PENDAHULUAN
Media Etika berkaitan dengan bagaimana orang media moral harus berperilaku. Etika
media adalah nilai nilai seperti kepercayaan, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan,
kebenaran dan pengendalian diri yang harus dipraktekkan oleh orang -orang media secara
sukarela, untuk menjaga dan mempromosikan kepercayaan masyarakat dan untuk menjaga
mereka kredibilitas sendiri dan tidak mengkhianati keyakinan dari orang-orang. Penelitian ini
bersifat deskriptif . Makalah ini berfokus pada studi Media terikat oleh hukum dan etika. Data
sekunder dikumpulkan untuk penelitian ini dari buku, jurnal, website, makalah penelitian.
Etika media penting untuk penyiaran yang tepat, menghindari kesalahan penyajian informasi,
untuk menghindari konflik kepentingan. Hal ini penting untuk mempromosikan nilai-nilai
yang universal, kebenaran, akuntabilitas dan supremasi hukum kesetaraan.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Etika Media
Etika media adalah subdivisi dari tindakan dunia nyata dan pertimbangan moral
mereka di bidang kehidupan publik, pribadi dan profesional, kesehatan, hukum, teknologi
dan kepemimpinan yang berhubungan dengan moral dan standar media. Hal ini juga dikenal
sebagai Etika Jurnalistik. Komunikasi yang etis membantu orang untuk tumbuh secara
maksimal, dengan menekankan nilai individu lain. Kedua belah pihak dalam pertukaran
komunikasi dapat diandalkan, dihargai dan dihargai untuk memiliki komunikasi yang positif.
Seseorang tidak dapat membayangkan hidup tanpa aturan, nilai, dan etika. Hukum dan etika
adalah untuk semua orang yang mencakup individu, bisnis, masyarakat, jurnalis, dan media.
Kekuatan dan inspirasi menipu dari media sudah lama terwujud. Organisasi media dan
jurnalis menyediakan dan menyebarkan informasi untuk kesejahteraan publik. Shiela Reaves
(1989) dalam artikelnya, "Digital Alteration of Photographs in Magazines: An Examination
of the Ethics" membahas isu-isu etika Media dalam fotografi. Peningkatan dalam sistem
Fotografi memungkinkan media untuk menampilkan gambar yang memproduksi citra
keaslian yang lebih baik kepada pembacanya melalui surat kabar dan majalah. Seperti yang
dinyatakan Reaves,komputer teknologi foto yang baru memungkinkan editor untuk
mengubah konten gambar fotografi, warna, dan objek atau orang dapat dihapus atau
ditambahkan ke gambar. Negatif juga dapat dihasilkan dari gambar yang diubah untuk
membuktikan bahwa foto itu nyata. Kode etik jurnalistik didasarkan pada premis bahwa
media berita hadir untuk memberikan warga negara informasi yang dibutuhkan agar dapat
berfungsi dalam masyarakat yang bebas dan demokratis.etis Tanggung jawab seorang
Jurnalis atau reporter media adalah menyediakan informasi dengan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Isu yang adil dan terkini harus disampaikan kepada masyarakat secara akurat,
mengumpulkan dan menyajikan cerita baru sesuai kompleksitasnya, Menyajikan perspektif
yang beragam, Memantau pemerintah dan perusahaan. Pelaporan media yang bertanggung
jawab meliputi: Memastikan keakuratan (walaupun itu berarti menyebabkan penundaan),
Melaporkan kebenaran, Tetap setia kepada warga negara dengan mengutamakan kepentingan
publik di atas segalanya, Media harus melakukan pengamatan dan ketidaksetujuan yang tepat
terkait dengan informasi yang dikumpulkan. Media harus mengumpulkan informasi dengan
tujuan yang jelas dan tidak memihak. Menurut Stephen JA Ward,digital etika media
bertransaksi dengan isu-isu etika dan aturan media berita digital yang berbeda. Ini terdiri dari
jurnalisme online, blogging, jurnalisme foto digital, jurnalisme warga, dan media sosial.
3.2. Kode Etik Media
Kode Etik Media adalah akselerator dalam memberikan informasi yang berharga bagi
perkembangan masyarakat dan masyarakat tetapi terkadang media untuk keuntungan atau
keuntungan pribadi mencemarkan nama baik atau menyalahkan orang/lembaga dengan
menulis terhadap individu/lembaga dalam berita. Kode etik penting untuk diikuti untuk
mengendalikan penyuapan, pencemaran nama baik, kecurangan, pemerasan, keuntungan
pribadi, dll. Etika media adalah subdivisi dari dunia nyata kegiatan, prinsip dan pertimbangan
moral di bidang kehidupan publik, pribadi dan profesional, kesehatan, hukum , teknologi dan
kepemimpinan. ` Jalannya tindakan seseorang tergantung pada ketersediaan moral informasi.
