Coser membagi dua jenis konflik dengan berdasarkan ruang lingkup atau perubahan
yang menstimulasinya:
Konflik menurut Coser mempunyai nilai positif apabila dalam peningkatan integrasi
sosial ketika isu konflik bersifat terbuka dan mekanisme regulasi konflik dikembangkan agar
mengatasi dampaknya. Konflik dapat menstimulasi perubahan sosial positif apabila hal itu
diorientasikan terhadap tujuan yang realistik. Apabila tujuannya tidak realistik, konflik akan
menyebabkan tindakan-tindakan emosional, selain tidak mampu mengatasi persoalan yang
sebenarnya, dapat juga tidak membawa perubahan sosial yang positif.