Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH OBSERVASI MEDIA MASSA

SUARA MERDEKA

Disusun Oleh:

Ihyaaul Haq (6211419115)

Haqiqi Salman (6211421063)

Khoirina Daulati (6211421069)

Azmi Hendras Vyasa (6211421074

Esti Suryaningtyas (6211421076)

Yusuf Arya Kusuma (6211421083)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN


2023

ABSTRAKS

Media massa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk opini dan pandangan masyarakat.
Salah satu media massa terkemuka di Indonesia adalah Suara Merdeka, yang telah berkontribusi dalam
menyampaikan berita dan informasi kepada kordshalayak selama bertahun-tah. Sebagai salah satu surat
kabar yang telah beroperasi selama puluhan tahun, Suara Merdeka memiliki sejarah yang panjang dan
memiliki pengaruh yang signifikan dalam industri media di Indonesia. Dalam sejarahnya, Suara
Merdeka didirikan oleh sekelompok jurnalis yang memiliki semangat untuk memperjuangkan
kebebasan pers dan memberikan suara kepada masyarakat dalam menjalankan demokrasi. Nama "Suara
Merdeka" dipilih untuk menggambarkan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia yang baru saja
memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945. Suara Merdeka memiliki visi untuk menjadi sumber
informasi yang terpercaya, netral, dan bermanfaat bagi masyarakat. Surat kabar ini telah membangun
reputasi yang kuat dalam menyampaikan berita yang berimbang, akurat, dan berintegritas. Melalui
kontennya yang beragam, Suara Merdeka melayani pembaca dari berbagai kalangan dan
memperhatikan kebutuhan informasi mereka. Media massa Suara Merdeka juga memiliki peran sosial
yang penting dalam mengedukasi, memberikan wawasan, dan mempengaruhi opini publik. Melalui
pemberitaan yang mendalam dan kualitasnya yang terjaga, Suara Merdeka berusaha untuk mendorong
partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan demokrasi serta memberikan informasi yang akurat dan
obyektif sebagai alat kontrol sosial. Kebijakan redaksi yang baik sangat penting dalam memastikan
profesionalisme, integritas, dan akurasi dalam pemberitaan. Tidak terkecuali dalam Suara Merdeka.
Beberapa aspek penting dalam kebijakan redaksi meliputi kepatuhan pada kode etik jurnalistik,
verifikasi dan validasi informasi, penghindaran bias, perlindungan privasi, dan tanggung jawab sosial
media. Proses produksi berita olahraga melibatkan tahapan perencanaan, pengumpulan informasi,
penulisan, penyuntingan, dan publikasi. Jurnalis olahraga harus mengatasi kendala seperti batasan
waktu, keterbatasan sumber informasi, kesulitan verifikasi, konflik kepentingan, kendala teknologi, dan
tekanan komersial dalam menghasilkan berita yang akurat dan berkualitas. Dalam era digital, tim
redaksi Suara Merdeka menghadapi kendala tambahan seperti penyebaran berita yang cepat,
penyebaran informasi palsu (hoaks), persaingan yang ketat, monetisasi dan model bisnis, komentar dan
ujaran kebencian, serta perubahan pola konsumsi berita. Redaksi harus mengatasi tantangan ini dengan
memperhatikan verifikasi informasi, etika jurnalistik, dan adaptasi terhadap perubahan teknologi dan
konsumsi berita. Penting bagi redaksi untuk menjaga integritas, kualitas, dan kepercayaan pembaca
dalam produksi berita. Kebijakan redaksi yang baik, pelatihan yang tepat, manajemen waktu yang
efisien, dan penggunaan teknologi yang baik dapat membantu mengatasi kendala-kendala tersebut.
Dengan demikian, redaksi dapat memainkan peran penting dalam menyediakan informasi yang akurat,
objektif, dan berdampak bagi masyarakat.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 3


