PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
individu-individu atau kelompok-kelompok yang bertentangan dari waktu-
kewaktu. Konflik tentang cita-cita, nilai atau kepentingan adalah berfungsi kalau
konflik itu tidak berlawanan dengan anggapan dasar tentang hubungan sosial.
Konflik seperti ini dapat menyesuaikan kembali norma-norma dan
hubungan sosial. Konflik seperti ini dapat menyesuaikan kembali norma-norma
dan hubungan kekuasaan dalam kelompok tertentu menurut keperluan individu
dalam kelompok.
3
misalnya, kekayaan material, kekuasaan, kedudukan dan sebagainya.
manusia cenderung untuk berusaha segiat mungkin, agar mendapatkan hal-hal
yang dianggap baik tadi satu pihak menganggap samasama mempunyai hak atas
hal-hal yang dianggap baik tadi, maka kemungkinan besar akan terjadi suatu
pertikaian atau konflik.mencakup suatu proses, damana terjadi
pertentangan hak atas kekayaan, kekuasaan, kedudukan dan seterusnya, dimana
salah satu pihak berusaha menghancurkan pihak lain Pembangunan merupakan
salah satu konsep yang paling mengemuka dan mendesak terkait dengan
pengelolaan pembangunan Bangsa, dimana mengenai konsep Pembangunan
4
B. Penyelesaian Konflik
5
manajemen konflik perlu adanya kelompok atau individu yang memiliki
pengaruh terhadap kestabilan kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya, apabila tidak
terdapat suatu sosok pemimpin atau kelompok yang berpengaruh dalam
kehidupan bermasyarakat cenderung goyah hingga menjadi potensi konflik.
Masyarakat dalam kebiasaannya mengangkat beberapa orang sebagai tokoh
masyarakat karena seringkali dapat mampu memiliki pengaruh terhadap
keseimbangan dalam masyarakat.
6
C. TEORI KONFLIK
Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak
terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi
terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang
berbeda dengan kondisi semula. Teori ini didasarkan pada pemilikan sarana-
sarana produksi sebagai .
Para sosiologi berpendapat bahwa akar dari adanya konflik adalah adanya
perebutan atas sumber-sumber kepemilikan, kekuasaan, dan status sosial yang
sifatnya terbatad dalam hubungan sosial, politik, dan ekonomi. Teori konflik
melihat bahwa di dalam masyarakat tidak akan selamanya berada pada
keteraturan.
7
Konflik sampang merupakan konflik horisontal yang terjadi karena
kurangnya suatu toleransi dan sikap saling menghargai antar sesama sehingga
seperti yang telah kita ketahui konflik tersebut menyebabkan banyak kerugian
secara materi dan inmateri misalnya perubahan sosial masyarakat yang terjadi di
Desa Karanggayam yang merupakan tempat kejadian konflik berdarah Sampang.
8
BAB III
KESIMPULAN
A. PENUTUP
Konflik dapat dipahami sebagai suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang
diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan
kenyataan apa yang diharapkannya. Jenis konflik ada limayaitu:
a) Pengenalan. b).
Diagnosis.
d). Pelaksanaan.
e). Evaluasi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10