Anda di halaman 1dari 11

Tugas Mandiri Dosen Pembimbing

PENGANTAR Dr.Noor Efni Salam, M.Si


ILMU KOMUNIKASI .

KONTEKS – KONTEKS
KOMUNIKASI

Oleh :

Rifkiy Maulana Triadi


2201126341

PROGRAM STUDI LITERASI DIGITAL


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puja puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang karena berkat rahmat, karunia,
serta taufik dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konteks-konteks
Komunikasi ini dengan baik, meskipun dapat dipastikan banyak kekurangan didalamnya.
Besar harapan kami makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Konteks-konteks Komunikasi. Kami menyadari bahwa di dalam
makalah ini terdapat terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Pekanbaru, 15 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2

C. Tujuan............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Komunikasi Publik ........................................................................................................3

B. Komunikasi Massa ........................................................................................................4

C. Komunikasi New Media (Media Baru) ..........................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................6

A. Kesimpulan....................................................................................................................6

B. Saran...............................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan komunikasi dengan orang lain, entah
secara pribadi dengan satu orang, dengan beberapa orang, dengan sejumlah kecil orang,
atau dengan sejumlah besar orang dan massa. Sebagai makhluk sosial, kita merasa perlu
berhubungan dengan orang lain. Kita memerlukan hubungan dan ikatan emosional
dengan mereka. Hubungan kita dengan orang lain berbeda tingkat keeratan dan rasa
keterikatannya. Di antara orang-orang lain itu, ada yang sekedar manjadi orang lain bagi
kita. Mereka menjadi orang asing yang tidak kita kenal. Pergaulan manusia merupakan
salah satu bentuk peristiwa komunikasi dalam masyarakat. Manusia tidak bisa hidup
sendirian. Ia secara kodrati harus hidup dengan manusia lain, baik demi kelangsungan
hidupnya, keamanan hidupnya, maupun demi keturunannya, jelas manusia harus hidup
bermasyarakat. Masyarakat bisa berbentuk kecil dan bisa berbentuk besar.

Komunikasi adalah hal yang tidak asing lagi bagi kehidupan manusia sehari-hari.
Komunikasi banyak dilakukan dengan banyak cara, baik secara verbal maupun non
verbal. Dalam makalah ini saya ingin mencoba menguraikan tentang cabang-cabang
komunikasi dan teori yang mendasari komunikasi tersebut. Komunikasi adalah suatu
prosespenyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar
terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasaverbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan (body language), menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.

Komunikasi pribadi (personal commication) adalah komunikasi seputar diri


seseorang, baik dalam fungsinya sebagai maupun sebagai komunikan. Tatanan
komunikasi (settingofcommication) ini terdiri dari dua jenis, yakni kamunikasi
intrapribadi dan komunikasi antar pribadi. Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan
kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar waktu
dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan
demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar.
Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat,
ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan
adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi seperti ini, manusia
baru akan menyadari bahwa di perlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara
berkomunikasi yang baik dan efektif. Yang harus dimiliki seorang manusia. Efektifitas
seorang komunikator dapat di evaluasi dari sudut sejauh mana tujuan-tujuan tersebut
dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah mendapatkan perhatian. Jika
pesan di sampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut
akan gagal. Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka di butuhkankeahlian dalam
berkomunikasi (commicationskill). Dan tidak semua orang memiliki commicationskill.
Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari.
Mereka mengganggap cara komunikasi yang mereka pakai sedah benar. Padahal kalau
dicermati masih banyak kesalahan dalam berkomunikasi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas adalah :


1. Komunikasi Publik
2. Komunikasi Massa
3. Komunikasi New Media (Media Baru)

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Publik
2. Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Massa
3. Untuk mengetahui apa itu Komunikasi New Media (Media Baru)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi Publik

Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang


pembicara dengan sejumlah besar orang yang tidak bisa dikenali satu persatu (ceramah,
pidato, dan kuliah umum). Komunikasi publik biasanya lebih formal dan lebih sulit
dibandingkan dengan komunikasi intrapribadi, antarpribadi dan kelompok karena
komunikasi publik menuntut persiapan, keberaniaan, kemampuan, dan daya Tarik
pembicara. Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang
berada dalam sebuah organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka atau
melalui media. Tipe komunikasi publik ini sebagai monological karena hanya seorang
yang biasanya terlibat dalam mengirimkan pesan kepada publik. Kualitas yang
membedakan komunikasi organisasi publik ini dengan komunikasi interpersonal dan
komunikasi kecil adalah :
1. Komunikasi publik berorientasi kepada si pembicara atau sumber. Sedangkan pada
komunikasi interpersonal dan kelompok kecil terdapat hubungan timbale balik di
antara si pembicara dengan si penerima yag terlibat. Pada komunikasi organisasi
publik, si pembicara mendominasi hubungan.
2. Pada komunikasi publik melibatkan sejumlah besar penerima tetap pada komunikasi
intepesonal biasanya hanya 2 orang dan komunikasi kelompok kecil tidak lebih 5 – 7
orang penerima.
3. Pada komunikasi publik kurang terdapat interaksi antara si pembicara dengan
pendengar. Hal ini menjadikan kurangnya interksi secara langsung antara si
pembicara dengan si pendengar lebih-lebih bila pendengarnya makin banyak.
4. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi publik lebih umum supaya dapat dipahami
oleh pendengar.
Secara garis besar ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam komunikasi publik,
yaitu:
1. Komunikasi publik cenderung terjadi di tempat-tempat yang biasanya dianggap
sebagai tempat publik, seperti auditorium, kelas dan sejenisnya daripada di tempat
tersendiri, seperti di rumah, di kantor dan di tempat khusus lainnya.
2. Pembicaraan publik lebih merupakan “kesempatan mengemukakan masalah sosial”
daripada kesempatan mengemukakan masalah-masalah informal dan tidak terstruktur.
Biasanya pembicaraan publik direncanakan lebih dulu; mungkin ada agenda dan acara
lainnya dapat mendahului dan mengikuti penampilan pembicara.
3. Komunikasi publik melibatkan norma perilaku yang relatif jelas.

Ciri-ciri komuniksi publik adalah : terjadi di tempat umum, merupakan peristiwa


sosial, terdapat agenda, beberapa orang ditunjuk menjalankan fungsi khusus. Komunikasi
publik sering bertujuan memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan,
atau membujuk.
Tujuan umum dari komunikasi publik terutama sekali adalah untuk member
informasi kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi misalnya mengenai aktivitas-
aktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi. Selain itu komunikasi publik juga
bertujuan untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat diluar
organisasi. Komunikasi publik juga dapat digunakan untuk member hiburan. Tujuan-
tujuan tersebut berhubungan satu sama lain dan sulit untuk dipisahkan. Di samping
adanya tujuan umum juga terdapat tujuan khusus yang perlu ditetapkan. Tujuan-tujuan
khusus ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan dalam kalimat yang lengkap.
B. Komunikasi Massa

Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication,


sebagai kependekan dari mass media communication, artinya, komunikasi yang
menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass
communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa
(mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa
mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang
sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang
sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.
Menurut Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) sesuatu bisa didefinisikan
komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarkan dan mentransmisikan pesan kepada khalayak yang luas dan tersebar.
2. Komunikator dalam komunikasi massa mencoba untuk berbagi pengetahuan dengan
jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
3. Pesan yang disampaikan bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang, dengan
jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
4. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya berupa organisasi formal atau
berbentuk suatu lembaga.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, artinya pesan yang disampaikan atau
disebarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum
disiarkan lewat media massa.
6. Umpan balik yamg diterima dalam komunikasi massa sifatnya tertunda.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa baik cetak
(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) , yang dikelola oleh suatu lembaga
atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang
tersebar di banyak tempat, jarak fisik yang jauh, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya
bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media
elektronik). Selain itu tidak memungkinkan umpan balik segera.
- Karakteristik Media Massa
a) Satu Arah
Komunikasi satu arah (one way traffic communication), yaitu komunikator
tidak mengetahui reaksi atau response komunikan pada saat komunikasi
berlangsung. Misalnya, seorang komunikator menyampaikan suatu pesan melalui
media telivisi; pada saat berbicara tidak diketahui, olehnya bagaimana tanggapan
para penonton terhadapnya. Kalaupun ada umpamanya melalui surat atau telepon,
datangnya sesudah ia selesai menyampaikan pesannya.
b) Umum
Umum atau “public” adalah ciri lain dari komunikasi dengan menggunakan
media massa, yang berarti bahwa pesan yang disampaikan oleh komunikator
tertuju kepada masyarakat umum. Misalnya surat kabar pada hari-hari tertentu
mengadakan halaman-halaman khusus untuk anak-anak, remaja, wanita,
mahasiswa, penggemar musik, penggemar film, pemeluk agama Islam atau
Kristen, dan sebagainya. Demikian pula radio dan telivisi.
c) Serempak
Keserempakan atau simultanitas ini pada radio siaran dan televisi siaran tampak
melebihi media massa lainnya. Pidato presiden dari Jakarta dapat dilihat dan
didengar melalui televisi secara serempak di seluruh Indonesia. Pendaratan Neil
Amstrong dan kawan- kawannya di bulan melalui televisi dapat disaksikan secara
serempak di seluruh dunia.

