Kendang Jimbe di Kota Blitar,(Malang: Universitas Brawijaya, 2014),
jurnal ilmiah.
Saprida Dan Putrisina Br. Tarigan. 2019. “Pengaruh Modal, Luas Lahan, Jumlah
Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Di
Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun”, Jurnal Agriprimatech,
Vol. 2., No. 2.
Setiawan, Petani Kelapa Sawit, Wawancara, Nagari Ophir Kec. Luhak Nan
Duo, 26 Juli 2023, pukul 11:10.
Sukirno, S. 2002. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
53
Sunarko. 2009. Budidaya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem
Kemitraan, Jakarta, Agromedia Pustaka.
Syaparuddin. 2017. Ilmu Ekonomi Mikro Islam, Yogyakarta: CV. Orbittrust Corp.
Tri Tusrini. 2023. “Pengaruh Modal Dan Luas Lahan Terhadap Pendapatan
Petani Nanas Di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten
Kampar Menurut Ekonomi Syariah”, Skripsi: Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Wakalahmu, http://wakalahmu.com/artikel/dunia-islam/hukum-utang-piutang-
dalam islam, diakses pada tanggal 26 Juli 2023.