Anda di halaman 1dari 11

Perubahan sosial

perubahan sosial

Perubahan sosial adalah bent uk peralihan yang merubah t at a kehidupan masyarakat yang
berlangsung t erus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa t erus berubah. Dan
merupakan perubahan-perubahan yang t erjadi pada Individu dalam Masyarakat dan juga
lembaga-lembaga kemasyarakat an dalam suat u masyarakat yang memengaruhi sist em
sosialnya, t ermasuk nilai, Adat , Budaya, sikap-sikap sosial dari Individu masyarakat t ersebut ,
dan pola perilaku di ant ara kelompok-kelompok dalam masyarakat .[1][2] Sebagian t eori-t eori
t ent ang perubahan sosial bersifat khusus dan t erperinci pada aspek-aspek t ert ent u dalam
masyarakat at au inst it usi. Dampak perubahan sosial yang t erjadi pada suat u masyarakat dapat
berbeda dengan dampak perubahan sosial yang t erjadi pada masyarakat lainnya.[3] Perubahan
sosial t erjadi pada beragam st rukt ur sosial secara cepat maupun lambat . Proses perubahan
sosial t idak t erjadi secara ot omat is dan memiliki menanisme t ert ent u, melainkan karena adanya
suat u t ujuan t ert ent u. Kecepat an perubahan sosial dapat bersifat revolusioner maupun
evolusioner. Fakt or yang mempengaruhi perubahan sosial dapat berasal dari dalam masyarakat
maupun dari luar masyarakat dan saling berhubungan sat u sama lain.[4]

Model perubahan sosial yang ut ama, yait u model konflik yang dicet uskan Karl Marx dan model
evolusi yang dicet uskan oleh Herbert Spencer.[5] Model evolusi menyajikan proses modernisasi
sebagai perkembangan yang t erjadi bersamaan di berbagai daerah, sedangkan model konflik
menekankan hubungan yang global ant ara perubahan dalam sat u masyarakat dan perubahan

Definisi
Definisi dan pengert ian t ent ang perubahan sosial menurut para ahli diant aranya adalah sebagai
berikut :[6]

Gillin
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang
telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.[7]
Emile Durkheim
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik,
ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat.[1]
Robert Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau
keseimbangan hubungan sosial.[8]
Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah setiap perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk dalam aspek nilai, sikap,
serta pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. [9]
William F. Ogburn
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial.[10]
Raja
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.

Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibat kan perubahan dapat dikat akan sebagai
perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibat kan perubahan sosial memiliki ciri-ciri ant ara
lain:[11]

1. Set iap masyarakat t idak akan berhent i berkembang karena mereka mengalami perubahan
baik lambat maupun cepat .

2. Perubahan yang t erjadi pada lembaga kemasyarakat an t ert ent u akan diikut i dengan
perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibat kan t erjadinya disorganisasi yang bersifat
sement ara sebagai proses penyesuaian diri.

4. Perubahan t idak dibat asi oleh bidang kebendaan at au bidang spirit ual karena keduanya
memiliki hubungan t imbal balik yang kuat .

Teori

Teori evolusi

Durkheim berpendapat bahwa perubahan karena evolusi memengaruhi cara pengorganisasian


masyarakat , t erut ama yang berhubungan dengan kerja. Ferdinand Tonies, memandang bahwa
masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan yang erat dan
kooperat if menjadi t ipe masyarakat besar yang memiliki hubungan khusus dan impersonal.
Tonies t idak yakin bahwa perubahan-perubahan t ersebut membawa kemajuan. Bahkan dia
melihat adanya fragment asi sosial (perpecahan dalam masyarakat ), individu menjadi t erasing
dan lemahnya ikat an sosial sebagai akibat langsung dari perubahan sosial budaya ke arah
individualisasi dan pencarian kekuasaan. Gejala ini t ampak jelas pada masyarakat perkot aan.
Teori ini hanya menjelaskan bagaimana proses perubahan t erjadi.[12]

