0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
112 tayangan8 halaman
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perubahan sosial, meliputi pengertian perubahan sosial, teori-teori utama perubahan sosial seperti teori evolusi, konflik, dan fungsionalis, serta penjelasan mengenai para ahli teori perubahan sosial seperti Marx, Coser, dan Parsons.
2. Beberapa teori perubahan sosial yang dijelaskan antara lain teori evolusi yang menyatakan perubahan sosial terjadi se
Deskripsi Asli:
Judul Asli
tugas 3 Ringkasan Materi Teori Perubahan Sosial Yuningsih
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perubahan sosial, meliputi pengertian perubahan sosial, teori-teori utama perubahan sosial seperti teori evolusi, konflik, dan fungsionalis, serta penjelasan mengenai para ahli teori perubahan sosial seperti Marx, Coser, dan Parsons.
2. Beberapa teori perubahan sosial yang dijelaskan antara lain teori evolusi yang menyatakan perubahan sosial terjadi se
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perubahan sosial, meliputi pengertian perubahan sosial, teori-teori utama perubahan sosial seperti teori evolusi, konflik, dan fungsionalis, serta penjelasan mengenai para ahli teori perubahan sosial seperti Marx, Coser, dan Parsons.
2. Beberapa teori perubahan sosial yang dijelaskan antara lain teori evolusi yang menyatakan perubahan sosial terjadi se
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PEMINATAN PENDIDIKAN SOSIOLGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020 Ringkasan Materi
A. Pengertian Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di dalam suatu masyarakat seperti norma-norma dan nilai-nilai. Sedangakan lembaga yaitu seperti Desa, Kota, dan Wilayah. Pengertian perubahan sosial menurut para ahli yaitu : 1. Menurut Kingkey Devis Perubahan sosial adalah sebgai berikut: perubahan sosial sebagai perubahan – perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat. Yang terjadi pada struktur dan sistem sosialnya. 2. Menurut William F. Ogburu dalam Moore (2002) Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang matrial maupun inmaterial. Penekanaya adalah pada pengertian besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur inmaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 3. Menurut Soekanto (1990) Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengarahui sistem sosialnya. Tekana pada defenisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai kepemimpinan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya.
B. Teori-teori Perubahan Sosial
1. Teori Evaluasi/Evaluation Thory Teori ini pada dasarnya berjenjang pada perubahan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Teori perubahan sosial terbagi menjadi tiga macam yaitu: a. Unilinear Theories of Evolution b. Universal Theories of Evolution c. Mulitiversal Theories of Evolution 2. Teori Konflik/Conflik Theory Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat pada struktur masyarakat. Teori ini memberi bahwa sesuatu yang konstan atau tetap adalah konflik sosial, memberikan perubahan sosia. 3. Teori Fungsionalis/Fuxisoealist Theory Perubahan sosial tidak lepas dari hubungan sosial, unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Apabila perubahan ini ternyata berubah maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya di terima oleh masyarakat, tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak berlangsung, perubahan akan ditolak. 4. Teori Siklus/Cyelical Theory Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat di hindari. d. Pandangan Teori Konflik lebih menitikberatkan pada hal berikut ini: 1. Setiap masyarakat terus-menerus berubah 2. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat 3. Setiap masyarakat biasanya berada didalam ketengangan dan konflik 4. Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap gologonan yang satu oleh golongan yang lainnya. e. Pandangan teori fungsional adalah sebagai berikut: 1. Setiap masyarakat relatife bersifat stabil 2. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat 3. Setiap masyarakat biasanya relatif terintergarasi 4. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama (consensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat C. Teori Evolusi Menurut teori ini perubahan sosial yang terjadi di masyarakat merupakan gejala pergeseran tata kehidupan masyarakarat yang terjadi secara bertahap dan bergerak secara pasti dari keadaan masyarakat sederhana menuju ke keadaan masyarakat yang lebih kompleks. Inovasi dan perubahan yang bertahap di terima tanpa kekerasan dan pemaksaan. 1. Teori Tiga Tahap Perkembanagan Masyarakat Agueste Comte Agueste Comte melihat bahwa masyarakat berubah melalui tiga tahap yaitu: a. Tahap Teologis Tahap teologis ditemui di masyarakat masa lalu atau primitif, dimana menganggap fenomena yang terjadi merupakan kehendak tuhan yang maha esa. b. Tahap Metafisis Adalah masa dimana masyarakat lebih mengedepankan masalah sebab dan konsesi yang bersifat ide/pengetahuan dari pada kebendaan aturan-aturan hokum dan dominasi pemerintahan formal dalam kehidupan politik. c. Tahap Ilmiah/Positilis Merupakan tahap perkembangan masyarakat, dimana gejala-gejala di masyarakat bisa dikaji secara ilmiah. 2. Teori Evaluasi Materialistik Lewis H. Morgan Morgan menjelaskan, setiap bagian di dunia mengalami proses evaluasi dalam delapan tingkat yaitu: a. Masa Liar Tua b. Masa Liar Madya c. Masa Liar Muda d. Masa Barbar Tua e. Masa Barbar Madya f. Masa Barbar Muda g. Masa Peradapan Purba h. Masa Peradapan Kini 3. Teori Naturalis Herbert Speneer Proses evolusi menurut Speneer adalah suatu proses diferensiasi sekaligus intergarasi yang terjadi secara beraturan. Speneer mengasumsikan masyarakat sebagai organisme hidup. Proses di Ferensiasi Secara Struktural di Dalam Proses Evaluasi. Proses evaluasi dapat di bagi menjadi empat yaitu: a. Dari bentuk sederhana menuju kompleks b. Dari kondisi tanpa bentuk menuju pengertikulasian c. Dari keseragaman, homogeny menuju bentuk spesialisasi dan heterogen d. Dari sesuatu yang mudah berubah menuju ke kepemantapan bentuk Ada tiga prinsip didalam mekanisme evolusi sosial a. Ketidak seimbangan dari keseragaman dan homogenitas, populasi b. Kecenderungan ketidakmerataan, spesialisasi untuk peran-peran tertentu, disparitas kekuasaan dan perkembangan tingkat kesejahteraan c. Individu yang mempunyai sifat yang sama cenderung mengelompok sehingga masyarakat menjadi terkotak-kotak seperi kelas, fraksi, kelompok sosial, bahkan Negara. 4. Tipologi Masyarakat Menurut Ferdinand Tonnies Melihat perkembangan masyarakat dari masyarakat gemeninschaft menuju gesselschaft. Masyarakat gemeinschaft memiliki ciri-ciri masyarakat pedesaan, faktor keluarga, kekerabatan, ketergantungan pada tanah dan alam sangat besar. Sedangkan masyarakat gesselchaft memiliki ciri-ciri perkotaan, dimana lebih menekankan pada rasionalitas, pembagian kerja, ekonomi, dan kebebasan individu. Tabel Tipologi Masyarakat Menurut Ferdinand Tonnies
Ciri-ciri Gemeinschaft Gesselschaft
Hubungan Sosial Kekerabatan Pertukaran Ekonomi Institusi Khusus Keluarga Negara dan Ekonomi Gambaran Individu Diri Individu, Warga Negara Bentuk Kesejahteraan Tanah Uang Tipe Hukum Hukum Keluarga Hukum Kontrak Pusat Kelembangan Desa Kota Kontrol Sosial Kebiasaan, Tradisi dan Hukum dan Opini Publik Agama
D. Teori Konflik dan Struktur Fungsional
Masyarakat atau sistem sosial, memiliki bagian-bagian dimana antara bagian menyumbang terjadinya konflik. Konflik disebabkan oleh adnya kepentingan yang berbeda antara individu atau kelompok yang berbeda. 1. Teori Perubahan Karl Marx Teori perubahan sosial Karl Marx di bagi menjadi dua yaitu diaktika dan materialism. a. Dialektika Menekankan kontradiksi adalah inti dari segala sesuatu, baik di dalam alam maupun krhidupan manusia. b. Materialism Menegaskan bahwa material (ekonomi) merupakan landasan utama yang mempengaruhi dan menentukan bidang-bidang lain dalam kehidupan manusia. Marx memiliki pandangan tentang masa depan yang bersifat manusiawi dan penekannannya pada peranan manusia dalam menciptakan masa depan. Perubahan masyarakat dalam masyarakat kapitalis adalah melalui revolusi karena tidak ada jalan lain yang dapat dilakukan oleh kaum buruh (proletar) untuk memperbaiki hidup dari eksploitasi kaum kapitalis (borjuis). Marx mebagi masyarakat menjadi kelas pemilik, modal/sarana produksi dan yang tidak memiliki. 2. Teori Konflik Lewis A. Coser Coser menentukan fungsi positif dari sebuah konflik, konflik dalam masyarakat merupakan sumber perubahan. Konflik dapat mempertajam garis batas keanggotaan suatu kelompok karena konflik dapat mempertebal identitas kelompok yang membedakan dengan kelompok lainnya. Menurut Coser konflik dibedakan menjadi konflik realistik dan non realistik. Konflik realistik muncul apa bila anggota-anggota suatu kelompok atau masyarakat berkompetensi untuk mendapatkan atau merebutkan sumber daya terbatas dimana salah satu anggota atau kelompok menggunakan taktik/strategi dalam mendapatkan simber daya yang terbatas. Konflik ini akan berakhir apabila sumber konflik dapat di kuasai. 3. Teori Konflik Dahrendorf Masyarakat industry terdiri atas dua pihak yang saling berinteraksi, yaitu pihak yang di kauasai dan lapisan bawah (subordinat) dan pihak yang menguasai (dominant) yang terkoordinasi secara paksa. Perubahan tidak saja di sebabkan oleh konflik yang berada di luar masyarakat tetapi juga yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. 4. Teori Kepribadaian Kreatif Everett E. Hagen Tingkat perubahan di masayarakat tergantung dengan keberadaan dan penyebaran individu-indivudu yang kreatif, sehingga mempu menciptkan inovasi- inovasi. Sehubungan dengan individu kreatif maka ada dua golongan kepribadaian yaitu kepribadaian inovatif dan kepribadian otoriter. 5. Teori struktur fungsional Tacolt Parson Ada dua jenis proses yang terjadi pada setiap sistem sosial, yaitu proses integrative dan kontrol. Parsons menggemukan kerangka tindakan untuk menganalisis evolusi sosial masyarakat secara historis. Gerakan evolusi di dalam masyarakat mengikuti thapan-tahapan berikut: primitif, primitif baru, pertengahan dan modern. Parsons menekankan model evolusionernya pada diferensiasi diantara dan di dalam sistem kebudayaan dan sistem sosial serta akibatnya pada masalah-masalah integratif. Masalah integratif di bagi menjadi tiga yaitu: a. Adaptive upgrading b. Mekanisme inklusi c. Mekanisme generalisasi Mekanisme diferensiasi menujukkan adnya bentukan dari unit-unit tertentu yang baru secara structural dan fungsional. Deferensiasi adalah pemilihan sebuah unit dan stuktur dalam sistem sosial ke dalam dua atau lebih unit-unit atau struktur yang berebeda baik karkteristik atau fungsinya bagi sistem. 6. Teori Cultural Lag William F. Ogburn Perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik bersifat material maupun inmaterial. Teori ketertinggalan budaya (culture lag). Culture lag dapat di artikan sebagai perbedaan dalam kebudayaan dari suatu masyarakat Ogburn juga menjelaskan proses pengaruh-mempengaruhi antara lembaga-lembaga sosial. Menurut Ogburn bahwa perubahan-perubahan kebendaan lebih menonjol, kebudayaan terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan yang tidak selalu merata secara sama.
E. Teori Sistem dan Psikologi Sosial
1. Teori Max Weber - Penjelasan tentang perubahan di eropa barat - Etika protestan - Keterkaitan etika protestan dengan munculnya kapitalisme di eropa barat - Perubahan sosial diawali oleh perubahan pada aspek kebudayaan inmatrial yang kemudian disusul oleh kebudayaan material - Nilai keagaman mengalami pergeseran dari ajaran klavinisme yang kemudian menghasilkan etos kerja keras yang menghasilkan masyarakat kapitalis.