BAB I ......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................................... 4
B. Kajian Teori ....................................................................................................................................... 5
C. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................................................... 7
D. Metode Penelitian............................................................................................................................ 8
BAB II ........................................................................................................................................................ 9
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 9
A. Kebijakan Redaksi Suara Merdeka di Era Digital .............................................................................. 9
BAB III ..................................................................................................................................................... 12
SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................................... 12
A. Simpulan ......................................................................................................................................... 12
B. SARAN ............................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 14
LAMPIRAN .............................................................................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Media massa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk opini dan pandangan
masyarakat. Salah satu media massa terkemuka di Indonesia adalah Suara Merdeka, yang telah
berkontribusi dalam menyampaikan berita dan informasi kepada khalayak selama bertahuntah.
Sebagai salah satu surat kabar yang telah beroperasi selama puluhan tahun, Suara Merdeka
memiliki sejarah yang panjang dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam industri media di
Indonesia. Dalam sejarahnya, Suara Merdeka didirikan oleh sekelompok jurnalis yang
memiliki semangat untuk memperjuangkan kebebasan pers dan memberikan suara kepada
masyarakat dalam menjalankan demokrasi. Nama "Suara Merdeka" dipilih untuk
menggambarkan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia yang baru saja memperoleh
kemerdekaannya pada tahun 1945.

Suara Merdeka memiliki visi untuk menjadi sumber informasi yang terpercaya, netral, dan
bermanfaat bagi masyarakat. Surat kabar ini telah membangun reputasi yang kuat dalam
menyampaikan berita yang berimbang, akurat, dan berintegritas. Melalui kontennya yang
beragam, Suara Merdeka melayani pembaca dari berbagai kalangan dan memperhatikan
kebutuhan informasi mereka. Media massa Suara Merdeka juga memiliki peran sosial yang
penting dalam mengedukasi, memberikan wawasan, dan mempengaruhi opini publik. Melalui
pemberitaan yang mendalam dan kualitasnya yang terjaga, Suara Merdeka berusaha untuk
mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan demokrasi serta memberikan
informasi yang akurat dan obyektif sebagai alat kontrol sosial.

Dalam konteks keberadaan media massa, kebijakan redaksi dan proses produksi berita
memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas, keandalan, dan integritas
pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat. Begitu pula dengan media massa Suara
Merdeka, yang juga menghadapi berbagai tantangan terkait kebijakan redaksi dan proses
produksi pemberitaannya. Dalam menghadapi perbedaan pendapat dan kepentingan yang ada,
media massa perlu memiliki kebijakan redaksi yang memastikan berbagai sudut pandang
diberikan ruang yang adil tanpa memihak. Dalam era informasi digital yang berkembang pesat,
media massa seperti Suara Merdeka juga dihadapkan pada tuntutan untuk menyajikan berita
dengan cepat tanpa mengorbankan keakuratan dan keandalan informasi. Tantangan ini
memerlukan proses produksi berita yang efisien, termasuk pengumpulan informasi yang akurat,
verifikasi yang seksama, dan penyuntingan yang teliti.

B. Kajian Teori

1. Kebijakan Redaksi

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimmpinan dan cara bertindak,
pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen
dalam usaha untuk mencapai sasaran. Kebijakan biasanya merupakan suatu aturan atau
pedoman untuk menentukan suatu tindakan dan tujuan, agar semuanya tercapai sesuai
dengan apa yang diinginkan, biasanya kebijakan diatur atau dibuat oleh seorang atasan
atau pimpinan dalam suatu organisasi dalam mengambil suatu keputusan.

Redaksional berasal dari kata redaksi yang bermakna suatu bagian penting dalam
organisasi media komunikasi massa, yang tugas pokoknya mengelola isi atau acara
media massa elektronik atau cetak. Bagian redaksional merupakan bagian yang
mengurus pemberitaan. Menurut Maskun Iskandar keredaksian dibagi menjadi 4
jenjang yaiti:

1. Pemimpin redaksi yang bertanggung jawab pada kebijakan isi media.


2. Redaktur pelaksana yang dibebani tanggung jawab pelaksanaan keredaksian
sehari-hari, biasanya yang mengatur isi berita para wartawan atau reporter.
3. Editor atau redaktur, yang bertugas menyunting naskah dan halaman.
4. Wartawan atau reporter, yang mencari dan yang membuat berita.

Kebijakan redaksi merupakan panduan atau pedoman yang ditetapkan oleh suatu
media massa untuk mengatur proses pengumpulan, penyuntingan, dan penyajian berita
serta konten lainnya. Kebijakan redaksi berfungsi sebagai kerangka kerja yang
menentukan standar dan nilai-nilai yang harus diikuti oleh jurnalis dan editor dalam
melaksanakan tugas mereka.
Setiap media dalam memandang suatu peristiwa mempunyai peluang berbeda
dalam mengkonstruksikannya, sehingga boleh jadi satu peristiwa yang sama bisa
berbeda dalam penyajiannya. Sesuai dengan sudut pandang bagaimana
memandangnya. Atau sangat mungkin dirasuki oleh ideologi dan kepentingan tertentu.
Sehingga peristiwa satu bisa dianggap penting oleh media yang satu, tapi tidak bagi
yang lain. Tergantung pada siapa dalam media itu. Dasar pertimbangan suatu lembaga
media massa untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan peristiwa, pertama-tama
ditentukan oleh sifat media massa yang bersangkutan.