Melisande (2009) mengungkapkan bahwa Etika media berupaya menghindari dominasi
peredaran materi; multiplisitas, perbedaan isi media, fokus pada objektivitas dengan
mempertimbangkan semua aspek dari suatu isu, yang meningkatkan tingkat kebenaran dalam
pemberitaan. Menurut Pasal 3 Kode Etik Media Elektronik, jurnalis harus menghindari
stereotip dan prasangka ketika meliput suatu masyarakat. Mereka harus menentang lawan
bicara yang mengekspresikan stereotip dan prasangka dalam wawancara dan diskusi.
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Media memegang peranan penting dalam menghadirkan informasi yang aktual dan faktual
kepada masyarakat. Kemajuan media online saat ini tentunya telah memudahkan masyarakat
untuk mencari relevan berita dan informasi yang benar. Peran media di ruang publik dalam
membentuk opini publik, menyusun debat publik dan membuat pemerintah bertanggung
jawab kepada rakyat patut dipuji. Ini menyediakan link komunikasi antara individu dan
kelompok. Semua media menghormati reputasi negara dan kepentingan penduduk. Media
harus selalu memberikan benar informasi yang dan memadai kepada otoritas, kelompok,
perusahaan, organisasi atau penduduk lain. peran media nilai utamanya adalah dalam
menafsirkan standar dasar masyarakat tentang benar dan salah dalam lingkungan kerja
pegawai negeri. Peran media sangat masuk akal dengan mengikuti etika media, bekerja dalam
kerangka hukum, nilai-nilai, keyakinan dan juga dituntut untuk mencapai hasil yang efektif
dan efisien untuk menyeimbangkan utilitas, hak, keadilan dan kepentingan pribadi. Fokus
media pada margin keuntungan yang tinggi, sensasionalisme, tingkat ketidaktepatan yang
tinggi dalam memberikan informasi kepada publik, kesalahan yang dibiarkan tidak
diperbaiki, liputan isu-isu penting yang buruk adalah beberapa masalah saat ini di media yang
mengangkat masalah etika. Cara etis untuk mencapai tanggung jawab lebih sulit, tetapi semua
orang media harus siap menghadapi seperti itu tantanganjika mereka ingin melindungi
kemurnian media mereka. Kode etik universal harus diikuti tanpa perbedaan budaya dan
ekonomi dalam berbagai tradisi media.
Daftar Pustaka
Asep Syamsul M. Romli. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online.
Bandung. : Nuansa Cendikia.
Nahida Begum N., Media Ethics: Different Perspectives. Department of Political Science,
Bangalore University.
Matthias Rath, Media Assessment: The Future of Media Ethics, Published in: Angela
Schorr/William Campbell/Michael Schenk (Eds.): Communication.
Voltmer, K. (2013) The media in transitional democracies. Cambridge: Polity Press.
McQuail, D. (2005) McQuail’s Mass Communication Theory. 5th Edition, Sage
Publications Ltd., London.
Geetali Tilak. (2020).THE STUDY AND IMPORTANCE OF MEDIA ETHICS.
International Journal of Disaster Recovery and Business Continuity Vol.11, No. 1 (2020),
pp. 448- 466.
Lasson, K. (2009). Betraying truth: ethics abuse in Middle East reporting. Journal for the
Study of Antisemitism. Retrieved from http://www.jsantisemitism.org/
Plaisance, P. L. (2009). Media ethics: Key principles for responsible practice. Los Angeles:
Sage.
Hanson, R. E. (2015). Mass Communication: Living in a Media World. Los Angeles: Sage.
Esan, O. (2016). Introduction: Media practices and national challenges
Wilensky, Harold. D. (2005). Mass Society and Mass Culture: Interdependence or
Independence. St. New York: Martin’s Press Inc.
Siregar, Ashadi. (2006). Etika Komunikasi. Yogyakarta: Pustaka.
Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana.
Jay Black and Chris Roberts, “Doing Ethics in Media, Theories and Applications
Reaves, Shiela. Digital Alteration of Photographs in Magazines: An Examination of the
Ethics. Paper presented at the Annual Meeting of the Association for Education in
Journalism and Mass Communication, 1989.
Melisande Middleton “Social Responsibility in the Media” Center for International Media
Ethics, Oxford University, March 2009
Sabedini, Musa, "Journalism Ethics and Law" (2014). UBT International Conference. 32