Anda di halaman 1dari 20

HUKUM & ETIKA

Media
Materi ajar Produksi Media Nyimas Ema Holiza
Tau Gak?!
Ada 1.711 Media terdaftar
pada 2023
Media Online : 902
Pengertian/Definisi
Definisi Hukum
Hukum dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang
(biasanya pemerintah atau lembaga legislatif) untuk mengatur perilaku individu dan kelompok dalam
masyarakat. Hukum bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang terorganisir dan adil di mana
masyarakat dapat berinteraksi dan menjalankan kehidupan sehari-hari mereka. Definisi hukum juga
mencakup prinsip-prinsip dan norma-norma yang diakui secara resmi dan diimplementasikan melalui
sistem peradilan.

Hukum tidak hanya terdiri dari peraturan tertulis, tetapi juga mencakup kebiasaan, prinsip-prinsip moral,
dan preseden hukum yang telah terbentuk dari keputusan pengadilan sebelumnya
Secara umum ada dua jenis hukum yaitu
1. Hukum Publik: Hukum yang mengatur hubungan antara individu dengan negara atau pemerintah. Ini
mencakup hukum konstitusi, hukum administratif, dan hukum pidana.

2. Hukum Privat: Hukum yang mengatur hubungan antara individu atau organisasi swasta. Ini termasuk
hukum perdata, hukum bisnis, dan hukum keluarga.

Hukum bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kebebasan individu dan kepentingan masyarakat,
serta memberikan kerangka kerja yang stabil untuk penyelesaian konflik dan perlindungan hak-hak
individu. Oleh karena itu, hukum merupakan alat penting dalam menjaga ketertiban sosial, keadilan, dan
stabilitas dalam suatu masyarakat.
Definisi Etika
Etika adalah studi tentang prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku dan tindakan individu dalam
interaksi mereka dengan orang lain di dalam masyarakat. Ini mencakup evaluasi tentang apa yang
benar dan salah, baik atau buruk, serta bagaimana individu seharusnya bertindak dalam situasi tertentu
berdasarkan nilai-nilai moral yang dianut.

Dalam konteks yang lebih luas, etika juga mencakup penyelidikan terhadap nilai-nilai, norma-norma,
dan prinsip-prinsip yang membentuk dasar pemahaman manusia tentang moralitas. Ini melibatkan
pemeriksaan terhadap pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang hak dan kewajiban, keadilan,
kebebasan, kebaikan, dan tanggung jawab individu.
Studi etika membantu individu untuk memahami dasar moral dari tindakan mereka dan untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip moral yang terlibat dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini juga membantu dalam membentuk pandangan yang lebih luas
tentang bagaimana masyarakat seharusnya diatur dan nilai-nilai yang seharusnya dipromosikan
dalam interaksi sosial.
Definisi Hukum dan Etika Media
Hukum Media:
Hukum media mengacu pada seperangkat peraturan dan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga
yang berwenang untuk mengatur perilaku dalam industri media. Ini mencakup berbagai aspek, seperti hak
cipta, privasi, defamasi, regulasi penyiaran, dan kebebasan pers. Hukum media bertujuan untuk memberikan
kerangka kerja yang terorganisir dan adil dalam praktik media, serta melindungi kepentingan publik, hak-hak
individu, dan kebebasan berekspresi.

Etika Media:
Etika media merujuk pada seperangkat prinsip, nilai, dan norma-norma moral yang mengatur perilaku dalam
praktik media. Ini termasuk kejujuran, akurasi, objektivitas, keadilan, dan tanggung jawab dalam menyajikan
informasi kepada masyarakat. Etika media juga mempertimbangkan implikasi moral dari keputusan editorial,
representasi yang adil dari berbagai sudut pandang, serta penghormatan terhadap privasi dan martabat individu.
Perbedaan utama antara hukum media dan etika media
adalah:
Hukum Media adalah seperangkat peraturan yang bersifat terikat secara hukum dan diterapkan
oleh pemerintah atau lembaga berwenang. Pelanggaran hukum media dapat mengakibatkan
sanksi hukum, seperti denda atau hukuman pidana.

