Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok:

1. Muhammad Rizal Fatthurrizqi


2. M. Darga Winata
3. Muhammad Alyan
4. Muhammad Aditya Ismail
5. Anggun Siti Fadhilah
6. Jihan Amanda
7. Agus Salim

LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)


I. Pengertian LSM

Menurut kami LSM merupakan singkatan dari Lembaga Swadaya Masyarakat


yang dimana didirikan oleh seorang atau sekelompok orang yang secara sukarela
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

Sedangkan menurut Indonesian Center for Civic Education (ICCE), Lembaga


Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan salah satu wadah atau organisasi/asosiasi
yang dibuat oleh masyarakat di luar pengaruh negara dan juga menjadi perwujudan
dari civil society.
II. Sejarah Terbentuknya LSM
 di dunia

Hari LSM Sedunia pertama kali diusulkan oleh seorang wirausahawan sosial
Marcis Liors Skadmanis pada tahun 2009. Namun, setelah dideklarasikan pada
2010 oleh 12 anggota Forum LSM Laut Baltik, Hari LSM Sedunia baru mendapat
pengakuan internasional pada tahun 2014 dari organisasi internasional. Hingga saat
ini ada lebih dari 89 negara di 6 benua merayakan hari LSM Sedunia setiap
tahunnya. Hari LSM Sedunia dimaksudkan untuk menginspirasi orang untuk
menjadi lebih aktif terlibat dalam sektor LSM dan mendorong simbiosis yang lebih

besar antara LSM dan sektor publik serta swasta.

 di Indonesia

Di Indonesia terdapat salah satu LSM tertua di Indonesia yaitu Lembaga


Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang berdiri
pada tahun 1971 (Suharko, 2005). LP3ES menjadi lembaga bergengsi yang mampu
memberikan sumbangsih alternatif bagi pemikiran-pemikiran pengembangan
masyarakat. Lembaga ini juga menjadi inspirator terhadap pola-pola baru model
pembangunan yang pada waktu itu masih menggunakan model pembangunan yang
berorientasi pada pengembangan ekonomi (economic growth) saja mengikuti
konsep yang diusung dari negara-negara maju dengan teori modernisasi.

III. Ciri-Ciri LSM dan Pasal yang Melindunginya

Lembaga swadaya masyarakat bukan menjadi bagian


dari pemerintah, birokrasi ataupun negara, maka secara garis besar lembaga ini
dapat dilihat dengan ciri-ciri :

1. Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun Negara


2. Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan
(nirlaba)
3. Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk
kepentingan para anggota seperti yang dilakukan koperasi ataupun
organisasi profesi.

Di Indonesia sendiri LSM memiliki payung hukum yang diatur dalam


Organisasi Massa, yakni berdasarkan Pasal 1663-1664 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHPerdata), serta UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan (“UU Ormas”).

IV. Tujuan Adanya LSM


Menurut John Clark karakteristik LSM tujuan adanya LSM adalah sebagai
berikut:

1. Melayani kelompok miskin marjinal.


2. Mendorong dibukanya partisipasi bagi masyarakat dalam proses pelaksanaan
kebijakan.
3. Mengembangkan inovasi-inovasi yang bermanfaat dan memecahkan
masalah. Terkadang inovasi ini melahirkan konsep tandingan bagi kebijakan
pemerintah.
4. Program yang dilaksanakan adalah skala kecil agar mudah dipantau dan
terukur pencapaiannya serta tepat sasaran.
5. Memiliki komitmen staf yang tinggi karena secara luas memberi andil nilai
dan keyakinan tentang misi perubahan sosial.

V. Fungsi Adanya LSM


Menurut Bastian yang merangkum pendapat Ismail Hadad mengenai peran
LSM berdasarkan fungsinya, yakni:

1. Fungsi LSM berperan memberikan motivasi, menggali potensi,


menumbuhkan, serta mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai
masalah-masalah yang dihadapi diri maupun lingkungannya.
2. Fungsi LSM juga berperan sebagai komunikator yang mengamati,
merekam, serta menyampaikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat agar
dijadikan acuan dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan
program pembangunan serts mengawasi proses pelaksanaan kebijakan dan
program pembangunan sekaligus masyarakat memberikan penjelasan
masyarakat kepada tentang program pembangunan dengan bahasa yang
mudah dan dipahami.
3. Sebagai Dinamisator yang mengembangkan berbagai strategi dan inovasi
dan pengelolaan organisasi yang belum familiar di lingkungan masyarakat.
4. Berperan sebagai fasilitator, yakni memberikan berbagai bantuan teknis
dalam pelaksanaan program seperti penyediaan dana, modal kerja, peralatan,
dan sebagainya yang menjadi kebutuhan masyarakat.

VI. Contoh LSM di Indonesia


Di Indonesia ada banyak sekali lembaga swadaya masyarakatnya serta beragam
bidanya antara lain sebagai berikut:
1. LSM YABIMA (Yayasan Bina Manfaat).
2. LSM Bina Peduli Bangsa.
3. LSM YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuam Hukum Indonesia).
4. LSM KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban
Tindak Kekerasan).
5. LSM ELSAM
6. LSM PHBI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi
Indonesia).
7. LSM LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan
Ekonomi dan Sosial).

Anda mungkin juga menyukai