Anda di halaman 1dari 2

Annisa Farhana - 122106123

Teori Media dan Masyarakat


Kerangka rujukan yang menghubungkan media dan masyarakat melibatkan berbagai teori yang dapat
membantu dalam memahami hubungan ini dengan lebih baik. Teori Functionalism, Teori
Communication Technology Determinism, The Mass Society, dan Teori Social Constructionism
merupakan beberapa teori yang dapat digunakan sebagai kerangka rujukan dalam memahami hubungan
antara media dan masyarakat.

Teori Functionalism melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai bagian yang
saling berinteraksi dan saling mendukung. Media memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi
dan memfasilitasi komunikasi antara masyarakat. Dalam pandangan ini, media membantu menjaga
stabilitas sosial dan memperkuat struktur sosial yang ada.

Teori Communication Technology Determinism berpendapat bahwa teknologi komunikasi, termasuk


media, memiliki pengaruh besar terhadap budaya dan masyarakat. Teknologi komunikasi mengarahkan
atau menentukan perilaku sosial dan budaya, sehingga media memiliki kekuatan untuk membentuk
budaya dan masyarakat.

Teori The Mass Society melihat masyarakat modern sebagai masyarakat yang terpengaruh oleh media
massa dan teknologi komunikasi. Media massa dapat memperkuat homogenisasi masyarakat dan
membatasi otonomi individu, serta memperkuat kekuatan politik dan ekonomi yang ada.

Teori Social Constructionism melihat masyarakat sebagai suatu konstruksi sosial, di mana realitas sosial
terbentuk melalui interaksi dan negosiasi antara individu dan kelompok. Dalam pandangan ini, media
dan budaya adalah hasil dari proses sosial yang kompleks dan terus berubah, di mana masyarakat
terlibat dalam membangun makna dan arti dari media dan budaya.

Penggunaan kerangka rujukan ini dapat membantu dalam memahami bagaimana media dan masyarakat
saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat merancang
strategi komunikasi yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Selain itu,
penggunaan kerangka rujukan ini juga membantu dalam membangun kesadaran kritis dan keterampilan
dalam mengonsumsi dan memproduksi media, sehingga masyarakat dapat memperoleh kontrol yang
lebih besar atas pengaruh media dalam hidup mereka.

Dalam penggunaan kerangka rujukan ini, penting untuk mempertimbangkan bahwa tidak satu pun teori
dapat menjelaskan secara menyeluruh hubungan antara media dan masyarakat. Oleh karena itu, perlu
untuk mempertimbangkan dan memadukan berbagai teori untuk memperoleh pemahaman yang lebih
komprehensif dan akurat mengenai hubungan antara media dan masyarakat.

Dalam memahami hubungan antara media dan masyarakat, perlu juga mempertimbangkan peran etika
dalam penggunaan media. Etika dalam penggunaan media meliputi penggunaan media secara
bertanggung jawab, menghormati privasi dan hak kebebasan individu, serta mempromosikan
kesetaraan sosial dan keadilan. Oleh karena itu, dalam penggunaan kerangka rujukan ini, penting untuk
mempertimbangkan dan memperhatikan aspek etika dalam penggunaan media dan mengembangkan
strategi komunikasi yang beretika.

Selain itu, perlu juga mempertimbangkan perbedaan sosial dan budaya dalam penggunaan media.
Masyarakat yang berbeda memiliki nilai-nilai, norma, dan preferensi yang berbeda terkait dengan
media. Oleh karena itu, dalam merancang strategi komunikasi dan penggunaan media, perlu
mempertimbangkan perbedaan ini dan memastikan bahwa penggunaan media tidak melanggar nilai dan
norma yang dipegang oleh masyarakat.

Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Namun,
penggunaan media sosial juga membawa risiko terhadap privasi, keamanan, dan kesehatan mental.
Oleh karena itu, dalam penggunaan media sosial, penting untuk memperhatikan dan memperhatikan
aspek-aspek ini dan memperkuat penggunaan media sosial secara positif dan bertanggung jawab.

Dalam rangka memperkuat penggunaan media yang bertanggung jawab dan positif, perlu dilakukan
literasi media bagi masyarakat. Literasi media mencakup pemahaman tentang bagaimana media
bekerja, cara mengonsumsi dan memproduksi media, serta mempertimbangkan aspek etika dan
keamanan dalam penggunaan media. Melalui literasi media, masyarakat dapat memperoleh kontrol
yang lebih besar atas penggunaan media dan dapat menggunakannya secara positif dan bertanggung
jawab.

Secara keseluruhan, penggunaan kerangka rujukan yang menghubungkan media dan masyarakat
melalui berbagai teori seperti Functionalism, Communication Technology Determinism, The Mass
Society, dan Social Constructionism dapat membantu dalam memahami hubungan antara media dan
masyarakat. Dalam penggunaan kerangka rujukan ini, penting untuk mempertimbangkan peran etika,
perbedaan sosial dan budaya, serta risiko dan potensi positif dari penggunaan media. Melalui
pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara media dan masyarakat, dapat dirancang strategi
komunikasi yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai