Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TIPE TIPE KOMUNIKASI


Dipresentasikan dalam Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen pengampu : Nasrul Efendi, M.Sos

Disusun oleh kelompok 4


Fathurulloh Al Ghozi 2341010119
Firdaus 2341010034
Nofriyawan 2341010159

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
pemakalah dapat menyelasaikan penulisan makalah ini dengan judul “Tipe - Tipe
Komunikasi” yang pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dalam
rangka memperdalam pemahaman mengenai tipe – tipe komunikasi.
Tidak lupa pula pada bagian ini, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang
setinggi-tingginya pemakalah mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu pemakalah dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari segala
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca sebagai bahan masukan sehingga dapat berguna bagi pemakalah dikemudian
hari, akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga mendapatkan balasan pahala dari
Allah SWT, dan smeoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan
pembaca umumnya.

Bandar Lampung, 9 oktober 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
1. Komunikasi dengan diri sendiri.................................................................................2
1.1 Pengertian.............................................................................................................2
1.2 Prosedur komunkasi dengan diri sendiri..............................................................2
1.3 Contoh komunkasi dengan diri sendiri.................................................................3
1.4 Karakteristik komunikasi dengan diri sendiri......................................................3
2. Komunikasi Antarpribadi...........................................................................................3
2.1 Pengertian komunikasi antarpribadi (interpersonal)............................................3
2.2 Komponen-komponen komunikasi interpersonal................................................4
2.3 Tujuan komunikasi interpersonal.........................................................................6
2.4 Aspek-aspek dalam komunikasi interpersonal.....................................................8
3. Komunikasi Publik.....................................................................................................9
3.1 Ciri-ciri komunikasi publik..................................................................................9
4. Komunikasi Massa...................................................................................................10
4.1 Pengertian komunikasi massa............................................................................10
4.2 Fungsi komunikasi massa...................................................................................10
4.3 Bentuk-bentuk komunikasi massa......................................................................11
BAB III PENUTUP............................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkaitan dengan tipe komunikasi sejumlah pakar berbeda dalam
mengelompokkan berapa jumlah tipe komunikasi. Ini sangat bisa dimaklumi karena
masing-masing sarjana itu berbeda dasar pijakan ilmunya, pengalamannya selama ini,
apa kepentinganya dan siapa komunitas yang ikut memengaruhinya. Bisa jadi,
seorang pakar menyebutkan tipe komunikasi X, sementara pakar lain menyebutkan Y,
sementara dilhat dari ciri-ciri tipe komunikasinya mungkin sama. Penting untuk
ditekankan di sini bahwa untuk menyebarkan pesan ada banyak tipe komunikasi yang
bisa dipilih.

Menurut beberapa literatur, sekelompok sarjana di Amerika pernah


mengelompokkan tipe komunikasi menjadi lima yakni:
1. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
2. Komunikasi kelompok kecil ( small group communication)
3. Komunikasi organisasi (organizational communication)
4. Komunikasi massa (mass communication)
5. Komunikasi publik (public communication)
Sementara itu, pakar komunikasi lain seperti joseph A. Devito mengelompokkan
tipe komunikasi menjadi empat, yakni
1. Komunikasi antarpribadi
2. Komunikasi kelompok kecil
3. Komunikasi publik
4. Komunikasi massa

Sedangkan Wayne Pace dalam bukunya yang terkenal Techniques for Effective
Communication menyebutkan tipe komunikasi antara lain:
1. Komunikasi dengan diri sendiri
2. Komunikasi antarpribadi
3. Komunikasi khalayak

B. Rumusan Masalah
a) Komunikasi dengan diri sendiri
b) Komunikasi antarpribadi
c) Komunikasi publik
d) Komunikasi massa

C. Tujuan
a) Mengetahui penjelasan terkait definisi
b) Mengetahui unsur-unsur serta ciri dalam komunikasi
c) Mengetahui media-media komunikasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Komunikasi Dengan Diri Sendiri


1.1 Pengertian
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, ia
dapat meliputikegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati
dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita. Perlu di
garis bawahi, pengertian komunikasi intrapersonal yang berkaitan dengan penelitian
ini adalah pemberian makna seseorang terhadap sesuatu atau peristiwa yang terjadi
dihadapannya dan dilingkungannya. Jika di sederhanakan adalah bagaimana
seseorang memahami dan memaknai sesuatu.

