Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN 4

FUNGSI MEDIA MASSA DI


MASYARAKAT
Fungsi Komunikasi
Di setiap masyarakat, mulai dari yang primif hingga yang kompleks.
Sistem komunikasi menjalankan beberapa fungsi.
Harold Lasswell berpendapat bahwa fungsi sistem komunikasi dalam
masyarakat adalah :
1. Penjagaan terhadap lingkungan (surveillance of the enviroment)
penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi
nilai masyarakat dan unsur-unsur didalamnya
2. Korelasi berbagai komponen masyarakat agar dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
3. Penyebaran warisan sosial
Sedangkan Wilburm Schramm menyebutkan bahwa sistem
komunikasi berfungsi sebagai penjagaan, forum, guru dan
sumber hiburan.
Sean Mc Bridge, komunikasi massa yang merupakan bagian
dari komunikasi yang begitu luas maknanya mempunyai
fungsi, yaitu :
1. Informasi
2. Sosialisasi
3. Motivasi
4. Perbebatan dan diskusi
5. Pendidikan
6. Memajukan kebudayaan
7. Hiburan
8. Integrasi
Peran Media Massa
Menurut Bungin (2009:85), Media massa adalah institusi yang berperan
sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini
adalah institusi yang berperan sebagai agent of change yaitu sebagai
institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa.
Dengan demikian media massa berperan sebagai:
1. Sebagai intitusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai
edukasi
2. Sebagai media informasi yaitu media massa yang setiap saat
menyampaikan informasi kepada masyarakat
3. Sebagai hiburan, yaitu sebagai agent of change media massa juga
menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong
kebudayaan katalisator perkembangan budaya
• Maka dari itu menurut Subiakto (Bungin, 2009:86-87)
secara spesifik peran media massa lebih menyoroti
persoalan-persoalan seperti:
1. Harus lebih spesifik dan proporsional dalam melihat
persoalan sehingga mampu menjadi media edukasi
dan media informasi yang diharapkan masyarakat.
2. Dalam memotret realitas, harus fokus melihar
realitas masyarakat, bukan pada potert kekuasaan
yang ada dimasyarakat itu.
3. Sebagai lembaga edukasi, yang dapat memilah
kepentingan pencerahan dengan kepentingan media
massa sebagai lembaga produksi.
4. Lebih banyak menyoroti aspek fundamental dalam
menghadapi ancaman
5. Media massa harus menjadi early warning system
• Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa
media massa secara luas telah membantu masyarakat
dalam merumuskan persepsi dan menginterpretasi
sekaligus mendefinisikan realitas sosial dan
menyebarkan standard-standard kenormalan dalam
berbagai hal di sekitar yang ditemui dalam keseharian.
• Sementara itu, berdasarkan teori peran-peran
mediasi, media massa berperan sebagai:
• Suatu jendela (window) terhadap peristiwa-peristiwa
yang terjadi dan berbagai pengalaman hidup sehingga
masyarakat bisa memperluas pandangannya tanpa
campur tangan pihak lain.
• Suatu cermin atas peristiwa yang terjadi di masyarakat
dan di dunia sehingga dapat memberikan refleksi yang
dapat dipercaya.
• Suatu saringan dan penjaga gerbang—gatekeeper
yang memilihkan bagian-bagian dari pengalaman
tertentu untuk mendapatkan perhatian lebih atau
kurang.
• Suatu guider atau interpreter yang memberi petunjuk
dan arahan atas apa yang membingungkan
masyarakat.
• Suatu forum atau platform untuk menyampaikan ide-ide
atau pikiran kepada masyarakat.
• Suatu interlocutor yang tidak hanya memberikan
informasi tetapi juga merespon pertanyaan-pertanyaan
dari masyarakat.
MUTU DAN KUALITAS PROGRAM
Sedemikian penting fungsi dan peranan media massa
bagi masyarakat sehingga mutu atau kualitas informasi
dan program yang ditayangkan di media sangat penting
untuk diperhatikan.

Berkenaan dengan peran media dalam menyebarkan dan


mempublikasikan informasi, media sudah seharusnya
bersifat bebas dari berbagai kepentingan ekonomi, politik
dan kebudayaan. Selain itu, media juga harus
seharusnya memperhatikan tata aturan hukum maupun
norma agama, sosial dan budaya demi mengantisipasi
efek-efek negatif yang bisa muncul di masyarakat atau
pemirsa.
Penilaian tentang mutu atau kualitas siaran atau publikasi
seringkali bersifat normatif, sehingga standarnya cenderung
subyektif.

Hal tersebut terjadi karena masing-masing orang / pihak


mempunyai field of experience dan frame of reference yang
berbeda untuk menilai apa yang dilihatnya.

Oleh karena itu dibuat peraturan-peraturan hukum sebagai


peraturan standar yang mengikat penayangan atau publikasi
informasi kepada masyarakat.

Mutu dan kualitas publikasi atau siaran seringkali dikaitkan


dengan konsep akuntabilitas media
Akuntabilitas
Makna akuntabilitas :

 Menurut Feintuck : Kondisi pemberian penilaian atas


tindakan seseorang baik kepada publik secara langsung
atau melalui otoritas publik
 Pritchard : proses penamaan, penyalahan dan pengakuan
(identitas masalah, penyebutan media yang bertanggung
jawab dan klaim permintaan maaf atau kompensasi)
 Akuntabilitas media : proses sukarela atau tidak dimana
media menjawab secara langsung/tidak kepada masyarakat
yang terkena dampak langsung dari konsekuensi publikasi.
Proses akuntabilitas media harus memenuhi tiga kriteria umum, yaitu :

1. Media harus menghormati hak atas kebebasan berekspresi sesuai


kaidah demokrasi

2. Media harus mencegah atau membatasi kerugian individu dan


masyarakat yang ditimbulkan oleh publikasi suatu informasi

3. Media harus memajukan dan mengembangkan aspek-aspek positif


suatu publikasi, bukan justru membatasi publikasi tersebut, dimana
hal ini membutuhkan dialog dan interaksi antara media dengan
lembaga-lembaga lain di masyarakat.
Akuntabilitas melibatkan hubungan dengan pihak internal dan
eksternal.
Hubungan dengan pihak internal media, yaitu : editor, wartawan
dsb. Melibatkan kontrol yang ketat. Media cenderung ingin
melindungi dirinya dari klaim pihak eksternal sehingga
cenderung menekan dan membatasi pemberitaan agar terus
berada pada batas aman. Hal ini berpengaruh pada tingkat
otonomi dan kebebasan ekspresi pada pekerja media.
Contoh kasus yang menarik yaitu pada program “empat mata”.
Tayangan ini mengundang kontroversi karena masyarakat
merasa program ini melanggar norma-norma susila.
Sedangkan
Sedangkan hubungan pihak eksternal, akuntabilitas
berkenaan dengan:
• Institusi sosial yang dipengaruhi media dan institusi yang
operasionalnya tergantung pada media.
• Opini publik
• Berbagai tekanan dan kepentingan kelompok-kelompok
yang dipengaruhi publikasi.

Misalnya, media seringkali mendapat pesanan dari


‘pejabat’ untuk memuat atau tidak memuat suatu
informasi. Bentuk berita pesanan tersebut berpengaruh
pada akuntabilitas berita.
Studi Kasus
Analisa salah satu satu program infotaiment di televisi,
temukan :
1. Apa fungsi informasi pesan yang dikomunikasikan oleh
infotaiment tersebut bagi masyarakat (baik menurut
Harold Lasswell atau Sean Mc Brigde?
2. Bahas mutu infotaiment tersebut!
3. Bahas efek yang ditimbulkan dari tayangan-tayangan
infotaiment di masyarakat!
4. Bahas akuntabilitas media!

Anda mungkin juga menyukai