Anda di halaman 1dari 26

TUGAS INDIVIDU

PRAKTIKUM EVALUASI PROYEK

STUDI KELAYAKAN BISNIS AGROINDUSTRI KERIPIK


PISANG DI KELURAHAN IV KOTO AUR MALINTANG
PADANG PARIAMAN

OLEH:
GINA NASHARA
NIM. 1806113440
AGRIBISNIS-B

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah,

dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir praktikum

Evaluasi Proyek dengan judul “Analisis Studi Kelayakan Agroindustri Keripik

Pisang”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.Penulis menyadari masih

terdapat banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun untuk penyempurnaan

penulisan tulisan ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Panyalaian, Desember 2020

Gina Nashara

ii
RINGKASAN

Sektor pertanian dapat menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan


ekonomi melelui pengembangan usaha berbasis pertanian yaitu agribisnis dan
agroindustri. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan
pengolahan hasil produksi pertanian menjadi bahan m Salah satu produk
agroindustri yang memiliki daya tarik akan bahan baku, proses produksi, bentuk
produk dan permintaannya ialah industri yang menggunakan baku dari buah
pisang. akanan baru, selain itu perlakukan pengemasan juga menjadi nilai tambah
produk. Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi
pisang diIndonesia, produksinya mencapai 140.868.30 ton/tahun, Salah satu
daerah sentra keripik pisang yang ada di Sentra Kel.Iv Koto Aur Malintang
Padang Pariaman. Analisis studi kelayakan agroindustri keripik pisang dibutuhkan
untuk memperhatikan semua aspek agar dapat melihat apakah usaha tersebut
layak atau tidak untuk dijalankan. Adapun aspek-aspek yang perlu di analisa
adalah dari segi aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, apek
keuangan/financial, aspek tknis/operasi, aspek oganisasi/manajemen, aspek sosial
ekonomi dan aspek dampak lingkungan. Berdasarkan hasil penalaran yang
dilakukan, maka disimpulkan bahwa agroindustri keripik pisang Sentra Kel.Iv
Koto Aur Malintang Padang Pariaman layak secara finansial.Untuk agroindustri
skala mikro, nilai NPV berkisar Rp545.335.264,28, nilai IRR berkisar antara
72,84 persen. Selain itu dari segi hukum usaha agroindustri keripik pisang telah
memenuhi kriteria layak karena memiliki sertifikasi BPOM dan izin usaha yang
legal. Secara keseluruhan dilihat dari semua aspek yang ada baik aspek
pemasaran, keuangan, teknis, organisasi, sosial ekonomi dan dampak terhadap
lingkungan usaha agroindustri keripik pisang yang terdapat Sentra Kel.Iv Koto
Aur Malintang Padang Pariaman bisa dikatakan sudah layak untuk dijalankan dan
di kembangkan.

Kata Kunci: Analisis, Kelayakan, Agroindustri, Keripik Pisang

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................iii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vi

I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan ...............................................................................3
1.3 Luaran ...................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup ......................................................................................4
II. METODOLOGI ..........................................................................................5
2.1 Analisis Aspek Hukum ..........................................................................5
2.2 Anlisis Aspek Pasar dan Pemasaran.......................................................6
2.3 Analisis Aspek Keuangan/Financial ......................................................7
2.4 Analisis Aspek Teknis/Operasi ..............................................................8
2.5 Analisis Aspek Organisasi/Manajemen ..................................................9
2.6 Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial ......................................................10
2.7 Analisis Dampak Lingkungan ...............................................................12
III. Hasil dan Pembahasan.................................................................................14
3.1 Analisis Aspek Hukum ..........................................................................14
3.2 Anlisis Aspek Pasar dan Pemasaran.......................................................14
3.3 Analisis Aspek Keuangan/Financial ......................................................15
3.4 Analisis Aspek Teknis/Operasi ..............................................................17
3.5 Analisis Aspek Organisasi/Manajemen ..................................................17
3.6 Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial ......................................................18
3.7 Analisis Dampak Lingkungan ...............................................................18
IV KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................19
4.1 Kesimpulan ...........................................................................................19
4.2 Saran .....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................20

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.Stuktur Organisasi Usaha Agroindutri Keripik Pisang ...........................2

Tabel 2. Kriteria Kelayakan Finansial Agroindustri Keripik Pisang Dewi ..........15

Tabel 3. Kriteria Kelayakan Finansial Agroindustri Keripik Pisang Dewi ..........16

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.Stuktur Organisasi Usaha Agroindutri Keripik Pisang ........................17

vi
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian di Indonesia merupakan salah satu dari banyak sektor yang
mendapatkan perhatianbesar dari pemerintah karena memiliki peran penting
dalam pembangunan jangka panjang dan dalam pemulihan bangsa. Peranan sektor
pertanian yaitu sebagai sumber bahan kebutuhan pokok, pangan, sandang dan
papan, menyediakan lapangan pekerjaan bagi sebagian masyarakat, memberikan
sumabangan terhadap pendaptan nasional yang tinggi, memberikan devisa negara,
dan mengurangi ketergantungan impor ( multiplier effect ) (Fazzar,2019).

Sektor pertanian dapat menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan


ekonomi melelui pengembangan usaha berbasis pertanian yaitu agribisnis dan
agroindustri. Pertanian dalam arti luas yaitu petrnakan, perikanan, perkebunan dan
pertanian yang perlu dikembangkan agar memiliki dampak balik bagi negara
dalam upaya pembangunan negara. Untuk dapat memperoleh pendapatan yang
lebih besar lagi dari bidang usaha pertanian dibutuhkannya nilai tambah yang
dapat meningkatkan kualitas dan harga jual produk pertanian. Salah satu cara
yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengolahan hasil produksi
pertanian menjadi bahan makanan baru, selain itu perlakukan pengemasan juga
menjadi nilai tambah produk. Teknologi yang digunakan untuk memberikan nilai
tmbah salah satunya pengolahan atau sering disebit dengan industri, karena ini
indutri produk pertanian maka dikenal dengan Agroindustri.

Agroindustri merupakan kegiatan pasca panen produk pertanian yang


didalamnya terdapat proses transformasi, pelestarian untuk menghasilkan
produksi setengah jadi atau produk jadi dengan penekanan produk makanan.
Tanaman sagu (Metroxylon sp) cukup potensial untuk dikembangkan sebagai
bahan baku yang dapat diproses menjadi bahan pangan dan bahan industry. Upaya
peningkatan nilai tambah pisang membutuhkan investasi yang cukup besar, baik
mendirikan ataupun mengembangkan usaha, hal ini juga terjadi pada pengolahan
pisang menjadi keripik pisang. Investasi yang terlibat tidak hanya uang saja tetapi
memerlukan sumber daya yang lainnya.

Agroindustri merupakan pendekatan yang ditempuh untuk pengembangan


pertanian pada masa yang akan datang karena industri pengolahan hasil pertanian
(agroindustri) ditangani secara utuh, mulai dari proses produksi, mengolah hasil,
pemasaran dan aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan pertanian.
Agroindustri bukan saja mampu sebagai sumber pertumbuhan baru bagi sektor
pertanian tetapi juga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Industri sekarang
banyak berkembang ialah industri yang berkembang dalam bidang pertanian
(Agroindustri), karena industri tersebut mengalami peningkatan yang cukup pesat.

1
Salah satu produk agroindustri yang memiliki daya tarik akan bahan baku,
proses produksi, bentuk produk dan permintaannya ialah industri yang
menggunakan baku dari buah pisang. Pisang merupakan bahan baku pertanian
yang mudah diperoleh dan tumbuh dengan subur di sebagian besar wilayah di
Indonesia. Keripik pisang sendiri dapat dijadikan sebagai oleholeh khas
masyarakat setempat. Karena melimpahnya komoditas pisang, di daerah tersebut
maka masyarakat mengolahnya menjadi keripik yang dapat disimpan dalam kurun
waktu yang cukup lama.

Keripik pisang telah diakui dan diresmikan sektor industrinya disalah satu
tempat di Bandar Lampung. Keripik pisang merupakan olahan dari berbagai
macam jenis pisang, yang dikurangi kadar airnya sehingga menjadi produk yang
renyah dan memiliki cita rasa yang berbeda-beda, mulai dari rasa yang manis,
asin, manis pedas, dan sebagainya seperti coklat, keju, strawberry, balado, jagung
manis dan sebagainya.

Tabel 1. Data Produksi Pisang berdasarkan kabupaten/kota dalam 3 tahun terakhir


(SUMBAR)
Produksi
No Kabupaten/ Kota
2017 2018 2019
1 Sumatera Barat 143 795,80 92 702,50 116 379,10
2 Kab.Kep.Mentawai 3 225,90 2 289,30 1 950,60
3 Kab.Pesisir Selatan 15 584,90 13 490,60 10 432,10
4 Kab.Solok 8 226,50 8 005,10 7 180,50
5 Kab.Sijunjung 3 070,30 741,40 859,90
6 Kab.Tanah Datar 15 511,30 11 431,10 9 867,70
7 Kab.Padang Pariaman 16 664,30 17 152,60 21 462,90
8 Kab.Agam 36 784,10 9 566,50 32 005,30
9 Kab.Lima Puluh Kota 19 347,40 17 310,00 14 543,00
10 Kab.Pasaman 4 437,00 3 294,20 3 088,90
11 Kab.Solok Selatan 1 065,40 759,10 597,60
12 Kab.Dharmasraya 1 870,30 1 058,70 650,60
13 Kab.Pasaman Barat 12 935,30 1 488,00 4 517,00
14 Kota Padang 1 105,60 1 192,90 1 480,90
15 Kota Solok 129,80 105,00 40,50
16 Kota Sawahlunto 244,50 350,60 605,60
17 Kota Padang Panjang 115,30 134,90 148,70
18 Kota Bukittinggi 460,40 448,50 445,70
19 Kota Payakumbuh 438,40 1 334,50 925,20
20 Kota Pariaman 2 579,10 2 549,50 5 576,40
Sumber:Data Olahan BPS Sumatera barat

Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi


pisang diIndonesia, produksinya mencapai 140.868.30 ton/tahun Hampir seluruh

2
kabupaten dan Kota menghasilkan pisang. Dalam hal ini pemerintah telah
menetapkan lima kawasan pisang di Sumatera Barat sejak tahun 2013 yaitu 1)
Kawasan Sungai Rambai Kabupaten Padang Pariaman 2) Kawasan Batipuah, 3)
Kawasan Sungai Tarab, 4) Kawasan Salimpauang, masing-masing berada di
Kabupaten Tanah Datar, dan 5) Kawasan Lubuk Sikaping di Kabupaten Pasaman.
Pisang dipasarkan dalam bentuk buah segar dan produk olahan seperti pisang
goreng, keripik pisang dan kolak. Keripik pisang yang dihasilkan kurang renyah
dan warna juga kurang menarik. Berdasarkan hal tersebut dilakkan perbaikan
kualitas keripik pisang pada keltan Hidayah di kecamatan Batang Anai, Nagari
Sungai Buluah, Kabupaten Padang Pariaman.

Areal yang berpotensi untuk tanaman pisang selu-as 282.000 Ha dan yang
dapat dikem-bangkan seluas 46.000 Ha.Wilayah yang berpotensi ini sebagian
besar ter-sebar di Pasaman, Pesisir Selatan, Padang Pariaman dan
Sawahlunto/Sijun-jung. Dalam tulisan ini penulis berfokus pada salah satu daerah
sentra keripik pisang yang ada di Sentra Kel.Iv Koto Aur Malintang Padang
Pariaman.

Dengan melihat potensi pro-duksi buah-buahan Sumatera Baratkhususnya


pisang yang cukup besar tersebut, penulis berpendapat jika di-dukung dengan
ditingkatkannya tek-nologi, sarana produksi, rangsangan (insentif) untuk petani,
perlakuan pa-nen dan pasca panenserta sarana transportasi yang baik, akan dapat
memperluas pasar pisang keluar da-erah Sumatera Barat, bahkan sangat
memungkinkanmenembus pasar luar negeri.Untuk pengembangan bisnis dalam
memproduksi pisangharus di-hasilkan produk yang terjamin dalam hal kualitas,
kuantitas serta kontinui-tas produksi. Karenanya diperlukan analisis studi
kelayakan bisnis agroindustri keripik pisang untuk melihat apakah prospek
pengembangan keripik pisang di daerah sentra tanaman pisang sudah tepat.

1.2 Maksud dan Tujuan

Penulisan hasil penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan masukan


bagi pelaku usaha agroindutri yang ingin menggunakan pisang sebagai bahan
baku utamannya. Selanjutnya tulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi penulis, kalangan akademis dan pelaku usaha untuk
mengembangkan usahannya menjadi lebih baik lagi, sekaligus memberikan
informasi kelayakan usaha bagi agroindustri keripik pisang yang ingin didirikan di
daerah tertentu.

1.3 Luaran

Luaran yang diharapkan dari laporan ini adalah melihat kelayakan dari
usaha agroindustri Keripik Pisang di Sentra Kel.Iv Koto Aur Malintang Padang
Pariaman. Selain itu, diharapkan juga usaha agroindustri Keripik Pisang ini

3
mampu dikembangkan dengan baik, sehingga hal tersebut bisa menarik minat
investor untuk membuka usaha keripik pisang di daerah yang memiliki potensi
besar untuk menanam pisang.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari laporan ini adalah terdiri dari aspek hokum, aspek pasar
dan pemasaran, aspek keuangan/financial, aspek teknis/operasi, aspek organisasi
manajemen, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek dampak lingkungan.

4
II METODOLOGI

2.1 Analisis Aspek Hukum

Ketika membangun sebuah usaha bisnis seringkali mengalami kegagalan


karena terbentur masalah hukum atau tidak memperoleh izin dari pemerintah
daerah setempat. Oleh karena itu, sebelum ide bisnis dilaksanakan, analisis secara
mendalam terhadap aspek hukum harus dilakukan agar di kemudian hari bisnis
yang akan dilaksanakan tidak gagal karena terbentur permasalahan hukum dan
perizinan. Aspek hukum merupakan aspek yang kali pertama harus dikaji. Hal ini
karena jika berdasarkan analisis pada aspek hukum sebuah ide bisnis sudah tidak
layak maka proses tersebut tidak perlu diteruskan dengan analisis pada aspek-
aspek yang lain.
Aspek hukum adalah aspek yang mengkaji ketentuan hukum yang harus
dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha
berbeda-beda, tergantung pada kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otonomi
daerah menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman mengenai
ketentuan hukum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang
sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum. Pemerintah
menetapkan ketentuan hukum dan perizinan investasi dengan tujuan menjaga
ketertiban masyarakat secara luas. Masyarakat di sekitar lokasi bisnis diharapkan
akan mendapatkan manfaat yang besar dibandingkan dengan dampak negatif dari
adanya suatu investasi bisnis.
Aspek hukum dilakukan dengan tujuan menjawab pertanyaan “Apakah bisnis
yang akan dijalankan dapat memenuhi ketentuan hukum dan perizinan di suatu
wilayah? Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis dinyatakan layak jika ide
bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala
persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Alasan lainya, yakni karena apabila
berdasarkan analisis ke aspek hukum maka akan didapatkan apakah sebuah ide
bisnis itu masih layak untuk diproses atau tidak, sehingga jika memang
didapatkan bahwa ide bisnis tak layak dilanjutkan dari segi aspek hukum, maka
tak perlu lagi meneruskan ke analisis dari aspek yang lainnya.Secara spesifik
analis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:

1. Menganalis legalitas usaha yang akan dijalankan


2. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan
dilaksanakan
3. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi
persyaratan perizinan
4. Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan dibiayai
dengan pinjaman

5
Aspek hukum dikatakan layak apabila terdapat dokumen usaha yaitu Badan
Hukum, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak),
Surat Izin Usaha(SIU), Izin Domisil (ID), Izin Mendirikan Bangunan, Bukti Diri
(KTP atau SIM), dan izin-izin lainnya. Sedangkan perizinan lain yang dibutuhkan
terutama bagi usaha berbasis pangan yaitu adanya sertifikasi dari Badan
PengawasObat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan (DK) dan sertifikasi halal
(Sertifikat Halal).
2.2 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek Pasar dan Pemasaran dalam studi kelayakan bisnis adalah segala hal
yang menyangkut ada tidaknya peluang pasar untuk sebuah produk yang akan
dibuat oleh sebuah perusahaan. Sehingga, aspek pasar dalam studi kelayakan
bisnis adalah hal pertama yang paling penting untuk dianalisa. Menganalisis aspek
pasar dan pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis tentu memiliki sebuah tujuan,
yaitu:

1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba


2. Untuk Mengurangi Persaingan
3. Untuk menguasai pasar
4. Untuk melayani pihak tertentu
5. Untuk meningkatkan jumlah produk dipasar

Dalam penyusunan studi kelayakan bisnis properti, aspek pasar menjadi


salah satu dasarnya. Apabila Anda telah mengetahui permintaan terhadap pasar
maka mudah untuk menentukan produk yang akan disediakan serta penempatan
produk di posisi yang hendak dipasarkan pada posisi menguntungkan. Hal ini
berguna agar proyek bisnis properti bisa berjalan. Aspek pasar apa yang akan
dianalisa meliputi: analisa persaingan serta strategi pesaing pada pemsaran
produk, permintaan pasar pada produk yang hendak disediakan, merancang
produk serta metode pemasaran yang tepat sehingga mampu memenangkan
persaingan dalam bisnis. Selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu menganalisa
pangsa pasar yang dapat diperoleh dengan mempertimbangkan berapa permintaan,
penawaran serta pemasaran yang hendak diterapkan.

