Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HUKUM, UU, DAN ETIKA PERS

Uraian Etika Jurnalis

Disusun oleh :

M Nur Abid Falah D1E021098

Ilmu komunikasi

Dosen Pengampu :
Dwi Aji Budiman, S.Sos,M.A

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
PENJELASAN MENGAPA ETIKA WAJIB DIMILIKI SEORANG JURNALIS

Etika merupakan analisis, evaluasi dan promosi dari apa yang merupakan perilaku yang
benar dan karakter yang berbudi luhur dalam prinsip-prinsip terbaik yang tersedia. Selain itu,
etika bukan hanya menanyakan bagaimana hidup dengan baik, akan tetapi menanyakan
bagaimana kita harus hidup dengan baik secara etis, yaitu dalam kebaikan dan dalam hubungan
yang benar satu sama lain.

Menurut Black, Steele, dan Barney dalam buku “the handbook of journalism studies”
etika jurnalistik hakikatnya merupakan kegiatan praktis yang mencari alasan untuk
mempertanyakan bagaimana bertindak. Misalnya, apakah etis untuk menyerang privasi politisi
yang sangat dikagumi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran? Etika mencakup studi teoritis
tentang konsep dan mode pembenaran yang memberikan alasan etis untuk bertindak.

Dengan tujuannya yaitu praktis, untuk memperjelas prinsip dan meningkatkan


pertimbangan sehingga mengarah pada penilaian etis yang dipertimbangkan dengan baik
(Wahl-Jorgensen, Hanitzsch: 2009). Internet telah membawa perubahan besar dalam semua
aspek kehidupan masyarakat, baik dari hubungan sosial, perilaku politik, model bisnis hingga
praktik jurnalisme yang dapat dikatakan jauh berbeda dengan keadaan pada awal 2000-an
(Wendratama: 2017).

Seiring perkembangan zaman media online menjadi semakin berkembang, menjadikan


khalayak lebih memilih media online sebagai sumber pertama untuk mencari Informasi dengan
alasan jangkauannya yang sangat mudah dan efisien. Banyaknya jumlah media daring yang
saat ini tumbuh secara tidak langsung membuat dunia media mengalami persaingan baik dari
segi pasar maupun konten, ditambah saat ini dari berbagai kalangan manapun dapat menyajikan
konten yang berupa informasi ataupun yang lainnya, artinya setiap individu dapat membuat
dan memiliki media masing-masing.

Adanya perkembangan media online yang sangat cepat juga memberikan dampak pada
kinerja seorang jurnalis, yang mana seorang jurnalis dituntut untuk lebih cepat dalam
menyajikan sebuah berita demi kepentingan pasar, maka yang terjadi adalah berita yang
disajikan kurang akurat. Oleh karena itu, kode etik dalam jurnalisme harus diterapkan pada
seorang jurnalis, sehingga media menjadi berkualitas dan dapat dipercaya.

Hal ini juga bertujuan agar terjadi keseimbangan antara jurnalis dengan orang yang sedang
diberitakan, sehingga berita yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dan bukan berita
bohong. Beberapa area masalah yang terjadi pada jurnalisme saat ini meliputi akurasi dan
verifikasi, kemandirian dan kesetiaan, penipuan dan pemalsuan, gambar grafik dan manipulasi
gambar, kapan dan bagaimana gambar harus diubah, sumber dan kerahasiaan, seberapa jauh
cakupan perlindungan, situasi khusus, etika lintas jenis media (Wahl-Jorgensen, Hanitzsch:
2009). Oleh karena itu, jurnalis harus sadar terkait pentingnya etika jurnalisme, sehingga
khalayak akan merasa terayomi atas kehadiran media dalam pemenuhan berita atau informasi.
Dan apabila dalam pelaksanaan jurnalisme tidak sesuai dengan aturan jurnalisme kehadiran
media akan menimbulkan kecemasan pada khalayak. Namun hal ini seharusnya tidak
dibebankan hanya untuk jurnalis, tetapi juga pihak manajemen media bahkan negara sebagai
pemegang regulasi, yang dapat menjadi pengingat bagi para jurnalis bahwa tugas dasarnya
yaitu menitikberatkan pada kepentingan publik

Etika merupakan analisis, evaluasi dan promosi dari apa yang merupakan perilaku yang benar
dan karakter yang berbudi luhur dalam prinsip-prinsip terbaik yang tersedia. Selain itu, etika bukan
hanya menanyakan bagaimana hidup dengan baik, akan tetapi menanyakan bagaimana kita harus hidup
dengan baik secara etis, yaitu dalam kebaikan dan dalam hubungan yang benar satu sama lain. Menurut
Black, Steele, dan Barney dalam buku “the handbook of journalism studies” etika jurnalistik hakikatnya
merupakan kegiatan praktis yang mencari alasan untuk mempertanyakan bagaimana bertindak.

Misalnya, apakah etis untuk menyerang privasi politisi yang sangat dikagumi untuk
menyelidiki dugaan pelanggaran? Etika mencakup studi teoritis tentang konsep dan mode pembenaran
yang memberikan alasan etis untuk bertindak.Dengan tujuannya yaitu praktis, untuk memperjelas
prinsip dan meningkatkan pertimbangan sehingga mengarah pada penilaian etis yang dipertimbangkan
dengan baik (Wahl-Jorgensen, Hanitzsch: 2009).

Internet telah membawa perubahan besar dalam semua aspek kehidupan masyarakat, baik dari
hubungan sosial, perilaku politik, model bisnis hingga praktik jurnalisme yang dapat dikatakan jauh
berbeda dengan keadaan pada awal 2000-an (Wendratama: 2017). Seiring perkembangan zaman
media online menjadi semakin berkembang, menjadikan khalayak lebih memilih media online sebagai
sumber pertama untuk mencari Informasi dengan alasan jangkauannya yang sangat mudah dan efisien.

PENTINGNYA MEMBANGUN ETIKA BAGI DIRI DAN PROFESI

Banyaknya jumlah media daring yang saat ini tumbuh secara tidak langsung membuat dunia
media mengalami persaingan baik dari segi pasar maupun konten, ditambah saat ini dari berbagai
kalangan manapun dapat menyajikan konten yang berupa informasi ataupun yang lainnya, artinya setiap
individu dapat membuat dan memiliki media masing-masing. Adanya perkembangan
media online yang sangat cepat juga memberikan dampak pada kinerja seorang jurnalis, yang mana
seorang jurnalis dituntut untuk lebih cepat dalam menyajikan sebuah berita demi kepentingan pasar,
maka yang terjadi adalah berita yang disajikan kurang akurat. Oleh karena itu, kode etik dalam
jurnalisme harus diterapkan pada seorang jurnalis, sehingga media menjadi berkualitas dan dapat
dipercaya.

Hal ini juga bertujuan agar terjadi keseimbangan antara jurnalis dengan orang yang sedang
diberitakan, sehingga berita yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dan bukan berita bohong.
Beberapa area masalah yang terjadi pada jurnalisme saat ini meliputi akurasi dan verifikasi,
kemandirian dan kesetiaan, penipuan dan pemalsuan, gambar grafik dan manipulasi gambar, kapan dan
bagaimana gambar harus diubah, sumber dan kerahasiaan, seberapa jauh cakupan perlindungan, situasi
khusus, etika lintas jenis media (Wahl-Jorgensen, Hanitzsch: 2009). Oleh karena itu, jurnalis harus sadar
terkait pentingnya etika jurnalisme, sehingga khalayak akan merasa terayomi atas kehadiran media
dalam pemenuhan berita atau informasi. Dan apabila dalam pelaksanaan jurnalisme tidak sesuai dengan
aturan jurnalisme kehadiran media akan menimbulkan kecemasan pada khalayak. Namun hal ini
seharusnya tidak dibebankan hanya untuk jurnalis, tetapi juga pihak manajemen media bahkan negara
sebagai pemegang regulasi, yang dapat menjadi pengingat bagi para jurnalis bahwa tugas dasarnya yaitu
menitikberatkan pada kepentingan public

Etika jurnalistik sangat penting bagi para jurnalis. Kode etik jurnalistik berfungsi untuk
melindungi khalayak dari pemberitaan yang tidak akurat dan menjaga kredibilitas media
massa. Wartawan atau jurnalis memiliki tanggung jawab untuk menjamin hak khalayak untuk
memperoleh informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta
diperoleh dengan cara-cara yang profesional dan tidak merugikan masyarakat.

Kode etik jurnalistik juga menuntut para jurnalis untuk bersikap independen,
menempuh cara yang profesional, selalu menguji informasi, tidak membuat berita bohong,
tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan, tidak menyalahgunakan
profesi, memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber dan tidak menulis atau menyiarkan
berita berdasarkan prasangka

Anda mungkin juga menyukai