Anda di halaman 1dari 3

KRIMINOLOGI

NAMA : DEDY FARNADI


NIM : 043326662
TUGAS 3

1. Merton mengemukakan 5 cara adaptasi individu terhadap ondisi Anomie. Sebutkan dan
jelaskan !
Jawab :
Lima cara adaptasi individu terhadap situasi tertentu (Robert K. Merton):
a) Konformitas - mengikuti cara dan tujuan yang telah ditetapkan masyarakat
b) Inovasi - mengikuti tujuan yang telah ditetapkan masyarakat, tapi cara yang
dipakai dilarang oleh masyarakat
c) Ritualisme - tidak mengikuti tujuan yang telah ditetapkan masyarakat, tapi tetap
menggunakan cara yang ditetapkan masyarakat
d) Retreatisme - tidak mengikuti cara dan tujuan yang telah ditetapkan masyarakat
e) Pemberontakan/Rebellion - tidak mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya
menciptakan struktur sosial yang baru

2. Hubungan antara persfektif konflik dan persfektif fungsional di dalam sosiologi dapat
dikatakan unik. Berikan perbedaan persfektif konflik dan persfektif fungsional menurut
Dahrendorf dalam Teori Kriminologi yang kita pelajari !
Jawab :
Teori konflik Dahrendrof adalah hubungan konflik dengan perubahan. Dalam hal ini
Dahrendrof menganggap konflik adalah satu bagian dari realitas sosial, yang mana konflik
tersebut juga bisa menyebabkan perubahan dan juga perkembangan. Teori konflik
dipahami melalui suatu pemahaman bahwa masyarakat memiliki dua wajah karena setiap
masyarakat kapan saja tunduk pada perubahan, sehingga asumsinya bahwa perubahan
sosial ada dimana-mana, selanjutnya masyarakat juga bisa memperlihatkan perpecahan
dan konflik pada saat tertentu dan juga memberikan kontribusi bagi disintegrasi dan
perubahan, karena masyarakat didasarkan pada paksaan dari beberapa anggotanya atas
orang lain. Dahrendorf tokoh yang cukup terkenal karena teori konfliknya, Dahrendorf
menyerang teori fungsionalisme struktural. Fungsionalis adalah sosiologi utopis, sebab
teori ini merumuskan masalah dengan penekanan pada konsensus, integrasi sosial, dan
keseimbangan. Dahrendorf menolak tekanan kaum fungsionalis pada integrasi nilai, dan
konsensus, serta stabilitas karena berat sebelah. Sebaliknya, dia berusaha untuk
mendasarkan teorinya pada suatu perspektif Marxis yang modern yang menerima
meluasnya konflik sosial, Dahrendorf meyakini bahwa konflik melahirkan sebuah
perubahan sosial.

3. Di dalam membahas tentang kerasnya konflik, Coser sebagai salah seorang pakar
fungsionalisme telah membagi dua macam kerasnya konflik . Sebutkan dan jelaskan !
Jawab :
Berdasarkan pemahamannya di atas maka, Lewis Coser mengemukakan konflik dengan
membaginya dalam dua bagian:
• Konflik external adalah konflik yang terjadi antara dua kelompok yang berbeda, di
mana akan memperkuat kelompok yang berkonflik tersebut dengan memberikan
batasan yang jelas dengan kelompok lain.
• Konflik Internal adalah suatu konflik yang muncul dalam sebuah kelompok yang
memiliki hubungan yang sangat intim. Konflik ini muncul karena terdapat ketegangan
dan perasaan-perasaann negatif yang merupakan hasil dari keinginan individu untuk
meningkatkan kesejahteraannya, kekuasaan, prestise, dukungan sosial atau
penghargaan-penghargaan lainnya. Karena banyak dari penghargaan-penghargaan
itu bersifat langka, maka tingkat kompetisi pun tak terelakkan.

4. Turk mengakui bahwa konflik sosial merupakan bagian yang nyata dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan sosial dimana seseorang harus berada dalam ororitas.
Bagaimana pendapat Turk apabila ada dan tidak adanya konflik dalam tatanan sosial .
Jelaskan !
Jawab :
Tokoh teori konflik lainnya, Austin T. Turkmengatakan bahwa ketertiban masyarakat
merupakan hasil dari kekuasaan kelompok tertentu untuk mengontrol masyarakat itu
sendiri. Kontrol ini adalah pemaksaan dari penempatan nilai-nilai ke dalam hukum dan
kemudian adanya kekuasaan untuk menegakkan hukum.

Austin T. Turk memulai konflik dengan artikel yang disebutnya sebagai “the study of
criminality asopposed to criminal behavior”(1964). Austin T. Turk menjelaskan bahwa
kejahatan hanya dapat ditemukan hukum pidana/kriminal. la mencobauntuk mencari
hubungan antara kejahatan dengan hukum pidana. Seseorang dapat dinyatakan sebagai
penjahat dalam hubungan antara penguasa dan subyek.
Austin T. Turkkemudian menyatakan bahwa kejahatan merupakan status yang diperoleh
penentang norma, yang diterima sebagai norma sosial. Konsep hubungan penguasa
dengan subyekmerupakan suatu hubungan yang penting. Austin T. Turk melihat bahwa
penguasa harus menghadapi fakta dalam kehidupan, yang biasanya memerlukan alat
untuk menjalankan kekuasaannya.
Lebih lanjut, Austin T. Turk mengemukakan dua cara yang dipergunakan untuk
mengontrol masyarakat. Pertama, penguasa menggunakan paksaan atau kekuatan fisik.
Penguasa lebih banyak menggunakan paksaan agar hukum ditaati. Hal ini diperlukan
karena mereka merasa kesulitan untuk mengontrol masyarakat. Bentuk kontrol yang
kedua, lebih bersifat halus. Menurut mereka, hukum merupakan sesuatu yang penting.
Karena itu terdapat dua tipe hukum, yaitu :
Aturan dari para petugas tentang bentuk perilaku jahat beserta pidana yang dikenakan.
• Menetapkan aturan-aturan untuk memproses orang-orang melalui penilaian
sistem hukum.
• Digunakannya proses hukum ini memperlihatkan para penguasa menggunakan
kontrol secant halus
5. Berikan alasannya mengapa penelitian Sellin yang menyatakan bahwa penelitian
kriminologi awalnya belum mempunyai konsep matang dalam metodologi dan hanya
berupa asumsi-asumsi saja. Sementara aspek penting dalam Kriminologi adalah
pencarian sebab musabab kejahatan. Berikan penjelasan Saudara sebab musabab
dimaksud !
Jawab :
Ajaran Analitis atau Individualistis (1913-1936) Dalam mencari sebab musabab kejahatan
titik berat diletakkan kepada sebab musabab yang unik seperti cacat fisik, cacat mental.
Keadaan psikopathis dan keanehan-keanehan pada tabiat. Dalam kenyataannya
pengelompokkan teori ini memang memudahkan mereka yang ingin mempelajari
kriminologi.

Anda mungkin juga menyukai