WIDIYANTI (E1S022085)
UNIVERSITAS MATARAM
2023
1
A. IDENTIFIKASI MATERI
1. Pengertian perubahan sosial
Setiap masyarakat akan selalu mengalami perubahan, karena manusia
adaldah mahluk dinamis yang tidak pernah merasa puas dan senantiasa
ingin berkembang, perubahan masyarakat yang disebut sebagai perubahan
sosial merupakan gejala sosial yang terjadi sepanjang masa pada setiap
masyarakat.
Perubahan sosial tidak terlepas dari perubahan kebudayaan karena
antar msyarakat .Perubahan dan kebudayaan dan tidak ada kebudayaan
tanpa masyarakat. Seringkali perubahan sosial diawali dengan adanya
perubahan kebudayaan diikuti dengan perubahan sosial
Berikut beberpa pengertian perubahan sosial menurut para ahli:
1) Kingsley Davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat
2) Robert Mac Iver, mengemukakan bahwa perubahan adalah
perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (eqiuilibrium)
hubungan sosial
3) Selo Soemardjan , menyatakan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya. Termasuk nilai-
nilai sikap,dan perilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat
Faktor Internal:
2
1. Kependudukan: Masalah kependudukan seperti jumlah penduduk,
perpindahan penduduk, dan perubahan situasi demografi dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Konflik:Munculnya konflik antara kelompok-kelompok dalam masyarakat
dapat menjadi pendorong terjadinya perubahan sosial.
3. Perubahan situasi: Perubahan situasi dalam masyarakat seperti
perkembangan teknologi, perubahan ekonomi, dan perubahan politik dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan sosial.
4. Perubahan budaya: Perubahan dalam nilai-nilai, norma, dan pola perilaku
dalam masyarakat dapat menjadi faktor internal yang mempengaruhi
perubahan sosial.
Faktor Eksternal:
1. Perubahan alam: Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan tsunami
dapat menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Pengaruh budaya luar: Masuknya pengaruh budaya dari luar masyarakat
melalui media massa atau pertukaran budaya dapat mempengaruhi budaya
asli di suatu wilayah dan menyebabkan perubahan sosial.
3. Perang: Peperangan baik perang antarnegara maupun perang saudara dapat
menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat yang terkena
dampaknya.
4. Pendidikan: Sistem pendidikan yang maju dan inovatif dapat
mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat.
Perubahan sosial dapat dipicu oleh salah satu atau kombinasi dari faktor-faktor
ini Penting untuk memahami bahwa faktor-faktor ini saling berinteraksi dan
kompleks, dan dapat memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung pada
konteks dan kondisi masyarakat yang bersangkutan.
3
1. Teori Fungsionalisme
Teori ini berpendapat bahwa hukum merupakan instrumen penting
dalam menjaga stabilitas dan fungsi sosial dalam masyarakat. Hukum
berperan dalam mengatur interaksi sosial dan menjaga keseimbangan
dalam masyarakat.
2. Teori Konflik
Teori ini menekankan bahwa hukum merupakan alat yang digunakan
oleh kelompok-kelompok yang berkuasa untuk menjaga kepentingan
mereka. Hukum cenderung mencerminkan ketidaksetaraan dalam
masyarakat dan dapat mempengaruhi perubahan sosial.
3. Teori Interaksionisme Simbolik
Teori ini berfokus pada makna dan interpretasi individu terhadap
hukum dalam interaksi sosial. Hukum dipahami sebagai produk dari
interaksi sosial yang terus-menerus, dan perubahan sosial dapat terjadi
melalui perubahan dalam interpretasi dan penggunaan hukum oleh
individu.
4. Teori Konstruksi Sosial
Teori ini berpendapat bahwa hukum bukanlah entitas yang tetap dan
objektif, tetapi konstruksi sosial yang berubah seiring waktu. Hukum
merupakan hasil dari proses sosial yang melibatkan aktor-aktor sosial
dan faktor-faktor kontekstual.
5. Teori Realisme
Teori ini menyoroti hubungan antara hukum dan kekuasaan politik.