Pada dasarnya, strategi pemasaran dirancang sesuai segmentasi pasar yang


ehndak dituju. Apabila properti dirancang untuk pasar menengah ke atas tentu saja
cara pemasarannya berbeda denga kalangan menengah ke bawah. Untuk
memasarkan properti untuk kalangan menengah ke atas, biasanya dilakukan
dengan cara mengadakan pameran di pusat perbelanjaan. Ataubisa juga
mengadakan gathering di dalam hotel berbintang untuk kalangan khusus. Namun
strategi ini tentunya tidak efektif dilakukan pada kalangan menengah ke baah,
sebab metode pemasaran tersebut membutuhkan biaya besar.

6
Soekartawi (1991) mengartikan peluang (prospek) pasar sebagai peluang
dari produsen (petani) untuk menjual hasil pertanian dengan mendapatkan
keuntungan. Peluang pasar dihitung berdasarkan konsep excess supplyyaitu
selisih antara potensi pro-duksi (supply) dengan potensi permin-taan (demand).
Suatu produk dikata-kan berpeluang untuk ditingkatkan produksinya, jika
permintaan terhadap komoditas tersebut lebih besar diban-dingkan dengan
penawaran dan seba-liknya komoditas tersebut dikatakan berpeluang untuk
ditingkatkan pema-sarannya jika jumlah produksinya me-lebihi permintaan.

Untuk bersaing dengan para pesaing usaha keripik pisang, maka suatu
perusahaan harus melakukan langkah-langkah strategi pemasaran yang terarah
dan terencana dengan baik. Selain itu, perusahaan juga harus mengetahui sikap
konsumen dalam membeli keripik pisang agar produknya tetap disukai oleh
masyarakat. Strategi pemasaran sangat penting dilakukan mengingat sebaik
segmentasi, pasar sasaran, dan posisi pasar yang dilakukan tidak akan berjalan
jika tidak diikuti dengan strategi yang tepat. Justru strategi pemasaran merupakan
ujung tombak untuk meraih konsumen sebanyakbanyaknya. Di samping itu,
tujuan strategi pemasaran juga digunakan untuk menjatuhkan melawan, atau
menghadapi serangan pesaing yang ada dan yang akan masuk

Pemasaran pisang di dalam negeri sangat baik, mengingat harga pisang


relatif lebih murah. Hampir semua masyarakat kita meng-konsumsi pisang yang
tentunya golo-ngan menengah keatas mengkonsumsi pisang yang mutunya sangat
baik. Karenanya dalam pemasaran ada be-berapa tingkatan mutu pisang. Untuk
konsumsi pasar swalayan dipilih pi-sang yang tingkat ketuaannya opti-mum,
penampakannya menarik dan tanpa cacat.Selain pemasaran dalam bentuk buah
segar, pemasaran dalam bentuk olahan juga mempunyai pe-luang yang baik.
Bentuk olahan yang umum diperdagangkan ialah sale segar dan sale goreng,
keripik pisang, dodol pisang, tepung pisang untuk makanan bayi dan pisang dalam
sirup.

2.3 Analisis Aspek Keuangan/Financial

Aspek keuangan adalah aspek yang dipakai dalam menilai keuangan atau
finansial perusahaan secara keseluruhan. Dengan aspek keuangan maka akan
didapatkan gambaran yang memiliki kaitan pada profit perusahaan. Jadi ini adalah
aspek yang vital untuk diteliti mengenai kelayakannya.Kondisi finansial suatu
usaha dilihat dari pengeluaran dan pemasukan. Sebelum menghitung penilaian
kriteria investasi, terlebih dahulu diproyeksikan. Pengolahan keripik pisang
dalam tulisan ini diproyeksikan sepuluh tahun kedepan berdasarkan umur
ekonomis aset.

7
Menurut Suliyanto(2010:184) Aspek kelayakan dalam keuangan adalah
menghitung Payback Period, Net Present Value, Profitability Index, Average Rate
of Return dan Internal Rate of Return.”Aspek keuangan di dalam studi kelayakan
bisnis adalah salah satu aspek lainnya selain aspek hukum, aspek pemasaran,
aspek pasar, aspek manajemen, operasional, sosial, ekonomi, dan juga kelayakan
pada lingkungan.Apa saja yang termasuk aspek keuangan di studi kelayakan
bisnis berdasarkan pendapat profesional? Jadi, aspek kelayakan di dalam
keuangan yakni menghitung:

1. Net present value


2. Payback period
3. Profitability Index
4. Internal Rate of Return
5. Average Rate of Return

Dalam menjalankan usaha, setiap perusahaan pada sebuah periode atau


waktu akan melakukan pelaporan terkait semua kegiatan keuangan perusahaan
tersebut. Sedangkan dalam pembuatannya laporan keuangan beberapa perusahaan
yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda pula. Beberapa perusahaan memiliki
tujuan memberikan info tentang keuangan meliputi jumlah aktiva ataupun jenis-
jenis aktivanya. Ada juga perusahaan yang bertujuan untuk memberikan informasi
tentang kewajiban, jenis kewajiban yang ada, serta jumlah modal. Selain itu,
beberapa perusahaan melakukan pelaporan untuk membeberkan info terkait hasil
usaha yang berasal dari pendapatan serta sumber pendapatan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, laporan keuangan memiliki 4 jenis, yaitu neraca,


laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal. Neraca
meliputi tiga unsur keuangan dalam pelaporannya, yaitu aset, liabilitas, dan
ekuitas yang saling berkaitan. Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan
keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode yang melibatkan unsur
pendapatan serta beban perusahaan dan akan mendapatkan sebuah laba bersih.

