Diajukan oleh:
Nelly Kusrianty
21/476417/SPT/214
i
Makalah Usulan Penelitian
Diajukan oleh:
Nelly Kusrianty
21/476417/SPT/214
Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si., IPU., ASEAN Eng. tanggal ....................................
Ko-promotor
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. ii
BAB I. PENGANTAR
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………1
1.2. Tujuan Penelitian …………………………………………...………………… 3
1.3. Manfaat Penelitian ……………………………………………………………. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sapi Donggala ………………………………………………………………… 4
2.2. Spermatozoa ………………………………………………………………….. 5
2.3. Cengkeh ……………………………………………………………………….. 6
2.4. Inseminasi Buatan ……………………………………………………………. 7
BAB III. MATERI DAN METODE PENELITIAN
3.1. Tahap I. Pengambilan daun cengkeh ………………………………………. 8
3.2. Tahap II. Ekstraksi dan Analisis kandungan daun cengkeh ……...……… 9
3.3. Tahap III. Pengambilan Semen Sapi Donggala …………………………… 9
3.4. Tahap IV. Inseminasi Buatan ………………………………………….…... 10
3.5. Tahap V. Penilaian Keberhasilan …………………………………...……...11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………..…………………...……12
iii
BAB I
PENGANTAR
1.1. Latar Belakang
Peternakan rakyat di Indonesia memegang peranan penting dalam
pengembangan sapi potong lokal dimana ternak tersebut dipelihara.
Sulawesi Tengah memiliki Sapi Donggala yang merupakan sapi lokal
yang sering kali digunakan sebagai ternak pekerja dan ternak potong.
Selain itu sapi Donggala sebagai ternak potong untuk memenuhi
kebutuhan protein hewani masyarakat di Sulawesi Tengah. Provinsi
Sulawesi Tengah tahun 2020 memiliki populasi sapi potong sebanyak
391.418 ekor atau 2,24% dari populasi sapi di Indonesia yang berjumlah
17.466.792 ekor sapi potong (BPS Sulawesi Tengah, 2021).
Sapi Donggala dilapangan mampu bertahan pada suhu yang
ekstrim, karena kondisi Sulawesi Tengah yang dilalui garis khatulistiwa
sehingga membuat suhu lebih tinggi dibanding daerah yang tidak dilalui
garis khatulistiwa. Sapi Donggala karena memiliki daya adaptasi yang
tinggi sehingga berpotensi untuk dikembangkan melalui teknologi
reproduksi. Salah satu teknologi yang sering digunakan untuk
peningkatan populasi dan produktivitas ternak adalah IB atau Inseminasi
Buatan. Sapi Donggala merupakan hasil persilangan sapi PO dengan
bangsa sapi yang lain seperti sapi Bali dan sapi Madura sehingga
karakteristik semennya juga memiliki kesamaan dengan tetuanya.
Kualitas semen sapi PO jantan pada umur 2,5 sampai 3,5 tahun
mempunyai fertilitas yang baik, yaitu motilitas individu 60% dan viabilitas
70% (Luthfi M., dkk., 2020).
Performance sapi Donggala menunjukkan ketidaksesuaian antara
umur dan ukuran tubuh, sehingga Body Score Condition (BCS) sapi
Donggala 2,5. Pada kondisi tersebut ternak jantan dan betina akan
mengalami penurunan fungsi reproduksi. Seperti sapi Donggala yang
memiliki jarak melahirkan lebih dari setahun. Salah satu yang
menyebabkan kegagalan sapi betina beranak setiap tahun adalah faktor
pejantan. Seekor pejantan harus dapat menghasilkan spermatozoa
dengan tingkat kesuburan dan libido yang tinggi serta fisik yang baik,
1
sehingga dapat mengawini induk sapi hingga terjadi kebuntingan (Helbig,
2005). Sehingga dibutuhkan sebuah teknologi untuk lebih
mengoptimalkan spermatozoa dari pejantan, seperti inseminasi buatan
atau IB.
Pada tahun 2019 program pemerintah UPSUS SIWAB Provinsi
Sulawesi Tengah dengan target kelahiran 11.480 ekor pedet, hasil yang
diperoleh jumlah ternak yang dilahirkan 2.689 ekor pedet atau conception
rate sebesar 23,42%. Kualitas sperma menjadi salah satu syarat
keberhasilan IB. Kendala yang dialami adalah penggunaan semen beku
karena kurang lebih 30% spermatozoa mati selama pembekuan dan
sebagian lagi mengalami kerusakan sehingga fertilitas juga ikut rendah.
Salah satu penyebab kerusakan pada spermatozoa selama proses
kriopreservasi sampai pencairan kembali adalah peroksidasi lipid. Proses
peroksidasi mampu merubah struktur spermatozoa, terutama pada bagian
membrane dan akrosom, kehilangan motilitas, perubahan metabolisme
yang cepat dan pelepasan komponen intraseluler (Feradis, 2009). Pada
situasi tersebut dapat dicegah dengan menambahkan antioksidan
kedalam pengencer semen.
Antioksidan dapat ditemukan pada senyawa fenol. Aktivitas
antioksidan senyawa golongan fenolik seperti eugenol dipengaruhi oleh
gugus hidroksil yang mempu mendonorkan hydrogen untuk menetralkan
radikal bebas (Aini et al., al., 2007). Berbagai penelitian dilakukan untuk
membuat antioksidan alami maupun sintetik. Tanaman atau tumbuhan
yang kaya akan senyawa fenolik dianggap sebagai metabolit sekunder
yang berperan dalam aktivitas antioksidan (Khalil et al., 2007).
Cengkeh sebagai tanaman yang memiliki antioksidan alami
memiliki karakteristik kemampuan tumbuh di daerah tropis seperti di
dataran rendah, dekat pantai maupun daerah pegunungan 900 mdpl.