Hukum dipahami sebagai alat yang digunakan oleh pemerintah atau
kelompok berkuasa untuk mempertahankan kekuasaan mereka.
Perubahan sosial dapat terjadi melalui perubahan dalam struktur
kekuasaan dan pengaruh politik. Penting untuk memahami bahwa
teori-teori ini saling melengkapi dan dapat memberikan wawasan yang
berbeda terhadap fenomena perubahan sosial dalam konteks hukum.
4
dan tidak dapat dipisahkan. Kedua hal tersebut saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya. Interaksi perubahan sosial di satu sisi dan perubahan hukum di sisi
lain. Interaksi tersebut membawa konsekuensi ilmiah karena akan dilihat dari
sudut pandang yang berbeda. Untuk menganalisa dampak yang ditimbulkan
sekurang- kurangnya terdapat dua paradigma atau cara pandang secara ilmiah.
1. Hukum melayani kebutuhan masyarakat, agar supaya hukum itu tidak akan
menjadi ketinggalan oleh karena lajunya perkembangan masyarakat.
Dimana apabila pada masyatakat dulu sesuatu yang dianggap buruk yang
merupakan hal yang ditolak, kemudian karena ada perubahan nilai dalam
masyarakat tersebut yang kemudian hal tersebut dianggap hal yang biasa dan
merubah perilaku dalam masyarakat dan menimbulan tuntutan legalitas terhadap
perubahan tersebut.
a) Perubahan yang cenderung diikuti oleh sistem lain karena dalam kondisi
ketergantungan.
b) Ketertinggalan hukum di belakang perubahan sosial.
c) Penyesuaian yang cepat dari hukum kepada keadaan baru.
d) Hukum sebagai fungsi pengabdian.
e) Hukum berkembang mengikuti kejadian berarti di tempatnya adalah di
belakang peristiwa bukan mendahuluinya.
5
Lajunya perubahan sosial yang membawa dampak pada perubahan hukum
tidak serta merta diikuti dengan kebutuhan secara langsung berupa peraturan
perundang-undangan. Persoalan ini sudah masuk dalam ranah mekanisme dalam
lembaga perwakilan rakyat.Tetapi kebutuhan masyarakat agar hukum mampu
mengikuti sedemikian besar agar jaminan keadilan, kepastian hukum dapat terus
terpelihara.
Sebagai contoh dalam paradigma ini adalah kejahatan teknologi canggih
seperti komputer, internet (cyber crime), pengaturan pernikahan beda agama,
cloning, perbankan syari'ah, santet dan sejenisnya, pornografi, terorisme, status
hukum waria, legalitas pernikahan lesbian dan homo, bayi tabung, eutha-nasia.
Sedemikian banyak sesungguhnya yang terjadi dalam masyarakat yang
perlu dibungkus dengan baju hukum tetapi tidak semua diatur oleh hukum. Ini
ibarat fenomena gunung es, yang secara realitas hal-hal tersebut adalah
permukaan saja yang senyatanya lebih banyak dari contoh di atas. Hal-hal yang
diatur oleh hukum di kemudian hari sudah merupakan pilihan kebijakan publik
dari pemerintah dengan beberapa pertimbangan. Kalaupun misalnya persoalan-
persoalan di atas masuk dalam perkara di pengadilan maka yang dijadikan dasar
adalah aturan yang bersifat umum, masih mencari-mencari peraturan bahkan
sudah kadaluwarsa, tidak spesifik pada kasus tersebut.
6
Ciri- ciri dari paradigma ini adalah:
7
d. Hukum berubah tetapi tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh
masyarakat, karena adanya keengganan dari pihak yang berwenang
merubah hukum untuk menyerap aspirasi masyarakat, munculnya
pendapat yang lebih kuat dari pendapat masyarakat secara umum dalam
forum perubahan hukum.
Interaksi perubahan sosial di satu sisi dan perubahan hukum di sisi lain
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan seperti dua sisi keping mata uang.
Interaksi tersebut membawa konsekuensi ilmiah karena akan dilihat dari sudut
pandang yang berbeda.Paradigma atau yang disebut model atau cara pandang
yang bersifat ilmiah adalah cara pandang yang tidak bersifat individual melainkan
kolektif, peers group, teman sejawat yang telah mengalami uji "laboratorium
sosial" Oleh sebab itu perjalanan paradigma adalah perjalanan otodidak, tidak
diciptakan dan diuji keabsahannya oleh kaum ilmuwan dan masyarakat.
Apa yang kita sebut sebagai paradigma telah mengalami proses berpikir
secara metodologis keilmuan yang akan dibuktikan keterandalannya melewati
ruang dan waktu. Sebagai bentuk pegangan dalam menganalisis, paradigma
bukan merupakan hasil akhir tetapi sebuah tawaran akademik yang memberikan
jalan berpikir pada pengamat untuk mengevaluasi kembali pola pikir yang telah
dianut orang banyak.Sejalan dengan hal ini maka yang dihindari adalah
penganutan paradigma secara "kultus individu','yang berpegang pada satu
paradigma dan membelanya mati-matian, tanpa berpikir bahwa persoalan hukum
adalah persoalan sosial, maka kerap kali yang dihadapi adalah memberikan
penjelasan yang mudah dan dapat diterima semua pihak.Paradigma dalam proses
berpikir merupakan sebuah tawaran saja bagi proses pembelajaran suatu kaidah
keilmuan, bukan tawaran akhir. Sepanjang perjalanan umat manusia untuk terus
berpikir, maka terbuka banyak sekali kemungkinan untuk timbul paradigma-
paradigma baru dengan setting social yang berbeda.
8
Fungsi hukum sebagai sarana perubahan sosial di antaranya:
9
dalam penerapan hukum ada batas-batasnya, untuk melaksanakan isi,
maksud, dan tujuan hukum diperlukan lembaga-lembaga tertentu.
1) Meningkatkan keadilan
Reformasi hukum dapat membawa perubahan yang lebih adil
dalam sistem hukum. Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki
kelemahan dalam sistem hukum yang ada, reformasi hukum dapat
membantu mengatasi ketidakadilan yang mungkin terjadi dalam
masyarakat. Hal ini dapat mencakup perbaikan dalam proses peradilan,
perlindungan hak asasi manusia, dan penegakan hukum yang lebih efektif.
2) Mendorong perlindungan hak-hak individu
Reformasi hukum juga dapat membawa perlindungan yang lebih
baik terhadap hak-hak individu dalam masyarakat. Dengan mengubah atau
memperkuat undang-undang yang ada, reformasi hukum dapat
memastikan bahwa hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, hak atas
keadilan, dan hak-hak lainnya dihormati dan dilindungi dengan baik.
3) Merespons perubahan sosial
Reformasi hukum juga penting dalam merespons perubahan sosial
yang terjadi dalam masyarakat. Masyarakat terus berkembang dan
berubah, dan sistem hukum harus dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut. Melalui reformasi hukum, undang-undang dan
peraturan dapat diperbarui atau dibuat untuk mengakomodasi perubahan
sosial yang terjadi, seperti perkembangan teknologi, perubahan nilai-nilai
sosial, atau tuntutan baru dalam masyarakat.
4) Mendorong pertumbuhan ekonomi
10
Reformasi hukum yang baik juga dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi. Dengan menciptakan lingkungan hukum yang stabil, jelas, dan
dapat diprediksi, reformasi hukum dapat memberikan kepastian hukum
bagi pelaku usaha dan investor. Hal ini dapat mendorong investasi,
inovasi, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
5) Membangun kepercayaan public
Reformasi hukum yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan juga
dapat membantu membangun kepercayaan publik terhadap sistem hukum
dan pemerintah. Dengan memastikan bahwa hukum diterapkan dengan
adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, reformasi hukum dapat
membantu memperkuat legitimasi pemerintah dan membangun
kepercayaan publik pada lembaga hukum.