Terdapat dua t ipe t eori evolusi mengenai cara masyarakat berubah, yakni t eori unilinier dan
t eori mult ilinier. Pandangan t eori unilinier mengamsusikan bahwa semua masyarakat mengikut i
jalur evolusi yang sama. Set iap masyarakat berasal dari bent uk yang sederhana ke bent uk yang
lebih kompleks (sempurna), dan masing-masing melewat i proses perkembangan yang seragam.
Pandangan t eori mult ilinier menggant ikan t eori unilinier dengan t idak mengamsusikan bahwa
semua masyarakat mengikut i urut an yang sama, art inya meskipun jalurnya mengarah ke
indust rialisasi, masyarakat t idak perlu melewat i urut an t ahapan yang sama sepert i masyarakat
yang lain.[13]

Teori konflik

Konflik berasal dari pert ent angan kelas ant ara kelompok yang t ert indas dan kelompok
penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran
Karl Marx yang menyebut kan konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling pent ing dan
berpengaruh dalam semua perubahan sosial. Ralph Dahrendorf berpendapat bahwa semua
perubahan sosial merupakan hasil dari konflik kelas kepent ingan di masyarakat . Konflik dan
pert ent angan selalu ada dalam set iap bagian masyarakat . Prinsip dasar t eori konflik yait u
konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat dalam st rukt ur masyarakat .[12]
Teori fungsionalis
Pemikiran ini berasal dari konsep goncangan budaya (cultural lag) dari William Ogburn. Meskipun
unsur-unsur masyarakat saling berhubungan sat u sama lain, beberapa unsurnya bisa saja
berubah-ubah dengan sangat cepat sement ara unsur lainnya t idak secepat it u sehingga
t ert inggal di belakang. Ket ert inggalan ini menjadikan kesenjangan sosial dan budaya ant ara
unsur-unsurnya yang berubah sangat lambat dan unsur yang berubah sangat cepat .
Kesenjangan ini akan menyebabkan adanya goncangan budaya sosial budaya dalam
masyarakat .[12]

Teori siklus

Teori ini mempunyai perspekt if bahwa perubahan sosial t idak dapat dikendalikan sepenuhnya
oleh siapapun bahkan orang-orang yang ahli sekalipun. Dalam set iap masyarakat t erdapat siklus
yang harus diikut i. Menurut t eori ini kebangkit an dan kemunduran suat u peradaban t idak dapat
dielakkan dan t idak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan.[12] Berdasarkan t eori
siklus ini, perubahan yang t erjadi diibarat kan sebagai suatu perubahan yang berulang. Apa
yang t erjadi di masa lalu dapat t erulang di masa kini. Contohnya sepert i penggunaan mot or
vespa yang pernah hits di t ahun 80-90an, belakangan ini kembali digemari penggunaanya oleh
kalangan remaja dengan modifikasi yang berbeda. Hal ini t erjadi proses gaya hidup yang sesuai
dengan t eori siklus. Berikut poal dari t eori siklus.

Pola ini menunjukkan adanya proses perputaran dari yang terjadi di masa lalu dan terulang di masa kini.

Teori Linier (Perkembangan)


Menurut t eori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang menuju ke suatu titik
tujuan tertentu. Penganut t eori ini percaya bahwa perubahan sosial bisa direncanakan at au
diarahkan ke suat u t it ik t ujuan t ert ent u. Masyarakat berkembang dari t radisional menuju
masyarakat kompleks modern. Max Weber berpendapat bahwa masyarakat berubah secara
linier dan masyarakat yang diliput i oleh pemikiran mist ik menuju masyarakat yang rasional.
Terjadi perubahan dari masyarakat t radisional yang berorient asi pada t radisi t urun-t emurun
menuju masyarakat modern yang rasional.[14] Contoh dari teori linier ini adalah dalam
penggunaan teknologi komunikasi. Di mana komunikasi yang t erjadi sebelum adanya
handphone yait u menggunakan surat . Namun, dengan adanya t eknologi komunikasi dan
int ernet , proses komunikasi berjalan dengan mudah dimana dapat mendekat kan yang jauh
dengan adanya video call. Bent uk perubahan sosial menurut t eori ini dapat digambarkan sepert i
t ampak dalam gambar berikut .

Pola ini mengarahkan perubahan pada suatu kemajuan.

Model

Bentuk-bentuk

Perubahan evolusi dan perubahan revolusi

Berdasarkan cepat lambat nya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bent uk umum yait u
perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat . Kedua bent uk
perubahan t ersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi.[1]

Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang t erjadi dalam proses lambat , dalam
wakt u yang cukup lama dan t anpa ada kehendak t ert ent u dari masyarakat yang
bersangkut an.[22] Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikut i kondisi perkembangan
masyarakat , yait u sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebut uhan
hidupnya sehari-hari.[1] Dengan kat a lain, perubahan sosial t erjadi karena dorongan dari usaha-
usaha masyarakat guna menyesuaikan diri t erhadap kebut uhan-kebut uhan hidupnya dengan
perkembangan masyarakat pada wakt u t ert ent u.[1] Cont oh, perubahan sosial dari masyarakat
berburu kemudian menet ap [23] lalu menuju ke masyarakat meramu.

Menurut Soerjono Soekant o, t erdapat t iga t eori yang mengupas t ent ang evolusi, yait u:[24]

Unilinier Theories of Evolution: menyat akan bahwa manusia dan masyarakat mengalami
perkembangan sesuai dengan t ahap-t ahap t ert ent u, dari yang sederhana menjadi kompleks
dan sampai pada t ahap yang sempurna.

Universal Theory of Evolution: menyat akan bahwa perkembangan masyarakat t idak perlu
melalui t ahap-t ahap t ert ent u yang t et ap. Menurut t eori ini, kebudayaan manusia t elah
mengikut i suat u garis evolusi yang t ert ent u.

Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelit ian t erhadap t ahap perkembangan
t ert ent u dalam evolusi masyarakat . Misalnya, penelit ian pada pengaruh perubahan sist em
pencaharian dari sist em berburu ke pert anian.
Perubahan revolusi

Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan t idak ada
kehendak at au perencanaan sebelumnya.[25] Secara sosiologis perubahan revolusi diart ikan
sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan at au lembaga- lembaga
kemasyarakat an yang berlangsung relat if cepat .[25] Dalam revolusi, perubahan dapat t erjadi
dengan direncanakan at au t idak direncanakan, di mana sering kali diawali dengan ket egangan
at au konflik dalam t ubuh masyarakat yang bersangkut an.[25]

Revolusi t idak dapat t erjadi di set iap sit uasi dan kondisi masyarakat .[1] Secara sosiologi, suat u
revolusi dapat t erjadi harus memenuhi beberapa syarat t ert ent u, ant ara lain adalah:[1]

Ada beberapa keinginan umum mengadakan suat u perubahan. Di dalam masyarakat harus ada
perasaan t idak puas t erhadap keadaan, dan harus ada suat u keinginan unt uk mencapai
perbaikan dengan perubahan keadaan t ersebut .[1]

Adanya seorang pemimpin at au sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin


masyarakat t ersebut .[1]
Pemimpin t ersebut dapat menampung keinginan-keinginan t ersebut , unt uk kemudian
merumuskan sert a menegaskan rasa t idak puas dari masyarakat , unt uk dijadikan program dan
arah bagi geraknya masyarakat .[1]

Pemimpin t ersebut harus dapat menunjukkan suat u t ujuan pada masyarakat . Art inya adalah
bahwa t ujuan t ersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat . Selain it u,
diperlukan juga suat u t ujuan yang abst rak. Misalnya perumusan sesuat u ideologi t ersebut .[1]

Harus ada moment um unt uk revolusi, yait u suat u saat di mana segala keadaan dan fakt or
adalah baik sekali unt uk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila moment um (pemilihan
wakt u yang t epat ) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.[1]

Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan

Perubahan yang direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan at au yang t elah


direncanakan t erlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam
masyarakat .[1][26] Pihak-pihak yang menghendaki suat u perubahan dinamakan agent of change,
yait u seseorang at au sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai
pemimpin sat u at au lebih lembaga-lembaga kemasyarakat an.[1] Oleh karena it u, suat u
perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of
change.[1] Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki.
Misalnya, unt uk mengurangi angka kemat ian anak-anak akibat polio, pemerint ah mengadakan
gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) at au unt uk mengurangi pert umbuhan jumlah penduduk
pemerint ah mengadakan program keluarga berencana (KB).[1]

Perubahan yang tidak direncanakan

Perubahan yang t idak direncanakan biasanya berupa perubahan yang t idak dikehendaki dan
t erjadi di luar jangkauan masyarakat . Karena t erjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini
sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan at au kendala-kendala dalam
masyarakat .[1] Oleh karenanya, perubahan yang t idak dikehendaki sangat sulit dit ebak kapan
akan t erjadi.[1] Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimant an Barat . Timbulnya banjir
dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhat ikan kelest arian lingkungan.[1] Sebagai
akibat nya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat t erendam air yang
mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.[1]

Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil

Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan t ersebut dapat kamu ikut i penjabarannya
berikut ini
Perubahan berpengaruh besar

Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan t ersebut mengakibat kan
t erjadinya perubahan pada st rukt ur kemasyarakat an, hubungan kerja, sist em mat a pencaharian,
dan st rat ifikasi masyarakat . Sebagaimana t ampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi
indust rialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran t erhadap jumlah
kepadat an penduduk di wilayah indust ri dan mengakibat kan adanya perubahan mat a
pencaharian.

Perubahan berpengaruh kecil

Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang t erjadi


pada st rukt ur sosial yang t idak membawa pengaruh langsung at au berart i bagi masyarakat .
Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut . Perubahan-perubahan t ersebut t idak
membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena t idak mengakibat kan perubahan-
perubahan pada lembaga kemasyarakat an homolis.

Faktor

Dampak Perubahan Sosial

Dampak Positif

Dampak posit if dari perubahan sosial sebagai berikut .[30]

1. Semakin kompleksnya alat dan peralat an dalam memenuhi kebut uhan hidup.

2. Majunya t eknologi di berbagai bidang kehidupan.

3. Indust ri berkembang maju.

4. Tercipt a st abilit as polit ik.

5. Meningkat kan t araf hidup masyarakat dan sebagainya.

Dampak Negatif

Dampak negat if dari perubahan sosial, ant ara lain:[31]

1. Cultural Shock

2. Cultural Lag

3. Disint egrasi sosial


4. Lunt urnya nilai dan norma di masyarakat

5. Masyarakat menjadi konsumt if

Referensi

1. Abdulsyani, 1992, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, Jakarta, Bumi Aksara. Hlm. 10-36

2. Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi, 1974, Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta, Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hlm. 23

3. Rahman, M. T. (2011). Glosari Teori Sosial (http://digilib.uinsgd.ac.id/11819/1/Glosari%20Teori%20S


osial%20%28Baik%29.pdf) (PDF). Bandung: Ibnu Sina Press. hlm. 98. ISBN 978-602-99802-0-2.

4. Septiarti, dkk. (2017). Sosiologi dan Antropologi Pendidikan (http://staffnew.uny.ac.id/upload/1323


26892/pendidikan/Sosio%20Antro%20Pend_Buku.pdf) (PDF). Yogyakarta: UNY Press. hlm. 158–
159. ISBN 978-602-6338-47-1.

5. Burke 2015, hlm. 215.

6. Hooguelt, Ankle MM, 1995 Sosiologi Sedang Berkembang, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Hlm. 56

7. Indraddin, Irwan (2016). Strategi dan Perubahan Sosial (http://sinta.ristekbrin.go.id/assets/img/bo


ok/_9786024013790.pdf) (PDF). Deepublish. hlm. 35. ISBN 978-602-401-379-0.

8. Wrahatnala, Bondet (2009). Sosiologi 3 : untuk SMA dan MA Kelas XII (https://bsd.pendidikan.id/da
ta/SMA_12/Sosiologi_3_Kelas_12_Bondet_Wrahatnala_2009.pdf) (PDF). Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 7. ISBN 978-979-068-752-3.

9. Sosiologi: untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial (https://web.archive.org/web/202011
12194102/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_12/Sosiologi_Kelas_12_Ruswanto_2009.pdf)
(PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009. hlm. 2. Diarsipkan dari
versi asli (https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_12/Sosiologi_Kelas_12_Ruswanto_2009.pdf) (PDF)
tanggal 2020-11-12. Diakses tanggal 2020-11-12.

10. Aman, dkk. (2009). Sosiologi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Sosial (https://bsd.pendidik
an.id/data/SMA_12/Sosiologi_3_Kelas_12_Aman_Grendy_Hendrastomo_Nur_Hidayah_2009.pdf)
(PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 3. ISBN 978-979-068-216-
0.

11. Robert M.Z. Lawang,1985. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi Modul 4–6, Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka. Hlm. 79

12. Atik Catur Budiati (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA (https://web.archive.org/web/202
10122163105/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_
Budiati_2009.pdf) (PDF). Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 58-59.
Diarsipkan dari versi asli (https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_
Atik_Catur_Budiati_2009.pdf) (PDF) tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-11-11.
13. Nur Djazifah (2012). Proses perubahan sosial di Masyarakat (http://staffnew.uny.ac.id/upload/130
936809/pengabdian/ppm-modul-sosiologi-perubahan-sosial.pdf) (PDF). Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarat. hlm. 6.

14. Guruips.com. "Teori-Teori Perubahan Sosial (Teori Siklus, Perkembangan/Linear, Evolusi, Konflik, dan
Fungsional)" (http://www.guruips.com/2017/04/teori-teori-perubahan-sosial-teori.html) . Guru IPS.
Diakses tanggal 2020-11-18.

15. Burke 2015, hlm. 213.

16. Burke 2015, hlm. 213-214.

17. Burke 2015, hlm. 214.

18. Burke 2015, hlm. 228.

19. Burke 2015, hlm. 228-229.

20. Burke 2015, hlm. 229.

21. Burke 2015, hlm. 230.

22. Andrian, Charles F, 1992, Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial, Yogyakarta, Tiara Wacana. Hlm.
34

23. Irwan, 2018. Dinamika dan Perubahan Sosial Pada Komunitas Lokal, Deepublish, Yogyakarta. Hal. 5

24. Soekanto, Soerjono, 1987, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press. Hlm.18

25. Susanto, Astrid, 1985, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung, Bina Cipta. Hlm. 28

26. Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi,. Ibid. Hlm. 25

27. "Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial" (https://www.kompas.com/skola/read/202


0/03/05/160000269/faktor-pendorong-dan-penghambat-perubahan-sosial?page=all) . Diakses
tanggal 14 November 2020.

28. Abdillah, Fahri. "Makna di Balik Pentingnya Perubahan dan Keberlanjutan" (https://blog.ruangguru.c
om/makna-di-balik-pentingnya-perubahan-dan-keberlanjutan) . blog.ruangguru.com. Diakses
tanggal 2020-11-28.

29. "Official Site of FITRI DWI LESTARI - Gunadarma University" (http://fitridwilestari.staff.gunadarma.


ac.id/) . fitridwilestari.staff.gunadarma.ac.id. Diakses tanggal 2020-11-28.

30. Idi, Abdullah (20122). Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers. hlm. 213.

31. Diniari, Embun Bening. "Mengenal Dampak Perubahan Sosial Terhadap Masyarakat" (https://blog.ru
angguru.com/mengenal-dampak-perubahan-sosial-terhadap-masyarakat) . blog.ruangguru.com.
Diakses tanggal 2020-11-28.

Daftar pustaka
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Perubahan_sosial&oldid=21969991"


Terakhir disunting 10 hari yang lalu oleh Bot5958

Anda mungkin juga menyukai