C. Komunikasi Media Baru (New Media)

Media baru atau new media merupakan istilah yang digunakan untuk berbagai
teknologi komunikasi dengan digitalisasi dan ketersediaannya yang luas untuk
penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi (McQuail, 2011:148). Media baru muncul
dari berbagai inovasi media lama yang kurang relevan lagi dengan perkembangan
teknologi di masa sekarang. Media lama seperti televisi, film, majalah, dan buku bukan
serta merta mati begitu saja, melainkan berproses dan beradaptasi dalam bentuk media
baru. Flew mendefinisikan new media yang ditekankan pada format isi media yang
dikombinasi dan kesatuan data baik teks, suara, gambar, dan sebagainya dalam format
digital. Sistem penyebarannya melalui jaringan internet. Pada era sekarang ini jaringan
internet sangat memudahkan orang dalam mengakses bentuk-bentuk baru dari media
komunikasi.
New media mencakup berbagai aspek. Pertama, sebagai hiburan, kesenangan, dan
pola konsumsi media. Kedua, new media merupakan cara baru dalam merepresentasikan
dunia sebagai masyarakat virtual. Ketiga, merupakan bentuk hubungan baru antara
pengguna dengan teknologi media. Keempat, merupakan sebuah pengalaman baru dari
gambaran baru seseorang, identitas dan komunitas. Kelima, merupakan konsepsi
hubungan biologis tubuh dengan teknologi media. Dan yang terakhir, mencakup budaya
media, industri, ekonomi, akses, kepemilikan, kontrol, dan regulasi.
Youtube adalah sebuah situs yang menjadi tempat untuk berbagi video secara
online kepada orang lain. Pengguna juga dapat memiliki profil pribadi yang kemudian
dapat menjadi fasilitator untuk berhubungan dengan orang lain yang juga mengunggah
video. Yotube merupakan salah satu media internet yang terpopuler dan penggunanya
tersebar di seluruh dunia dan memiliki persepsi tersendiri bagi masyarakat. Ada yang pro
dan kontra dengan beberapa alasan tersendiri. Sebagai media massa yang modern,
Youtube memiliki berbagai dampak bagi khalayak. Mulai dari dampak positif, negative,
hingga dampak sebagai media massa. Hal ini sangat terkait dan menentukan
perkembangan dunia yang hasilnya perilakunya tampak pada masyarakat umum dewasa
ini.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Memahami konteks komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu
cara untuk mengetahui komunikasi lebih jauh. Dengan memahami konteks komunikasi,
berarti kita telah paham membedakan macam-macam bentuk komunikasi, mulai dari
komunikasi publik sampai dengan komunikasi yang secara luas. Lahirnya konteks
komunikasi tentunya ada teori yang mendasari adanya konteks komunikasi, tidak ada satu
konteks komunikasi-pun yang tidak mempunyai teori yang mendasarinya. Tentunya para
ahli atau para pencetetus menemukan teori tersebut bukanlah mudah seperti yang kita
bayangkan, banyak proses yang tentunya terjadi. Para peneliti menemukan teori biasanya
mengikuti teori yang sudah ada, jadi antara konteks komunikasi dan teori-teori yang
mendasari adalah satu kesatuan utuh dan tentunya tidak dapat terpisahkan antara
keduanya.

B. Saran
Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti tidak luput untuk melakukan proses
komunikasi. Semua hal yang ada di dunia ini tentunya pasti berhubungan dengan
komunikasi, karena komunikasi adalah salah satu alat untuk menyampaikan pesan kepada
orang lain. Didalam komunikasi, pastinya sangat membutuhkan namanya pembagian
masing-masing tersebut atau yang biasa kita sebut konteks-konteks komunikasi.
Bersamaan dengan itu teori yang menjadi dasar konteks tersebut sangat berpengaruh,
tanpa teori-teori konteks komunikasi itu maih diragukan. Dalam memahami kedua hal ini
penulis menyarankan segala sesuatu apapun yang kita lakukan diduinia ini khususnya
dalam penelitian ilmuah, kalau kiata tidak mencantumkan teori yang mendasari hal
tersebut maka penelitian kita masih diragukan.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy, Prof. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: Rosda, 2012, hlm. 77-
84.

Riswandi. Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu, 2009.

Vivian, Jons. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana, 2008.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Rosdakarya: Bandung, 2005.

Aw, Suranto. Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu: Yogyakarta, 2011.

McQuail, Denis. Teori komunikasi massa. edisi kedua. Erlangga: Jakarta, 1991.

http://www.scribd.com/doc/15998955/Tekom-3Komunikasi-Organisasi

https://yusufa17.blogspot.com/p/blog-page.html

Anda mungkin juga menyukai