Anda di halaman 1dari 4

Apa saja model pengembangan yang dilakukan?

Ada beberapa model pengembangan yang telah kami teliti, pertama bertemu
dan berdiskusi dengan bapak lurah untuk mencari informasi mengenai umkm yang
ada didesa argomulyo kemudian bapak lurah menyarankan untuk membranding
umkm omah jamu yang ada didusun watu argomulyo, kemudian yang kedua model
pengembangan yang kami lakukan adalah melakukan observasi tempat keberadaan
UMKM omah jamu tersebut berada. Setelah itu yg ketiga kami bertemu dan
bersosialisasi dengan pengurus umkm omah jamu untuk mendiskusikan mengenai
branding umkm omah jamu kemudian pengurus umkm omah jamu menyarankan
untuk kami membuat media sosial bisnis, dan membuat logo jamu. Yang ketiga kami
ikut membantu menjaga stand umkm omah jamu dalam kegiatan ulang tahun bank
BPD. Yang keempat kami membantu menjualkan produk jamu yang tersedia.
Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini?
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pengembangan dan pelatihan
pemberdayaan UMKM omah jamu di desa Argomulyo :
 Kami Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berperan
sebagai perancang adanya kegiatan ini serta pendamping para pengurus
UMKM Omah Jamu di Desa Argomulyo.
 Bapak Lurah Desa Argomulyo yang berperan sebegai penghubung antara
kami dengan pihak pengurus UMKM Omah Jamu Argomulyo.
 Seluruh ibu-ibu pengurus UMKM Omah Jamu Argomulyo.
Dimana program tersebut dilaksanakan?
Pada program pemberdayaan yang telah kita lakukan ini bermula dari
perbincangan yang telah kita lakukan dengan bapak lurah Argomulyo yaitu bapak
Bambang Sarwono, S.Si.Apt. Perbincangan yang telah kita lakukan yaitu di lakukan
di rumah bapak lurah argomulyo selama 2 kali kemudian kita di usulkan untuk
memberdayakan sebuah UMKM yang berada di dusun watu kelurahan argomulyo.
Selanjutnya yaitu pada saat kita melakukan pertemuan pertama dan disambut dengan
pengurus UMKM Omah Jamu. Pelaksanaan program yang telah kita rancang ini
berada di Dusun watu Kelurahan argomulyo kecamatan sedayu Bantul. Pelaksanaan
program ini juga dilakukan di rumah produksi omah jamu yang terletak di dusun watu
kelurahan argomulyo Bantul.
Kapan program ini dilaksanakan?
Program branding ini dilaksanakan, setiap hari selasa dan kamis pada tanggal
14 November 2022, 8 Desember 2022, dan 20 Desember 2022. Dalam kegiatan ini
kelompok kami telah melakukan 4 kali pertemuan dengan pihak UMKM Omah Jamu.

Mengapa model pengembangan itu harus dilaksanakan?

Karena dengan melakukan model pengembangan tersebut sangat berguna bagi


kemajuan serta memaksimalkan penjualan produk umkm jamu agar lebih dikenal oleh
masyarakat luar.

Bagaimana model pengembangan branding UMKM Omah Jamu Argomulyo


dilaksanakan?

Model pengembangan yang kami lakukan di dalam UMKM Omah Jamu Argomulyo
difokuskan untuk membranding produk-produk yang ada di Omah Jamu melalui Media
Sosial. Adapun kegiatan pengembangan yang sudah kami laksanakan diantaranya :

1. Memperkenalkan produk jamu kepada kaum milenial. Di era sekarang ini jamu
tradisional dianggap sebagai minuman yang sudah tertinggal zaman (kuno). Kaum
milenial saat ini lebih menyukai minuman modern seperti minuman kafe. Karena hal
tersebut kita memberikan sosialisasi dan memperkenalkan produk jamu, bahwa jamu
tidak kalah bersaing dengan minuman kafe karena terbuat dari bahan alam yang dapat
membuat tubuh sehat dan memberikan banyak manfaat bagi tubuh manusia, khususnya
bagi kaum milenial itu sendiri.
2. Pembuatan media sosial Instagram dan facebook. Dengan kemajuan teknologi kita dapat
memanfaatkannya sebaik mungkin. Dikarenakan di UMKM Omah Jamu tersebut belum
memiliki akun media sosial official, kita membantu membuat akun media sosial
Instagram dan Facebook. Kita juga membantu bagaimana menggunakan media sosial
tersebut kepada para pelaku UMKM tersebut.
3. Memasarkan produk jamu melalui media sosial. Seiring berjalannya waktu, sebuah
teknologi akan semakin maju dan berkembang, yang mengakibatkan perubahan sosial
dikalangan masyarakat. Dengan adanya kemajuan teknologi kita dapat memanfaatkan
sebagai media pemasaran dan pengenalan produk melalui internet khususnya media
sosial. Dengan memanfaatkan media sosial kita dapat menghemat waktu, menjelaskan
produk secara spesifik, dan tentunya dapat diakses oleh semua orang di penjuru dunia.
Pemasaran melalui media sosial.
4. Membuatkan Logo official produk. Produk UMKM tersebut sebenarnya sudah memiliki
sebuah logo, akan tetapi logo yang digunakan adalah logo dari goup sponsor, bukan logo
untuk produk itu sendiri. Jadi kita membantu membuatkan logo official yang dapat
digunakan agar produk lebih menarik, lebih dikenal banyak orang, dan memiliki ciri khas
tersendiri dengan adanya logo official tersebut.

