D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
SOSIOLOGI
SMAN 1 TEBING TINGGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Tidak lupa sholawat
dansalam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, sehingga
penyusunan makalah Sosiologi mengenai Teori Konflik Sosial ini dapat terselesaikan. Disadari bahwa
salah satu hambatan dalam penyusunan makalah Sosiologi mengenai Teori Konflik Sosial ini
adalah keterbatasan informasi dan bahan sehingga hasil ini dirasakan masih belum sempurna.
Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikannya di masa yang akan
datang. Penyusun berharap makalah Sosiologi mengenai Teori Konflik Sosial ini dapat bermanfaat bagi
lingkungan belajar penulis amin.
Arti kata itu kemudian berkembang dengan masuknya “ketidaksepakatan yang tajam atau oposisi
atas berbagai kepentingan, ide, gagasan, dan lain-lain”. Sehingga istilah “konflik” juga menyentuh aspek
psikologis di balik pertentangan fisik itu sendiri.
Sementara, menurut Gurr dalam Al Hakim, kriteria yang menandai suatu pertentangan sebagai
konflik adalah sebagai berikut:
Dalam studi sosiologi, konflik sosial mendapatkan perhatian besar dan memunculkan apa yang
disebut teori konflik. Berikut contoh teori-teori konflik menurut sejumlah ahli sosiologi, yang dirangkum
dari berbagai sumber, termasuk modul pembelajaran terbitan Kemdikbud.
Selain itu, dengan adanya konflik juga dapat menggerakkan anggota kelompok yang terisolasi
menjadi berperan aktif dalam aktivitas kelompoknya. Selain itu, Coser mengelompokkan konflik
sosial menjadi dua jenis, yaitu konflik realistis dan non-realistis. Konflik Realistis adalah konflik yang
berdasar dari kekecewaan individu maupun kelompok atas berbagai bentuk permasalahan dalam
hubungan sosial. Sementara Konflik non-Realistis lahir karena ada kebutuhan melepaskan
ketegangan dari salah satu atau 2 pihak yang berkonflik.
Mengutip Modul Pembelajaran SMA Sosiologi (2020), beberapa pendapat ahli tentang definisi
konflik sosial antara lain:
a. Soerjono Soekanto: Konflik adalah suatu proses sosial individu atau kelompok manusia
berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman
dan/atau kekerasan.
b. Robert M.Z. Lawang: Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan
di mana tujuan mereka tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan
saingannya.
c. Berstein: Konflik adalah suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik
ini dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif saat melakukan interaksi dengan orang
lain.
d. Ensiklopedia Nasional Indonesia menguraikan bahwa konflik muncul karena adanya benturan
antara dua unsur dalam masyarakat yang mengharuskan salah satunya berakhir.