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Ini
merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama dengan orang lain
sekalipun. Sebagai contoh : ketika anda bersama seseorang apa yang anda pikirkan
termasuk dengan komunikasi intrapersonal. Pada komunikasi intrapersonal seringkali
memperlajari peran kognisi dalam perilaku manusia. Dalam konteks ini biasanya
dilakukan berulang-ulang daripada dengan komunikasi lainnya. Uniknya lagi,
komunikasi intrapersonal mencakup dimana kita bisa membayangkan, melamum,
mempersiapkan dan memecahkan masalah dalam pikiran kita.

Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya.


Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi
dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapersonal
dengan komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling
berkomunkasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang
lain.

1.2 Prosedur komunikasi dengan diri sendiri

Menurut Rakhmat, komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan informasi.


Proses ini melawati empat tahap yaitu:
a) Sensasi
Sensasi, yang berasal dari ata sense, berarti kemampuan yang dimiliki manusia
untuk menyerap segala hal yang diinformasikan oleh pancaindera.
b) Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulakan infromasi dan manafsirkan pesan. Secara
sederhana adalah memberikan makna pada hasil serapan panca indra. Persepsi
dipengaruhi juga oleh perhatian (attention) harapan (expectation) motivasi dan
ingatan. Secara umum tiga hal yang disebutkan pertama terbagi menjadi dua faktor
personal dan faktor situasional.
c) Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam
mempengaruhi baik persepsi (dengan menyediakan kerangka rujukan) maupun
berfkir. Memori adalh sistem yang sangat terstruktur yang menyebabkan

2
organisme sanggup merekan fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuannya untuk membimbing perilaku. Kerja memori melalui tiga proses:
1. Perekaman (encoding)
2. Penyimpana (storage)
3. Pemanggila (retrieval)
d) Berfikir
Dalam berfikir kita akan melibabtkan semua proses yang kita sebut diatas, yaitu :
sensasi, berfikir, dan memori. Saat berfikir maka memerlukan penggunaan
lambang, visual atau grafis. Berfikir dilakukan untuk memahami realitas dalam
rangka mengambil keputusan, memecahan persoalan, dan menghasilkan yang baru.

1.3 Contoh komunikasi dengan diri sendiri

Ketika anda ingin membeli sebuah ice cream di sebuah toko, anda melihat banyak
pilihan rasa ice cream di toko tersebut. Kemudian anda berfikir untuk memutuskan
rasa seperti apa yang anda inginkan, apakah anda ingin mencoba rasa baru atau
membeli rasa favorit anda. Mampu berdialog dengan diri sendiri, menunjukan bahwa
kita mampu mengenali dan memahami diri kita. Dengan begitu kita dapat belajar
bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan makna (intelktual dan emosional)
kepada lingkungan

1.4 Karekteristik komunikasi dengan diri sendiri

1. Berfokus pengolhan informasi yang didapat seseorang dari peristiwa-peristiwa


yang terjadi.
2. Terjadi ketika seseorang individu dalam keadaan ragu, binggung.
3. Melibatkan alat indera, karena didalam komunikasi intra personal akan terjadi
proses penyimpanan informasi dan pemberian makna terhadap apa yang terjadi
dalam diri seseorang
4. Dapat memberikan perubahan didalam diri seseorang baik yang bersifat positif
maupun negatis

2. Komunikasi Antarpribadi
2.1 Pengertian komunikasi antarpribadi (interpersonal)
Kata interpersonal, pada dasarnya terdiri dari dua suku kata, yaitu inter dan
personal. Kata inter berarti di tengah, antara dua hal yang berhubungan. Adapun kata
personal dapat diartikan bersifat pribadi atau perorangan. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa hubungan interpersonal berarti hubungan antara dua hal yang bersifat pribadi
yang saling berhubungan. Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita
berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan
kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi, kita tidak hanya
menentukan konten melainkan juga menentukan relationship. Istilah hubungan selalu
terkait dengan komunikasi, dengan kata lain hubungan tidak dapat dipisahkan dengan
komunikasi. Dan sifat hubungan ditentukan oleh komunikasi diantara para
anggotanya.

Menurut Morisan mengemukakan mengenai komunikasi interpersonal


berdasarkan prinsip suatu sistem yaitu: Hubungan merupakan bagian penting pada
suatu sistem. Ketika dua orang berkomunikasi, maka mereka akan menentukan relasi

3
mereka. Orang-orang yang terlibat dalam suatu relasi selalu menciptakan seperangkap
harapan, memperkuat harapan yang ada sebelumnya, atau mengubah pola-pola
interaksi yang tengah berlangsung.

Sedangkan menurut Djoko Purwanto, bahwa : Komunikasi interpersonal adalah


komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu
masyarakat maupun organisasi, dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan
dapat bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu.

Hal lain juga diungkapkan oleh Suranto A.W, bahwa 24 : Komunikasi


interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim
pesan dengan penerima pesan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi dikatakan terjadi secara langsung (primer) apabila pihak-pihak yang
terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan
komunikasi tidak langsung (sekunder) dicirikan oleh adanya penggunaan media
tertentu.

2.2 Komponen-komponen komunikasi interpersonal

Pada proses komunikasi interpersonal terdapat komponen- komponen komunikasi


yang saling berperan dan terintegrasi didalamnya sehingga proses komunikasi tersebut
dapat berlangsung secara baik. Menurut Wiryanto, komponen-komponen komunikasi
interpersonal antara lain :

1) Pengirim-penerima
Dalam komunikasi interpersonal melibatkan paling tidak dua orang. Setiap
orang yang terlibat dalam komunikasi interpersonal memformulasikan dan
mengirim pesan sekaligus menerima dan memahami pesan

2) Encoding dan Decoding


Encoding adalah tindakan yang menghasilkan pesan yaitu pesan-pesan ynag
akan disampaikan diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata-
kata, simbol dan sebagainya. Dan sebaliknya tindakan untuk
menginterpretasikan dengan memahami pesan-pesan yang diterima disebut
dengan decoding.

3) Pesan
Dalam komunikasi interpersonal pesan bisa berbentuk verbal (kata-kata) atau
non verbal (gerakan, simbol) atau gabungan keduanya.

4) Saluran
Para pelaku komunikasi interpersonal pada umumnya bertemu secara tatap
muka, sehingga terjalin hubungan antara pengirim dan penerima informasi.

5) Gangguan
Dalam komunikasi interpersonal sering terjadi kesalahpahaman yang
disebabkan adanya gangguan saat berlangsungnya komunikasi. Gangguan ini
mencangkup tiga hal :

4
a) Gangguan fisik, biasanya berasal dari luar dan mengganggu transmisi
fisik seperti kegaduhan intruksi dan lain lain-lain. Kondisi tersebut
akan menimbulkan kekacauan dalam informasi.
b) Gangguan psikologis, yang timbul karena perbedaan gagasan dan
penilaian subjektif diantara orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi seperti emosi, perbedaan nilai-nilai, sikap dan status.
c) Gangguan semantik, terjadi karena kata-kata atau simbol yang
digunakan dalama komunikasi memiliki arti ganda sehingga penerima
gagal menangkap maksud dari pengirim pesan.

6) Umpan balik
Umpan balik sangat penting dalam komunikasi interpersonal karena pengirim
dan penerima secara terus-menerus dan bergantian memberikan umpan balik
baik secara verbal maupun non verbal.

7) Bidang pengalaman
Komunikasi akan lebih efektif bila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi
mempunyai bidang pengalaman yang sama sehingga pembi caraan bisa
berjalan dengan lancar.

8) Akibat Dalam proses komunikasi selalu timbul adanya berbagai akibat, baik
positif maupun negatif pada pihak-pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi.

9) Etika Etika meliputi komunikasi yang pantas dan tidak pantas dilakukan dalam
berkomunikasi. Sedangkan menurut Suranto A.W komponen komunikasi
interpersonal antara lain :
a) Sumber/komunikator
Merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi,
yakni keinginan untuk membagi keadaan internal sendiri, baik yang
bersifat emosional maupun informasional dengan orang lain.
b) Encoding
Adalah suatau aktivitas internal pada komunikator dalam menciptakan
pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang
disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan
dengan karakteristik komunikan.
c) Pesan
Merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol- simbol
baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang
mewakili keadaan khusus komunikator untuk disampaikan kepada
pihak lain.
d) Saluran
Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima
atau yang menghubungkan orang ke orang lain secara umum.
e) Penerima/komunikan
Adalah seorang yang menerima, memahami, dan menginterpretasi
pesan.
f) Decoding
Merupakan kegiatan internal dalam diri penerima.
g) Respon

5
Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan
sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.
h) Gangguan (noise)
Merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau
penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat fisik dan
phsikis.
i) Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak
ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu dan nilai. Konteks ruang menunjuk
pada lingkungan kongkrit dan nyata tempat terjadinya komunikasi,
seperti ruangan, halaman dan jalanan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen
komunikasi merupakan unsur dalam proses terjadinya komunikasi interpersonal.
Apabila komponen sudah ada dan dapat dijalankan dengan baik sesuai dengan
kebutuhan, maka proses komunikasi dapat berlangsung secara efektif.
2.3 Tujuan komunikasi interpersonal

Pada kehidupan manusia, komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dengan


komunikan memiliki tujuan yang ingin diperoleh dan disepakati. Oleh karena itu
keberhasilan komunikasi interpersonal tidak terlepas dari tujuan komunikasi itu
sendiri. Menurut Arni Muhammad, mengemukakan tujuan dari komunikasi
interpersonal antara lain :

1) Menemukan diri sendiri


2) Menemukan dunia luar
3) Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
4) Berubah sikap dan tingkah laku

Hubungan interpersonal akan terbentuk dengan baik manakala ditandai dengan


adanya empati, sifat positif, saling keterbukaan, dan sikap percaya. Kegagalan
komunikasi terjadi bila isi pesan dipahami akan tetapi hubungan diatara komunikan
menjadi rusak. Selain itu, menurut Bovee dan Thill dikutip dan diterjemahkan oleh
Djoko Purwanto ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi
interpersonal, antara lain:

1) Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tentu saja seseorang memiliki
berbagai macam harapan dan tujuan. Salah satu diantaranya adalah untuk
menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang tersebut mengetahui
sesuatu.

2) Berbagi pengalaman
Komunikasi interpersonal juga memliki tujuan untuk saling membagi
pengalaman pribadi kepada orang lain mengenai hal-hal yang menyenangkan
maupun hal-hal yang menyedihkan.

3) Menumbuhkan simpati
Simpati adalah suatu sikap positif yang ditunjukkan oleh seseorang yang
muncul dari lubuk hati yang paling dalam untuk ikut merasakan bagaimana

6
beban yang sedang dirasakan orang lain. Komunikasi juga dapat digunakan
untuk menumbuhkan rasa simpati seseorang kepada orang lain.

4) Melakukan kerjasama
Tujuan komunikasi interpersonal yang lainnya adalah untuk melakukan
kerjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan
tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi keduanya.

5) Menceritakan kekecewaan
Komunikasi interpersonal juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan
rasa kecewa atau kesalahan kepada orang lain. Pengungkapan segala bentuk
kekecewaan atau kekesalan secara tepat secara tidak langsung akan dapat
mengurangi beban pikiran.

6) Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi interpersonal, seseorang dapat memotivasi orang lain
untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan
kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan menurut Suranto A.W. tujuan komunikasi interpersonal meliputi:
1) Mengungkapkan perhatian kepada orang lain
2) Menemukan diri sendiri
3) Menemukan dunia luar
4) Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis
5) Mempengaruhi sikap dan tingkah laku
6) Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu
7) Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
8) Memberikan bantuan (konseling)
Tujuan dari komunikasi interpersonal itu sendiri merupakan suatu action
oriented, yaitu tindakan yang berorientasi pada tujuan tertentu. Oleh sebab itu
kualitas komunikasi perlu ditingkatkan untuk menumbuhkan hubungan
interpersonal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal yang juga dikemukakan oleh Suranto A.W, antara lain 34 :
1) Toleransi
2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang
3) Sikap menghargai orang lain
4) Sikap mendukung, bukan sikap bertahan
5) Sikap terbuka
6) Pemilikan bersama atas informasi
7) Kepercayaan
8) Keakraban
9) Kesejajaran
10) Kontrol
11) Respon
12) Suasana emosional
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi
interpersonal agar memiliki sikap yang terbuka antara kepala sekolah dan guru
sehingga menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan kerjasama yang

7
baik. Hubungan perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki
hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak tidak terkecuali dalam lembaga
pendidikan (sekolah) salah satunya antara kepala sekolah dengan guru.
2.4 Aspek-Aspek Dalam Komunikasi Interpersonal.