11
sebuah keniscayaan. Reformasi hukum merupakan jawaban terhadap bagaimana
hukum di Indonesia diselenggarakan dalam kerangka pembentukan negara
hukum yang dicita-citakan. Hukum mengemban fungsi ekspresif yaitu
mengungkapkan pandangan hidup, nilai-nilai budaya dan nilai keadilan. Selain
itu hukum mengemban fungsi instrumental yaitu sarana untuk menciptakan dan
memelihara ketertiban, stabilitas dan profitabilitas, sarana untuk melestarikan
nilai-nilai budaya dan mewujudkan keadilan, sarana pendidikan serta
pengadaban masyarakat dan sarana pembaharuan masyarakat (mendorong,
mengkanalisasi dan mengesahkan perubahan masyarakat) Di Indonesia, tujuan
hukum adalah untuk membentuk suatu pembentukan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Jika hukum tidak lagi dapat bekerja
sesuai tujuan dan sebagaimana fungsinya maka itu menandakan upaya-upaya
reformasi hukum sudah waktunya dilakukan. Roscoe Pound misalnya, telah
mengatakan bahwa hukum berfungsi sebagai alat rekayasa pembaruan
masyarakat (law as a tool of social engineering), tetapi apabila dalam
kenyataannya di Indonesia telah bergeser menjadi alat rekayasa pembenaran
korupsi (law as tool of corruption engineering) maka jelas diperlukan reformasi
terhadapnya. Reformasi hukum
bukan saja diartikan sebagai penggantian atau pembaruan perundang-undangan,
akan tetapi juga perubahan asumsi dasar dari sebuah tata hukum yang
berlandaskan ide-ide diskriminatif dan kesenjangan social menjadi ide-ide
persamaan di depan hukum dan keadilan sosial Misi yang diemban dalam rangka
reformasi hukum adalah terciptanya hukum yang tertib dan berkeadilan namun
tetap senantiasa mampu mendorong pembangunan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Tujuan utama
yang hendak dicapai dalam kerangka reformasi hukum adalah tegaknya
supremasi hukum yang berkeadilan dalam masyarakat. Namun demikian, realita
dalam praktek penegakan hukum senantiasa menunjukkan hukum yang
12
meninggalkan rasa keadilan. Ketiadaan keadilan ini merupakan akibat dari
pengabaian hukum (diregardling the law), ketidakhormatan pada hukum
(disrespecting the law), ketidakpercayaan pada hukum (distrusting the law) serta
adanya penyalahgunaan hukum (misuse of the law).
B. ANALISI MATERI
1. Jadi pengertian perubahan sosial terbagi dalam bangunan struktural yang
artinya susunan suatu gabungan yang tidak bisa berdiri sendiri melainkan
hal yang sama-sama membangun dan saling bersangkutan , dan yang
melandasi kehidupan manusia seperti perdamaian kestabilan dan
persatuan. perubahan sosial dtidak lepas dari faktor pendukung dan faktor
penghambat bahwa masyarakat merupakan sebuah sistem , baik secara
sistem mikro dan makro oleh karena itu salah satunya adalah perubahan
sosial, dalam kehidupan / bermasyarakat perubahan adalah peristiwa yang
tidak dapat dihindari.
2. Jadi bisa kita lihat dari faktor- faktor yang di atas dia terbagi menjadi 2
bagian saja yakni faktor yang secara internal dan juga eksternal yang
internal terbagi menjadi 4 bagian yakni adanya kependudukan, konflik,
perubahan situasi, dan perubahan budaya
Adapun eksternal nya ini terbagi lagi menjadi 4 bagian juga yakni
perubahan alam, pengaruh budaya luar, perang dan pendidikan sistem.
3. Terdapat beberapa teori yang membahas tentang hukum dan perubahan
sosial. Beberapa di antaranya adalah: Teori Fungsionalisme, Teori Konflik
Teori Interaksionisme Simbolik, Teori Konstruksi Sosial, Teori Realisme
Setiap teori memiliki pendekatan dan penjelasan yang berbeda mengenai
hubungan antara hukum dan perubahan sosial. Penting untuk memahami
bahwa teori-teori ini saling melengkapi dan dapat memberikan wawasan
yang berbeda terhadap fenomena perubahan sosial dalam konteks hukum.
