DISUSUN OLEH:
ENI WILTA
1706113591
AGROTEKNOLOGI -B
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr.Ir. Hapsoh, Ms
Ir. Armaini
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena karunia, rahmat
pertanian terpadu ini. Penulisan makalah ini juga tidak luput dari bantuan,
Ibu Ir. Armaini selaku dosen mata kuliah pertanian terpadu, dan kepada kepada
Kakanda Zakaria Hutama selaku asisten praktikum mata kuliah pertanian terpadu
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari kesulitan,
hambatan dan tantangan yang menjadikan penulisan makalah ini tidak lepas dari
kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................... 2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertanian Terpadu .......................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Sistem Pertanian Terpadu ............................................ 5
III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan .................................................................................... 13
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 17
4.2 Saran .............................................................................................. 17
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ilustrasi pengelolaan lahan gambut dengan sistem pertanian terpadu ... 13
I. PENDAHULUAN
Pola integrasi antara tanaman dan ternak atau yang sering disebut dengan
pertanian terpadu adalah memadukan antara kegiatan peternakan dan pertanian. Pola
sehingga pola ini sering disebut pola peternakan tanpa limbah karena limbah
peternakan digunakan untuk pupuk, dan limbah pertanian digunakan untuk pakan
ternak. Integrasi hewan ternak dan tanaman dimaksudkan untuk memperoleh hasil
usaha yang optimal, dan dalam rangka memperbaiki kondisi kesuburan tanah.
Interaksi antara ternak dan tanaman haruslah saling melengkapi, mendukung dan
makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk
kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi, dengan pertanian
terpadu ada pengikatan bahan organik didalam tanah dan penyerapan karbon lebih
rendah dibanding pertanian konvensional yang pakai pupuk nitrogen dan sebagainya.
Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka
1
dan Djajanegara, 2004). Pada model integrasi tanaman ternak, petani mengatasi
jerami padi, jerami jagung, limbah kacang-kacangan, dan limbah pertanian lainnya
mampu meningkatkan ketahanan pakan khususnya pada musim kering juga mampu
menghemat tenaga kerja dalam kegiatan mencari rumput, sehingga memberi peluang
1.2 Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
yakni antara usaha budidaya tanaman pertanian, baik tanaman perkebunana, tanaman
pangan dan hortikultura, tumbuhan bermanfaat lainnya, hewan ternak dan perikanan,
pertanian, stabilitas habitat dan pelestarian sumber daya alam serta terwujudnya
pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya yang terkait dengan pertanian dalam
satu lahan yang sama. Dengan adanya sistim pertanian terpadu diharapkan dapat
menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan. Pada hakikatnya
dipanen secara seimbang. Selain hemat energi, keunggulan lain dari pertanian terpadu
pola pertanian tradisional dengan ilmu pengetahuan modern di bidang pertanian yang
berkembang terus (Siswati 2012). Pertanian ini merupakan pemanfaatan lahan dengan
berbagai macam usaha baik pertanian maupun peternakan. Pertanian terpadu ini bisa
dilaksanakan di lahan pertanian yang luas maupun sempit. Sistem pertanian terpadu
3
tanaman, hewan dan ikan dalam suatu kesatuan yang utuh. Definisi lain menyatakan,
SPT adalah suatu sistem pengelolaan tanaman, hewan ternak dan ikan dengan
cenderung tertutup terhadap masukan luar (Preston, 2000). Pertanian terpadu di lahan
sempit biasanya memanfaatkan lahan pekarangan yang ada dengan maksimal. Sistem
ini akan signifikan dampak positifnya dan memenuhi kriteria pembangunan pertanian
(Supangkat, 2009). Pengembangan sistem pertanian terpadu saat ini masih lamban
menerapkan sistem ini sifatnya masih parsial atau linear, artinya pengelolaan masing-
masing komponen sistem masih terpisah atau sendiri-sendiri, misal ternak saja atau
tanaman saja atau ikan saja. Padahal dalam pengelolaan sistem pertanian terpadu
4
Pertanian ramah lingkungan adalah merupakan sistem pertanian yang
mengelola seluruh sumber daya pertanian dan input usaha tani secara bijak, berbasis
ekonomi menguntungkan serta diterima secara sosial budaya dan berisiko rendah atau
tidak merusak atau mengurangi fungsi lingkungan (Balitkabi, 2013). Susanto (2002)
juga menyatakan pertanian ramah lingkungan adalah aktivitas pertanian yang secara
ekologis sesuai, secara ekonomis menguntungkan, secara sosial diterima dan mampu
negara kita, yang kerusakan sumberdayaalam dan lingkungan sudah sangat parah.
manusia, sehingga harus diganti dengan aktivitas pertanian yang sedikit mungkin
sistem dan teknologi pertanian yang berbeda dengan pertanian monokultur, karena
ekologi sering terabaikan. Teknologi pertanian yang tidak ramah lingkungan segera
dirobah agar tetap mengacu kepada jaminan keberadaan bahan organik dalam tanah,
5
ekosistem dan lingkungan. Beberapa sistem integrasi ramah lingkungan sudah mulai
4. Menfaatkan integrasi dan sinergi sumber daya pertanian dan sumber daya genetik.
1. Pertanian – Kehutanan
penebangan hutan untuk lahan pertanian, dan menjadi solusi untuk keterbatasan lahan
tahunan, dalam bentuk tanaman hutan, keras, guna untuk rehabilitasi, disamping
Beberapa ciri penting agroforestri yang dikemukakan oleh Priyanti (2008) adalah:
a. Tersusun dari dua jenis tanaman atau lebih (tanaman dan/atau hewan).
c. Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman berkayu dengan tanaman
tidak berkayu.
d. Selalu memiliki dua macam produk atau lebih (multi product), misalnya pakan
6
e. Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa (service function), misalnya
berkumpulnya keluarga/masyarakat.
penanaman tanaman semusim diberi sela dengan tanaman tahunan. Padi dengan
pematang sawah berupa pohon nangka atau pohon sengon dapat dijadikan contoh dari
penanaman yang benar dapat dihasilkan produk yang lebih. Di sisi lain lingkungan
terjaga dengan adanya tumbuhan (yang hidup/ daya panennya dalam jangka waktu
lama) yang dapat menjaga kadar air tanah, manusia juga mendapatkan hasilnya di
saat panen. Selain itu, keberadaan sistem ini juga dapat menjadikan kelestarian alam
2. Pertanian – Perikanan
Kaitan antara bidang pertanian dan perikanan tentunya ada pada pertanian
dengan sistem yang membutuhkan air cukup banyak, misalnya pada lahan sawah
irigasi. Pada lahan ini dapat dilakukan usaha tani berupa mina padi. Secara umum
7
mina padi berarti memanfaatkan air pada saat penanaman padi untuk kehidupan ikan
(Abdurachman, 2008).
padi, sebagai penyelang diantara dua musim tanam padi atau pemeliharaan ikan
sebagai pengganti palawija di persawahan. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada
sistem tersebut adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain. Agar
disesuaikan dengan sistem pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak
terganggu.Usaha mina padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat
hanya untuk budidaya padi kondisinya kurang optimum untuk budidaya ikan. Sebagai
anakan padi. Kondisi tersebut tentu tidak cocok untuk budidaya ikan. Selain itu
aplikasi pestisida untuk membunuh hama dalam pertanaman padi dapat membunuh
ikan budidaya. Oleh karena itu, agar sawah dapat sesuai untuk budidaya minapadi
maka desain dan pengelolaan sawah harus dapat mendukung untuk pertumbuhan ikan
makanan sehat seperti produk organik, maka proses produksi bahan organik juga
8
dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan sekaligus media pendidikan yang
3. Pertanian – Peternakan
sangat beraneka ragam, tergantung pada sudut pandang yang diambil. Salah satu
manfaat dari mempelajari sistem pertanian terpadu adalah bisa mengetahui hubungan
saling ketergantungan antara pertanian dengan peternakan. Selain itu dapat pula
diketahui berbagai keuntungan yang bisa diambil saat mempelajari hubungan antara
pemanfaatan tenaga hewan ternak untuk kepentingan pertanian. Contoh manfaat yang
bisa diambil dari peternakan adalah kotoran hewan ternak dapat digunakan sebagai
pupuk kandang bagi tanaman. Tenaga hewan ternak juga dapat digunakan sebagai
tenaga pengolah lahan dan dapat juga dimanfaatkan sebagai tenaga pengangkutan
hasil pertanian di mana akan menghemat biaya karena tidak membutuhkan bahan
peternakan. Salah satu faktor yang harus terpenuhi dalam peternakan adalah
kebutuhan akan pakan ternak Dari pertanian akan dihasilkan bahan-bahan yang dapat
diolah menjadi pakan ternak. Pertanian sangat berperan dalam memenuhi keutuhan
pakan ternak karenatidak semua hewan ternak dapat diberi pakan dengan bahan
makanan yang diambil dari alam. Banyak hewan ternak yang pemenuhan pakannya
9
sangat bergantung pada pertanian. Contohhewan ternak yang membutuhkan pertanian
adalah unggas. Pada umumnya unggas memakan biji-bijian di mana biji-bijian ini
hanya akan diperoleh dengan pertanian. Oleh sebab itu, keberadaan pertanian
persaingan antara pakan dan pangan. Sistem pemberian pakan dalam peternakan
menggunakan sumberdaya yang sama dengan yang dimakan manusia. Serealia dan
tepung kedele adalah komponen terbesar pakan ternak yang juga dikonsumsi oleh
manusia. Diperkirakan hampir 50% dari supply biji-bijian dunia dikonsumsi ternak.
Jika semua biji-bijian dunia dicadangkan untuk konsumsi manusia saja maka akan
cukup untuk memberi makan 9 – 10 milyar penduduk dunia pada titik mana
populasi dunia diharapkan akan stabil. Oleh karena itu, pemecahan terhadap
sistem produksi ternak yang tidak tergantung pada biji-bijian serealia (Musyofi, 2007).
Keuntungan lain dari alternatif sistem pakan bukan biji-bijian akan membawa
meningkatkan keragaman hayati dan produk ternak yang lebih baik mutunya.
Karenanya tiap intervensi yang melibatkan ternak harus didasarkan pada peran
penghasil daging, susu atau telur yang menggunakan pakan bersaing dengan
pangan tidak hanya digunakan sebagai pakan tetapi juga energi. Tentu diperlukan
10
terobosan dalam bidang peternakan untuk menjaga keberlanjutan sistem pertanian
4. Pertanian – Wisata
Agrowisata adalah salah satu bentuk pariwisata yang obyek wisata utamanya adalah
lanskap pertanian, maka dapat dikatakan bahwa agrowisata merupakan wisata yang
panen sampai dalam bentuk siap dipasarkan dan bahkan wisatawan dapat membeli
Agrowisata umumnya berada pada daerah yang memiliki iklim dingin atau
dengan kata lain ada pada dataran tinggi di mana pertanian dapat terlaksana dengan
pertanian dan bahkan dapat melakukannya. Pendekatan ini secara tidak langsung
menambah pengetahuan mengenai pertanian bagi para wisatawan. Selain itu, dengan
11
adanya agrowisata petani dan masyarakat sekitar pun mendapatkan pendapatan yang
Manfaat lain dari agrowisata adalah kelestarian alam sekitar terjaga. Agrowisata
konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting
keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting
12
III. PEMBAHASAN
sistem pertanian terpadu sangat beraneka ragam, tergantung pada sudut pandang yang
diambil. Salah satu manfaat dari mempelajari sistem pertanian terpadu adalah bisa
Selain itu dapat pula diketahui berbagai keuntungan yang bisa diambil saat
pertanian terpadu.
KOTORAN
DEDAK
JERAMI
KOMPOS
BERAS JUAL
terpadu yang didalamnya ada padi, ikan, itik/bebek dan dibudidayakan pada lahan
yang sama. Manfaat yang dapat diperoleh dengan penerapan budidaya PAKANITIK
13
Manfaat pemupukan, d. Manfaat pembajakan dan penggemburan tanah sepanjang
padi.
a. Produksi padi sistim parlabek relatif tidak menurun hasilnya dibandingkan dengan
sistem usahatani padi saja, b. Ikan dan telur itik merupakan nilai tambah bagi
padi dan setelah musim padi, sehingga dapat mengurangi pengangguran, b. protein
hewani tersedia sepanjang musim bagi masyarakat pedesaan, c. terjadi daur ulang
yang saling menguntungkan, yaitu itik dan ikan dapat menekan populasi gulma dan
hama (pengendalian hayati); kotoran ikan dan itik menjadi pupuk padi; itik dan ikan
berfungsi sebagai pabrik untuk meningkatkan nilai tambah dari gabah yang hilang
agar ikan tidak kekurangan air namun tetap terhindar dari bahaya banjir, 2). Tanah
sawah agak liat/berlempung, hindari tanah yang mudah longsor pada lahan sawah
berteras, 3). Kontur tanah sawah agak landai, agar jika sawah sewaktu-waktu
dikeringkan ikan-ikan tetap tidak kekurangan air, 4). Lokasi sawah dekat dengan
pemukiman agar mudah dalam pengawasan ikan dan itik, 5). Luas petakan sawah
14
ideal untuk usahatani PAKANITIK adalah 500 – 1000 m2 terletak pada satu
Pematang sawah dibuat berukuran lebar dasar 40-50 cm, lebar atas 30-40cm,
pembuangan air pada ketinggian yang dikehendaki . Saluran bisa memakai bambu
atau pipa PVC dan dipasang saringan untuk mencegah ikan keluar. Sedangkan parit
berguna sebagai tempat berlindung ikan bila air mendadak turun, ikan bisa bergerak
ikan saat pemupukan, dan memudahkan saat pemanenan ikan. Parit dibuat sebelum
tanah diratakan dengan ukuran lebar 30-40 cm, tinggi 20-30 cm, dan panjang sesuai
ukuran petakan.
Padi yang cocok dengan sistim budidaya PAKANITIK adalah varietas padi
berperakaran dalam, cepat bertunas, batang kuat, daun tegak, tahan hama dan
penyakit, produksinya tinggi, dan disukai masyarakat. Varietas yang cocok misalnya
varietas secara bergilir tiap musim tanam. Penanaman sebaiknya dilakukan dingan
bila dikehendaki bisa dikurangi sebanyak 25 persen dosis anjuran. Untuk aplikasi
pestisida tidak diperlukan lagi, karena ikan dan itik berperan sebagai pengendali
15
Ikan yang paling cocok dibudidayakan adalah ikan mas. ikan disebar 3-5 hari setelah
padi ditanam. Ukuran benih ikan 5-8 cm dengan padat penebaran 2.000-3.000
ekor/ha. Lama pemeliharaan dibatasi sampai 45-60 hari setelah padi ditanam. Pada
saat itu daun padi sudah menutup tanah, sehingga sinar matahari tidak efektif lagi
pemeliharaan ditambah, maka tingkat kehilangan oleh predator seperti ular atau
burung biasanya akan meningkat. Sebagai pakan tambahan boleh diberikan dedak
halus, sisa makanan, dan kotoran ternak. Pemanenan dilakukan dengan cara
mengeluarkan air secara perlahan agar ikan berkumpul di caren. Lakukan pada pagi
Itik yang dipilih dianjurkan adalah itik jenis lokal unggul agar mudah
sebaiknya dipilih itik yang telah berumur 4-6 bulan. Itik dimasukkan ke petakan
sawah sejak padi berumur 2-3 minggu. Pakan tambahan diberikan setiap hari berupa
gabah, menir, atau dedak halus sebanyak 2 ons/ekor. Tiga minggu sebelum padi
dipanen, pemberian pakan tambahan bisa dihentikan karena karena gabah sudah
tersedia di sawah.
Kandang dibuat di dekat lokasi sawah dengan ukuran 2,3 m2 untuk 25 ekor
itik. Itik dikandangkan pada malam hari. Disekitar kandang sebaiknya ditanami
pohon pelindung yang dapat dikonsumsi oleh itik dan ikan antara lain pisang, petai
cina dll.
Saat ini, yang menjadi kekeliruan kita adalah penggunaan pestida, herbisida,
dan pupuk kimia yang begitu berlebihan yang tentunya memiliki dampak negative
16
bagi lingkungan (tanah dan tanaman) dan kesehatan manusia pada umunya (pekerja
menjadi solusi dalam pertanian organik, karena dengan pertanian terpadu padi dan
bebek, bebek di sawah padi dapat melakukan semua aktifitas baik penyiangan gulma,
pembasmian hama, maupun pemupukan. Tanpa disengaja tenaga kerja bebek akan
17
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
subsektor perikanan, dan subsektor peternakan. Salah satu jenis pertanian terpadu
adalah pakanitik yang merupakan gabungan dari padi, ikan dan itik. Penerapan
4.2 Saran
terpadu dalam upaya meningkatkan pertanian yang ramah lingkungan. Dan sebaiknya
karena tidak hanya ramah lingkungan, tetapi akan memeiliki nilai ekonomis yang
tinggi.
18
DAFTAR PUSTAKA
19