Anda di halaman 1dari 8

Tugas 3

TEORI PERUBAHAN SOSIAL

”Materi Ringkasan Teori Perubahan Sosial”

OLEH

YUNINGSIH

A1N1 17 112

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PEMINATAN PENDIDIKAN SOSIOLGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
Ringkasan Materi

A. Pengertian Teori Perubahan Sosial


Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di dalam suatu masyarakat
seperti norma-norma dan nilai-nilai. Sedangakan lembaga yaitu seperti Desa, Kota, dan
Wilayah.
Pengertian perubahan sosial menurut para ahli yaitu :
1. Menurut Kingkey Devis
Perubahan sosial adalah sebgai berikut: perubahan sosial sebagai perubahan –
perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat. Yang terjadi pada
struktur dan sistem sosialnya.
2. Menurut William F. Ogburu dalam Moore (2002)
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang
matrial maupun inmaterial. Penekanaya adalah pada pengertian besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur inmaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
3. Menurut Soekanto (1990)
Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengarahui sistem sosialnya. Tekana
pada defenisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai kepemimpinan
kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya.

B. Teori-teori Perubahan Sosial


1. Teori Evaluasi/Evaluation Thory
Teori ini pada dasarnya berjenjang pada perubahan yang memerlukan proses
yang cukup panjang.
Teori perubahan sosial terbagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Unilinear Theories of Evolution
b. Universal Theories of Evolution
c. Mulitiversal Theories of Evolution
2. Teori Konflik/Conflik Theory
Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu
melekat pada struktur masyarakat. Teori ini memberi bahwa sesuatu yang konstan atau
tetap adalah konflik sosial, memberikan perubahan sosia.
3. Teori Fungsionalis/Fuxisoealist Theory
Perubahan sosial tidak lepas dari hubungan sosial, unsur-unsur kebudayaan
dalam masyarakat. Apabila perubahan ini ternyata berubah maka perubahan itu bersifat
fungsional dan akhirnya di terima oleh masyarakat, tetapi apabila terbukti disfungsional
atau tidak berlangsung, perubahan akan ditolak.
4. Teori Siklus/Cyelical Theory
Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau
kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat di hindari.
d. Pandangan Teori Konflik lebih menitikberatkan pada hal berikut ini:
1. Setiap masyarakat terus-menerus berubah
2. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat
3. Setiap masyarakat biasanya berada didalam ketengangan dan konflik
4. Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap gologonan yang satu oleh
golongan yang lainnya.
e. Pandangan teori fungsional adalah sebagai berikut:
1. Setiap masyarakat relatife bersifat stabil
2. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat
3. Setiap masyarakat biasanya relatif terintergarasi
4. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama (consensus) di
kalangan anggota kelompok masyarakat
C. Teori Evolusi
Menurut teori ini perubahan sosial yang terjadi di masyarakat merupakan gejala
pergeseran tata kehidupan masyarakarat yang terjadi secara bertahap dan bergerak
secara pasti dari keadaan masyarakat sederhana menuju ke keadaan masyarakat yang
lebih kompleks. Inovasi dan perubahan yang bertahap di terima tanpa kekerasan dan
pemaksaan.
1. Teori Tiga Tahap Perkembanagan Masyarakat Agueste Comte
Agueste Comte melihat bahwa masyarakat berubah melalui tiga tahap yaitu:
a. Tahap Teologis
Tahap teologis ditemui di masyarakat masa lalu atau primitif, dimana
menganggap fenomena yang terjadi merupakan kehendak tuhan yang maha esa.
b. Tahap Metafisis
Adalah masa dimana masyarakat lebih mengedepankan masalah sebab dan
konsesi yang bersifat ide/pengetahuan dari pada kebendaan aturan-aturan hokum dan
dominasi pemerintahan formal dalam kehidupan politik.
c. Tahap Ilmiah/Positilis
Merupakan tahap perkembangan masyarakat, dimana gejala-gejala di
masyarakat bisa dikaji secara ilmiah.
2. Teori Evaluasi Materialistik Lewis H. Morgan
Morgan menjelaskan, setiap bagian di dunia mengalami proses evaluasi dalam
delapan tingkat yaitu:
a. Masa Liar Tua
b. Masa Liar Madya
c. Masa Liar Muda
d. Masa Barbar Tua
e. Masa Barbar Madya
f. Masa Barbar Muda
g. Masa Peradapan Purba
h. Masa Peradapan Kini
3. Teori Naturalis Herbert Speneer
Proses evolusi menurut Speneer adalah suatu proses diferensiasi sekaligus
intergarasi yang terjadi secara beraturan. Speneer mengasumsikan masyarakat sebagai
organisme hidup.
Proses di Ferensiasi Secara Struktural di Dalam Proses Evaluasi. Proses evaluasi
dapat di bagi menjadi empat yaitu:
a. Dari bentuk sederhana menuju kompleks
b. Dari kondisi tanpa bentuk menuju pengertikulasian
c. Dari keseragaman, homogeny menuju bentuk spesialisasi dan heterogen
d. Dari sesuatu yang mudah berubah menuju ke kepemantapan bentuk
Ada tiga prinsip didalam mekanisme evolusi sosial
a. Ketidak seimbangan dari keseragaman dan homogenitas, populasi
b. Kecenderungan ketidakmerataan, spesialisasi untuk peran-peran tertentu, disparitas
kekuasaan dan perkembangan tingkat kesejahteraan
c. Individu yang mempunyai sifat yang sama cenderung mengelompok sehingga
masyarakat menjadi terkotak-kotak seperi kelas, fraksi, kelompok sosial, bahkan
Negara.
4. Tipologi Masyarakat Menurut Ferdinand Tonnies
Melihat perkembangan masyarakat dari masyarakat gemeninschaft menuju
gesselschaft. Masyarakat gemeinschaft memiliki ciri-ciri masyarakat pedesaan, faktor
keluarga, kekerabatan, ketergantungan pada tanah dan alam sangat besar. Sedangkan
masyarakat gesselchaft memiliki ciri-ciri perkotaan, dimana lebih menekankan pada
rasionalitas, pembagian kerja, ekonomi, dan kebebasan individu.
Tabel Tipologi Masyarakat Menurut Ferdinand Tonnies

Ciri-ciri Gemeinschaft Gesselschaft


Hubungan Sosial Kekerabatan Pertukaran Ekonomi
Institusi Khusus Keluarga Negara dan Ekonomi
Gambaran Individu Diri Individu, Warga Negara
Bentuk Kesejahteraan Tanah Uang
Tipe Hukum Hukum Keluarga Hukum Kontrak
Pusat Kelembangan Desa Kota
Kontrol Sosial Kebiasaan, Tradisi dan Hukum dan Opini Publik
Agama

D. Teori Konflik dan Struktur Fungsional


Masyarakat atau sistem sosial, memiliki bagian-bagian dimana antara bagian
menyumbang terjadinya konflik. Konflik disebabkan oleh adnya kepentingan yang
berbeda antara individu atau kelompok yang berbeda.
1. Teori Perubahan Karl Marx
Teori perubahan sosial Karl Marx di bagi menjadi dua yaitu diaktika dan
materialism.
a. Dialektika
Menekankan kontradiksi adalah inti dari segala sesuatu, baik di dalam alam
maupun krhidupan manusia.
b. Materialism
Menegaskan bahwa material (ekonomi) merupakan landasan utama yang
mempengaruhi dan menentukan bidang-bidang lain dalam kehidupan manusia.
Marx memiliki pandangan tentang masa depan yang bersifat manusiawi dan
penekannannya pada peranan manusia dalam menciptakan masa depan. Perubahan
masyarakat dalam masyarakat kapitalis adalah melalui revolusi karena tidak ada jalan
lain yang dapat dilakukan oleh kaum buruh (proletar) untuk memperbaiki hidup dari
eksploitasi kaum kapitalis (borjuis). Marx mebagi masyarakat menjadi kelas pemilik,
modal/sarana produksi dan yang tidak memiliki.
2. Teori Konflik Lewis A. Coser
Coser menentukan fungsi positif dari sebuah konflik, konflik dalam masyarakat
merupakan sumber perubahan. Konflik dapat mempertajam garis batas keanggotaan
suatu kelompok karena konflik dapat mempertebal identitas kelompok yang
membedakan dengan kelompok lainnya.
Menurut Coser konflik dibedakan menjadi konflik realistik dan non realistik.
Konflik realistik muncul apa bila anggota-anggota suatu kelompok atau masyarakat
berkompetensi untuk mendapatkan atau merebutkan sumber daya terbatas dimana salah
satu anggota atau kelompok menggunakan taktik/strategi dalam mendapatkan simber
daya yang terbatas. Konflik ini akan berakhir apabila sumber konflik dapat di kuasai.
3. Teori Konflik Dahrendorf
Masyarakat industry terdiri atas dua pihak yang saling berinteraksi, yaitu pihak
yang di kauasai dan lapisan bawah (subordinat) dan pihak yang menguasai (dominant)
yang terkoordinasi secara paksa. Perubahan tidak saja di sebabkan oleh konflik yang
berada di luar masyarakat tetapi juga yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
4. Teori Kepribadaian Kreatif Everett E. Hagen
Tingkat perubahan di masayarakat tergantung dengan keberadaan dan
penyebaran individu-indivudu yang kreatif, sehingga mempu menciptkan inovasi-
inovasi. Sehubungan dengan individu kreatif maka ada dua golongan kepribadaian yaitu
kepribadaian inovatif dan kepribadian otoriter.
5. Teori struktur fungsional Tacolt Parson
Ada dua jenis proses yang terjadi pada setiap sistem sosial, yaitu proses
integrative dan kontrol. Parsons menggemukan kerangka tindakan untuk menganalisis
evolusi sosial masyarakat secara historis.
Gerakan evolusi di dalam masyarakat mengikuti thapan-tahapan berikut:
primitif, primitif baru, pertengahan dan modern. Parsons menekankan model
evolusionernya pada diferensiasi diantara dan di dalam sistem kebudayaan dan sistem
sosial serta akibatnya pada masalah-masalah integratif.
Masalah integratif di bagi menjadi tiga yaitu:
a. Adaptive upgrading
b. Mekanisme inklusi
c. Mekanisme generalisasi
Mekanisme diferensiasi menujukkan adnya bentukan dari unit-unit tertentu yang
baru secara structural dan fungsional. Deferensiasi adalah pemilihan sebuah unit dan
stuktur dalam sistem sosial ke dalam dua atau lebih unit-unit atau struktur yang
berebeda baik karkteristik atau fungsinya bagi sistem.
6. Teori Cultural Lag William F. Ogburn
Perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik bersifat material
maupun inmaterial. Teori ketertinggalan budaya (culture lag). Culture lag dapat di
artikan sebagai perbedaan dalam kebudayaan dari suatu masyarakat Ogburn juga
menjelaskan proses pengaruh-mempengaruhi antara lembaga-lembaga sosial. Menurut
Ogburn bahwa perubahan-perubahan kebendaan lebih menonjol, kebudayaan terdiri dari
komponen-komponen yang mempunyai hubungan yang tidak selalu merata secara
sama.

E. Teori Sistem dan Psikologi Sosial


1. Teori Max Weber
- Penjelasan tentang perubahan di eropa barat
- Etika protestan
- Keterkaitan etika protestan dengan munculnya kapitalisme di eropa barat
- Perubahan sosial diawali oleh perubahan pada aspek kebudayaan inmatrial yang
kemudian disusul oleh kebudayaan material
- Nilai keagaman mengalami pergeseran dari ajaran klavinisme yang kemudian
menghasilkan etos kerja keras yang menghasilkan masyarakat kapitalis.

Anda mungkin juga menyukai