Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

SERVICE LEARNING PROJECT

Penggalangan Dana dan Pembuatan Promosi Dapur Mama


Mely

Ketua : Abigail Angeline Yap (01051230052)


Anggota :
Fisa Ande’ Pongsirinding (01051230085)
Sandriani Garanta (01051230089)
Serlita Ruben Pendang (01051230082)

MATA KULIAH : LEADERSHIP & ENTREPRENEURSHIP


STUDENT LIFE DEPARTMENT
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG, APRIL - 2024
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SERVICE LEARNING PROJECT (SLP)

1. Judul : Penggalangan Dana dan Pembuatan Promosi


Dapur Mama Mely
2. Ketua Tim : Abigail Angeline Yap/01051230052/Hukum
3. Anggota : 1. Fisa Ande’ Pongsirinding/01051230085
2. Sandriani Garanta/01051230089
3. Serlita Ruben Pendang /01051230082
4. Lama SLP : 2 Bulan
5. Mitra SLP :
a. Contact person, Jabatan : Ibu Mely, Pemilik
b. Telp / HP / Email : +62 812-9031-3247
6. Biaya SLP
a. Dana pribadi : Rp 15.000,00
b. Lainnya : Rp 600.000,00
Jumlah : Rp 615.000,00

Tangerang, /bulan/tahun
Dibuat Oleh

Abigail Angeline Yap

Menyetujui Mengetahui

Junry Jan Alow S.Th., M.Div., M.Th. (Service Learning Staff)


DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan
I. PENDAHULUAN
II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
III. METODE PELAKSANAAN, JADWAL,
PEMBAGIAN TUGAS, RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS SITUASI

1. Lokasi Mitra: Bu Mely tinggal di Jalan Bidar 3 No. 44 Perum, Bencongan, Kelapa
Dua yang berjarak sekitar 2.1 km dari Universitas Pelita Harapan dengan waktu
perjalanan kurang lebih 15 hingga 20 menit menggunakan mobil. Dengan lokasi yang
tidak jauh dari Universitas Pelita Harapan, kelompok kami dapat dengan mudah
berkomunikasi secara langsung dan bertatap muka dengan Ibu Mely.

2. Kondisi Mitra: Bu Mely adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2 anak
yang telah dewasa dan suami yang telah pensiun. Keseharian Ibu Mely adalah mengurus
cucu dan keluarganya, memasak, dan menjual masakan tersebut setiap pagi dengan
sistem pre-order. Dengan kedua anaknya yang sudah bekerja, tidak ada lagi pribadi yang
dapat membantu Bu Mely setiap kali ia harus menyiapkan pesanan para konsumen. Itulah
mengapa Bu Mely selalu bekerja sendiri, setiap pagi ia akan menghubungi grup
Whatsapp perumahan/klaster di sekitarnya dan menawarkan makanan yang telah ia buat,
kemudian mengantar pesanan-pesanan tersebut ke rumah pelanggan menggunakan motor
yang ia miliki. Bu Mely selalu memanfaatkan dapur di rumahnya untuk menjalankan
bisnis kuliner ini dan melakukan yang terbaik untuk mencukupi kebutuhan keluarganya
dalam sehari-hari.

3. Persoalan: Saat ini, Bu Mely mengalami kesulitan membuat masakan-masakannya


untuk dijual setiap kali ia ingin mengadakan/diundang untuk berjualan di bazaar karena
tidak memiliki peralatan untuk menjalankan bisnisnya. Keterbatasan ini mencangkup
tidak memiliki kompor portable dan tidak memiliki spanduk untuk mempromosikan
nama dan produk yang ingin dijual. Selain itu, Ibu Mely kesulitan untuk membeli kompor
portable dikarenakan sedikitnya jumlah keuntungan yang ia peroleh dari setiap produk
yang ia jual. Berdasarkan pengalaman Bu Mely, setiap kali harga produk makanan yang
ia jual dinaikkan, jumlah penjualan akan terus berkurang dikarenakan lingkungan di
mana Ibu Mely menjalankan bisnisnya merupakan lingkungan berpenghasilan menengah
ke bawah.
4. Kegiatan: Kegiatan utama dan kegiatan satu-satunya yang dilaksanakan oleh Bu
Mely adalah menjual masakan-masakan yang ia buat menggunakan resep yang sudah
lama ia kembangkan. Beberapa diantaranya adalah nasi bakar, ayam penyet, soto tangkar,
pepes teri, bubur mutiara, dan masih banyak lagi. Menu setiap hari berbeda-beda
tergantung dengan bahan yang sedang ia miliki dan musim. Contohnya saat puasa, ia
akan menjual bubur mutiara dan bubur sumsum.

1.2 PERMASALAHAN MITRA


Keterbatasan peralatan untuk membuat masakan-masakan menjadi permasalahan
utama yang dihadapi oleh Ibu Mely. Tanpa adanya peralatan yang memadai, Bu Mely
tidak dapat menambah penghasilannya dengan menjual produk-produknya di bazaar.
Tentunya hal ini juga akan menghambat pertumbuhan bisnis dan pendapatannya setiap
bulan. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang keterbatasan yang dihadapi oleh Ibu Mely:

1. Keterbatasan Jumlah Produksi: Tanpa adanya peralatan yang memadai yaitu


kompor portable dan spanduk, Bu Mely tidak dapat berjualan setiap kali adanya
kesempatan untuk membuka booth di bazaar. Tentunya, hal ini menyebabkan jumlah
penjualan setiap bulannya tidak dapat bertambah dan keuntungan yang diperoleh Bu
Mely tidak banyak. Dengan keterbatasan peralatan, Bu Mely terpaksa menolak setiap
kesempatan bazaar yang dimiliki dan bisnis kulinernya tidak dapat berkembang pesat.

2. Keterbatasan Wilayah Penjualan: Berdasarkan pengalaman Bu Mely, setiap kali


harga produk makanan yang ia jual dinaikkan, jumlah penjualan akan terus berkurang
dikarenakan lingkungan di mana Ibu Mely menjalankan bisnisnya merupakan
lingkungan berpenghasilan menengah ke bawah. Namun, jika harga makanan tidak
dinaikkan, Bu Mely hanya memperoleh sedikit keuntungan sehingga bisnis sulit untuk
berkembang. Dengan adanya bazaar, Bu Mely akhirnya dapat memiliki akses untuk
menjual produknya kepada masyarakat baru di wilayah yang berbeda.

3. Keterbatasan Pengetahuan Teknologi: Melalui pembicaraan dan obrolan yang


dilaksanakan oleh kelompok dengan Bu Mely, Bu Mely menyampaikan bahwa salah satu
penghambat bertumbuhnya UMKM adalah karena terbatasnya pengetahuan beliau akan
teknologi. Hal ini mengakibatkan kurangnya promosi dan salah satu alasan Ibu Mely
tidak dapat memiliki spanduk yang tepat untuk melaksanakan bazaar (tidak adanya
design yang cukup menarik konsumen).
BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 SOLUSI
Dengan mempertimbangkan kesulitan dan hambatan yang dimiliki oleh Bu Mely, dapat
disimpulkan bahwa keterbatasan peralatan dan promosi merupakan permasalahan utama
yang dihadapi oleh UMKM Ibu Mely. Oleh karena itu, solusi yang dapat kami
pertimbangkan adalah menggalang dana untuk membeli kompor portable serta
membuatkan design spanduk yang saat ini sangat dibutuhkan oleh UMKM Bu Mely.
Namun, agar dapat lebih membantu meningkatkan pemasukkan Bu Mely, kami akan
menjual produk Bu Mely sendiri untuk penggalangan dana tersebut. Dengan meningkatkan
keuntungan per produk, total keuntungan tersebut akan kami gunakan untuk membeli
kompor portable dan modal awal akan kami kembalikan kepada Bu Mely. Dengan langkah
ini, diharapkan UMKM Bu Mely dapat mengatasi hambatan utama dalam produksi dan
akhirnya bisa mulai berjualan di bazaar-bazaar yang akan diselenggarakan di masa depan.

Pemenuhan kebutuhan peralatan ini akan membuka peluang baru bagi Bu Mely untuk
memperluas bisnisnya, membukan kesempatan baru untuk berjualan di lingkungan baru,
dan memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik. Dengan terpenuhinya kebutuhan
yakni design spanduk yang modern dan dapat menarik pelanggan, bisnis UMKM Bu Mely
dapat mulai mempromosikan produk-produknya, terutama saat ingin membuka booth di
bazaar tertentu. Selain itu, dukungan dan bantuan dalam bentuk penggalangan dana juga
dapat memberikan dorongan semangat bagi Bu Mely dan keluarganya, serta
mengembangkan hubungan dengan komunitas dan para pelanggan yang peduli dengan
perkembangan UMKM di sekitar Karawaci. Dengan demikian, langkah ini tidak hanya
dapat meningkatkan kesejahteraan Bu Mely dan keluarganya, namun juga memberikan
dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan pembangunan komunitas secara
keseluruhan.