HAMBATAN DAN DUKUNGAN

Dalam kegiatan kuliah kerja lapangan mata kuliah Socio Preneurship, kelompok kami
mengambil kegiatan lapangan berupa Branding Produk UMKM Omah Jamu yang berada di
Desa watu kalurahan Argomulyo, kecamatan sedayu, Kabupaten Bantul. Dalam kegiatan
yang telah kami lakukan di setiap pertemuan, kami mendapatkan dukungan-dukungan baik
selama proses kegiatan berlangsung, selain itu kami juga menemukan beberapa hambatan-
hambatan yang membuat kami kesulitan dalam melakukan proses kegiatan.

Dukungan:

1. Dalam kegiatan ini kami mendapatkan dukungan dari bapak lurah sedayu, yaitu pak
Bambang Sarwono. Beliau membantu mengarahkan kami dalam kegiatan kuliah kerja
lapangan ini, sebelumnya beliau telah menjelaskan banyak hal mengenai program-
program apa saja yang ada di kecamatan sedayu terutama yang berada di desa watu
ini yaitu UMKM Omah Jamu.
2. Dari pihak Omah Jamu sendiri juga sangat antusias dalam memberikan dukungan
kepada kelompok kami yang ingin melakukan kegiatan Branding produk UMKM
Omah Jamu, pasalnya sebenarnya Omah Jamu ini sudah banyak dikenal atau sudah
diketahui oleh orang-orang tetapi dalam hal pemasaran serta pengenalan ini masih
belum maksimal, sehingga tujuan kami disini untuk membantu memaksimalkan
pemasaran,pengenalan serta penjualan Produk UMKM Omah Jamu Desa watu.

Hambatan:

1. Dalam proses kegiatan yang telah kami lakukan, hambatan yang kami temui yang
pertama adalah waktu. Waktu yang kami maksud disini adalah waktu saat bertemu
dengan pak lurah untuk meminta izin melakukan kegiatan branding Omah Jamu di
desa watu. yang selanjutnya adalah kendala waktu untuk bertemu dengan pihak Omah
Jamu, karena disini dari Pihak Omah Jamu(pengurus) sendiri tidak bisa setiap hari
berada di tempat Pengelolaan Jamu, jadi harus membuat janji terlebih dahulu sebelum
melakukan kunjungan kesana.
2. Tidak semua pegawai dari pihak Omah Jamu mengerti mengenai bagaimana atau apa
saja ketentuan, produk, bahan dan lainnya yang berada di Omah Jamu itu, maka dari
itu alangkah baiknya jika ingin kesana harus membuat janji atau menghubungi
pengurus inti dari Omah Jamu tersebut.
3. Dari Omah Jamu tersebut pegawai yang bekerja adalah perempuan atau ibu-ibu
semua, dalam hal ini hambatan yang kami temui adalah kesulitan untuk membuat atau
membantu ibu-ibu tersebut mengerti dalam penggunaan media social serta pembuatan
akun media social bisnis untuk pemasaran jamu. Mungkin ada 1-3 ibu-ibu yang masih
mengetahui mengenai gadget/medsos tetapi kebanyakan pegawai yang bekerja di
Omah Jamu minim pengetahuan akan penggunaan Gadget.
4. Dalam kegiatan ini juga pihak Omah Jamu meminta tolong untuk dibantu membuat
logo official untuk Omah Jamu, nah karena pegawai dari Omah Jamu adalah ibu-ibu
yang minim akan desain-desain membuat kami kesulitan dalam membantu
menjelaskan dan membuatnya.

Anda mungkin juga menyukai