Oleh Kelompok 5:
TEORI KONFLIK
1
Soekanto soerjono dan sulistyowati budi.sosiologi suatu pengantar, ( jakarta: Rajagrafindo persada), 2013 Hlm.
92
Berikut 3 tokoh yang membahas terkait mengenai teori konflik:
Dahrendorf adalah salah satu tokoh terkenal di Eropa dan Amerika Serikat.
Nama lengkapnya adalah Ralf Gustav Dahrendorf. Lahir pada tanggal 1 Mei 1929 di
Hamburg, Jerman.2 Bagi Dahrendorf, masyarakat memiliki dua wajah, yakni konflik
dan konsesus yang dikenal dengan teori konflik dialektika. Dengan demikian
diusulkan agar teori sosiologi dibagi menjadi dua bagian yakni teori konflik dan teori
konsesus. Teori konflik harus menguji konflik kepentingan dan penggunaan
kekerasan yang mengikat masyarakat sedangkan teori konsesus harus menguji nilai
integrasi dalam masyarakat. Bagi Ralf, masyarakat tidak akan ada tanpa konsesus
dan konflik. Masyarakat disatukan oleh ketidakbebasan yang dipaksakan. Dengan
demikian, posisi tertentu di dalam masyarakat mendelegasikan kekuasaan dan
otoritas terhadap posisi yang lain.3
Kekuasaan atau otoritas mengandung dua unsur yaitu penguasa (orang yang
berkuasa) dan orang yang dikuasai atau dengan kata lain atasan dan bawahan.
Kelompok dibedakan atas tiga tipe antara lain :4
3. Kelompok Konflik
2
Dr. Argyo Demartoto M. Si,Teori Sosiologi Modern, Lihat di:
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=23330 Di Akses pada (3 Maret 2023).
3
Dahrendorf, Ralf.Class and Class Conflict in Industrial Society , (London: Routletge;First Pub. 1957) 1959 Hlm.
117
4
Ibd.
kepentingan berbeda. Bahkan, menurut Ralf, mereka dipersatukan oleh kepentingan
yang sama. Mereka yang berada pada kelompok atas (penguasa) ingin tetap
mempertahankan status quo sedangkan mereka berada di bawah (yang dikuasai
atau bawahan ingin supaya ada perubahan. Dahrendorf mengakui pentingnya konflik
mengacu dari pemikiran Lewis Coser dimana hubungan konflik dan perubahan ialah
konflik berfungsi untuk menciptakan perubahan dan perkembangan. Jika konflik itu
intensif, maka perubahan akan bersifat radikal, sebaliknya jika konflik berupa
kekerasan, maka akan terjadi perubahan struktural secara tiba-tiba. Menurut
Dahrendorf, Adanya status sosial didalam masyarakat (sumber konflik yaitu:
Adanya benturan kaya-miskin, pejabat-pegawai rendah, majikan-buruh) kepentingan
(buruh dan majikan, antar kelompok,antar partai dan antar Adanya dominasi Adanya
ketidakadilan atau diskriminasi. agama). kekuasaan (penguasa dan dikuasai).
Lewis A. Coser lahir di kota Berlin, tahun 1913. Coser banyak berkiprah di
dunia Sosiologi. Pada tahun 1975, Coser terpilih menjadi Presiden American
Sosiologycal Assosiation (ASA).5 Teori konflik yang di kemukakan oleh Lewis Coser
ini sering kali disebut teori fungsionalisme konflik, karena teori tersebut menekankan
fungsi konflik pada sebuah struktur sosial masyarakat. Ia menekankan bahwa
konflik tidak hanya mempunyai fungsi negatif akan tetapi konflik juga mempunyai
fungsi positif yang mengarahkan masyarakat pada sebuah integrasi sosial. Konflik
dapat merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan
dan pemeliharaan struktur sosial. Konflik dapat menetapkan dan menjaga garis
batas antara dua atau lebih kelompok. Konflik dengan kelompok lain akan dapat
memperkuat kembali identitas kelompok dan melindunginya agar tidak lebur ke
6
dalam dunia sosial sekelilingnya.
5
Khabib Bima Setiyawan, Teori Konflik Lewis A. Coser , Lihat di:
https://www.researchgate.net/publication/327497761_LEWIS_COSER_BIOGRAPHY Di Akses pada (3 Maret
2023).
6
Poloma M, Margareth.Sosiologi Kontemporer .(Jakarta: PT Raja GrafindoPersada). 2007 Hlm 107
dalam dengan kelompok luar. Dalam membahas situasi konflik Lewis Coser
membedakan konflik realistis dengan konflik non realistis.
Konflik Realistis
Konflik Non-Realistis
Konflik yang tidak realistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-
tujuan saingan yang antagonis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan,
paling tidak dari salah satu pihak. Dalam masyarakat yang buta huruf pembalasan
dendam lewat ilmu gaib sering merupakan bentuk konflik nonrealistis, sebagaiman
halnya dengan pengkambinghitaman yang sering terjadi dalam masyarakat yang
telah maju.
7
Ibd.
3. Membuat suatu kelompok yang tidak aktif menjadi berperan secara aktif.
Randall Collins lahir pada tanggal 29 juli tahun 1941 di knoxvile tennessee
amerika, Ia mulai menjadi sosiolog sejak muda. Ayahnya bekerja di intelegensi
militer di akhir perang dunia II8, Konsep teori konflik yang dikembangkan Randall
Collins ialah mengenai konsep konflik integratif. Berdasarkan konflik integratif dalam
sosiologi yang dikembangkan Randall Collins (1975) berkaitan dengan konflik
ideologi. Berdasarkan teorinya Collins dan Coser berpendapat bahwa masyarakat
beragama hidup dalam dunia subyektif yang dibangunnya sendiri dan masyarakat
lain mempunyai kekuatan untuk melalukan kontrol. Masyarakat mempunyai
persepsisendiri berdasarkan sistem budayanya, meskipun mungkin secara subyektif
belum tentu sesuai dengan system ideologi yang dianutnya. Berbeda dari beberapa
ahli sosiologi yang mempertentangkan teori konflik dengan teori fungsional-
struktural, justru Coser mengungkapkan komitmennya untuk menyatukan kedua
pendekatan tersebut.
8
Prof. Dr. H. Paisal Halim,Biografi Randall Collins Lihat di:
https://doktorpaisal.wordpress.com/2009/12/20/biografi-randall-collins/ Di Akses pada (3 Maret 2023)
9
Wirawan, I.B.Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial).
( Jakarta: Prenadamedia Group), 2012 Hlm. 78
DAFTAR PUSTAKA
Wirawan, I.B.Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta sosial, Definisi Sosial,
dan Perilaku Sosial). ( Jakarta: Prenadamedia Group), 2012 Hlm. 78