2.2 TARGET LUARAN


1. Bahan Materi yang Digunakan:
Untuk mewujudkan solusi yang telah kami rencanakan dan membantu UMKM Bu Mely,
kelompok kami berencana untuk melakukan penggalangan dana dengan cara berjualan.
Namun, agar sekaligus membantu meningkatkan penjualan Bu Mely, produk yang akan
kami jual adalah salah satu produk terfavorit di bisnis Bu Mely, yaitu nasi bakar ayam
sewir. Kami akan memulai dengan sistem pre-order yang dibuka selama dua hari, kemudian
makanan akan kami berikan pada hari ketiga. Berhubung kami sudah melakukan riset dan
mencari tahu harga kompor portable (yaitu kompor portable cosmos yang pada saat itu
sedang diskon menjadi Rp. 200.000,00), kami sudah memiliki target minimum penjualan
yang harus kami capai. Semuanya ini akan kami laksanakan sekaligus membantu Ibu Mely
untuk menjual produk-produk makanannya di UPH, dimana keuntungan yang kami ambil
per produk telah dinaikkan.

Melihat bahwa salah satu hambatan yang dialami Bu Mely adalah keterbatasan wilayah
penjualan, dimana wilayah yang biasanya menjadi tempat berjualan Bu Mely tidak cukup
mendukung untuk menaikkan harga produk, project SLP ini akan membantu UMKM Bu
Mely untuk memperoleh keuntungan sekaligus mendapatkan peralatan yang memadai.
Selain itu, kami juga akan membantu promosi UMKM Bu Mely dengan pembuatan akun
Instagram dan design untuk spanduk yang akan diperlukan untuk bazaar nanti.

2. Produk yang dihasilkan:


Dari hasil penggalangan dana yang akan dikumpulkan oleh kelompok kami, produk yang
akan dihasilkan adalah kompor portable yang akan kami berikan kepada Ibu Mely. Selain
itu, kami juga akan membuatkan design spanduk serta akun Instagram untuk UMKM
Ibu Mely sehingga promosi dapat dilakukan dengan lebih efektif. Dengan peralatan dan
pomosi yang memadai, bisnis UMKM Bu Mely dapat terus berkembang dan mimpi Bu
Mely untuk dapat berjualan di bazaar dapat terwujud.

3. Laporan, video dan poster hasil pelaksanaan service learning:


BAB III
METODE PELAKSANAAN, JADWAL, PEMBAGIAN TUGAS,
RENCANA ANGGARAN BIAYA

3.1 METODE PELAKSANAAN

Target SLP, Ibu Mely yang adalah seorang pengusaha mikro kecil dan menengah
(UMKM), telah menjadi fokus kelompok kami dalam upaya membantu beliau dalam
mengatasi berbagai hambatan-hambatan yang saat ini/selama ini telah dihadapi dalam
menjalankan bisnis kulinernya. Setelah berbincang dengan Ibu Mely, beliau mengatakan
bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh bisnisnya adalah
ketidakmampuannya untuk berjualan di bazaar atau membuka tempatnya sendiri terpisah
dari tempat tinggalnya. Hambatan ini terutama merupakan keterbatasan peralatan yang
memadai, seperti kompor portable yang sangat diperlukan untuk bazaar dan membuka
tempat berjualan sendiri. Keterbatasan ini mempengaruhi kemampuan Ibu Mely dalam
meningkatkan pendapatan serta meningkatkan penjualan yang seharusnya bisa ia
dapatkan dari bazaar. Dalam upaya membantu Ibu Mely mengatasi tantangan ini, langkah
pertama yang dapat diambil adalah menggalangkan dana untuk membelikan ibu Mely
kompor portable.