4. Perubahan sosial dan sektor hukum merupakan dua hal yang saling terkait
dan tidak dapat dipisahkan. Kedua hal tersebut saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya. Interaksi perubahan sosial di satu sisi dan perubahan
hukum di sisi lain. Interaksi tersebut membawa konsekuensi ilmiah karena
13
akan dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Untuk menganalisa dampak
yang ditimbulkan sekurang- kurangnya terdapat dua paradigma atau cara
pandang secara ilmiah. dalam pengaruhnya, hukum terhadap masyarakat
adalah hukum berubah sesuai apa yang diinginkan masyarakat dalam
mempertahankan kedaulatan dan hak rakyat untuk memilih.
5. Hubungan hukum dan perubahan social sudah tidak bisa dipisahkan, akan
tetapi, dalam pemikiran positivism hukum itu harus terpisah dari social,
karena hukum itu bersifat dinamis tapi harus berujung pada statis
sedangkan ilmu social bersifat dinamis dan akan menjadi dinamis.
6. Fungsi hukum dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan masyarakat
dengan mewujudkan kesadaran dan kepatuhan hukum, serta pengayoman
pemegang kekuasaan menuju masyarakat sejahtera. Proses dialog, maupun
membangkitkan sikap tindakan partisipatif merupakan aspek penting
dalam optimalisasi fungsi hukum yang berkeadilan.
7. Pentingnya Reformasi Hukum dalam Perubahan Sosial
Reformasi hukum merupakan suatu upaya untuk melakukan pembaharuan
dan perubahan mendasar terhadap sistem hukum yang ada dalam suatu
negara. Reformasi hukum memiliki peran yang penting dalam perubahan
sosial. Berikut adalah beberapa alasan mengapa reformasi hukum penting
dalam perubahan sosial: Meningkatkan keadilan, Mendorong perlindungan
hak-hak individu, Merespons perubahan sosial, Mendorong pertumbuhan
ekonomi, Membangun kepercayaan publik
Dalam rangka mencapai perubahan sosial yang positif, penting
untuk melakukan reformasi hukum yang komprehensif dan berkelanjutan.
Reformasi hukum yang baik dapat memberikan landasan yang kuat bagi
perubahan sosial yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
8. Jadi hukum merupakan sebuah keadilan yang diskriminatif atau rakayasa
karena realitas yang gampang ditemui dalam penegakan hukum di negara
ini sama seperti yang disebutkan atau menurut plato tersebut bahwa
hukum adalah jaring laba-laba yang mampu menjerat yang kaya dan kuat ,
walaupun hukum sudah berusaha ditegakkan maka penegakannya yang
14
diskriminatif, tujuan utama yang hendak dicapai dalam kerangka reformasi
hukum adalah hukum yang berkeadilan dalam masyarakat.
15
Konflik yakni :Munculnya konflik pasti konflik ini akan terus ada
terutama pada kelompok-kelompok dalam masyarakat dan ini akan
menjadi suatu pendorong terjadinya perubahan sosial. Selanjutnya itu ada
Perubahan situasi : yang dimana Perubahan situasi ini ada dalam
masyarakat seperti perkembangan teknologi, perubahan ekonomi, dan
perubahan politik yang juga akan menjadi pengaruh perubahan sosial. Dan
terakhir dari faktor internal itu adanya perubahan
Perubahan budaya : Perubahan ini di dalamnya terdapat nilai-nilai, norma,
dan pola perilaku dalam masyarakat dapat menjadi faktor internal yang
mempengaruhi perubahan sosial.
b) Faktor eksternal
Adapun faktor eksternal ini terbagi juga menjadi 4 bagian diantara nya : *
Perubahan alam : diantara nya perubahan alam ini yang terjadi seperti
adanya Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan tsunami yang di
mana perubahan alam ini akan sangat mempengaruhi perubahan sosial
yang ada di masyarakat tersebut.
Pengaruh budaya luar : artinya pengaruh budaya luar disini ialah
Masuknya pengaruh budaya dari luar masyarakat melalui media massa
atau pertukaran budaya dapat mempengaruhi budaya asli di suatu wilayah
dan menyebabkan perubahan sosial.
Perang : yang dimana Peperangan baik perang antarnegara maupun perang
saudara pasti dia akan menyebabkan perpecahan belahan bukan saja
merugikan orang sekitar saja tetapi menjadi suatu penyebab yang dapat
menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat dan masyarakat tersebut
pun pasti akan terkena dengan dampak tersebut. Selanjutnya
Pendidikan Sistem : pendidikan yang maju dan inovatif dapat
mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat.
3. Teori-teori tentang hukum dan perubahan social
Ada beberapa teori yang membahas tentang hukum dan perubahan
sosial yaitu teori fungsionalisme, teori konflik, teori interaksionisme
simbolik, teori konstruksi sosial, teori realisme.
16
4. Paradigma perubahan sosial dan perubahan hukum
17
bermartabat, jujur, dan berkualitas.
Pilkada langsung maupun oleh DPRD, sebenarnya sama- sama
mamiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi, khusus politik dinasti dan
money politics dalam UU pilkada ini sebagai langkah maju. Sebab,
kerabat dekat kepala daerah (incumbent/ petahana) tidak boleh maju lagi
untuk berikutnya. Ini jelas tertulis dalam UU no 8 tahun 2015 pasal 7
huruf r atas UU no 1 tahun 2015 tentang penetapan perpu no 1 tahun 2014
tentang pemilihan gubernur, bupati, walikota (uu pilkada) terkait syarat
yang melarang bakal calon kepala daerah memiliki hubungan darah/
perkawinan dengan petahana. Penjelasan pasal 7 huruf r menyebutkan,
yang dimaksud dengan tidak mamiliki konflik kepentingna petahana
adalah tidak memiliki hubungan darah, ikatan perkawinan dan/ atau garis
keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke atas, ke bawah, ke samping dengna
petahana yaitu ayah, ibu, mertua, paman, bibi, kakak, adik, ipar, anak,
menantu kecuali telah melewati jeda 1 (satu) kali masa jabatan.
18
individu dalam memenuhi kebutuhannya serta mencegah timbulnya konflik-
konflik dan hal-hal lain yang mengganggu kelancaran pergaulan sosial dan
produktivitas masyarakat. Dalam kegiatan ekonomi, hukum berpengaruh dalam
pemberian norma-norma yang mengatur perbuatan-perbuatan yang termasuk ke
dalam perbuatan-perbuatan ekonomi. Kehidupan ekonomi membutuhkan
peraturan-peraturan untuk membatasi perbuatan orang, memberikan perlindungan
dan jaminan berusaha, ataupun optimasi penyelenggaraan kesejahteraan
masyarakat dapat dicapai
19
dalam kerangka reformasi hukum adalah tegaknya supremasi hukum yang
berkeadilan dalam masyarakat
C. KESIMPULAN
20
peradilan yang diskriminatif atau rakayasa. Proses peradilan merupakan realitas
yang gampang ditemui dalam penegakan hukum di negara ini. Ada sebuah
peradilan yang diskriminatif menjadikan hukum di negara ini persis seperti yang
di deskripsikan, menurut Plato bahwa hukum adalah jaring laba-laba yang mampu
menjerat yang kaya dan kuat .Walaupun hukum sudah berusaha ditegakkan maka
penegakannya yang diskriminatif, oleh sebab itu reformasi hukum merupakan
jawaban dari bagian hukum di Indonesia diselenggarakan dalam kerangka
penegakan negara hukum yang di cita-citakan. Tujuan utama yang hendak dicapai
dalam kerangka reformasi hukum adalah tegaknya supremasi hukum yang
berkeadilan dalam masyarakat.
21
D. SUMBER
Lauer, Robert H.1989. Perspektif tentang Perubahan Sosial . Edisi kedua, terj .
S.U.Alimandan
Jakarta:Bina Aksara Salim, Agus. 2002. Perumahan Sosial Sketsa Teori dan
Refleksi Metodologi Kasus Indonesia. Yogyakarta: PT Tiara Wacana
Bernard Arief Sidharta, Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum , Bandung: Mandar
Maju, 2000, hlm. 189.
22