Pemateri 1: Hanna Keraf (Co Founder Du Anyam) – 24 Februari 2021
Hanna Keraf adalah perempuan yang telah berkontribusi memberdayakan masyarakat
NTT. Beliau menuntaskan masalah malnutrisi yang dialami para ibu dan anak-anak di Flores dengan mendirikan wirausaha sosial di tahun 2014 bernama Du'Anyam. Ini semua berangkat dari kebiasaan ibu-ibu menganyam lontar yang ketika dikelola dengan baik bisa menghasilkan berbagai produk kerajinan. Di tahun 2018, Du'Anyam terus mengembangkan usaha. Dalam bidang produksi, Du'Anyam memiliki dua wilayah, pertama di NTT sebagai pusat pengolahan raw material, kemudian Jakarta sebagai kantor utama dan tempat workshop. Hingga saat ini, Du'Anyam memiliki lebih dari 1.100 pekerja perempuan yang tersebar di 50 desa di Indonesia dan hasil kerajinan rotan Du'Anyam telah diekspor hingga ke Amerika Serikat, Eropa, serta Australia. Du Anyam adalah brand penyedia souvenir yang terinspirasi cerita dari ibu-ibu di Flores. Awalnya, Du Anyam tercipta hanya untuk membantu warga Nusa Tenggara Timur, terutama Flores Timur, yang mengalami kesulitan dalam kehidupan ekonomi mereka dan melihat potensi apa yang dimiliki desa-desa di sana. Potensi masyarakat NTT, terutama kalangan ibu- ibu, yang pandai menganyam lah yang mendorong terciptanya Du Anyam ini. Sebagai produsen barang kerajinan, Du’Anyam sendiri memiliki beberapa produk yang kualitasnya sangat dijaga. Apalagi, pertama kalinya mereka kenalkan produk seperti tenun NTT. Cuma tenun sendiri proses pembuatannya bisa memakan waktu lama. Untuk itu, ada sebuah kerajinan anyaman yang sering dibuat oleh mereka. Selain melakukan pendampingan dan pemberdayaan kepada pengrajin desa, adapun alasan tersendiri mengapa Hanna Keraf dan kawan-kawannya membangun Du’Anyam. Ternyata, Hanna melihat kalau mereka punya kesempatan besar untuk mandiri dari segi ekonomi, sosial dan kesehatan. Dimana pemerintah sudah membuat segala macam program namun mereka tidak bisa mengakses karena kurangnya pendapatan. Kesempatan ini tidak hanya di NTT saja, karena disana jadi proyek pertama dan nantinya akan dikembangkan lagi ke beberapa daerah yang menjadi proyek Du’Anyam, yaitu Morotai di Maluku Utara, Sidoarjo di Jawa Timur dan beberapa daerah di Kalimantan yang sudah banyak berminat dengan proyek ini. Dari kegiatan workshop yang diisi oleh Kak Hanna ini saya mendapat motivasi dan inspirasi untuk terpacu agar dapat membantu mengurangi masalah-masalah yang terjadi Indonesia. Dimulai dari hal kecil yang nantinya pasti dapat terus berkembang menjadi hal yang lebih besar, dan untuk tidak selalu mengedepankan profit dalam memulai suatu usaha atau bisnis. Menurut Kak Hanna, selain berpeluang memenangkan dana modal usaha, kontribusi dalam lomba mengenai kewirausahaan juga dapat menguji kemampuan maupun model usaha yang kita miliki dan menemukan mentor yang tepat.
Pemateri 2: Riza A. Imawati (CEO Dbatik)
Dbatik adalah platform atau aplikasi yang bergerak di bidang design, lebih tepatnya design motif batik yang diciptakan dan dikembangkan untuk mempermudah para pengrajin secara digital. Selain itu, Dbatik juga menemukan inovasi cap batik dengan harga mudah dan proses yang cepat. Dbatik dimulai dari ditemukannya masalah pada tahun 2017, yaitu. - Membuat motif batik teknik manual membutuhkan waktu yang cukup lama - Belum adanya aplikasi design yang mudah digunakan dan dipahami masyarakat, terutama para pengrajin Tidak jauh berbeda dengan pemateri pertama dengan Du Anyam nya, pemateri kedua ini juga ingin berkontribusi dalam memecahkan permasalahan di kalangan masyarakat Indoneisa dengan menciptakan Dbatik.