Apabila sebuah usulan rencana bisnis tak ada perhitungan aspek keuangan,
akan sulit melakukan pengukuran pada keberhasilan usaha. Di mana perlu
diperhitungkan manfaat dan biaya yang dikeluarkan dan dibandingkan dengan
pendapatan, pengeluaran, biaya modal, ketersediaan dana, kemampuan proyek
membayar kembali dana itu dengan rentang waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya. Serta untuk menilai apakah ke depannya proyek akan terus
berkembang atau justru berhenti karena merugi.

2.4 Analisis Aspek Teknis/Operasi

8
Aspek teknis/operasi disebut juga sebagai aspek produksi bagi beberapa
kalangan. Penentuan kelayakan terhadap aspek teknis sangat penting sebelum
dijalankannya suatu usaha atau bisnis. Apabila aspek teknis/operasi tidak
dianalisis dengan baik, maka bisa berakbibat fatal bagi usaha yang sudah
dijalankan. Karena di aspek teknis/operasi ini menyangkut tentang teknis/operasi
suatu usaha, seperti menentukan lokasi usaha, dimensi produksi, tata letak
(layout), peralatan dan juga mesin-mesin usaha. Jadi dapat disimpulkan analisa
dari aspek teknis/operasi ialah menganalisa terlebih dahulu sebelum menjalankan
suatu usaha dengan matang dan bijak, dalam menentukan lokasi, perluasan
produksi, dan juga mesin-mesin serta alat yang akan digunakan nantinya.

Secara umum tujuan yang hendak di capai dalam penilaian aspek teknis
adalah sebagai berikut:

1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi
pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat.
2. Agar peruasahaan dapat menetukan layout yang sesuai dengan proses
produksi
3. yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
4. Agar perusahaan bisa menentukan teknolofi yang paling tepat dalam
menjalankan produksinya.
5. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik
dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.

2.5 Analisis Aspek Organisasi/Manajemen

Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek


dasar yang harus dianalisis. Aspek ini berkaitan erat dengan operasional
perusahaan baik itu pembangunan maupun pengembangan. Dari semua aspek
yang dianalisis, aspek manajemen memiliki cangkupan yang sangat luas. Hal ini
dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perusahaan ikut ke
dalam kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen sumber daya hingga
finansial perusahan.

Organisasi dapat diartikan sebagai wadah atau tempat kerja sama untuk
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi tenaga kerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.

9
Kasmir dan Jakfar (2012) mengatakan bahwa rencana agroindustri akan
lebih mudah tercapai apabila melakukan fungsi-fungsi manajemen.Fungsi-fungsi
manajemen yang diterapkan pada agroindustri keripik pisang. Aspek manajemen
dan organisasi adalah aspek yang sangat penting dalam suatu usaha. Karena
usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan
jika manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen
sendiri juga terdapat kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa berjalan lebih mudah.

Aspek manajemen dan organisasi merupakan salah satu aspek penting untuk
dianalisis dalam studi kelayakan usah, karena dapat mendukung kegiatan dalam
usaha agar tidak mudah gagal. Manajemen diperlukan baik bagi SDM ataupun
rancangan kegiatan yang telah ditetapkan ole perusahaan sesuai dengan tuuan
yang telah ditetapkan, dimana nantinya tujuan perusahaan akan lebih mudah
tercapai dengan memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan-tahapan dalam
manajemen. Dan aturan itu sendiri bisa tergambar jelas melalui fungsi-fungsi
manajemen berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu


usaha akan dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam


unit-unit tertentu agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggungjawab dan
wewenang si pemegang unit.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah


dimulai oleh seluruh unit.Seperti seorang manajer yang
mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai pekerjaan sesuai dengan tugas
yang telah ditetapkan kepadanya.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi hasil


pekerjaan agar tetap sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi berbagai
penyimpangan selama proses pelasanaan kerja.

2.6 Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial

10
Dampak positif bagi pengusaha keripik pisang yaitu keberadaan
agroindustri keripik pisang mendatangkan penghasilan. Bagi pemerintah daerah
yaitu agroindustri keripik pisang mampu memberikan kontribusi bagi
perekonomian.

Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan dengan
adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah
umumnya. Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah
akan memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan.Aspek ekonomi
memiliki 2 sisi yaitu sisi negatif dan sisi positif.Dari segi negatif, aspek ekonomi
yaitu penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, pengangguran yang
semakin bertambah banyak karena masuknya masyarakat luar. Dari segi positif,
aspek ekonomi yaitu pendapatan yang masuk dari pemerintah.

Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum
ada campur tangan dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif
dan sisi positif.Dari sisi negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan kesehatan
masyarakat juga perubahan gaya hidup,adat istiadat dan struktur sosial
lainnya.Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi, listrik, air juga tersedianya
jembatan bagi masyarakat sekitarnya.

