Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

DILEMA KONTEN MEDIA: ANTARA BISNIS DAN KUALITAS PRODUK INFORMASI

Disusun Oleh:
Nama : Jilly Desviona Irianto
NIM : 14170068
Kelas : 1PIK2

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
DILEMA KONTEN MEDIA: ANTARA BISNIS DAN KUALITAS PRODUK INFORMASI

Komunikasi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang tidak berdiri sendiri. Ilmu ini dapat
berkolaborasi dengan ilmu-ilmu lain seperti komunikasi kesehatan, komunikasi politik, komunikasi
bisnis, dan masih banyak lainnya. Dalam pembahasan kali ini, saya akan membahas mengenai
komunikasi dalam dunia bisnis dan pengaruhnya terhadap kualitas produk informasi dalam suatu
media massa.

Sebelumnya, mengapa kita perlu berkomunikasi? Dimbleby dan Burton (1985: 10-12)
memberikan daftar kebutuhan komunikasi manusia, yaitu:

1. Untuk mempertahankan hidup (survival). Kita bisa mengambil contoh saat orang lapar atau
haus kemudian meminta makanan atau saat orang berobat ke dokter menyatakan keluhan
penyakitnya.

2. Kerja sama. Di mana pun manusia membutuhkan orang lain, sehingga manusia akan bekerja
sama dengan manusia lain dan komunikasi menjadi jembatan untuk menjalin kerja sama itu.

3. Personal. Setiap manusiakan membutuhkan untuk mengkomunikasikan dirinya. Misalnya


dengan menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan siapa dirinya melalui apa yang
dipakainya atau buku yang dibacanya. Manusia pun terkadang membutuhkan menuliskan apa
yang dialaminya dalam buku hariannya.

4. Sosial. Sebagai manusia tentu kita akan terlibat bersama orang lain dalam kehidupan sosial
kita. Kita berkomunikasi dengan orang lain seperti mengemukakan gagasan atau memberikan
sumbangan pemikiran atas satu persoalan kemasyarakatan.

5. Praktis. Kita pun terlibat dalam kegiatan-kegiatan praktis, seperti kegiatan bisnis. Kegiatan
praktis tersebut pada dasarnya kita lakukan untuk menjaga agar masyarakat kita bisa berjalan
dengan baik.

6. Ekonomis. Kita pun membutuhkan komunikasi karena kepentingan ekonomis seperti


melakukan promosi atau memasang iklan di media massa.

7. Informasi. Kita membutuhkan komunikasi untuk mendapatkan informasi mengenai dunia


sekeliling kita.
8. Bermain. Komunikasi pun kita butuhkan antara lain untuk bermain-main. Ada banyak
permainan yang bisa kita lakukan dengan menggunakan komunikasi seperti tebak-tebakan.
Termasuk ke dalam fungsi ini adalah bercanda, melucu atau menuturkan cerita lucu.

Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi bisnis.
Seorang pimpinan secara rutin harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk meminta mereka
membuat surat pesanan barang, menjawab atau membuat surat aduan, membuat surat edaran
umum, membuat surat kontrak kerja sama, membuat surat balasan/tanggapan, dan sejenisnya.

Komunikasi bisnis sendiri adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi dan
sebagainya yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui
simbol-simbol atau sinyal-sinyal untuk mencapai tujuan organisasi.

Terdapat 6 unsur pokok komunikasi bisnis, yaitu:

(1) bertujuan, berarti komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
sejalan dengan pencapaian tujuan organisasi/lembaga. Bisa saja tujuan komunikasi tersebut
bersifat formal atau informal, tapi tidak bersifat sosial kecuali yang sejalan dengan tujuan utama
organisasi/lembaga,

(2) pertukaran, kegiatan ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan
komunikan,

(3) gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam
bergantung tujuan, situasi dan kondisinya,

(4) saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka atau melalui siaran
televisi yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan,

(5) simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti untuk
menyampaikan atau mempertukarkan pesan. Simbol bisa bersifat positif atau abstrak; sinyal bisa
berbentuk verbal atau nonverbal. Tapi yang terpenting adalah bagaimana pesan yang
disampaikan bisa dimengerti dengan baik,

(6) pencapaian tujuan organisasi. Kita tentu tahu bahwa setiap organisasi, apa pun bentuknya,
pasti didirikan dengan maksud dan tujuan tertentu yang biasanya dikemukakan dalam anggaran
dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi tersebut. Bisa juga dilihat dalam visi dan misi
organisasi tersebut. Begitu juga halnya dengan organisasi bisnis, tentu akan memiliki tujuan
tertentu. Misalnya organisasi bisnis didirikan dengan tujuan memberikan keuntungan bagi
pemegang saham dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Dalam kegiatan bisnis, media massa juga memegang peranan yang penting. Media massa
merupakan industri yang unik. Banyak pakar yang menyatakan, industri media massa sangat
berbeda dengan industri lainnya. Apalagi, media massa sendiri sebenarnya tidak bersifat tunggal
dan seragam.

Berdasarkan jenisnya kita mengenal media komersial, media publik dan media komunitas. Media
komersial adalah media yang dikelola dan diusahakan oleh satu organisasi bisnis.karena
merupakan industri yang dikelola oleh organisasi bisnis maka pertimbangan untuk mendapatkan
laba dari operasi media massa menjadi salah satu cirinya. Biaya operasi media komersial ini
diperoleh dari hasil penjualan, baik penjualan produk media, seperti berita dan hiburan maupun
penjualan ruang untuk media cetak dan waktu untuk media elektronik kepada para pemasang
iklan. Sebagian besar media yang dapat dinikmati produknya, entah majalah, koran, tabloid,
siaran radio atau siaran televisi merupakan media komersial.

Sedangkan, media publik pada dasarnya merupakan media yang dikelola untuk kepentingan
publik. Di dalamnya, publik diberi kesempatan untuk mengemukan pandangan dan pendapat
tentang berbagai peristiwa. Kelompok-kelompok masyarakat merupakan pengisi media publik.
Media publik ini tidak bertujuan komersial dan lebih meruapakan lembaga yang melayani publik.
Bila pun ada iklan maka iklan itu dimaksudkan hanya sekedar untuk membantu biaya
operasional,bukan untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Ada pun media komunitas merupakan media yang dikelola satu kelompok masyarakat tertentu.
Media komunitas ini secara spesifik melayani kepentingan tertentu dari satu kelompok
masyarakat. Misalnya, untuk masyarakat petani ada radio komunitas yang informasinya sebagian
besaar berasal dari dunia pertanian. Dibandingan dengan media komersial dan media publik,
jangkauan media komunitas ini sangat terbatas. Satu radio komunitas di Jayagiri, Lembang
Kabupaten Bandung Barat, misalnya hanya melayani warga masyarakat sekitar Jayagiri, Lemang
saja. Media komunitas ini pada umumnya hidup atas sumbangan atau bantuan warga masyarakat
dan tenaga pegelolanya pun adalah wakil-wakil kelompok masyarakat yang dilayani media
tersebut.

Keunikan lain dari media massa adalah sifat industrinya sangat dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi. Setiap ada teknologi komunikasi dan informasi yang baru
dan digunakan secara luas akan menghasilkan media massa baru. Kita tahu media cetak,
khususnya koran, muncul karena penemuan msin cetak oleh Kohann Guttenberg. Penemuan
gelombang pendek, melahirkan stasiun-stasiun radio yang mengudara dengan menggunakan
gelombang pendek.

Media massa berada pada pasar yang khusus. Karena itu, kinerja media massa sangat
bergantung pada isi informasi dan hiburan yang disajikannya kepada publik dan menjual
ruang/waktu untuk iklan. Hal ini membawa organisasi media pada sejumlah tantangan.