Pemateri 3: Zulfadli (Founder & CEO YOI Akuakultur Indonesia)
YOI AKUAKULTUR ialah Perusahaan jasa budidaya Perikanan terpadu yang hadir untuk anda yang ingin menangkap peluang budidaya perikanan meskipun anda tidak memiliki keahlian budidaya dan lahan. Di Indonesia, terutama Balikpapan, masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan dengan maksimal dan para petambak di Indonesia pun masih belum modern serta kekurangan penerus karena kurangnya kalangan muda yang berminat dalam usaha di bidang tambak atau budidaya perikanan. Oleh karena itu lah, YOI Akuakultur Indonesia hadir untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petambak di Indonesia dan mendorong, menginspirasi, serta memotivasi kaum muda di Indonesia untuk terjun dalam usaha bidang tambak dan perikanan dalam rangka meneruskan serta memfasilitasi para petambak dan memanfaatkan kekayaan laut di Indonesia. YOI bekerja dalam menghubungkan menghubungkan para petambak dengan sumber daya yang dibutuhkan, mulai dari dana hingga relasi, dalam rangka memperluas lingkup pemasaran. Maka dari itu, untuk meningkatkan motivasi diri dalam berkarya, kita harus mengetahui dan yakin terlebih dahulu apa passion atau hal-hal yang ingin kita lakukan sebelum berkarya agar kita pun dapat bekerja dan berkarya dengan sepenuh hati. Kita harus mengubah mindset atau pola pikir kita, jangan menganggap kesalahan sebagai kegagalan, justru dari kesalahan tersebut dapat membuat kita berkembang dan berubah kea rah yang lebih baik lagi.
Entrepreneur Talk: Pelanggan Usaha
Pemateri 1: M. Yamin Rahman (Owner Sambal Baba – Papua) – 24 Februari 2021 Pak Yamin yang berasal dari Papua pun memulai Sambal Baba dari keingannya untuk membantu UMKM, terutama di Papua, agar dapat maju dan menghasilkan produk yang berkualitas internasional. Kekayaan Papua yang berlimpah berupa hewan laut, yaitu ikan, tetapi belum terolah dengan maksimal pun mendorong Pak Yamin untuk menciptakan Sambal Baba pada tahun 2019 dengan berbagai varian yang tentunya mengandung ikan- ikanan. Menurut Pak Yamin, saat memulai suatu usaha atau bisnis, target pelanggan dan feedback baik merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan. Namun, karena baru memulai, feedback itu dapat kita mulai dari pelanggan internal, seperti keluarga, karyawan perusahaan yang kita mulai, reseller, dan distributor. Menurutnya, feedback tersebut nantinya dapat meningkatkan kepercayaan diri untuk mulai memperluas penjualan ke pelanggan eksternal yang dapat ditemui melalui promosi dengan berbagai media. Pelanggan eksternal yang dimaksud dibagi beberapa macam, yaitu pelanggan baru yang mencoba produk saja tanpa mengetahui kualitas dari produk itu sendiri. Lalu, pelanggan spontan ialah pelanggan yang melakukan transaksi hanya sesekali saja seperti seorang turis yang sedang membeli oleh-oleh. Kemudian, pelanggan tetap atau yang biasa disebut pelanggan setia karena untuk konsumsi pribadi. Lalu, ada pelanggan tetap berkembang, yaitu pelanggan yang membantu mempromosikan produk secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Pak Yamin, sebelum melanjutkan ke kancah internasional, sebaiknya kita, sebagai bangsa Indonesia melihat terlebih dahulu keperluan-keperluan masyarakat dalam negeri yang tentu belum semuanya terpenuhi dan mencoba membantu memenuhinya dan memecahkan permasalahan dalam negeri lainnya sebagai bentuk kepedulian kita terhadap negara kita sendiri
Pemateri 2: Tritan Saputra (PT Meeber Teknologi Indonesia)
Dalam membangun dan mengembangkan sebuah usaha, solusi tentu sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang nantinya berdatangan. Pada masa yang kita hadapi saat ini, hal-hal yang berbau digital sudah tidak asing lagi, maka sangat dibutuhkan SDM yang paham dan tanggap dengan teknologi digital dalam dunia usaha dan bisnis saat ini. Berbagai proses dalam suatu usaha seperti pre-order, take away, pengiriman, reservasi, dan lain-lain saat ini sudah dilakukan melalui teknologi digital. Menurut Pak Tritan, salah satu cara untuk mengembangkan brand lokal ke kancah internasional adalah dengan mencari tahu apa saja produk yang diperlukan oleh konsumen di luar negeri.
Entrepreneur Talk: Produk Usaha
Pemateri: Arif Susanto (Co Founder & CEO DUS DUK DUK) – 25 Februari 2021 DUS DUK DUK adalah perusahaan industri yang memproduksi furniture, home decor, dan dekorasi event dengan material berbahan dasar kardus dan target business to business. Awal idenya ketika beliau ditugaskan dari kampus untuk mata kuliah Desain Dasar di Institut Teknologi Surabaya (ITS). Tak disangka dari tugas tersebut ia menemukan bahwa kardus yang disusun menjadi rangkaian kertas tebal dapat menahan beban sehingga bisa digunakan untuk material furnitur. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk mematen karyanya dengan sebutan “Dus Duk Duk” atau singkatan dari kardus untuk duduk. Sebelumnya ia hanya memasarkan produk lewat internet dan masih banyak yang menyatakan keraguan, bagaimana kardus bisa dijadikan kursi yang mampu menahan beban hingga 160 kilogram. Meskipun berbahan dasar kardus, produk-produk dari DUS DUK DUK tentu diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui kekuatannya. Dengan memproduksi barang-barang dengan bahan dasar kardus, DUS DUK DUK tentu dilihat berbeda dan out of the box oleh masyarakat (konsumen). Ide kreatif yang mendasari perusahaan tersebut pun akhirnya menjadi salah satu keunggulan utama yang dimiliki DUS DUK DUK. Dengan ide tersebut, DUS DUK DUK dapat menarik perhatian para konsumen dan mampu mengalahkan kompetitor lain yang bergelut di bidang yang sama.
Lanny Wijaya merupakan seorang Account Director di LinkedIn Singapore.
Posisi Account Director di LinkedIn secara umum berperan sebagai sales yang memberikan solusi kepada partner LinkedIn. Wanita yang sudah 13 tahun bekerja ini, tidak bisa dipungkiri bahwa ia menjalaninya dengan pantang menyerah dan kerja keras untuk menggapai kesuksesan. Saat bertemu tim yooreka, Lanny menceritakan bahwa saat lulus kuliah, ia tidak memiliki target yang spesifik ingin menjadi profesi apapun. Bahkan Lanny mengaku ia bekerja karena Ibunya menyuruhnya untuk bekerja. Selain itu Lanny juga mengungkapkan bahwa ia bekerja karena butuh uang. Akhirnya Lanny pun bekerja dan menyadari bahwa ia menyukai pekerjaan dibidang penjualan atau sales. Dengan profesi tersebut, ia mendapatkan komisi yang bisa digunakan untuk travelling. Itulah yang mendasarinya bergelut di dunia professional sales. LinkedIn merupakan perusahaan ke 6 tempat lanny bekerja, dan ia cukup sering berpindah-pindah pekerjaan dimana ia bekerja maksimum selama kurang lebih 2 tahun dan akhirnya memutuskan pindah dan mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Pada akhirnya Lanny bertemu LinkedIn dan saat ini sudah memasuki tahun ke 5. Entrepreneur Talk: Pemasaran Pemateri 1: Armand Setiawan Wulianadi (Joger Jelek Bali) – 26 Februari 2021 Joger berlokasi di dua titik di Pulau Bali, yaitu daerah Luwus dan Kuta. Joger merupakan perusahaan keluarga yang bersifat kekeluargaan yang mulai berdiri sejak 19 Januari 1981. Joger berawal dari usaha door to door agar menjadi orang yang berguna dan tidak menganggur di negara Indonesia yang kaya dan penuh keberagaman ini. Produk-produk Joger awalnya dijual di tempat orang. Produksinya tidak dilakukan sendiri, melainkan memesan pada orang lain. Tanpa disangka, peminat Joger membeludak. Hingga saat ini, Joger telah memproduksi sendiri seluruh produknya yang dapat dibeli di dua toko yang berlokasi di Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan, Bali. Kedua toko tersebut tak pernah sepi dari pembeli. Tak jarang para pembeli tersebut membeludak hingga ke pinggir jalan yang