2. Proses Produksi Pemberitaan


Proses produksi berita merupakan serangkaian langkah atau tahapan yang
dilakukan dalam menciptakan, mengumpulkan, menyusun, dan menyajikan berita
kepada khalayak. Proses ini melibatkan berbagai aktivitas, mulai dari penelitian dan
wawancara hingga penulisan dan penyuntingan. Tujuannya adalah untuk
menyajikan berita yang akurat, relevan, dan informatif kepada pembaca, pendengar,
atau pemirsa.
Proses produksi berita sangat mengutamakan kecepatan kegiatan produksi
maupun penyajian informasi yang di buat tanpa mengesampingkan keakuratan
informasi yang akan di sajikan. Berikut merupakan beberapa tahap produksi berita
yaitu:
1. Pra Produksi
Tahap pra produksi berfokus pada persiapan sebelum proses produksi berita
dimulai, seperti Penentuan agenda, Riset dan pengumpulan informasi, serta
Perencanaan dan penjadwalan.
2. Produksi
Tahap produksi berlangsung saat jurnalis bekerja untuk menciptakan,
mengumpulkan, dan menyusun berita. Bentuk kegiatannya yaitu;
Pengumpulan Informasi, Penyusunan Berita, dan Penyuntingan.
3. Pasca Produksi
Tahap pasca produksi terjadi setelah berita selesai disusun dan disunting.
Bentuk kegiatannya yaitu: Penyuntingan Akhir, Tata Letak dan Desain,
Publikasi, dan Evaluasi.
C. Pertanyaan Penelitian

1. Apakah media massa Suara Merdeka memiliki prinsip terkait dengan kebijakan
redaksional di era digital ini? Jika ada, apa saja prinsip-prinsip dalam kebijakan
redaksional tersebut terutama dalam pemberitaan olahraga?
2. Apakah media massa Suara Merdeka memiliki dan mengambil peran dalam
pengembangan dan pembangunan olahraga di Jawa Tengah melalui penyajian
informasi olahraga.
3. Apakah media massa Suara Merdeka memiliki idealisme dalam pemberitaan olahraga
di era digital/disrupsi? Jika ada, seperti apakah bentuk idealisme media tersebut?
4. Apakah terdapat perbedaan antara idealisme dalam pemberitaan umum dan
pemberitaan olahraga di era digital?
5. Apakah media massa Suara Merdeka memiliki segmentasi pembaca dalam pemberitaan
olahraga?
6. Apa tantangan dan kendala media dalam mempertahankan atau memperluas pengguna
/ pelanggan di era digital
7. Bagaimana proses pengambilan kebijakan redaksional media olahraga pada suara
merdeka dalam memberitakan suatu berita?
8. Apakah tim redaksi memiliki prioritas berita yang akan diterbitkan dalam bidang
olahraga?
9. Bagaimana kebijakan tim redaksi yang merupakan suarat kabar dengan pangsa terbesar
dijawa tengah dalam mengnembangkan media online dengan jangkauan yang lebih
luas?
10. Bagaimana proses pemberitaan olahraga di era digital ini? Apa saja tahapan-tahapan
yang harus dilalui oleh jurnalis olahraga (perencanaan s.d. publikasi)?dan apakah
terdapat perbedaan tahapan antara era konvensional dan digital?
11. Bagaimana jurnalis menentukan informasi olahraga yang akan diliput? Baik informasi
olahraga dalam negeri maupun luar negeri.
12. Apakah ada proporsi yang ditentukan untuk menyajikan berita olahraga dalam negeri
dan luar negeri?
13. Apa saja teknik penulisan yang digunakan oleh jurnalis dalam menyajikan berita
olahraga? Apakah jurnalis diberikan kebebasan untuk menentukan Teknik penulisan
yang akan digunakan dalam penyusunan naskah berita olahraga?atau media yang
menentukan?
14. Apakah proses produksi di media massa Suara Merdeka mempertimbangkan pendapat
dan pengalaman para ahli olahraga dalam menyajikan pemberitaan olahraga?
15. Bagaimana apabila media massa Suara Merdeka melakukan kesalahan dalam
penyampaian informasi olahraga yang telah terpublikasi?
16. Apakah ada perbedaan POS pemberitaan olahraga dalam negeri dan luar negeri?
17. Apakah jurnalis diizinkan untuk melakukan reduplikasi dalam penyajian informasi
olahraga dari media lain?