Etika Media adalah seperangkat prinsip dan nilai-nilai moral yang bersifat lebih fleksibel dan
subjektif. Meskipun tidak memiliki sanksi hukum langsung, pelanggaran etika media dapat
merugikan reputasi, kepercayaan masyarakat, dan integritas media.

Secara keseluruhan, hukum media dan etika media saling melengkapi dalam membentuk
kerangka kerja yang bertanggung jawab dan beretika dalam praktik media, dengan hukum
memberikan landasan hukum yang kuat dan etika membimbing perilaku yang moral dan
bertanggung jawab.
Berikut adalah beberapa elemen penting dalam definisi etika media:

 Kode Etik: Media sering kali memiliki kode etik yang mengatur standar perilaku yang
diharapkan dari para profesional media. Kode etik ini dapat mencakup pedoman tentang
kejujuran, privasi, perlindungan terhadap anak-anak, dan perlakuan yang adil terhadap subjek
berita.

 Akurasi dan Kewajaran: Media diharapkan untuk memberikan informasi yang akurat dan
seimbang. Ini berarti memverifikasi fakta dengan teliti sebelum menyebarkannya dan
menghindari penyajian yang tendensius atau bias.

 Keterbukaan dan Transparansi: Etika media mencakup keterbukaan tentang sumber informasi,
metode pelaporan, dan kepentingan yang mungkin mempengaruhi pemberitaan. Media harus
transparan tentang potensi konflik kepentingan dan memungkinkan akses yang mudah bagi
masyarakat untuk memverifikasi informasi yang disajikan.
 Perlindungan Privasi: Etika media menuntut perlindungan terhadap privasi individu. Ini
berarti media harus berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi dan
mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi pada individu atau kelompok yang
disebutkan dalam berita.

 Kehormatan dan Harga Diri: Media diharapkan untuk menghormati martabat individu dan
kelompok yang disajikan dalam berita. Ini termasuk mempertimbangkan sensitivitas budaya
dan keagamaan, serta menghindari sensationalisme atau penghinaan yang tidak pantas.

 Pertimbangan terhadap Kepentingan Publik: Etika media menekankan pentingnya


memberikan pemberitaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan mempertimbangkan
kepentingan publik dalam pengambilan keputusan editorial.

 Kritik dan Akuntabilitas: Etika media mencakup kemampuan untuk menerima kritik dengan
terbuka dan bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan. Media yang baik harus siap
untuk mengoreksi kesalahan dan belajar dari pengalaman tersebut.

.
 Sensitivitas terhadap Keragaman: Media diharapkan untuk mencerminkan keragaman
masyarakat dalam pemberitaan mereka dan menghindari stereotip atau diskriminasi
terhadap kelompok tertentu

 Etika media adalah bagian penting dari profesionalisme dalam bidang jurnalistik dan
komunikasi. Mematuhi prinsip-prinsip etika media membantu membangun kepercayaan
masyarakat terhadap media dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan memiliki
nilai yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi masyarakat.
Berikut adalah beberapa area utama yang dicakup oleh hukum
media:
• Kebebasan Pers: Hukum media sering kali memberikan perlindungan terhadap
kebebasan berekspresi dan kebebasan pers. Ini termasuk hak untuk menyebarkan
informasi, gagasan, dan pendapat tanpa takut akan sensor atau represi dari
pemerintah atau pihak lain.

• Hak Cipta: Hukum media juga mencakup perlindungan hak cipta untuk memastikan
bahwa karya-karya media yang dihasilkan dilindungi dari penggunaan tanpa izin
atau penggunaan yang melanggar hak cipta.