Pada suatu komunikasi interpersonal diharapkan mengetahui aspek-aspek


yang harus diperhatikan agar satu sama lain dapat saling memahami dan
memahami saat berkomunikasi. Aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pelaku
komunikasi agar komunikasi interpersonal terjalin secara efektif dalam buku yang
ditulis oleh Wiryanto adalah:

1) Keterbukaan
Keterbukaan dalam komunikasi interpersonal dapat
dipahami sebagai keinginan untuk membuka diri dalam rangka
berinteraksi dengan orang lain. Kualitas keterbukaan mengacu pada sejauh
mana komunikator 36 Wiryanto, Op.cit, h.36 36 terbuka pada komunikan
dan demikian juga sebaliknya, kesediaan komunikator bereaksi secara
jujur terhadap stimulus yang datang, serta mengakui perasaan dan fikiran
yang ada.

2) Empati
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang
lain, perasaan dan sikap mereka untuk masa yang akan datang. Sikap
empati adalah adanya usaha masing-masing pihak untuk merasakan apa
yang dirasakan orang lain dalam upaya melakukan pemahaman terhadap
orang lain.

3) Dukungan
Dukungan dapat berupa ungkapan non-verbal seperti gerakan
menganggukkan kepala, mengedipkan mata, tersenyum atau bertepuk
tangan.

4) Sikap positif
Dalam komunikasi interpersonal diartikan sebagai kemampuan seseorang
dalam memandang dirinya secara positif dan menghargai orang lain. Sikap
positif tidak dapat lepas dari upaya mendorong dan menghargai akan
pentingnya orang lain. Dorongan positif pada umumnya berbentuk pujian
atau penghargaan, dan terdiri dari perilaku yang diharapkan.

5) Kesetaraan
Komunikasi interpersonal akan efektif apabila suasananya setara. Artinya
adanya pengakuan kedua belah pihak sama- sama berharga terhadap apa
yang disampaikan. Dan adanya pengakuan secara diam-diam bahwa kedua
belah pihak sama- sama bernilai dan berharga dan masing-masing pihak
mempunyai sesuatu yang penting untuk disampaikan. Kesamaan dalam
komunikasi akan menjadikan suasana menjadi lebih baik, akrab dan lebih
nyaman.

8
3. Komunikasi Publik
Jika anda kesulitan untuk memahami komunikasi publik, amati saat kampanye
pemilihan umum (pemilu). Pada saat kampanye pemilu itu, seorang kandidat presiden
atau anggota dewan biasanya berpidato untuk mempersuasi masyarakat agar
memilihnya, itu juga salah satu komunikasi publik yang juga sering disebut
komunikasi pidato, komunikasi retorika, public speaking, atau komunikasi khalayak.

3.1 Ciri-ciri komunikasi publik

1) Proses pesan disampaikan secara tatap muka


Yang dimaksud tatap muka di sini ada pertemuan secara fisik antaar
komunikator (juru kampanye atau kandidat) denagn komunikan (khalayak
peserta kampanye). Dalam contoh kampanye, komunikan datan ke suatu
tempat untuk mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan komunikator.
Jadi antara komunikan dan komunikator secara fisik ada dalam satu
tempat.

2) Jumlah khalayak relatif besar


Komunikan atau juga yang disebut khalayak yang mengumpul di suatu
tempat banyak. Kriteria banyaknya seberapa tidak ada aturan baku. Untuk
lebih gampangnya saja, lihat khalayak yang berkumpul dilapangan untuk
mendengarkan pidato komunikator.

3) Pesan sering tidak spontan dikemukakan


Dalam berpidato di depan khalayak ramai, seorang komunikator tentu
sudah mempersiapkan isi pesan yang akan disampaikan, beapa lama
waktunya, bagaimana “menghipnotis” khalayak dan sebagainya. Tidak
spontan bisa berarti bahan pidato disiapkan oleh timnya atau dia
mempersiapkan sendiri.

4) Penyampaian pesan kontinu


Kontinu dimaksud di sini adalah terus-menerus.seseorang komunikator
jarang memotong pembicaranya sendiri untuk melakukan jeda. Coba
bandingkan dengan komunikasi antarpribadi (berdua). Kerena
pembicaraan sudah lama, dua orang dalam komunikasi antarpribadi bisa
menyepakati untuk berhenti berbeciara dengan topik tertentu untuk minum
kopi atau makan terlebih dahulu.