Aspek sosial dan ekonomi merupakan suatu pengaruh yang akan terjadi
dengan adanya perusahaan,khususnya dibidang perekonomian masyarakat dan
bidang sosial kemasyarakatan.Setiap usaha yang dijalankan akan memberikan
dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak. Bagi masyarakat adanya investasi
ditinjau dari aspek ekonomi yang memberikan peluang untuk meningkatkan
pendapatan, sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan berupa
pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Dalam Aspek
ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah keberadaaan suatu proyek atau usaha
akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau
sebaliknya.Dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu proyek atau usaha
meliputi:

1. Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus


mengurangi angka pengangguran.
2. Tersedianya sarana dan prasarana umum yang nantinya dapat berguna untuk
masyarakat banyak juga pemerintah, yakni berupa: jalan raya, listrik,
sekolah,masjid dan lain-lain.
3. Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga
meningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui:

11
1. Penggunaan lahan yang efisien dan efektif
2. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam
3. Membangkitkan lahan tidur

Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:

1. Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat;


2. Pemerataan pendistribusian pendapatan;
3. Meningkatkan devisa negara;
4. Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola
oleh perusahaan.

2.7 Analisis Dampak Lingkungan

Analisis dampak lingkungan atau Analisis mengenai dampak lingkungan (di


Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat
perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah
aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah
peraturan pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang
merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Amdal telah
dilaksanakan sejak 1982 di Indonesia.

Pengertian AMDAL itu sendiri adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting dari suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan tentang boleh atau tidaknya
suatu usaha atau kegiatan itu dilaksanakan. Pembuatan AMDAL meliputi
kegiatan pembuatan 5 (lima) dokumen yang terdiri dari PIL (penyajian Informasi
Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan),
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), dan RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan). ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan.
Arti dampak penting di sini adalah perubahan lingkungan yang amat mendasar
yang di akibatkan oleh suatu kegiatan. Yang perlu digaris bawahi dari pengertian
diatas adalah tidak semua rencana kegiatan harus dilengkapi dengan ANDAL
karena ia hanya diterapkan pada kegiatan yang diperkirakan akan mempunyai
dampak terhadap lingkungan hidup.
Tujuan dan sasaran dari AMDAL adalah untuk menjamin agar suatu usaha
atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkelanjutan tanpa merusak

12
dan mengorbankan lingkungan atau dengan kata lain usaha atau kegiatan tersebut
layak dijalankan dari aspek lingkungan hidup.
Agroindustri keripik pisang ramah lingkungan. Hasil penelitian terdahulu
menyatakan limbah agroindustri keripik pisang dimanfaatkan sebagai pakan
ternak, di mana limbah padat digunakan untuk pakan ternak sedangkan limbah
cairnya dibuang ke daerah persawahan sehingga tidak mengganggu warga sekitar.
Keberadaan agroindustri juga sangat bermanfaat untuk memenuhi permintaan
masyarakat.

13
III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Aspek Hukum

Aspek hukum dikatakan layak apabila terdapat dokumen usaha yaitu Badan
Hukum, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak),
Surat Izin Usaha(SIU), Izin Domisil (ID), Izin Mendirikan Bangunan, Bukti Diri
(KTP atau SIM), dan izin-izin lainnya. Sedangkan perizinan lain yang dibutuhkan
terutama bagi usaha berbasis pangan yaitu adanya sertifikasi dari Badan
PengawasObat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan (DK) dan sertifikasi halal
(Sertifikat Halal). Pengusaha Keripik Pisang di Sentra Kel.Iv Koto Aur Malintang
Padang Pariaman sudah memiliki izin usaha tapi masih di tingkat desa.

3.2 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran


Buah pisang tergolong buah yang cepat busuk, untuk mengatasi persediaan
buah pisang yang berlimpah agar tidak busuk, buah pisang dapat diolah menjadi
keripik pisang. Keripik pisang adalah produk yang dihasilkan melalui
pengupasan, pengirisan, dan penggorengan yang berbahan baku pisang mentah
yang sudah tua. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pisang adalah jenis
pisang, tingkat kematangan serta perlakuan . Pada dasarnya semua jenis pisang
dapat dibuat keripik, namun jenis pisang yang paling baik untuk dibuat keripik
adalah pisang nangka, pisang kepok kuning, pisang tanduk, dan pisang siem.
Dalam pemasaran produk keripik buah, terutama dari sisi harganya yang
terbilang cukup mahal bagi ukuran masyarakat kelas menengah ke bawah, hal ini
menjadi semacam tantangan bagi produsen keripik buah untuk bisa lebih menekan
biaya operasional terutama misalnya lewat penciptaan penggorengan yang lebih
murah namum kualitasnya tetap terjaga. Pada saat ini tingkat persaingan pada
industri pengolahan keripik pisang cukup tinggi, karena teknologi yang digunakan
untuk menciptakan dan mengolah keripik pisang sangat sederhana dan dapat
dilakukan oleh siapapun.
Meliputi pengkajian dilakukan dengan memadukan faktor-faktor pada
lingkungan eksternal perusahaan terkait peluang (opportunities) dan ancaman
(threaths) yang ada dengan kondisi lingkungan internal perusahaan yang berada
terkait kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki. Dalam
berbagai literatur perpaduan berbagai faktor tersebut dikenal sebagai pengenalan
situasi yang dikenal dengan istilah analisis SWOT. Analisis tersebut kemudian
dipadukan dengan buaran pemasaran (marketing mix) yaitu product, price, place,
dan promotion yang nantinya akan menghasilkan strategi pengembangan yang
tepat untuk peningkatan produktivitas dan pemasaran Keripik Pisang
Masyarakat Indonesia secara umum sudah mengenal buah pisang dan
produk olahannya. Salah satu produk olahan yang sangat dikenal adalah keripik
pisang. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan di media sosial sebagai pusat
informasi terdapat salah satu industri keripik pisang di Bandar lampung, realisasi

