Kelas : 6 D SA
Nim : 190602109
Pertemuan : ke-I
Pemahaman konflik
Di dalam kehidupan bermasyarakat yang merupakan suatu proses sosial yang terjadi, pasti
akan di jumpai permasalahan sosial atau konflik, negatif atau positifnya akibat konflik
tersebut tergantung dari bagaimana masyarakat itu mengelolanya. Konflik seringkali
terjadi dalam kehidupan bermasyarakat yang menyebabkan pertikaian. Hal-hal sadimikian
biasanya terjadi karena kurangnya komunikasi akibat perbedaan sudut pandang, persepsi,
atau pemahaman seseorang terhadap suatu konflik.
Terdapat beberapa tahapan dari terjadinya sebuah konflik ; 1). Intrapersonal, 2).
Interpersonal, 3). Intragroup, 4). Antar group. Tahapan-tahapan tersebut secara sistematis
menjadi alur dari terjadinya sebuah konflik. Tahapan pertama yaitu tahapan Intra personal,
yang di mana konflik tersebut terjadi di dalam diri seorang individu, seperti perasaan
bimbang akan suatu pilihan dan sebagainya. Tahapan kedua yaitu tahapan Antar personal,
yang dimana dalam hal ini konflik terjadi antara dua orang individu, seperti adu
argumentasi dan sebagainya.Tahapan ketiga yaitu tahapan Intragroup, dalam tahapan ini
konflik terjadi didalam suatu kelompok, misalnya ketika terjadinya pemilihan ketua dari
group tersebut dan sebagainya. Tahan terakhir yaitu tahapan Intra group, konflik ini
merupakan konflik dengan cakupan yang paling besar, karena melibatkan dua atau lebih
kelompok dalam sebuah konflik, misalnya dalam kasus pemilihan presiden dan
sebagainya.
Pertemuan : ke-2
Teori konflik
Teori konflik adalah teori yang menyatakan bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui
proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang
menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula. Konflik sosial muncul
ketika perbedaan antar individu atau kelompok dalam masyarakat tidak dapat dinetralisir atau
didamaikan. Konflik sosial tidak terjadi dengan sendirinya. Meski penyebab utama konflik social
adalah perbedaan diantara masyarakat atau individu dibagian masyarakat.
Penanganan Konflik merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan
terencana dalam situasi dan peristiwa baik sebelum, pada saat, maupun sesudah terjadinya yang
mencakup pencegahan konflik, penghentian konflik, dan pemulihan pasca konflik.
Upaya pencegahan Konflik dilakukan antara lain melalui upaya memelihara kondisi damai
dalam masyarakat; mengembangkan penyelesaian perselisihan secara damai meredam potensi
Konflik dan membangun sistem peringatan dini.
dalam penanganan konflik harus mencerminkan sebagai kemanusiaan, hak asasi manusia,
kebangsaan, mengacu pada bhineka tunggal ika, keadilan, esetaraan gender, keadilan, dan
kepastian hukum. Juga mencerminkan negara, kearifan lokal, tanggung jawab partisipatif, tidak
memihak, dan tidak membeda-bedakan.
Tujuan Penanganan Konflik Sosial, menurut Pasal 3 undang-undang ini, adalah menciptakan
kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, damai dan sejahtera. Lalu memelihara kondisi
damai dan harmonis dalam hubungan sosial kemasyarakatan. peningkatan tenggang rasa dan
toleransi, memelihara fungsi pemerintahan, melindungi jiwa, harta benda, serta sarana dan
prasarana umum. Serta memberikan perlindungan dan pemenuhan hak korban, dan kondisi fisik
dan mental masyarakat serta sarana dan prasarana umum.
Pertemuan ke-4
Perdamaian negatif: Perdamaian negatif adalah kondisi damai yang ditandai dengan
ketiadaan konflik antara kedua belah pihak atau lebih, ketiadaan asimetri ketakutan, ketiadaan
kekerasan dan ketiadaan perbenturan kepentingan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam
perdamaian negatif adalah ketidakadilan sosial dan penindasan ekonomi masih belum
terselesaikan. Apabila kedua hal tersebut bisa diselesaikan, maka akan tercipta perdamaian
positif.
Mediasi adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah, mediasi sendiri yang dilakukan
dengan cara mempetemukan kedua belah pihak yang berkonflik pada satu tempat hal ini bertujuan
agar dapat mencari jalan tengah di dalam menyelesaikan masalah tampah merugikan pihak yang
berkonflik. Dalam prosesnya, mediasi ini di mempertemukan para pihak yang sedang berkonflik
dalam rangka menyelesaikan konfliknya. Mediasi yang dilakukan oleh para pihak merupakan
penyelesaian konflik dengan mempertemukan para pihak serta menggunakan bantuan pihak
ketiga yang bersifat netral (mediator), di mana pihak ketiga tidak ikut membuat keputusan.