Dengan memiliki kompor portable yang baru dan memiliki spanduk dengan design yang
modern yang menarik, hal ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam
mengatasi hambatan tersebut. Oleh karena itu, kami akan menggalangkan dana dengan
membuat pre-order makanan yang akan kami tawarkan kepada mahasiswa-mahasiswa
UPH dan menaikkan harga sehingga dapat memperoleh keutungan dan mengembalikan
modal awal kepada Bu Mely. Kami juga akan membuatkan deisgn spanduk yang selama
ini Ibu Mely butuhkan, serta membuatkan akun instagram sebagai upaya promosi dan
meningkatkan penjualan. Tentunya, dalam melaksanakan program SLP ini, partisipasi
dan kerjasama antara kelompok dengan mitra merupakan hal yang begitu penting.
Dengan adanya partisipasi aktif dari mitra, kami dapat mengerti permasalahan serta
hambatan yang sedang dialami oleh mitra dan menentukan bentuk bantuan yang dapat
kami berikan. Kami juga dapat mengerti progress dan kondisi bisnis mitra saat ini dengan
adanya komunikasi yang terbuka dengan mitra. Proyek ini tentunya tidak dapat berjalan
lancar tanpa adanya bantuan dari mitra yaitu Ibu Mely.
Melihat bahwa produk pre-order yang akan kami jual merupakan salah satu produk
Dapur Mama Mely, maka mitra juga ikut membantu dengan aktif yaitu memasak nasi
bakar ayam sewir yang kemudian kelompok kami jual. Dengan bantuan ini, diharapkan
Ibu Mely dapat mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapinya dan meningkatkan
daya saing serta pertumbuhan usahanya secara berkelanjutan. Melalui kolaborasi dan
dukungan yang berkelanjutan, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan UMKM lokal.

Setelah kegiatan service learning selesai dilaksanakan, Ibu Mely telah


merencanakan untuk membuka booth di bazaar secepatnya dan mengambil setiap
kesempatan yang ada. Selain itu, ia berencana akan mengumpulkan dana untuk membuka
tempatnya sendiri, terpisah dari tempat tinggalnya. Melihat hal ini, kami melihat banyak
sekali potensi yang pintu oportunitas yang terbuka, walaupun hanya dengan memberikan
kompor portable serta promosi yang tepat.

3.2 JADWAL DAN RUNDOWN ACARA PELAKSANAAN

Jadwal Acara Pelaksanaan:

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6

1 Koordinasi dengan Staff SL

2 Survey dan Sosialisasi Program

3 Pembuatan Proposal

4 Penggalangan Dana

Pelaksanaan Kegiatan (diikuti


5
dengan rundown acara)

6 Pembuatan Laporan

7 Penyerahan ke Staff SL

Rundown Acara Pelaksanaan :


Waktu Kegiatan

16.00-16.30 Berangkat menuju lokasi

16.30-16.45 Persiapan

16.45-17.15 Memberikan informasi terkait


hasil penggalangan dana

17.15-17.40 Memberikan kompor portable


dan design spanduk kepada Ibu
Mely, mengambil foto
dokumentasi

17.40-18.00 Pembuatan akun Instagram

18.00-18.20 Pengisian form mitra dan


mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Mely

3.3 PEMBAGIAN TUGAS

1) Ketua Tim: Abigail Angeline Yap - 01051230052


a. Pembuatan proposal
b. Berkoordinasi dengan Student Life
c. Berkoordinasi dan berkomunikasi dengan UMKM
d. Melakukan penggalangan dana
e. Menyimpan uang penggalangan dana/menyediakan rekening
f. Membeli kompor portable
g. Membuat akun Instagram
h. Membuat laporan
i. Menyediakan transportasi (kelompok bertemu mitra)

2) Anggota 1: Fisa Ande’ Pongsirinding - 01051230085


a. Melakukan penggalangan dana
b. Membuat laporan
c. Mempromosikan penjualan pre-order
d. Mengambil dokumentasi saat pelaksanaan proyek
3) Anggota 2: Sandriani Garanta - 01051230089
a. Melakukan penggalangan dana
b. Membuat Power Point untuk presentasi
c. Membuat design spanduk
d. Membuat poster promosi pre-order
e. Menjadi notulen saat berkomunikasi dengan mitra

4) Anggota 3: Serlita Ruben Pendang - 01051230082


a. Melakukan penggalangan dana
b. Membantu dokumentasi

3.4 RENCANA ANGGARAN BIAYA

a. Pemasukan dan Cara Pengumpulan Dana

Pemasukan Jumlah Sumber

Pemasukkan A Rp. 600.000,00 Pre-order makanan


(nasi bakar)

Total Pemasukan Rp 600.000,00

c. Pengeluaran

Unit dan Jumlah Harga


No Jumlah
Keterangan Unit Satuan

Kompor Rp Rp
1 1
Portable 200.000,00 200.000,00

Biaya Rp.
2 1 Rp 15.000,00
Gosend 15.000,00

Rp
Total
215.000,00

Anda mungkin juga menyukai