mengakibatkan lalu lintas sedikit tersendat. Dalam memasarkan produknya, Mr. Joger bekerja sama dengan para pemandu turis agar dapat menyarankan para turis yang berasal dari mancanegara untuk berbelanja oleh-oleh di Joger. Selain itu, sang istri juga membantu mempromosikan Joger dari mulut ke mulut. Lambat laun, Joger semakin dikenal banyak orang yang dampaknya adalah penjualan meningkat. Dalam berburu Joger, orang tak pernah puas hanya dengan membeli satu atau dua barang. Kata-kata yang unik dan original dalam setiap produknya menjadi ciri khas dan daya tarik bagi pembeli. Selain Joger, mereka juga memiliki NSM (Niat Swadaya Masyarakat) Garing yang dibangun dengan tujuan untuk menciptakan, mencapai, menjalankan, menularkan, menumbuhkembangkan, dan mensyukuri kehidupan yang bahagia lahir batin, dunia dan akhirat, contoh kegiatan dari Garing adalah bedah rumah dan bantuan ke rumah sakit yang seringkali dilakukan di Bali dengan dana dari penjualan di Joger. Strategi adalah bagaimana kita memilih beberapa opsi yang disiapkan dan tentukan alasan kenapa opsi lain tidak kita pilih. Joger memiliki strategi yang lebih dianggap sebagai sikap hidup, yaitu BAJU2RA6BERTETADI yang artinya adalah sikap hidup yang baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung jawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, dan/sehingga benar-benar bermanfaat bagi diri sendiri secara optimal dan dalam arti seluas-luasnya, tekun, dan tahu diri. Joger hanya bergerak di bidang design dan menciptakan ide, sedangkan untuk produksi dilakukan oleh pihak lain. Ide yang positif, apapun itu, pasti memiliki peluang untuk dipasarkan, yang menentukan adalah keberanian diri kita sendiri. Strategi dapat muncul dari adanya keresahan dan kekhawatiran. Dalam berwirausaha, selain mencari keuntungan atau profit, kita juga perlu menabung dan menyisihkan penghasilan untuk membantu sesama, jangan terlalu serakah dan cepat puas.
Pemateri 2: Hermanto Yaputra (CEO Academy)
Setiap generasi pasti memiliki behavior nya sendiri, contohnya generasi millennial yang lebih dekat dengan sosial media. Saat ini, perusahaan dituntut untuk tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga menghasilkan jasa. Oleh karena itu 4P yang dijelaskan oleh pemateri sebelumnya pun ditambah 3 aspek baru, yaitu people, process, dan physical evidence. Perbedaan business model dengan business plan: - Business model: Memikirkan tentang relationship, sumber daya manusia, dan profit, sistem business model juga lebih tertata. Dalam business model, sangat mudah bagi kita untuk melakukan penyesuaian, contohnya perusahaan yang orientasi awalnya tidak mencari profit lalu perusahaan tersebut meningkatkan value mereka. - Business plan: Memikirkan rencana-rencana yang akan dilakukan. Dalam business plan tidak mudah melakukan perubahan atau penyesuaian karena isinya lebih detail. Cara promosi, terutama dalam era saat ini, lebih beragam, tidak terprediksi, dan out of the box. Langkah awal dalam membangun usaha adalah membuat business model terlebih dahulu sebelum membuat business plan. Metode pendekatan marketing soft-selling atau hard-selling dapat dilakukan dengan menentukan produk yang akan dipasarkan terlebih dahulu karena setiap jenis produk membutuhkan pendekatan yang berbeda. Dalam membangun sebuah bisnis, kita perlu patenkan terlebih dahulu brand tersebut lalu meningkatkan awareness terhadap brand tersebut sambil membangun personal branding karena company branding lebih mudah untuk disaingi jika dibandingkan dengan personal branding.
