Anda di halaman 1dari 9

APLIKASI MANAJEMEN GEREJA BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR (PROYEK)

Oleh:

DANA ORA YENTA SITEPU (NIM.131112446)


DANIEL MARUDUT TUA SIMANJUNTAK (NIM.131110488)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
MIKROSKIL
MEDAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gereja sebagai lembaga pelayanan jemaat memerlukan manajemen yang baik untuk melakukan
tugasnya. Seiring berjalannya waktu, tujuan terhadap pelayanan bagi jemaat yang semakin
banyak menyebabkan pihak gereja merasa perlu melakukan komputerisasi terhadap dokumentasi
kegiatan-kegiatan yang selama ini dilakukan secara manual. Ada beberapa kegiatan
pendokumentasian yang biasa dilakukan oleh gereja, yaitu pencatatan data jemaat, penjadwalan
petugas ibadah, keuangan dan acara ibadah.
Klasis Daerah adalah suatu organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kependetaan
yang terbentuk dari kumpulan gereja GBKP dalam suatu Daerah. Tujuan dibentuknya Klasis
Daerah ini adalah untuk membantu majelis pusat untuk mencapai visi dan misi yang sudah
ditetapkan. Kantor Klasis merupakan salah satu sarana yang disediakan untuk membantu
menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Dalam hal ini Kantor Klasis juga berperan sebagai administrasi yang mengelola arsip-
arsip yang ada di daerah, baik dokumen ataupun laporan. Selama ini pengelolaan data arsip di
Kantor Klasis masih dilakukan dengan cara data yang masuk dicatat pada lembaran kertas dan di
arsipkan saja dalam sebuah buku besar lalu ditaruh dalam sebuah rak penyimpanan. Sehingga
dirasakan pengelolaan data arsip pada sistem yang sedang berjalan kurang optimal.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “APLIKASI

MANAJEMEN GEREJA BERBASIS WEB” agar dapat membantu masalah tersebut

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah - masalah yang
teridentifikasi, diantaranya:

1. Pada pengelolahan data pendeta:


Masalah yang dihadapin pada bagian pengelolahan data pendeta belum adanya suatu
system informasi yang mendukung proses pengelolahan dan pencarian data pendeta
sehingga membutuhkan waktu yang lama.

2 Pada pembuatan laporan :


Masalah yang di hadapi pada bagian laporan adalah pembuatan laporan dan penyusunan
laporan yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama.

3 Pada pembaharuan arsip yang membutuhkan banyak waktu dan menambah biaya.

4 Pada pembagian laporan pemasukan dan pengeluaran:


Masalah yang dihadapi pada bagian laporan pemasukan dan pengeluaran adalah proses
pengolahan laporan masih membutuhkan waktu yang lama dan memungkinkan kesalahan
dalam membuat laporan.

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai solusi sebuah Apliasi Manajemen Gereja
Berbasis Web dalam mempermudah pengelolahan data sebuah gereja tanpa ada batasan waktu
dan mempersingkat waktu.

1.4. Manfaat
Adapun penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Pembuatan laporan dan pendataan pendeta dan pendataan gereja yang mencakup daerah
pada gereja.
2. Proses pencarian data yang sewaktu-waktu di perluan lebih cepat.
3. Proses penyusunan laporan-laporan yang lebih cepat dan akurat.
4. Dapat menyediakan informasi atau laporan yang cepat dan tepat mengenai penerimaan dan
pengeluran kas.
1.5. Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah yang penulis cantumkan adalah sebagai berikut :
1. Hanya dapat diakses oleh organisasi Gereja
2. Hanya mencakup satu Gereja saja, yaitu GBKP (Gereja Batak Karo Protestan)
Pengolahan data hanya dapat dilakukan oleh pihak gereja.