• Privasi dan Penghormatan Martabat: Hukum media mencakup aturan tentang privasi
individu dan perlindungan terhadap pencemaran nama baik. Ini termasuk
pembatasan terhadap publikasi informasi pribadi yang tidak sah dan perlindungan
terhadap pencemaran nama baik atau fitnah.
• Pengawasan dan Regulasi Penyiaran: Di beberapa negara, hukum media mengatur
penyiaran, termasuk standar isi, iklan, dan kepemilikan media. Regulasi ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwa penyiaran beroperasi dengan cara yang
bertanggung jawab dan melayani kepentingan publik.

• Hukum tentang Fitnah dan Defamasi: Hukum media juga mmencakup aturan
tentang fitnah dan defamasi, yang melindungi individu dari pernyataan palsu yang
merugikan reputasi mereka.

• Konten Obscenity dan Pornografi: Beberapa yurisdiksi memiliki hukum yang


mengatur konten yang dianggap obscene atau pornografi, dengan tujuan melindungi
masyarakat, terutama anak-anak, dari paparan yang tidak pantas.

• Konten Anak-anak: Hukum media juga sering kali mencakup perlindungan khusus
untuk anak-anak, termasuk pembatasan terhadap konten yang tidak sesuai untuk
konsumsi anak-anak dan perlindungan terhadap eksploitasi anak dalam media.
• Kepemilikan Media: Hukum media juga mencakup regulasi terkait kepemilikan
media untuk mencegah monopoli yang merugikan persaingan dan kebebasan
berpendapat.

• Setiap negara memiliki sistem hukum media yang unik, yang mencerminkan nilai-
nilai sosial, politik, dan budaya mereka. Namun, prinsip-prinsip dasar yang
melindungi kebebasan berekspresi, privasi, dan kepentingan publik cenderung
menjadi pijakan dalam hukum media di seluruh dunia.
Perbedaan Hukum dan Etika Media
Perbedaan antara hukum media dan etika media dapat dijelaskan sebagai berikut:

Hukum Media:
Hukum media adalah seperangkat peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang
berwenang untuk mengatur perilaku dalam industri media.
Hukum media bersifat terikat dan mengikat secara hukum, yang berarti bahwa pelanggaran
terhadap hukum media dapat mengakibatkan sanksi hukum, seperti denda, sanksi administratif,
atau tuntutan hukum.
Hukum media sering kali berkaitan dengan masalah seperti hak cipta, privasi, defamasi, dan
regulasi penyiaran.
Hukum media berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan
perlindungan hak individu serta kepentingan publik.
Etika Media:
Etika media merujuk pada seperangkat prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku
dalam praktik media.
Etika media bersifat lebih fleksibel dan tidak memiliki sanksi hukum langsung; namun,
pelanggaran terhadap etika media dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan
masyarakat, kerugian reputasi, atau sanksi internal dari profesi media.
Etika media mencakup pedoman tentang kejujuran, akurasi, keterbukaan, sensitivitas terhadap
keragaman, dan tanggung jawab terhadap kepentingan publik.
Etika media memainkan peran penting dalam memastikan bahwa media bertindak secara
moral dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Dalam beberapa kasus, hukum media dan etika media dapat saling tumpang tindih, di mana
prinsip-prinsip etika media tercermin dalam hukum media. Namun, ada juga situasi di mana
sesuatu dapat sah secara hukum tetapi tetap dianggap tidak etis, atau sebaliknya. Misalnya,
suatu tindakan yang sah secara hukum seperti paparan foto seorang selebriti di tempat umum
mungkin dianggap tidak etis jika melanggar privasi individu tersebut tanpa alasan yang jelas.
Oleh karena itu, sementara hukum media dan etika media seringkali saling berhubungan,
keduanya memiliki peran dan karakteristik yang berbeda dalam mengatur perilaku dalam
industri media.
Bagaimana pandangan anda
pada Hukum & Etika Media
Thanks!
Selalu Bersemangat Gaaeesss..!!
Tidak ada yang sulit bila kita memiliki niat kuat untuk
menjadi BISA

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai