Anda di halaman 1dari 3

Nama Lengkap: Risa nurhalimah

NPM: 210404020059
Kelas : K2021
Jurusan/Prodi: akuntansi ( karyawan )
1. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dari
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan harus
memberikan perhatiannya kepada pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku
siswa. Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sejatinya, Pendidikan Kewarganegaraan adalah studi tentang
kehidupan kita sehari-hari, mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik,
warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar
negara Indonesia.
Di Perguruan Tinggi diajarkan lebih mendetail sampai ke akar-akarnya. Apalagi jika
mengambil jurusan PKn. Dasar mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan
sampai tingkat Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945.
2. A) Negara adalah suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta
memiliki kedaulatan. Alasan mengapa perlu adanya negara adalah negara dibentuk
untuk mencegah terjadinya berbagai tindakan kriminal seperti perpecahan, kericuhan,
atau bentrokan. Beberapa tindakan tersebut jika tidak dicegah, maka bisa menghambat
atau menghalangi proses tercapainya tujuan-tujuan negara.
Pertahanan dan Keamanan
Fungsi pertahanan dan keamanan diperlukan untuk menjaga atau mencegah berbagai
tindakan yang bisa mengancam kehidupan masyarakat. Negara memiliki kewajiban
untuk melindungi wilayah, rakyat, dan pemerintahannya dari berbagai gangguan, baik
dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara harus memiliki alat-alat
pertahanan serta personel untuk menciptakan rasa aman bagi warga masyarakat.
Kemakmuran dan Kesejahteraan
Selain melindungi masyarakat dari berbagai ancaman, negara juga berfungsi untuk
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan. Berbagai macam upaya harus dilakukan
negara untuk membuat masyarakat hidup sejahtera, terutama di bidang ekonomi dan
sosial masyarakat.
Menegakkan Keadilan
Fungsi dan tujuan negara yang tidak kalah pentingnya yaitu menegakkan keadilan.
Fungsi negara ini dilaksanakan oleh badan penegak hukum, terutama badan-badan
peradilan. Yang mana negara memiliki kewajiban untuk menegakkan hukum secara
tegas dan tanpa unsur kepentingan tertentu.
B) Kedudukan yang berada diantara warga negara dan penduduk Indonesia yaitu,
Penduduk adalah orang yang telah tinggal dan menetap pada sebuah negara.
Sedangkan, warga negara adalah orang yang telah secara sah dimata hukum dan
merupakan anggota dari sebuah negara. Berdasarkan Pasal 26 UUD 1945 :
1. Warga negara adalah orang Indonesia asli dan orang bangsa lain yang sah
berdasarkan UU untuk menjadi warga negara.
2. Penduduk adalah WNI dan orang asing yang menempati Indonesia.
C) Kewarganegaraan adalah keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu
(secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam
kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara.
Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Setiap warga negara berhak mendapatkan status kewarganegaraan karena status
kewarganegaraan adalah bagian dari hak asasi manusia yang harus didapatkan dan
diakui oleh setiap orang. Pengakuan status kewarganegaraan ini akan melahirkan hak
dan kewajiban bagi seseorang . Status kewarganegaraan sangat penting karena
merupakan identitas diri dan pengenal data diri seseorang di negara lain.
Status kewarganegaraan juga mempengaruhi seseorang untuk memperoleh kepastian
hukum dengan adanya kepastian hukum maka  seseorang akan tahu mengenai
kejelasan dari hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh orang tersebut. Tanpa
adanya kepastian hukum maka seseorang tidak akan tahu apakah perbuatan yg
dilakukan salah atau benar, dilarang atau tidak dilarang, melanggar atau tidak
melanggar hukum.
3. A) Pengaruh demam K-POP sangat berdampak kepada budaya-budaya di Indonesia
yang mana akan menghilangkan budaya local menjadi budaya luar yang mana akan
menggantikan dangdut sebagai budaya local menjadi lagu dengan aliran K-POP. Jika
kaum muda tidak dapat memfilter fenomena tersebut maka identitas dan budaya kita
akan terancam oleh budaya luar.
B) Diharapkan pemerintah menyelenggarakan banyak perlombaan yang bertemakan
budaya local baik itu tarian, pakaian, nyanyian local di berbagai daerah. Masyarakat
ikut berpartisipasi untuk membuat komunitas-komunita untuk menjaga budaya local.
Orangtua juga ikut berpartisipasi dalam memantau anak-anak mereka agar
menggunakan social media dengan baik dan benar dan tidak memperlihatkan budaya
K-POP an lebih menekankan kepada anak mereka budaya local. Pemerintah harus
lebih mengapresiasikan budaya local kepada para seniman budaya local agar para
seniman tersebut lebih besemangat dalam berkarya. Seniman harus lebih berkarya
dalam menggabungkan antara buadaya K-POP dan budaya local.
4. Dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman budaya yang ada
dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda
dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya
adalah :
1) Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga
dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
2) Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan,
misalnya : Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau
teater daerah. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada
acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun
kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan,
dan lain-lain.
3) Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak
musnah dan tetap dapat bertahan.
4) Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
5) Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
budaya berbahasa.
6) Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita
miliki.
7) Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme

Anda mungkin juga menyukai