Entrepreneur Talk: Pola Pikir Wirausaha
Pemateri 1: dr. Tompi (Owner Beyoutiful Clinic) – 26 Februari 2021 Penyanyi dan dokter spesialis bedah plastik, Tompi, memiliki impian sejak mengambil spesialis bedah plastik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk membangun usaha sendiri dan tidak bekerja pada orang lain. Menurutnya, setelah dirinya menyelesaikan studi spesialis bedah plastik, Tompi sempat mendapatkan tawaran menjadi staf di bedah plastik FKUI. Namun, ia mengurungkan niatnya karena ada alasan perbedaan misi dan visi. Selain itu, ketika mendirikan klinik ini, ia mendapatkan saran dari seniornya untuk bekerja terlebih dulu dengan senior. Namun, dirinya menegaskan tetap pada prinsipnya untuk mendirikan klinik sendiri. Tak sedikit perjalanan hidup yang dulalui oleh dr. Tompi, mulai dari cemoohan dan ejekan dari orang-orang di sekitarnya karena gedung/bangunan dari bisnisnya yang terbilang kecil, hingga dirinya yang diremehkan oleh seniornya tetapi dr. Tompi tetap yakin dan terus menjalankan serta mengembangkan bisnisnya hingga menjadi seperti saat ini dan ia pun dapat membuktikan dan mematahkan perkataan dari orang-orang.
Pemateri 2: Thomas Sugiarto (CEO Academy)
Beliau menanamkan sebuah kalimat bahwa orang-orang dari kalangan kurang mampu secara finansial dan ekonomi, belum tentu tidak berpeluang menjadi orang yang berhasil dan sukses, bahkan menjadi seorang pemimpin, karena masa depan setiap orang bukan ditentukan oleh keadaannya saat ini, melainkan oleh kegigihan, keinginan, dan kerja keras mereka sendiri. Kalimat tersebut dibuktikan oleh banyaknya orang-orang yang berhasil dan sukses di bidang masing-masing padahal mereka mengalami masa lalu yang sulit. Kita harus membangun mindset bahwa kita adalah orang yang sukses dan percaya kepada diri kita sendiri bahwa nantinya kita akan memiliki masa depan yang cerah. Dengan usaha dan kerja yang keras, semua orang, siapapun dia, pasti dapat menjadi orang-orang sukses dan berhasil memutuskan tali kemiskinan yang pernah menjerat dirinya dan keluarga. Menurut Pak Thomas, sebagai atasan, perlu melakukan penyeleksian dan pembagian terhadap pekerjaan yang akan dilakukan oleh para pegawai. Atasan harus tahu dan paham kemampuan dan kelebihan dari pegawainya.
Entrepreneur Talk: Keuangan Usaha
Pemateri: Sudiono Lim (CEO Academy) – 27 Februari 2021 - Bahasa Inggris merupakan salah satu hal yang penting karena dalam mengembangkan suatu usaha atau membangun perusahaan start up, faktor bahasa masuk ke dalam hal yang sangat penting. Dalam memulai sebuah bisnis, proposal dari sisi keuangan bisnis tersebut merupakan jantung dari sebuah bisnis karena investor akan melihat seberapa bagus kita menyajikan laporan keuangan, cara kita meyakinkan investor terhadap uang/dana yang akan di percayakan kepada kita, bagaimana kita mengembangkan dana tersebut, dan bagaimana kita memperkirakan return on investment dari dana tersebut. Ide yang baik bila didampingi dengan bisnis proposal yang baik pula pasti akan mudah untuk mendapat banyak funding. Empat hal yang merupakan basic areas of finance adalah Corporate Finance, Investments, Financial Institutions, dan International Finance