1.6. Metodologi Pengembangan Sistem


Metodologi pengembangan aplikasi yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini
menggunakan SDLC (System Development Life Cyle) dimana SDLC ini meliputi tahap – tahap
sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem dengan cara
melakukan studi kasus terhadap gereja tersebut.
b. Analisis Sistem
Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap fungsional sistem dengan
menggunakan tools seperti Use Case Diagram, menganalisis kebutuhan non-fungsional
dengan menggunakan PIECES (performance, information, control, efficiency, dan service),
memodelkan proses bisnis menggunakan diagram activity.
c. Perancangan Sistem
Pada tahap ini penulis membuat perancangan user interface (desain masukan, desain
keluaran) dengan menggunakan mockup, rancangan data base dengan MySql, dan
perancangan relasi menggunakan diagram ERD (Entity Relationship Diagram).
d. Implementasi
Pada tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman dengan menggunakan HTML,
CSS, PHP dan MySql sebagai database.
e. Pengujian Hasil
Pada tahap ini penulis melakukan ujicoba terhadap kepuasan jemaat dengan cara
menyebarkan quisioner.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Aplikasi Web


Aplikasi web merupakan sebuah aplikasi yang menggunakan teknologi browser untuk
menjalankan aplikasi dan diakses melalui jaringan komputer (Remick, 2011). Sedangkan meurut
(Rouse, 2011) aplikasi web adalah sebuah program yang disimpan di Server dan dikirim melalui
internet dan diakses melalui antarmuka browser. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
aplikasi web merupakan aplikasi yang diakses mengunakan web berowser melalui jaringan
internet atau intranet. Aplikasi web juga merupakan suatu perangkat lunak komputer yang
dikodekan dalam bahasa pemrograman yang mendukung perangkat lunak berbasis web seperti
HTML, JavaScript, CSS, Ruby, Python, Php, Java dan bahasa pemrograman lainnya.
Keunggulan dan Kekurangan Aplikasi Berbasis Web

Keunggulan:

 Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa harus melakukan
penginstalan.
 Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan
web-based application, sebab lisensi telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia
aplikasi.
 Dapat dijalankan di system operasi manapun. Tidak perduli apakah kita menggunakan
linux, windows, aplikasi berbasis web dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan
akses internet.
 Dapat diakses lewat banyak media seperti: computer, handheld dan handphone yang sudah
sesuai dengan standard WAP.
 Tidak perlu spesifikasi computer yang tingggi untuk menggunakan aplikasi berbasis web
ini, sebab di beberapa kasus, sebagian besar proses dilakukan di web server penyedia
aplikasi berbasis web ini.

Kekurangan:
 Dibutuhkan koneksi intranet dan internet yang handal dan stabil, hal ini bertujuan agar
pada saat aplikasi dijalankan akan berjalan dengan baik dan lancer.
 Dibutuhkan system keamanan yang baik dikarenakan aplikasi dijalankan secara terpusat,
sehingga apabila server di pusat down maka system aplikasi tidak bias berjalan.

2.2. Manajemen Gereja


Gereja merupakan lembaga yang tidak mencari keuntungan materi(non profit) yang
didalamnya terdapat kegiatan manejemen dan administrasi.manejemen dan administrasi yang
terdapat dalam gereja meliputi sumber daya manusia,program pelayanan ,program kerja dan
kondisi keuangan yang terus berubah.karena sifatnya yang secara terus terus menerus mengalami
perubahan(seperti perubahan data jemaat,data keuangan dan pelayanan maka gereja memerlukan
pengelolaan.

Kegiatan manejemen di dalamnya gereja pada umumnya meliputi:

1. Manejemen untuk pengerja gereja,penggajian kariawan kantor,kariawan tidak tetap dan


sebagainya
2. Jadwal kegiatan jemaat dan jadwal pengurus menerima sumbangan uang.
3. Pendataan jemaat beserta anggota keluarga,baptis kematian,pernikahan, dan perannya dalam
pelayanan.
4. Keuangan yang meliputi jumlah persembahan,jenis persembahan,pengeluaran dana untuk
program atau kegiatan serta pengeluaran rutin.
Dalam menyikapi penggunaan ilmu manajemen bagi gereja, sedikitnya ada tiga sikap berbeda yang
diambil oleh para pemimpin gereja yaitu:

• Manajemen dan pelayanan gerejawi adalah dua fungsi yang berbeda (terpisah) satu dengan
lainnya. Gereja adalah organisme yang tidak dapat dilayani dengan menggunakan teknik-teknik
manajemen sekuler.
• Manajemen adalah salah satu aspek pelayanan, dalam pengertian bahwa manajemen bersifat
sekunder dibandingkan dengan bidang-bidang peleyanan yang lain seperti persekutuan, diakonia,
pembinaan jemaat. Berarti manajemen adalah sekedar “administrasi minimal” untuk mendukung
kelancaran pelayanan.
• Manajemen adalah sarana pelayanan, sehingga fungsi dan tekniknya dapat dimanfaatkan demi
efisiensi pelayanan. Tidak ada perbedaan esensial antara fungsi dan teknik manajemen yang dipakai
di dalam dan di luar gereja. Yang berbeda adalah pribadi yang melakukannya dan tujuannya.

2.3. Database
Database adalah sekumpulan data yang sudah disusun sedemikan rupa dengan ketentuan
atau aturan tertentu yang saling berelasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengelolanya
juga memudahkan memperoleh informasi. Selain itu adapula yang mendefinisikan database
sebagai kumpulan file, tabel, atau arsip yang saling terhubung yang disimpan dalam media
elektronik. Beberapa manfaat database yang bisa kita dapatkan antara lain:
(http://technophoriajogja.com/2014/01/28/)

 Kecepatan dan Kemudahan


Database memiliki kemampuan dalam menyeleksi data sehingga menjadi suatu kelompok yang
terurut dengan cepat. Hal inilah yang ahirnya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan
secara cepat pula. Seberapa cepat pemrosesan data oleh database tergantung pula pada
perancangan databasenya.

 Pemakaian Bersama-sama
Suatu database bisa digunakan oleh siapa saja dalam suatu perusahaan. Sebagai contoh database
mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi dibutuhkan oleh beberapa bagian, seperti bagian admin,
bagian keuangan, bagian akademik. Kesemua bidang tersebut membutuhkan database mahasiswa
namun tidak perlu masing-masing bagian membuat databasenya sendiri, cukup database
mahasiswa satu saja yang disimpan di server pusat. Nanti aplikasi dari masing-masing bagian bisa
terhubung ke database mahasiswa tersebut.

 Kontrol data terpusat


Masih berkaitan dengan point ke dua, meskipun pada suatu perusahaan memiliki banyak bagian
atau divisi tapi database yang diperlukan tetap satu saja. Hal ini mempermudah pengontrolan data
seperti ketika ingin mengupdate data mahasiswa, maka kita perlu mengupdate semua data di
masing-masing bagian atau divisi, tetapi cukup di satu database saja yang ada di server pusat.

 Menghemat biaya perangkat


Dengan memiliki database secara terpusat maka di masing-masing divisi tidak memerlukan
perangkat untuk menyimpan database berhubung database yang dibutuhkan hanya satu yaitu yang
disimpan di server pusat, ini tentunya memangkas biaya pembelian perangkat.

 Keamanan Data
Hampir semua Aplikasi manajemen database sekarang memiliki fasilitas manajemen pengguna.
Manajemen pengguna ini mampu membuat hak akses yang berbeda-beda disesuaikan dengan
kepentingan maupun posisi pengguna. Selain itu data yang tersimpan di database diperlukan
password untuk mengaksesnya.

 Memudahkan dalam pembuatan Aplikasi baru


Dalam poin ini database yang dirancang dengan sangat baik, sehingga si perusahaan memerlukan
aplikasi baru tidak perlu membuat database yang baru juga, atau tidak perlu mengubah kembali
struktur database yang sudah ada. Sehingga Si pembuat aplikasi atau programmer hanya cukup
membuat atau pengatur antarmuka aplikasinya saja.

Anda mungkin juga menyukai