Anda di halaman 1dari 4

Sosiologi Komunikasi Pertemuan 4

Teori Struktural : Fungsional, Konflik, dan Konstruksionis

Terdapat 3 poin pembahasan

Teori Struktural Fungsionalis

Struktur fungsional adalah salah satu paham atau perspektif di dalam sosiologi yang memandang
masyarakat sebagai ssitem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan

Gagasan Dasar :

Perspektif holistic, yaitu bantuan yang diberikan oleh bagian-bagian tercapainya tujuan bersama
(kesinambungan dan keselarasan) yang berlandaskan pada kesepakatan atas nilai bersama

Fakta Sosial menurut Durkheim

 Material : Masyarakat, komponen structural, komponen


 Non Material : Moral, nilai, norma, kesadaran kolektif, representasi kolektif, social currents

Dua Ideal Tipe Masyarakat

Teori Struktural Konflik

Munculnya teori structural konflik berawal dari ketidakpuasan terhadap teori structural fungsional yang
dianggap :

1. Menutup mata terhadap konflik


2. Terlalu berorientasi pada status quo
3. Dianggap ber-kolusi dengan kaum dominan

Jurgen Habermas

 Seorang filsuf dan sosiolog yang lahir di Jerman pada tahun 1929
 Menjadi asisten dalam penelitian Adorni di Institute of Social Research, Frankfurt
 Karya besarnya adalah Theory of Communication Action

Sikap Kritis J. Habermas

Pengamatan terdahulu terhadap dominasi total dan ideologi kapitalis

Lahir Paradigma / Teori Tindakan Komunikasi

Tiga Domain dalam Pengembangan Teori Tindakan Komunikasi (membahas komunikasi dalam bentuk
kebahasaan)
1. Discourse Ethics (komunikasi yang bersifat moralitas)
2. Kritik terhadap post-structuralism
3. Pengembangan moralitas dalam “hukum dan moralitas”

Peran Habermas sebagai pemikir mazhab Frankfurt Generasi Kedua : Mengajar dalam bentuk bahan
kuliah, kemudian dibukukan

Kelemahan Teori Frankfurt

1. Tidak melihat adanya kaum proletar yang bisa merepresentasikan sebagai gerakan revolusi

Teori Konflik Alternatif

Ralf Dahrendorm

Didasarkan pada asumsi Marx, ia membuat teori yang dapat digunakan untuk menganalisis masyarakat
modern atau bisa disebut masyarakat post-kapitalis. Teori ini mengarah pada analisis masyarakat
modern atau post-kapitalis

Poin-Poin Teori Rhalf Dahrendorf

1. Konflik bukan hanya masalah kelas sosial


2. Konflik bersifat dinamis
3. Konflik bukan selalu bersifat destruktif
4. Peran negara dan hukum dalam mengurangi konflik

Lewis Coser

Konflik sosial dapat memiliki efek positif dan negatif dalam masyarakat. Konflik sosial buknlah sesuatu
yang dihindari namun dapat memberikan efek perubahan yang positif

Poin-poin Teori Lewis Coser

 Konflik sosial adalah sebuah proses


 Konflik sosial dapat menghasilkan efek positif
 Konflik sosial dapat menghasilkan efek negatif
 Konflik sosial dapat dikendalikan melalui institusi sosial
 Konflik sosial dapat meningkatkan persaingan
 Konflik sosial dapat diatasi melalui integrasi sosial

Randall Collins

Randal Collins memfokuskan pada konflik yang terjadi pada level interkasi sosial.

Pertanyaan : Teori Lewis Coser mengungkapkan bahwa konflik sosial dapat dikendalikan melalui institusi
sosial. Namun apabila kita melihat akhir-akhir ini, konflik terjadi pada institusi nasional itu sendiri. Nah
kira-kira itu siapa yang akan mengatur dan mengendalikan konflik tersebut Karena memang institusi
nasional itulah yang memegang kuasa. Juga bagaimana peran kita sebagai mahasiswa dan masyarakat
dalam mengusahakan konflik tersebut menjadi pemberi efek positif

Poin-poin Randal Collins

 Konflik adalah hasil dari ketegangan sosial


 Konflik terjadi pada level interaksi sosial
 Emosi memainkan peran penting dalam konflik
 Konflik terjadi dalam situasi-situasi tertentu
 Konflik dapat menghasilkan perubahan sosial
 Konflik dapat diatasi melalui dialog dan negosiasi

Sosiologi Max Weber

Perspektif ini menggagas perbedaan filsafat yang berkembang di Jerman saat itu memperdebatkan
pengetahuan yang berocak naturalistic dan kultural di pihak lain. Perspektif ini beranggapan bahwa
perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan perilaku.

1. Landasan Metodologi Max Weber


Landasan yang ditawarkan dalam bentuk Verstehende Soziologie, merupakan sistem kategori
sosiologi yang mengajak melihat dari kacamata subjektif. Dalam hal ini ilmuan sosial harus
menaruh perhatian terhadap pemahaman atau makna, orang, ide-ide, pola normative, dan
berbagai tindakan dari kacamata orang yang bertindak

2. Body and Mind


Lebih mengarahkan kajian kepada cara kerja “Mind” dan perannya yang besar dalam
mengksontruk kehidupan yang observerable. Oleh karena itu Weber tidak setuju dengan apa
yang dilakukan kaum positivist yang menekankan kepada masalah “body”. Sesuatu yang
memang observerable, comparable, dan measurable. Memang meski dipisahkan antara struktur
dan intensi, body and mind, bagi weber mind lebih bermakan ketimbang “body”

3. Weber tentang kapitalisme


Kapitalisme bukan hanya produk dari kapitalisme semata, tetapi juga dari luar faktor ekonomi
Ciri-ciri kapitalisme menurut weber :
 Adanya usaha-usaha ekonomi yang diorganisir dan dikelola secara rasional berdasarkan
rinsi-prinsip ilmu pengetahuan serta berkembanganya kekayaan
 Berkembangnya produksi untuk pasar
 Produksi untuk massa dan melalui massa
 Produksi untuk uang
 Adanya antusiasme, etos

4. Weber tentang stratifikasi sosial


Kelas-kelas sosial mencakup semua situasi kelas, yang dalam hal ini mobilitas pribadi atau
mobilitas antargenerasi mungkin terjadi

5. Kelas, partai, dan kekuasaan


Kelas mengacu pada tatatan ekonomi masyarakat yang dalam hal ini “hubungan pasar”
merupakan sesuatu yang utama. Sedangkan partai, adalah cara kelompok yang mengorganisir
diri dalam mencapai maksud dan tujuan hidup. Oleh karena itu, kontrol atas kekuasaan adalah
tujuan utama partai, maka yang acapkali terjadi adalah perjuangan untuk meraihnya dilakukan
dengan cara-cara yang keras dan otoriter.

Fenomenologi dan Konstruksi Sosial

 Fenomenologi hanya tertarik pada struktur dan cara bekerjanya kesadaran manusia serta dasar-
dasarnya
 Proses manusia dalam membangu dunianya dijelaskan melalui proses pemaknaan
 Pakar filsafat fenomenologi mengkritik pemikiran Weber mengenai tindakan sebuah perilaku
yang bermakna subjektif
 Fenomenologi menempatkan peran individu sebagai pemberi makna

Linkage Makro-Mikro

Perselisihan antara mikro dan makro yang dianggap sebagai masa lalu sehingga terciptanya makro-
mikro, yaitu fokus integrafi dan pengembangan teori

Linkage Model Berger dan Luckmann

Diperlukan sosiologi pengetahuan karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam
mengkonstruksi dunianya

Tahapan konstruk : objektifikasi dari proses-proses subjektif yang dipakai individu untuk membangun
akal sehat dan intersubjektifnya.

Linkage Model Anthony Giddens

Bertemunya sosiologi interpretative, strukturalisme, dan fungsionalisme sehingga terciptanya teori


strukturasi

Empat kategori teori structural

Subjek analisis sosiologi

Anda mungkin juga menyukai