Anda di halaman 1dari 2

LEWIS COSER (HAL 50-53)

Coser merupakan sosiolog Jerman-Amerika yang lahir di Berlin. Kontribusi Coser


dalam perkembangan sosiologi, salah satunya adalah teori konflik yang berbeda dengan teori
lainnya. Terdiri dari dua halaman, pertama Coser mendeskripsikan konflik sosial sebagai
akibat dari kepenetingan-kepentingan kelompok yang bertentangan. Kedua, keprihatinannya
dengan konsekuensi-konsekuensi konflik.

Coser memandang tidak semua konflik merupakan problem disruptif atau


disfungsional yang secara potensial dapat diatasi dengan pengaplikasian keahlian sosiologis
yang memadai. Fokus analisis Coser lebih pada konsekuensi sosiologis objektif, apakah
konsekuensi itu baik atau buruk dari segi moral merupakan persoalan lain. Analisis Coser
terhadap konflik sosial dengan pendefinisiannya sebagai perjuangan terhadap nilai dan
pengakuan terhadap status yang langka, lalu kekuasaan dan sumber-sumber pertentangannya
dinetralisasi atau dieliminasi saingan-saingannya, sehingga pendefinisian ini hal yang
esensial tidak perlu untuk dipertentangkan.

Coser membagi dua jenis konflik dengan berdasarkan ruang lingkup atau perubahan
yang menstimulasinya:

1. Konflik Realistik : Menjadi strategi untuk mengalihkan atau mengurangi sebab


terjadinya konflik tanpa merusak hubungan. Coser menyatakan konflik realistik
sebagai sistem sosial yang memiliki solidaritas dan integrasi tinggi di saat yang
bersamaan, anggota-anggotanya terlibat dalam negosisasi realistik dari isu konflik.
2. Konflik Non-Realistik : Melibatkan ekspresi permusuhan sebagai tujuannya. Konflik
seperti ini seringkali berbelok arah dari objek konflik yang sebenarnya dan cenderung
mengkambinghitamkan korban.

Coser mempercayai kekerasan dan konflik seringkali berhubungan, serta dapat


mendorong terjadinya perubahan sosial. Coser berpendapat bahwa kekerasan memiliki tiga
fungsi khusus bagi masyarakat:

1. Kekerasan sebagai Prestasi: Letak penyebab dari kekerasan terdapat pada


ketimpangan sosial. Dimana Merton menekankan pada teori anomi penyimpangan
sosial, masyarakat tidak menghasilkan kesempatan yang sama untuk meraih
kesuksesan hidupnya. Konsekuensinya beberapa orang akan bersikap menyimpang
dari apa yang diharapkan masyarakat normal, sehingga berperilaku menyimpang
sebagai cara untuk mencapai kesuksesan hidupnya.
2. Kekerasan sebagai Sinyal Bahaya: Kekerasan seringkali mengisyaratkan masyarakat
dan anggotanya bahwa terdapat problem atau kesalahan yang perlu dikoreksi.
Kekerasan menjadi sinyal bahaya bahwa beberapa orang mengalami frustasi terhadap
sistem sosialnya di masyarakat.
3. Kekerasan sebagai Katalis: Fungsi Katalis di sini dianggap dapat memulai proses
koreksi dalam memecahkan masalah sosial, atau malah menyebabkan peningkatan
level kekerasan. Katalisasi dapat terjadi ketika masyarakat bersatu memecahkan
persoalan.

Kesimpulannya, kekerasan mempunyai fungsi, baik positif maupun negatif dalam


masyarakat.

Konflik menurut Coser mempunyai nilai positif apabila dalam peningkatan integrasi
sosial ketika isu konflik bersifat terbuka dan mekanisme regulasi konflik dikembangkan agar
mengatasi dampaknya. Konflik dapat menstimulasi perubahan sosial positif apabila hal itu
diorientasikan terhadap tujuan yang realistik. Apabila tujuannya tidak realistik, konflik akan
menyebabkan tindakan-tindakan emosional, selain tidak mampu mengatasi persoalan yang
sebenarnya, dapat juga tidak membawa perubahan sosial yang positif.

Asumsi dari teori konflik Coser ;

1. Konflik cenderung meningkatkan adaptasi dan memelihara batas kelompok;


2. Konflik muncul ketka adanya akses dari penuntut untuk mendapatkan imbalan yang
sesuai dengan apa yang dikerjakannya;
3. Semakin ketat sistem stratifikasi semakin sedikit institusi katup keselamataan,
semakin rendah institusionalisasi toleran konflik instiusional, semakin berpotensi
menjadi konflik sosial;
4. Persoalan yang menyebabkan konflik adalah persoalan yang kaitannya dengan
legitimasi masyarakat dan melibatkan ketidaksetujuan asumsi dasar;
5. Konflik fungsional bagi sistem sosial dihasilkan atas gabungan faktor positif.

Anda mungkin juga menyukai