Kabupaten Tolitoli dengan ketinggian 0-2500 mdpl memiliki potensi lokal
berupa tanaman cengkeh. Memiliki luas daratan 4.079,77 km2 dengan
topografi datar hingga pegunungan. Pada daerah pegunungan dan
daratan sebesar 247,94 km2 ditumbuhi tanaman cengkeh (Adhika. M.,
2012).
2
1.2. Tujuan Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sapi Donggala
Sapi Donggala merupakan bangsa sapi yang berasal dari India yaitu
Bos Indicus. Memiliki sifat kuantitatif tinggi pundak jantan 137 – 138 cm,
betina 131-132 cm, Panjang badan jantan 125 – 127 cm dan betina 119 –
121 cm. Umur dewasa kelamin 18 – 21 bulan, umur beranak pertama 31 - 40
bulan, jarak beranak 18 – 21 bulan, lama birahi 16 - 22 jam, dan siklus birahi
18 -20 hari (Kementan, 2014).
Warna tubuh sapi Donggala adalah merupakan salah satu ciri
morfologinya. Warna badannya yang terbanyak adalah putih keabuan, putih
kemerahan, merah bata dan coklat muda kekuningan. Sapi Donggala
terbentuk dari hasil campuran persilangan acak antara sapi PO, Madura dan
Bali. Berdasarkan performans eksteriornya, bahwa sapi Donggala
sebenarnya merupakan sapi Ongole yang kemurnian genetiknya relative
masih terjaga, tetapi telah beradaptasi secara fisiologis dan genetis dengan
kondisi agroekosistem wilayah dan pola pemeliharaan oleh peternaknya.
Warna tubuh putih pada sapi Donggala ternyata tidak dominan hal ini
merupakan salah satu ciri sapi PO yang warna tubuhnya hampir selalu
resesif dengan warna tubuh sapi yang disilangkan dengannya (Pratiwi et al.,
2009).
4
2.2. Spermatozoa
5
Keadaan ini dapat dicegah dengan penambahan antioksidan kedalam
pengencer semen untuk melindungi membrane plasma spermatozoa dari
kerusakan akibat peroksidasi lipid.
6
2.4. Inseminasi Buatan
7
BAB III
MATERI DAN METODE
Roadmap Penelitian suplementasi ekstrak daun cengkeh kering untuk
mengurangi stress dan kerusakan DNA spermatozoa sapi Donggala
8
sampai dengan jika daun digenggam terasa garing. Setelah itu daun
dimasukkan dalam mesin giling untuk dihaluskan.
9
pada konsentrasi yang berbeda-beda. Untuk mendeteksi kerusakan DNA
menggunakan Toluidine blue.
10
DAFTAR PUSTAKA
Adhika, M.I., 2012. Tata guna lahan dan banjirdi kota Tolitoli Sulawesi Tengah.
Jurnal Bumi Lestari Vol. 12 No. 1. 167-172
Afifah, F.N., Luthfi, M., Kadarisman, D., 2016. Studi Fasilitas Penyulingan Minyak
Daun Cengkeh Studi Kasus UKM di Malang. Jurnal Keteknikan Pertanian
Tropis dan Biosistem Vol. 4 No.1. 20-26
Aini, N., Purwono, B., Tahir, I. 2007. Structure– antioxidant activities relationship
analysis of isoeugenol, eugenol, vanilin and their derivatives. Indo. J.
Chem.
Budnavi, S., dan J.E.F. Reynolds, 1993. Martindale, The Extra Pharmacopoeia,
30th edn., The Pharmaceutical Press, London.
Garner, D.L., dan E.S.E. Havez, 2000. Spermatozoa and seminal plasma in
reproduction in farm animal. E.S.E. Havez (Eds.). 6th.ed Lea and Febiger.
Philadelphia
Hafez, E.S.E. 2000. Semen Evaluation. In Reproduction in Farm Animals. 7th ed.
Lea and Febiger, Philadelphia.
Helbig L. 2005. Onset of puberty and seasonal fertility in bison bulls [Thesis].
[Saskatoon (Canada)]: University of Saskatchewan
Insani, K., Sri, R., Agung, P., & Aries, S. (2014). Kadar MDA spermatozoa
setelah pembekuan. Jurnal Biotropika, 3(2).
Khalil, M.Y., Moustafa, A.A., dan Naguib, N.Y., 2007, Growth, Phenolic
Compounds, and Antioxidant Activity of Some Medical Plants Grown under
Organic Farming Condition, World Journal of Agricultural Sciences.
Kusrianty, N., 2016. Efektifitas IB pada sapi potong menggunakan semen cair. E-
jurnal Mitra Sains Vol 4 No. 1 50-57 ISSN 2302 2027
11
Luthfi, M., Affandy, L., Ratnawati, D., 2020. Karakteristik Semen Sapi Peranakan
Ongole (PO) Pada Tingkat Umur Yang Berbeda di Loka Penelitian Sapi
Potong. Prosiding Seminar Nasional. DOI:
http://dx.doi.org/10.14334/Pros.Semnas.TPV-2020-p.113-123
Polmer, S., 2003. Prospek Penggunaan Semen Dingin (Chilled Semen) dalam
Usaha Meningkatkan Produksi Sapi Perah. Jurnal Wartazoa Vol. 13 No. 1
tahun 2003. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
Susilawati, S., Triana, I.N., Sardjito, T., Suprayogi, T.W, Wurlina, Mustofa, I.,
2020. Effect of Simental bull seminal plasma protein in egg yolk-citrate
extender on Kacang buck semen fertility. Cryobiology, Science Direct Vol
97 pages 20-27
12