Zotto menyebutkan ada tiga tantangan. Pertama, isi media harus relevan dan sesuai dengan
sasarannya serta mampu menjawab kebutuhan pasar yang selalu berubah. Kedua, isi media
massa itu disampaikan melalui beberapa saluran, bukan saluran tunggal, sehingga organisasi
media massa perlu memahami relevansi dan arti penting setiap saluran penyampai isi media.
Bila ini bisa dilakukan organisasi media massa maka media massa dapat memaksimalkan
pemanfaatan peluang yang disediakan dunia periklanan. Ketiga, organisasi media hanya
menghasilkan sebagian dari isi yang dijualnya. Oleh karena itu, penguasaan pasar menjadi
sangat penting, yang berarti media massa selain harus menyajikan isi yang relevan juga harus
menyediakan dana dan sumber daya manusia yang relevan juga.

Bisnis media massa berbeda dengan bisnis lainnya. Menurut Picard, pada tingkat dasar, media
masa berbeda dengan industri lain karena produk media merupakan hasil dari kerja kreatif yang
didasarkan pada informasi, ide dan kerja artistik dan literer. Produk media mendapat manfaat
khusus dari hak cipta dan hak-hak lain yang terkait yang tak dimiliki produk lain. Di samping itu,
organisasi media pun cenderung lebih kasat mata bagi konsumennya dibandingkan bisnis lain
lantaran media massa menjadi bagian yang diperhatikan dalam kehidupan keseharian dan
karena individu-individu yang terlibat di dalamnya sering kali berstatus sebagai selebriti dan
mendapat perhatian. Di samping itu, media massa pun sangat dipengaruhi kebijakan publik dan
peaturan perundang-undangan karena ada tujuan-tujuan sosial, politik dan kultural yang hendak
diwujudkan melalui kebijakan media dan media bergantung pada ruang yang terkontrol secara
publik, seperti spektrum radio.

Secara umum, terdapat tiga jenis media massa, yaitu media cetak, media elektronik, dan media
baru. Berdasarkan sejarahnya, media cetak merupakan media yang tertua dalam sejarah
peradaban manusia. Media elektronik merupakan media yang muncul setelah media cetak.
Media elektronik itu ada dua macam. Yang pertama adalah siaran radio yang bersifat auditif
sehingga kita dituntut membayangkan apa yang disajikan melalui siaran radio. Yang kedua
adalah siaran televisi yang bersifat audio-visual yang membuat kita tak perlu membayangkan lagi
apa yang disampaikan siaran televisi karena sudah ada visualisasinya.

Media massa sebagai sarana komunikasi tentu tidak lepas dari prinsip komunikasi. Menurut
Susanto, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Relevansi dengan kehidupan sehari-hari khalayak, yang berarti isi komunikasi yang
disampaikan relevan dengan kehidupak khalayak dan yang terpenting relevan dengan
kebutuhan nyata khalayaknya.
2. Objektivitas, yang berarti isi informasi tersebut tdak mengandung kepentingan pribadi,
melainkan lebih pada kepentingan khalayaknya.
3. Kredibilitas komunikator, yang berarti orang yang menyampaikan informasi itu memang
dipercaya atau memiliki nilai terpercaya dalam pandangan khalayaknya.
4. Ruang pengalaman (field of experience) dan kerangka acuan (frame of experience)
khalayak, yang berarti informasi yang disajikan sejalan dengan ruang pengalaman dan
kerangka acuan khalayaknya.

Kegiatan jurnalistik diperlukan untuk memperoleh suatu informasi. Namun tidak semua informasi
yang dihasilkan dari media massa berkualitas baik dan memenuhi standar. Demi keuntungan
bisnis, pihak yang tidak bertanggungjawab tersebut menyajikan tayangan dan informasi yang
bersifat sensasional dan tidak mendidik. Itulah alasannya mengapa kode etik jurnalistik dibuat.
Media boleh-boleh saja jika ingin memperoleh keuntungan besar, asalkan informasi yang
disajikan berkualitas dan mendidik. Diharapkan untuk kedepannya negara kita dapat
menghasilkan informasi dengan kualitas yang baik dan memenuhi kode etik.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Djoko. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Iriantara, Yosal. 2014. Manajemen Media Massa. Edisi Kedua. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Kusumaningrat, Hikmat, dan Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset

http://repository.ut.ac.id/4767/1/EKMA4159-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai