Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dino Obtisin Manulang

NPM : 20.011.240

Kelas : Administrasi Publik

1. Jelaskan silsilah Teori Sosial?


Teori sosial adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial
merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu, serta mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan. Lahirnya
teori sosial adalah perubahan masyarakat di Eropa Barat akibat revolusi
industri di Inggris dan revolusi Prancis yang berlangsung pada akhir abad ke-
18 dan awal abad ke-19. Banyak orang pada masa itu berharap bahwa
revolusi industri dan revolusi Prancis akan membawa kemajuan bagi semua
anggota masyarakat.
Dengan munculnya revolusi industri, pola-pola tradisional mulai
ditinggalkan dan muncullah teknologi baru yang mempermudah sekaligus
meningkatkan produksi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan taraf
hidupnya. Jika pada masa feodalisme sebelum revolusi Prancis masyarakat
terkotak-kotak dalam lapisan-lapisan sosial yang sangat membatasi ruang
bagi lapisan sosial yang lebih rendah, setelah revolusi semua orang berharap
bahwa akses terhadap semua sumber daya sosial dan ekonomi seperti
pendidikan dan pekerjaan harus terbuka lebar bagi semua lapisan.
Dalam masyarakat timbul anarki (situasi tanpa aturan) dan kekacauan
yang lebih besar setelah revolusi Prancis. Di samping itu, timbul kesenjangan
sosial antara golongan kaya dengan golongan miskin. Kelas-kelas sosial
bukannya dihapus, melainkan semakin nyata. Kaum buruh semakin ditekan
oleh segelintir orang yang memiliki modal dan perusahaan. Dengan demikian
konflik antar kelas menjadi tidak terhindarkan.
Dengan adanya ilmu sosial, mempelajari mengenai:
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial,
misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum
dan ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya.
b. Hubungan dan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala-gejala
nonsosial, misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya.
c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial.

2. Ada 4 varian teori yang berkaitan dengan paradigma fakta sosial, yang salah
satunya adalah structural fungsional (Talcott parson, Robert K. Merton dan
Niel Smelser). Dalam teori itu dijelaskan bahwa perubahan - perubahan yang
terjadi dalam masyarakat didasarkan atas asumsi-asumsi. Sebut dan jelaskan
asumsi-asumsi yang dimaksud dengan contoh perubahan yang terjadi dalam
masyarakat Indonesia?
Dalam perspektif fungsionalis, suatu masyarakat dilihat sebagai suatu
jaringan kelompok yang bekerjasama secara terorganisasi yang bekerja dalam
suatu cara yang agak teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang
dianut oleh sebagian masyarakat. Teori ini beranggapan bahwa semua
peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi suatu masyarakat.
Dengan demikian seperti halnya peperangan, ketidaksamaan sosial,
perbedaan ras bahkan kemiskinan diperlukan dalam suatu masyarakat.
Perubahan dapat terjadi secara perlahan dan kalaupun terjadi suatu konflik
maka penganut teori ini memusatkan perhatian kepada masalah bagaimana
cara menyelesaikan masalah tersebut agar masyarakat kembali menuju suatu
keseimbangan.

Merton menolak postulat-postulat fungsionalisme struktural yang


masih mentah yang menyebarkan paham :
1. Kesatuan masyarakat yang fungsional
Postulat ini berpendirian bahwa semua keyakinan dan praktik kultural
dan sosial yang sudah baku adalah fungsional untuk masyarakat sebagai
satu kesatuan maupun untuk individu atau masyarakat. Pandangan ini
secara tersirat menyatakan bahwa berbagai sistem sosial pasti
menunjukkan integrasi tingkat tinggi. Kesatuan fungsional masyarakat
yang dapat dibatasi sebagai suatu keadaan dimana seluruh bagian dari
sistem sosial bekerja sama dalam suatu tingkat keselarasan atau
konsistensi internal yang memadai, tanpa menghasilkan konflik
berkepanjangan yang tidak dapat diatasi atau diatur. Tapi menurut
Merton, hal itu bisa benar terjadi dalam masyarakat primitive yang kecil,
generalisasi itu tidak dapat diperluas kepada masyarakat-masyarakat yang
lebih besar jumlahnya dan lebih kompleks.
2. Fungsional universal
Postulat ini menyatakan bahwa seluruh bentuk kultur dan sosial serta
struktur yang sudah baku mempunyai fungsi positif. Menurut Merton,
postulat ini bertentangan dengan apa yang ditemukannya dalam
kehidupan nyata. Yang jelas bahwa tak setiap struktur, adat, gagasan,
kepercayaan dan sebagainya mempunyai fungsi yang positif untuk
masyarakat itu sendiri. Karena bisa saja fungsi yang positif itu merugikan
bagi masyarakat lainnya.
3. Indespensability
Postulat ini menyatakan bahwa semua aspek masyarakat yang sudah
baku tak hanya mempunyai fungsi yang positif, tetapi juga mencerminkan
bagian-bagian yang sangat diperlukan untuk berfungsinya masyarakat
sebagai satu kesatuan. Postulat ini mengarah kepada pemikiran bahwa
semua struktur dan fungsi secara fungsional adalah penting untuk
masyarakat. Tak ada struktur dan fungsi lain manapun yang dapat bekerja
sama baiknya dengan struktur dan fungsi yang kini ada dalam
masyarakat. Tapi menurut Merton, setidaknya kita harus bersedi
mengetahui bahwa ada beberapa alternative struktural dan fungsional
yang terdapat di masyarakat.
Menurut Robert K. Merton, tiga postulat itu bersandar pada pernyataan
nonempiris, berdasarkan sistem teoritis abstrak. Merton
mengembangakan analisis fungsional sebagai pedoman untuk
mengintegrasikan teori dan riset empiris. Analisis fungsional struktural
memusatkan perhatian pada kelompok, organisasi, masyarakatdan kultur.
Sasaran studi Merton antara lain adalah: peran sosial, polainstitional,
proses sosial, pola kultur, emosi yang terpola secara kultural, norma
sosial, organisasi kelompok, struktur sosial, alat-alat pengendalian sosial
dan sebagainya.

3. Berikan analisis kritis, bagaimana Teori-Teori Ilmu Sosial bilamana


dihubungkan dengan Kompetensi dan Kehidupan Sehari-hari?
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam
masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia dalam kehidupan.
Bila dihubungkan dengan kompetensi dan kehidupan sehari-hari artinya
mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk, tumbuh,
dan berubahnya kumpulan-kumpulan manusia yang hidup bersama itu, serta
kepercayaan, keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup
bersama itu dalam tiap persekutuan hidup manusia.
Menurut saya, hal ini dapat memberikan beberapa manfaat antara lain:
a) Kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai
pribadi maupun (dan terutama) sebagai anggota kelompok atau
masyarakat
b) Mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat, serta dapat melihat
‘dunia’ atau 'budaya’ lain yang belum kita ketahui sebelumnya
c) Mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk interaksi sosial
yang terjadi dalam masyarakat, baik antarindividu, antarkelompok,
maupun antarindividu dan kelompok
d) Mengontrol dan mengendalikan tindakan dan perilaku sosial tiap
anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
e) Semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat lain, serta memahami perbedaan-perbedaan
yang ada

4. Apa Tujuan belajar Teori Sosial?


Dengan mempelajari teori ilmu social, kita sebagai generasi penerus
bangsa dapat lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala
sosial dalam masyarakat yang semakin kompleks, serta mampu mengambil
sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang
kita hadapi sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai