TEORI SOSIOLOGI
TEORI KONFLIK DAN TOKOH-TOKOH
Teori konflik ini sebenarnya dibangun dalam rangka untuk menentang secara
Teori ini muncul dalam sosiologi Amerika Serikat pada tahun 1960-an yang
oleh Karl Marx dan Max Weber. Kedua tokoh ini adalah merupakan teoritis
konflik” tetapi teori mereka berbeda satu sama lain, karena itu teori konflik modern
pun terpecah menjadi dua tipe utama, yaitu teori konflik neo-Marxian dan teori
versi neo-Weberian.
Kedua teoritis konflik ini, Marx dan Weber, adalah penolakan terhadap
harmoni, dimana struktur masyarakat bekerja untuk kebaikan setiap orang. Para
teoritis konflik memandang konflik dan pertentangan kepentingan dan concern dari
berbagai individu dan kelompok yang saling bertentangan sebagai determinan utama
dan kelompok untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas yang akan memenuhi
2
berbagai kebutuhan dan keinginan mereka. Karena sumber-sumber daya ini dalam
kadar tertentu selalu terbatas, maka konflik untuk mendapatkannya selalu terjadi.
Mark dan Weber menerapkan gagasan umum ini dalam teori sosiologi mereka
dengan cara yang berbeda dan mereka pandang menguntungkan. Karl Marx (stephen
dalam evolusi kehidupan sosial manusia, hubungan pribadi dalam produksi mulai
kekuatan produksi menjadi kelas sosial. Dalam masyarakat yang telah terbagi
mensubordinasikan kelas sosial yang lain dan memaksa kelompok tersebut untuk
bekerja memenuhi kepentingan mereka mereka sendiri. Jadi kelas dominan menjalin
ekonomi. Secara alamiah saja, kelas-kelas yang tersubordinasi ini akan marah karena
dieksploitasi dan terdorong untuk memberontak dari kelas bahwa menciptakan aparat
kekuatan.
dalam produksi dan kelas-kelas sosial sebagai elemen kunci dalam banyak
peranan yang krusial dalam membentuk pola-pola sosial suatu masyarakat seperti
3
sistem politik dan agama. Ia juga berpendapat bahwa pertentangan antara kelas
ia kumandangkan, sejarah dari semua masyarakat yang ada hingga kini adalah sejarah
berikut :
bertentangan.
yang tersubordinasi.
4). Pola-pola sosial dasar suatu masyarakat sangat ditentukan oleh pengaruh
determinan.
perubahan sosial.
6). Karena konflik dan pertentangan merupakan ciri dasar kehidupan sosial,
maka perubahan sosial, dua hal yang umum dan sering terjadi.
4
Jika kita urut perbedaan anatar Marx Weber dan Karl Marx dalam hal
1). Marx berpendapat bahwa karena konflik pada dasarnya muncul dalam
maka konflik dasar tersebut akan dapat dihapuskan. Jadi sekali kapitalis
sangat kukuh dan tak dapat dihilangkan. Dalam suatu tipe masyarakat
masa depan, baik kapitalis, sosialis atau tipe lainnya orang-orang akan
itu Weber menduga bahwa pembagian atau pembelaan sosial adalah ciri
Tokoh utama teori konflik ini setelah era Karl Marx dan Marx Weber yang
beberapa ahli sosiologi yang menegaskan eksistensi dua perspektif yang berbeda
yaitu teori kaum fungsional struktur versus teori konflik, Coser mengemukakan
proses lain yairtu konflik sosial. Dalam membahas berbagai situasi konflik, Coser
yang mempengaruhi konflik dengan kelompok luar dan struktur kelompok sosial.
parsial, meng-gap teori itu merupakan perspektif yang dpat digunakan menganalisa
perjuangan kelas Marxian untuk membangun teori kelas dan pertentangan kelasnya
yang mencakup hak absah untuk menguasai orang lain. Perjuagan kelas dalam
lembaga yang terbentuk sebagai hasil dari kepentingan-kepentingan itu dan kemudia
merupakan jembatan di atas mana perubahan sosial itu terjadi. Berbagai usaha harus
6
tentang wewenang dan posisi yang merupakan fakta sosial. Menurutnya, distribusi
kekuasaan dan wewenang secara tidak merata tanpa kecuali menjadi faktor yang
menentukan konflik secara sosial sistematis. Perbedaan wewenang adalah suatu tanda
dari adanya berbagai posisi dalam masyarakat. Perbedaan posisi serta perbedaan
wewenang diantara individu itulah yang harus menjadi perhatian utama para