14
penjualan terjadi kenaikan per bulannya sebesar 17090 kg keripik yang senilai
dengan Rp. 939.950.000,- Permintaan pasar akan keripik pisang yang semakin
meningkat menunjukkan adanya peluang pasar yang menjanjikan sebagai
komoditas produk makanan ringan. Konsumen nasional yang umumnya dari pulau
Jawa dan sekitarnya pun dalam membeli keripik pisang belum dapat dipenuhi oleh
industri yang ada saat ini, sehingga sering terjadi para konsumen kesulitan
mendapatkan keripik pisang seperti yang diharapkan. Hal ini memungkinkan
bahwa bisnis pembuatan keripik pisang masih dapat dilakukan tanpa merusak
keseimbangan pasar yang ada.
3.3 Analisis Aspek Keuangan/Financial

Sumber daya yang sangat penting dimiliki perusahaan ialah sumber daya
finansial. Hal ini menjadi sangat penting karena sumber daya finansial mencakup
masalah keuangan yang berada dalam suatu perusahaan. Dengan adanya sumber
daya finansial, suatu perusahaan dapat mengetahui dengan rinci mengenai
masalah keuangan yang terjadi pada perusahaannya tersebut, agar perusahaan
dapat memperhitungkan keuntungan dan kerugian, serta pemasukan dan
pengeluaran yang dilakukan untuk menunjang pengembangan perusahaan.

Analisis finansial dilakukan dengan tujuan untuk menentukan rencana


investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan
membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan melalui asumsi perhitungan.
Perhitungan kelayakan usaha dilakukan melalui kriteria-kriteria, antara lain: Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Ratio (Net B/C),
dan Pay Back Periode (PBP)

1. Usaha Keripik Pisang Dewi

Tabel 2. Kriteria Kelayakan Finansial Agroindustri Keripik Pisang Dewi

Kriteria Investasi Bank Konvensional Kapasitas


1.308(ton/tahun)
NPV (Rp) 38.418.770.971 Layak
IRR (%) 46,43 % Layak
Net B/C 5,27 Layak
PBP (tahun) 1,90 layak
Sumber: Data primer diolah dalam tahun

Berdasarkan Tabel 2, hasil dari perhitungan NPV untuk pendanaan dari


bank konvensional sebesar Rp. 38.418.770.971,-. Nilai pendanaan yang didapat
lebih besar daripada nol, oleh karena itu maka industry keripik pisang dinyatakan
layak sesuai perhitungan NPV. Sedangkan hasil dari perhitungan IRR sebesar
46,43 %, lebih besar dibandingkan factor diskonto yang digunakan yaitu 12,5%,
artinya investasi tersebut memberikan manfaat lebih dibandingkan dengan suku
bunga yang diberikan oleh bank, maka dapat dikatakan industri keripik pisang

15
layak untuk direalisasikan. Hasil dari perhitungan Net Benefit Ratio (Net B/C) atau
PI untuk pendanaan dari bank konvensional adalah sebesar 5,27. Nilai tersebut
menerangkan bahwa industri keripik pisang layak untuk direalisasikan, karena
mempunyai nilai PI lebih besar dari satu. Hasil perhitungan periode pengembalian
(Pay Back Periode) untuk skema kredit dari bank konvensional sebesar 1,90. Nilai
tersebut menerangkan bahwa industri keripik pisang layak untuk direalisasikan,
karena mempunyai waktu pengembalian lebih cepat dibandingkan dengan umur
proyek.

2. Usaha Keripik Pisang Bainai

Tabel 3. Kriteria Kelayakan Finansial Agroindustri Keripik Pisang Bainai

Kriteria Investasi Bank Konvensional Kapasitas


1.308(ton/tahun)
NPV (Rp) Rp545.335.264,28 Layak
IRR (%) 72,84 % Layak
Net B/C 5,94 Layak
PBP (tahun) 2,81 Layak
Sumber: Data primer diolah dalam tahun

1. Analisis Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV)adalah suatu metode pada dasarnya bertujuan


untuk mencari selisih antara penerimaan dengan pengeluaran uang pada saat
sekarang. Besar nilai NPVyang didapatkan agroindustri keripik pisang skala
mikro terbesar yaitu agroindustri keripik pisang Bainai sebesar Rp545.335.264,28,
terlihat bahwa nilai NPV agroindustri lebih besar dari nol atau bernilai positif. Hal
ini menunjukkan agroindustri keripik pisang layak untuk di jalankan.

2. Analisis Internal Rate of Return(IRR)

IRR adalah salah satu aspek keuangan yang digunakan untuk menilai
kelayakan suatu usaha untuk dikembangkan dengan melihat besarnya suku bunga
yang akan membuat NPV = 0. Nilai IRR harus lebih besar dari tingkat suku
bunga. Pada pembahasan kali ini digunakan tingkat suku bunga yang
berlakusebesar 14 persen. didapatkan nilai IRR agroindustri keripik pisang skala
mikro agroindustri keripik pisang Bainai sebesar 72,84 persen. Dilihat dari nilai
IRR, usaha ini layak untuk dikembangkan, karena nilai IRR semua pengusaha
agroindustri lebih besar dari tingkat suku bunga.

3. Analisis Net B/C Ratio

Analisis Net B/C membandingkan antara penerimaan bersih dengan biaya


bersih yang telah diperhitungkan nilainya saat ini (present value). Dari hasil
analisis didapatkan nilai Net B/C agroindustri keripik pisang skala mikro

16
agroindustry keripik pisang Bainai sebesar 5,94. Sehingga dapat dikatakan bahwa
agroindustri keripik pisang skala mikro layak untuk diusahakan/dikembangkan.

4. Analisis Gross B/C Ratio

Secara teori, nilai Gross B/C dikatakan sudah layak diusahakan apabila
bernilai lebih dari satu. Gross B/Cyang diperoleh dari hasil analisis finansial
dengan suku bunga 14 persen agroindustri keripik pisang skala mikro
agroindustry keripik pisang Bainai sebesar 2,81, sehingga usaha ini layak
diusahakan/dikembangkan.

3.4 Analisis Aspek Teknis/Operasi

Berdasarkan hasil analisis aspek teknis, usaha produksi keripik pisang dapat
dikatakan layak untuk dilakukan. Hal ini karena, lokasi usaha yang berada di
sekitar daerah yang memiliki potensi tanaman pisang yang cukup tinggi di
Sumatera barat, sehingga mendukung kelancaran proses produksi karena dekat
dengan sumber bahan baku utama yaitu Pisang. Selain itu, lokasi yang strategis ini
juga mendukung kemudahan dalam melakukan proses distribusi produk kepada
para pemesan. Hal lain yang juga mendukung kelayakan usaha ini dari segi aspek
teknis yaitu ketersediaan fasilitas dan kemudahan dalam transportasi.

3.5 Analisis Aspek Organisasi/Manajemen

Organisasi dapat diartikan sebagai wadah atau tempat kerja sama


untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja
dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi tenaga
kerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Struktur organisasi dari usaha agroindustri keripik pisang yang terdapat di


Padang Pariaman tersebut sebagai berikut:

Pimpinan Perusahaan

Manajer Keuangan Manajer Produksi Manajer Pemasaran

Karyawan Produksi Karyawan Pemasaran

17
Gambar 1. Sturktur Organisasi Agroindustri Keripik Pisang

Manusia sebagai SDM keberadaannya sangat penting dalam perusahaan


atau suatu organisasi, karena SDM menunjang perusahaan melalui karya, bakat,
kreativitas, dorongannya dan peran nyata seperti yang dapat disaksikan dalam
setiap perusahaan ataupun dalam organisasi. Tanpa adanya unsur manusia dalam
perusahaan, tidak mungkin perusahaan tersebut dapat bergerak dan berjalan
menuju yang diinginkan. Sumber daya manusia perlu dikelola secara baik dan
profesional agar tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia
dengan tuntutan serta kemajuan bisnis perusahaan. Keseimbangan tersebut
merupakan kunci sukses utama bagi perusahaan agar dapat berkembang dan
tumbuh secara produktif dan wajar.

3.6 Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial

Keberadaan agroindustri keripik pisang yang ada di Sentra Kel.Iv Koto Aur
Malintang Padang Pariaman, membawa pengaruh positif dan dapat meningkatkan
mutu hidup masyarakat setempat. Hal ini terjadi karena dalam penyerapan tenaga
kerjanya baik operasional maupun pra operasional perusahaan melibatkan
masyarakat sekitar sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran.

3.7 Analisis Dampak Lingkungan

Pada aspek lingkungan, hal yang perlu dicermati adalah bagaimana


pengaruh suatu usaha atau bisnis terhadap lingkungan. Pertimbangan tentang
sistem alami dan kualitas lingkungan dalam analisis suatu usaha akan menunjang
kelangsungan suatu usaha yang akan dijalankan, sebab tidak ada usaha yang akan
bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan lingkungan. Kegiatan operasional
usaha ini tidak mengganggu keseimbangan lingkungan karena limbah padat yang
dihasilkan berupa ampas tahu langsung dijual kepada peternak sebagai pakan
ternak.

18
IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disimpulkan bahwa


agroindustri keripik pisang Sentra Kel.Iv Koto Aur Malintang Padang Pariaman
layak secara finansial.Untuk agroindustri skala mikro, nilai NPV berkisar
Rp545.335.264,28, nilai IRR berkisar antara 72,84 persen. Selain itu dari segi
hukum usaha agroindustri keripik pisang telah memenuhi kriteria layak karena
memiliki sertifikasi BPOM dan izin usaha yang legal. Secara keseluruhan dilihat
dari semua aspek yang ada baik aspek pemasaran, keuangan, teknis, organisasi,
sosial ekonomi dan dampak terhadap lingkungan usaha agroindustri keripik
pisang yang terdapat Sentra Kel.Iv Koto Aur Malintang Padang Pariaman bisa
dikatakan sudah layak untuk dijalankan dan di kembangkan.

4.2 Saran

Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau
sumber ilmu bagi yang ingin membuka usaha agroindustri keripik pisang. Studi
kelayakan sangat dibutuhkan sebelum memulai membuka usaha karena sangat
berpengaruh bagi keberlanjutan usaha yang akan dijalani.

19
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2018. PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM ANGKA


2018. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat.
Badan Pusat Statistik. 2019. PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
PROVINSI SUMATERA BARAT 2019. Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Barat.
Fairuzi, Sofyan. 2008. PROSPEK PENGEMBANGAN PISANG DI
SUMATERA BARAT. Jurnal Agribisnis Kerakyatan. Volume 1, Nomor 1,
Juli 2008, hal 59-68.
Kasmir& Jakfar. 2012. STUDI KELAYAKAN BISNIS. Cetakan ke Delapan.
Jakarta: Kencana.
Safitri, Desi Deria. 2018. OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI
KERIPIK PISANG. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Sanjaya, Marlina. 2020. ASPEK MANAJEMEN DALAM STUDI KELAYAKAN
BISNIS. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara. Jakarta.
Siddiq, Fazar. 2019. ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERIPIK PISANG
SALE. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Medan.
Soekartawi. 1991. AGRIBISNIS, TEORI DAN APLIKASINYA. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Suliyanto. 2010. STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDEKATAN PRAKTIS.
Andi Offset. Yogyakarta.
Utomo, Noor. 2018. ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI PENGOLAHAN
KERIPIK PISANG DI KELURAHAN JELEKONG KECAMATAN
BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG. Jurnal Ilmiah Akuntansi.
Volume 9, Nomor 1, hlm 106-112 Januari-April 2018.
Wardhani, Arie Restu. 2019. ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA UKM
KRIPIK PISANG RAMESTA DI TULUNGAGUNG. Jurnal Masyarakat
Merdeka. Volume 2 Nomor 1, Mei 2019.

20

Anda mungkin juga menyukai