5) Komunikator tidak bisa mengidentfikasi satu per satu siapa khalayaknya


Dengan jumlah khalayak yang banyak tidak akan mungking seorang
kmunikator mengenal siapa yan mendengarkan pidatonya, dari mana
asalnya, statusnya apa, apa motivasi mengikuti pidatonya dan sebagainya.
Ini sangat berbeda jika kita berkkomunikasi dengan seseorang (berdua)
dalam situasi tipe komunikasi antarpribadi.

6) Sumber dan penerima pesan bisa di bedakan


Dalam hal ini, komunikator sebagai sumber pesan, sementara khalayak
sebagai komunikan dan tidak sebaliknya. Ini sangat dimungkinkan karena
komunikasinya berjalan satu arah ( dari komunikator ke komunikan dan
tidak sebaliknya.

9
7) Interaksi sumber-penerima sangat terbatas
Sangat terbatas karena pesan hanya berasal dari komunikator, pembatasan
waktu, pesannya sudah dipersiapkan sedemikian rupa dan tidak ada tanya
jawab. Jika kita mengontrol dengan teman, lam tidaknya interaksi
tergantung kesepakatan mereka yang diajak berkomunikasi. Jika awalanya
ditentukan satu jam, jika saat proses komunikasi berlangsung disepakati
menjadi dua jam tidak masalah. Dalam komunikasi publlik itu sangat
susah dilakukan.

4. Komunikasi Massa
4.1 Pengertian komunikasi massa
Secara ringkas komunikasi massa terdiri dari dua kata yakni; komunikasi dan
massa. Secara definitif komunikasi sudah kita ketahui. Ada banyaj ragam definisi
komunikasi. Salah satunya bisa kita simak sebagai berikut. “the process by which
individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the
behavior of other individuals (the audiance)” (Hovlabd, Janis, and Kelly, 1953).
Definisi komunikasi tidak usah kita perdebatkan secara mendalam karen sudah
jelas. Definisi yang dikemukakan di atas hany sekedar contoh saja.

Selanjutnya kata massa mempunyai arti secara sosiologis dan komunikasi.


Kata ini perlu dijelaskan agar kita mudah dalam memahami apa itu definisi
komunikasi massa. Massa dalam arti sosiologis menunjukan pada sekumpulan
orang yang mengumpul di suatu tempat disebut dengan massa (dalam arti
sosiologis).

Sementara itu, massa dalam arti komunikasi adalah sekelompok individu


yyang sikap dan perilakunya dipengaruhi oleh media massa (cetak, elektronik.
Online). Karen ada pengaruh media massa, maka massa dalam arti komunikasi
merujuk pada istilah audiens, penonton, pembaca, pemirsa, pendengar. Beberapa
istilah tersebut menunjukan bahwa apa yang dilakukan oleh massa tersebut
berkaitan erta dengan terpaan media massa itu.

4.2 Fungsi komunikasi massa


Dalam kajian ilmu komunikasi banyak ahli berpendapat tentang fungsi-fungsi
komunikasi. Pandangan ilmuwan komunikasi mengenai fungsi komunikasi massa itu
menjadi penting untuk mendudukan posisi komunikasi dalam kegiatan komunikasi
diantara manusia. Disamping itu, fungsi dapat meletakkan sejauh mana aksiologi dari
sebuah komunikasi massa itu dapat dilihat aspek empirismenya. Dalam hal ini, fungsi
komunikasi massa tidak bisa dilepaskan dari akar fungsi komunikasi itu sendiri. Dari
berbagai pendapat yang berkembang, Harold D. Lasswell (1948) mengemukakan
secara lebih terperinci mengenai fungsi komunikasi, yaitu: 1) penjajagan/ pengawasan
lingkungan (surveillance of the environment); 2) menghubungkan bagian-bagian yang
terpisah dari masyarakat untuk menanggapi lingkungannya (correlation of the part
society in responding to the environment); dan 3) menurunkan warisan sosial dari
generasi ke generasi berikut nya (transmission of the social heritage).

Menurut Schramm sebagaimana dikutip Kuswandi, media massa juga berfungsi


sebagai “to sell good for us”. Dalam hal ini, Schramm menekankan bahwa media
massa menjadi sarana efektif untuk mempropagandakan hasil produksi dalam mencari

10
keuntungan secara materi atau bentuk promosi barang di media massa dalam kemasan
iklan. Effendy mendasarkan pada buku Aneka Suara, Satu Dunia (Ma-ny Voice One
World) dengan MacBride sebagai editornya, diterangkan dengan cukup gamblang
yang patut disimak oleh para mahasiswa dan peminat komunikasi. Diuraikan disitu
bahwa apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan
sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok
mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam tiap sistem sosial
adalah sebagai berikut:

1. Informasi: Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,


data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar
orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi
intersosial, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil
keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi (Pemasyarakatan): penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat
yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsinya sehingga dapat
aktif di dalam masyarakat.
3. Motivasi: Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun
jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan
keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan
tujuan yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi: Menyediakan dan saling menukar fakta
yangdiperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan
perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti
yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum dan agar
masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut
kegiatan bersama di tingkat internasional, nasional, dan lokal.
5. Pendidikan: Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong
perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan
keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang
kehidupan
6. Memajukan kebudayaan: Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni
dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan
kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan
imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikanya.
7. Hiburan: Penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan citra (image) dari
drama, tari, kesenian, kesusastraan, music, komedi, olahraga, permainan,
dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.
8. Integrasi: Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan
memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat
saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan, dan
keinginan orang lain

4.3 Bentuk-bentuk komunikasi massa

No Bentuk Deskripsi
1 Buku Buku, yang disebutnya sebagai media massa pertama
dan dalam banyak hal adalah yang paling pribadi. Buku

11
merupakan repositori dari masa lalu dan agen
pengembangan pribadi dan perubahan sosial
2 Surat kabar Surat kabar disebutnya menjadi pusat dari bangsa
menuju kemerdekaan dan memiliki sejarah panjang di
masyarakat. Surat kabar juga merupakan media massa
pertama yang bergantung pada iklan sebagai pendukung
keuangan mereka, mengubah hubungan antara khalayak
dan media untuk selamanya
3 Majalah Majalah, pernah menjadi media massa nasional, seperti
televisi pada massa mereka. Akan tetapi, perubahan
sifat masyarakat Amerika dan ekonomi dari media
massa mengubah sifat mereka. Majalah merupakan
media yang pertama kali menjadikan kebajikan sebuah
spesialisasi, dan sekarang mereka beruntung karena
dapat berbicara kepada kelompok-kelompok pembaca
kecil yang terdefinisi;
4 Film Film, adalah pabrik mimpi, yang membuat film tersebut
lebih besar dari kehidupan. Berbeda dengan buku, film
merupakan media massa yang tidak bergantung kepada
iklan untuk dukungan keuangan. Ini berarti film harus
memuaskan konsumen karena penikmat itu yang
membeli tiket. Ini berarti pula bahwa hubungan antara
media dan khalayak berbeda dengan hubungan yang
ada dengan media lainnya;
5 Radio, Radio, Rekaman, dan Musik populer. Radio merupakan
rekaman, dan media massa elektonik pertama, media siaran nasional
musik populer pertama. Radio menghasilkan jaringan, genre program,
dan bintang-bintang yang membuat televisi sukses
instan. Akan tetapi, rtahun-tahun radiodan rkaman telah
menjadi media untuk anak muda, mereka memberikan
suara kepada generasi. Dengan demikian, mungkin
menjadi media massa yang paling signifikan bagi kita
secara personal.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Komunikasi memiliki 4 tipe komunikasi. Komunikasi intrapersonal adalah


komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Ini merupakan dialog internal dan bahkan
dapat terjadi saat bersama dengan orang lain sekalipun. Komunikasi interpersonal
adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu
masyarakat maupun organisasi, dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan
dapat bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi
publik adalah bentuk komunikasi yang dalam penyampainya sama dengan berpidato.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada massa, kepada
khalayak yang luar biasa banyaknya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nurudin, Ilmu komunikasi ilmiah dan populer, kota depok; RajaGrafindo Persada.
Kun Wazis, 2022, Komunikasi Massa Kajian Teoritis dan Empiris, jawa timur: UIN
KHAS Press
Onong Uchjana Effendi, 2003, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Cet.keTiga,
(Bandung: PT. Citra Aditya Bukti.
Richard West and Lynn. H. Tuner, 2009, Pengantar Teori Komunikasi, Jakarta:
Salemba Humanika
Jalaludin Rakhmat, 2009, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Bandung: Remaja
Rosdakarya

14

Anda mungkin juga menyukai