0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan10 halaman
Teori konflik Lewis A. Coser membahas bagaimana konflik dapat berperan positif dalam mempertahankan struktur sosial dan mencegah pembekuan sosial. Coser berpendapat bahwa konflik dapat membantu membentuk dan mempertahankan batasan antar kelompok."
Teori konflik Lewis A. Coser membahas bagaimana konflik dapat berperan positif dalam mempertahankan struktur sosial dan mencegah pembekuan sosial. Coser berpendapat bahwa konflik dapat membantu membentuk dan mempertahankan batasan antar kelompok."
Teori konflik Lewis A. Coser membahas bagaimana konflik dapat berperan positif dalam mempertahankan struktur sosial dan mencegah pembekuan sosial. Coser berpendapat bahwa konflik dapat membantu membentuk dan mempertahankan batasan antar kelompok."
2. Dika Pujiastuti (D0314020) 3. Firda Nurfaiza Daud (D0314030) 4. Khabib Bima S (D0314042) Biografi Lewis A Coser Lewis A. Coser lahir di kota Berlin, tahun 1913. Lewis A. Coser mendapat gelar Ph.D dari Universitas Columbia pada tahun 1968. Pada tahun 1975, Coser terpilih menjadi Presiden American Sosiologycal Assosiation (ASA). Karya Coser yang sangat fenomenal adalah The Functions of Social Conflict. Coser benar-benar concert pada tema-tema konflik, baik konflik di tingkat eksternal maupun internal. Dalam buku The Function of Social Conflict, Coser menyatakan bahwa ilmuwan sosiologi harus memberikan perhatian kuat pada konflik sebab sebagai bagian masyarakat, konflik sangat penting dan mendesak untuk dijelaskan. Coser meninggal pada tanggal 8 Juli 2003, di Cambridge, Massachusetts dalam usia 89 tahun. Konflik Sosial Istilah konflik sosial pada umumnya mengandung suatu rangkaian fenomena pertentangan antar pribadi melalui konflik kelas sampai pada pertentangan dan peperangan internasional. Lewis Coser mengemukakan bahwa tidak ada teori konflik sosial yang mampu merangkum seluruh fenomena tersebut. Coser mendefinisikan konflik sosial sebagai suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status yang langka. Teori Konflik Lewis A Coser Pandangan Coser tidak lepas dari tidak lepas dari kritiknya atas sosiologi Amerika waktu itu yang mulai melupakan pembicaraan konflik. Para sosiolog Amerika yang ramai-ramai mengembangkan fungsionalisme. Coser menyatakan bahwa konflik sosial seringkali diabaikan oleh para sosiolog, karena mayoritas cenderung menekankan konflik pada sisi negatif yang telah meremehkan tatanan, stabilitas, dan persatuan atau dengan kata lain menggambarkan keadaan yang terpecah-belah. Coser ingin memperbaikinya dengan menekankan konflik pada sisi positif yakni bagaimana konflik itu dapat memberi sumbangan terhadap ketahanan dan adaptasi kelompok, interaksi, dan sistem sosial. Gagasan-gagasan Coser 1. Kelompok mengikat fungsi-fungsi konflik 2, Kelompok memelihara fungsi konflik 3. Konflik Realistis dan Konflik tidak realistis 1) Konflik realisitis Konflik realisitik memiliki ciri-ciri tertentu yaitu Konflik merupakan alat untuk mendapatkan hasil tertentu. Dengan kata lain konflik realistis yaitu mengejar power,status yang langka resource dan nilai-nilai. 2) Konflik non realistis Sekalipun konflik melibatkan dua orang atau lebih dan tidak diakhiri dengan permusuhan dari lawan namun ada keinginan untuk membebaskan ketegangan setidak tidaknya pada salah satu dari mereka 4. Permusuhan dan hubungan sosial yang erat 5. Dampak dan fungsi konflik dalam struktur kelompok Mengutip Maclver, Coser menyatakan bahwa terdapat dua bentuk konflik yakni: 1) Konflik non komunal 2) Konflik komunal 6. Konflik dengan kelompok lain meningkatkan kohesi internal 7. Konflik dan ideologi Kritik Terhadap Strukturalisme Konflik Coser mengatakan bahwa dia lebih menganggap teori konflik sebagai teori parsial daripada sebagai pendekatan yang dapat menjelaskan seluruh realitas sosial. bagi Coser maupun kaum fungsionalisme struktural bahwa struktur sosial ada di dalam dirinya sendiri dan bergerak sebagai kendala. Coser mengungkapkan “sosiologi konflik harus mencari nilai-nilai serta kepentingan-kepentingan yang tertanam secara struktural sehingga membuat manusia saling terlibat dalam konflik, bilamana ia tidak ingin larutkan kedalam penjelasan psikologis mengenai agresivitas bawaan, dosa turunan, atau kebengalan manusia. Sumbangan Coser kepada orientasi fungsionalisme ialah deskripsi mengenai bagaimana struktur-struktur sosial itu dapat merupakan produk konflik dan bagaimana mereka dipertahankan oleh konflik. Contoh Kasus Kesimpulan Coser merupakan sosiolog yang mengembangkan teori konflik dari George simmel. Oleh karena banyaknya analisa kaum fungsionalis yang melihat bahwa konflik adalah disfungsional bagi suatu kelompok, Coser mencoba untuk menjelaskan kondisi-kondisi di mana secara positif, konflik membantu memperrtahankan struktur social dan mencegah pembekuan sosial . Konflik sebagai proses sosial dapat merupakan mekanisme di mana kelompok-kelompok dan batas batasnya dapat terbentuk dan dipertahankan. SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik