Struktur fungsional adalah salah satu paham atau perspektif di dalam sosiologi yang memandang
masyarakat sebagai ssitem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan
Gagasan Dasar :
Perspektif holistic, yaitu bantuan yang diberikan oleh bagian-bagian tercapainya tujuan bersama
(kesinambungan dan keselarasan) yang berlandaskan pada kesepakatan atas nilai bersama
Munculnya teori structural konflik berawal dari ketidakpuasan terhadap teori structural fungsional yang
dianggap :
Jurgen Habermas
Seorang filsuf dan sosiolog yang lahir di Jerman pada tahun 1929
Menjadi asisten dalam penelitian Adorni di Institute of Social Research, Frankfurt
Karya besarnya adalah Theory of Communication Action
Tiga Domain dalam Pengembangan Teori Tindakan Komunikasi (membahas komunikasi dalam bentuk
kebahasaan)
1. Discourse Ethics (komunikasi yang bersifat moralitas)
2. Kritik terhadap post-structuralism
3. Pengembangan moralitas dalam “hukum dan moralitas”
Peran Habermas sebagai pemikir mazhab Frankfurt Generasi Kedua : Mengajar dalam bentuk bahan
kuliah, kemudian dibukukan
1. Tidak melihat adanya kaum proletar yang bisa merepresentasikan sebagai gerakan revolusi
Ralf Dahrendorm
Didasarkan pada asumsi Marx, ia membuat teori yang dapat digunakan untuk menganalisis masyarakat
modern atau bisa disebut masyarakat post-kapitalis. Teori ini mengarah pada analisis masyarakat
modern atau post-kapitalis
Lewis Coser
Konflik sosial dapat memiliki efek positif dan negatif dalam masyarakat. Konflik sosial buknlah sesuatu
yang dihindari namun dapat memberikan efek perubahan yang positif
Randall Collins
Randal Collins memfokuskan pada konflik yang terjadi pada level interkasi sosial.
Pertanyaan : Teori Lewis Coser mengungkapkan bahwa konflik sosial dapat dikendalikan melalui institusi
sosial. Namun apabila kita melihat akhir-akhir ini, konflik terjadi pada institusi nasional itu sendiri. Nah
kira-kira itu siapa yang akan mengatur dan mengendalikan konflik tersebut Karena memang institusi
nasional itulah yang memegang kuasa. Juga bagaimana peran kita sebagai mahasiswa dan masyarakat
dalam mengusahakan konflik tersebut menjadi pemberi efek positif
Perspektif ini menggagas perbedaan filsafat yang berkembang di Jerman saat itu memperdebatkan
pengetahuan yang berocak naturalistic dan kultural di pihak lain. Perspektif ini beranggapan bahwa
perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan perilaku.
Fenomenologi hanya tertarik pada struktur dan cara bekerjanya kesadaran manusia serta dasar-
dasarnya
Proses manusia dalam membangu dunianya dijelaskan melalui proses pemaknaan
Pakar filsafat fenomenologi mengkritik pemikiran Weber mengenai tindakan sebuah perilaku
yang bermakna subjektif
Fenomenologi menempatkan peran individu sebagai pemberi makna
Linkage Makro-Mikro
Perselisihan antara mikro dan makro yang dianggap sebagai masa lalu sehingga terciptanya makro-
mikro, yaitu fokus integrafi dan pengembangan teori
Diperlukan sosiologi pengetahuan karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam
mengkonstruksi dunianya
Tahapan konstruk : objektifikasi dari proses-proses subjektif yang dipakai individu untuk membangun
akal sehat dan intersubjektifnya.