D. Metode Penelitian

Dalam hal pengumpulan data ini, penulis terjun langsung ke lapangan untuk
mendapatkan data atau informasi yang valid, metode yang digunakan dalam pengumpulan
data ini yaitu:

1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu
pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku
objek sasaran. Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik
yang lain.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan
maksud untuk mencari informasi yang akurat, di mana pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancara memberikan jawaban atas pertanyaan.
Dalam melakukan wawancara , pewawancara harus bisa menciptakan situasi
yang nyaman sehingga infoman dapat diajak bekerja sama, dan tidak merasa tertekan.
Teknik wawancara yang digunakan adalah secara tertulis (terstruktur) dimana
pewawancara menyusun terlebih dahulu pertanyaan yang akan di sampaikan kepada
infoman.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kebijakan Redaksi Suara Merdeka di Era Digital


Kebijakan redaksi dalam pembuatan berita sangat penting untuk memastikan profesionalisme,
integritas, dan akurasi dalam setiap pemberitaan. Suara merdeka yang merupakan salah satu
koran tertua di Indonesia yang lahir di Semarang, pada era pasca kemerdekaan Republik
Indonesia. Tepatnya pada tanggal 11 Februari 1950, oleh para pejuang pers yang dipimpin oleh
H. Hetami dengan misi awal memperdengarkan suara rakyat yang baru saja merdeka. Didalam
suara merdeka telah dibagi di berbagai bidang untuk memudahkan dalam pembagian pekerjaan
menyebarkan suatu berita kepada masyarakat. Salah satunya dalam bidang keolahragaan yang
berpusat di kantor redaksi di Jl. Merak nomor 11A Semarang Utara, Kota Semarang.

Dalam pembuatan suatu kebijakan di bidang olaharaga, pastinya akan tetap berpayung hukum
dalam UU No. 40 tahun 1999 dan telah mengalami perubahan dan akhirnya terbitlah UU No,
19 tahun 2016. Mematuhi Kode Etik Jurnalistik: Kebijakan redaksi harus memastikan bahwa
semua jurnalis dan karyawan media mengikuti kode etik jurnalistik yang berlaku. Hal ini
mencakup prinsip-prinsip seperti kebenaran, objektivitas, integritas, dan menghindari konflik
kepentingan. Sehingga dalam melakukan suatu publikasi pemberitaan redaksi ini akan berjlana
sesuai aturan yang ada.

Memverifikasi dan validasi informasi; kebijakan redaksi harus menekankan pentingnya


memverifikasi dan memvalidasi setiap informasi sebelum dipublikasikan. Menjadi seorang
Jurnalis harus memastikan keakuratan dan keabsahan sumber informasi serta melakukan
crosschecking dengan sumber lain jika diperlukan. Seorang jurnalis atau wartawan harus
pandai dalam mencari narasumber dan harus meiliki data-data yang harus dikumpulkan
sebelumnya sehingga jika seorang wartawan yang telah memperoleh berita dan diajukan
kepada pihak yang mengecek kelayakan berita akan semakin mudah dalam mempublikasi
berita Setiap berita yang diterbitkan harus mencantumkan tautan atau referensi yang mengarah
ke sumber informasi yang digunakan. Hal ini memungkinkan pembaca untuk memeriksa dan
memverifikasi informasi lebih lanjut. Jika terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam pemberitaan,
kebijakan redaksi harus menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk memberikan
klarifikasi atau koreksi kepada pembaca. Hal ini penting untuk menjaga integritas media dan
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Kebijakan redaksi harus menggaris bawahi pentingnya menghindari bias dalam pemberitaan.
Jurnalis harus berupaya untuk memberikan berita yang objektif, adil, dan seimbang, serta tidak
memberikan perlakuan yang tidak adil terhadap kelompok atau individu tertentu. Tidak
dibenarkan pabila sutu berita yang telah disebar luaskan memihak disalah satu kubu atau hanya
menguntungkan disebelah pihak. Kebijakan redaksi harus mengatur tentang perlindungan
privasi individu dan kelompok yang terlibat dalam berita. Jurnalis harus menghormati privasi
dan menjaga keamanan informasi pribadi yang diperoleh selama proses peliputan.

Kebijakan redaksi juga harus menekankan pentingnya kebebasan pers dan tanggung jawab
sosial media. Jurnalis harus dapat melaporkan berita secara bebas tanpa intervensi eksternal,
namun tetap bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang akurat dan penting bagi
masyarakat. Sehingga di suara merdeka terdapat suaramerdeka.id khusus bidang mnyebarkan
berita di media sosisal yang dapat di salurka oleh semua pihak wartawan suara merdeka tanpa
harus melalui banyak pihak untuk melakukan uji kelayakan berita. Kebijakan redaksi
mencerminkan pentingnya standar tinggi dalam industri jurnalistik. Dengan menerapkan
kebijakan redaksi yang baik, media dapat membangun kepercayaan dengan pembaca dan
masyarakat, serta menjaga integritas dan kredibilitasnya. Selain itu, kebijakan redaksi juga
membantu menghindari penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan, serta memastikan
bahwa wartawan dan redaktur bertanggung jawab atas kualitas berita yang diproduksi.

B. Proses Produksi Berita Olaharaga di Suara Merdeka

Proses produksi berita olahraga di Suara merdeka melibatkan beberapa tahap yang mencakup
perencanaan, pengumpulan informasi, penulisan, penyuntingan, dan publikasi.

Perencanaan dan Penentuan Liputan: Pada tahap awal, redaksi media atau tim jurnalis
melakukan perencanaan untuk menentukan acara olahraga yang akan diliput. Mereka dapat
memilih berbagai jenis olahraga seperti sepak bola, basket, tenis, atau olahraga lainnya
berdasarkan kepentingan dan popularitasnya. Setelah menentukan acara olahraga yang akan
diliput, jurnalis olahraga akan mengumpulkan informasi terkait. Mereka dapat melakukan
wawancara dengan atlet, pelatih, atau tokoh terkait, mengamati pertandingan langsung, atau
menggunakan sumber berita lainnya seperti konferensi pers atau laporan statistik. Jurnalis akan
mengumpulkan informasi setelah itu akan menganalisis data dan fakta yang diperoleh. Mereka
akan menyusun rangkuman atau ringkasan peristiwa olahraga tersebut, termasuk skor, hasil
pertandingan, kejadian penting, dan kinerja individu atau tim.
Berdasarkan rangkuman dan analisis, jurnalis akan menulis berita olahraga. Mereka akan
menggunakan gaya penulisan yang sesuai dengan standar jurnalistik, memperhatikan
kejelasan, keobjektifan, dan kepentingan pembaca. Berita olahraga biasanya mencakup
informasi tentang hasil pertandingan, skor, taktik, komentar pemain, dan dampak dari
pertandingan tersebut. Setelah penulisan selesai, berita akan melalui proses penyuntingan. Tim
penyunting akan memeriksa keakuratan fakta, tata bahasa, dan kelancaran narasi. Mereka juga
akan memastikan berita olahraga sesuai dengan kebijakan redaksi dan memenuhi standar
kualitas yang ditetapkan. Berita olahraga akan dipublikasikan di platform media yang relevan,
seperti surat kabar, situs web, atau media sosial. Berita olahraga juga dapat disiarkan melalui
saluran televisi atau radio.Berita olahraga akan diterima oleh pembaca atau penonton. Media
dapat menerima tanggapan dan umpan balik dari pembaca atau penonton melalui komentar,
surat pembaca, atau interaksi media sosial. Tanggapan tersebut dapat digunakan untuk evaluasi
dan perbaikan ke depan.

Proses produksi berita olahraga ini membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan pemahaman yang
baik tentang olahraga yang diliput. Jurnalis olahraga juga perlu menjaga integritas dan
keobjektifan dalam melaporkan berita serta menjaga kualitas dan akurasi informasi yang
disampaikan kepada pembaca atau penonton. Serta dalam pembuatan sebuah berita bisanya
selalu mencamtumkan unsur 5W+1H sebagia dasar atau batang tubuh dalam sebuah berita.
Publikasi dalam pemberitan berita olahraga dalam Suara Merdeka dibagi menjadi tiga bagian
yaitu berita internasional, nasional, dan lokal/kota. Seorang jurnalis pastinya akan
memprioritaskan berita yang mencakup seluruh dunia atau taraf internasional dibandingkan
dengan berita lokal. Serta akan memprioritaskan cabang olahraga dimana biasanya seorang
atlet Indonesia mendapatkan juara dan seorang wartawan / jurnalis tidak akan terpaku dalam
suatu cabang olahraga.

Dalam era digital, redaksi menghadapi kendala-kendala unik dalam pemberitaan. Berita dapat
dengan cepat menyebar melalui platform media sosial dan situs web berita. Hal ini
menyebabkan tekanan pada redaksi untuk menghasilkan berita dengan kecepatan yang tinggi.
Dalam upaya untuk mempublikasikan berita secepat mungkin, risiko kesalahan atau kurangnya
verifikasi informasi dapat meningkat. Dalam era digital juga memberikan ruang bagi
penyebaran informasi palsu atau hoaks dengan cepat. Redaksi harus berjuang untuk
membedakan dan mengidentifikasi informasi yang benar dari informasi yang salah. Menangani
hoaks dapat menjadi tugas yang memakan waktu dan mempengaruhi kepercayaan masyarakat
terhadap media.
Dalam lingkungan digital, persaingan di antara platform berita dan situs web media sangat
tinggi. Redaksi perlu bersaing dengan jumlah besar konten dan berita yang tersedia untuk
menarik perhatian pembaca. Mereka juga harus mempertahankan kualitas dan relevansi berita
agar tetap bersaing dalam pasar yang penuh persaingan. Banyak redaksi menghadapi tantangan
dalam mencari model bisnis yang berkelanjutan. Beberapa redaksi menghadapi kesulitan dalam
menghasilkan pendapatan yang cukup melalui iklan digital atau langganan. Hal ini dapat
mempengaruhi sumber daya yang tersedia untuk melakukan pemberitaan berkualitas.

Dalam platform digital, komentar negatif, ujaran kebencian, dan penyalahgunaan bisa menjadi
masalah. Redaksi perlu mengelola komentar yang masuk dan menangani ujaran kebencian
dengan tepat agar lingkungan diskusi tetap sehat dan aman. Pola konsumsi berita telah berubah
dalam era digital, dengan banyak orang memperoleh berita melalui media sosial dan agregator
berita. Redaksi harus beradaptasi dengan perubahan ini dan mencari cara baru untuk
menjangkau dan berinteraksi dengan audiens yang semakin luas dan beragam.

Dalam menghadapi kendala-kendala ini, redaksi perlu memperhatikan verifikasi informasi


yang cermat, etika jurnalistik, dan integritas dalam pemberitaan mereka. Penting juga bagi
redaksi untuk membangun kepercayaan dengan pembaca dan mempertahankan standar kualitas
yang tinggi dalam era digital yang cepat dan dinamis ini. Sehingga Suara Merdeka tetap
melakukan cara penerobosan/ mencari cara lain agar berita yang dipubliskasikan tetap hangat
oleh pra penikmat berita dalam suara merdeka.id maupun berita dalam surat kabar.

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Kebijakan redaksi yang baik sangat penting dalam memastikan profesionalisme,
integritas, dan akurasi dalam pemberitaan. Tidak terkecuali dalam Suara Merdeka.
Beberapa aspek penting dalam kebijakan redaksi meliputi kepatuhan pada kode etik
jurnalistik, verifikasi dan validasi informasi, penghindaran bias, perlindungan privasi,
dan tanggung jawab sosial media. Proses produksi berita olahraga melibatkan tahapan
perencanaan, pengumpulan informasi, penulisan, penyuntingan, dan publikasi. Jurnalis
olahraga harus mengatasi kendala seperti batasan waktu, keterbatasan sumber
informasi, kesulitan verifikasi, konflik kepentingan, kendala teknologi, dan tekanan
komersial dalam menghasilkan berita yang akurat dan berkualitas.

Dalam era digital, tim redaksi Suara Merdeka menghadapi kendala tambahan seperti
penyebaran berita yang cepat, penyebaran informasi palsu (hoaks), persaingan yang
ketat, monetisasi dan model bisnis, komentar dan ujaran kebencian, serta perubahan
pola konsumsi berita. Redaksi harus mengatasi tantangan ini dengan memperhatikan
verifikasi informasi, etika jurnalistik, dan adaptasi terhadap perubahan teknologi dan
konsumsi berita. Penting bagi redaksi untuk menjaga integritas, kualitas, dan
kepercayaan pembaca dalam produksi berita. Kebijakan redaksi yang baik, pelatihan
yang tepat, manajemen waktu yang efisien, dan penggunaan teknologi yang baik dapat
membantu mengatasi kendala-kendala tersebut. Dengan demikian, redaksi dapat
memainkan peran penting dalam menyediakan informasi yang akurat, objektif, dan
berdampak bagi masyarakat.

B. SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kebijakan dan produksi berita:

1. Penerapan Kode Etik Jurnalistik yang Ketat: Penting bagi redaksi untuk menerapkan
dan mengikuti kode etik jurnalistik yang ketat. Ini termasuk prinsip-prinsip seperti
kebenaran, keadilan, integritas, dan kebebasan pers. Memastikan bahwa setiap jurnalis
memahami dan mengikuti kode etik ini akan membantu menjaga kualitas dan integritas
pemberitaan.
2. Verifikasi Informasi yang Teliti: Kualitas dan kepercayaan berita sangat tergantung
pada verifikasi informasi yang teliti. Redaksi harus memastikan bahwa setiap fakta dan
data yang digunakan dalam berita telah diverifikasi dengan sumber yang dapat
dipercaya. Mengadopsi praktik yang ketat dalam verifikasi informasi akan membantu
menghindari penyebaran informasi palsu.
3. Diversifikasi Sumber Informasi: Agar pemberitaan lebih berimbang dan obyektif,
redaksi harus berupaya untuk mendiversifikasi sumber informasi. Bekerja dengan
berbagai sumber yang memiliki pandangan dan perspektif yang berbeda akan
membantu menghindari bias dalam pemberitaan.
4. Transparansi dan Akuntabilitas: Redaksi harus berupaya untuk menjadi transparan dan
akuntabel terhadap pembaca atau penonton. Dilakukan melalui pemberian klarifikasi
atau koreksi jika ada kesalahan dalam pemberitaan, menyediakan ruang bagi tanggapan
dan umpan balik dari pembaca, dan menjelaskan proses produksi berita kepada
masyarakat.
5. Keberagaman dalam Tim Redaksi: Redaksi harus berupaya untuk menciptakan tim
redaksi yang beragam secara gender, budaya, dan latar belakang. Keberagaman ini akan
membantu memperluas perspektif dalam pemberitaan, menghindari bias, serta
memperkaya kualitas dan pemahaman tentang berbagai isu.
6. Mengedepankan Nilai-Nilai Jurnalisme yang Bertanggung Jawab: Redaksi Suara
Merdeka harus terus mengedepankan nilai-nilai jurnalisme yang bertanggung jawab,
termasuk keadilan, kebenaran.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, I., & Haryanto, E. (2017). Kebijakan Redaksional Media Massa di Era Digital.
Penerbit Universitas Diponegoro.

Yuliastuti, N., & Wijaya, B. S. (2018). Kebijakan Redaksional di Media Siber: Studi Kasus
detikcom. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(1), 75-89.

Sembiring, S. (2018). Kode Etik Jurnalistik dalam Kebijakan Redaksional Media Massa di
Indonesia. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 22(1), 19-30.

Utomo, S. B. (2014). Etika jurnalistik dalam pemberitaan Suara Merdeka [Journalistic ethics
in Suara Merdeka's news reporting]. Jurnal Kajian Media, 12(2), 121-137.
Sudarmo, R. (2016). Peran jurnalis dalam produksi berita di Suara Merdeka [The role of
journalists in news production at Suara Merdeka]. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
19(3), 210-227.

Setiawan, A. (2020). Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Redaksional Suara Merdeka:


Studi Kasus di Kota Semarang. Jurnal Media dan Komunikasi Pembangunan, 18(2),
141-152.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Nasution, S. (2014). Metode penelitian naturalistik-kualitatif: Akar, konsepsi, dan aplikasi pada
penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

LAMPIRAN
Foto bersama dengan Kepala Desk Olahraga Suara Merdeka Kota Semarang

Link Youtube:

https://www.youtube.com/watch?v=JtD1Q2_8Dw0

Anda mungkin juga menyukai