Anda di halaman 1dari 65

SOSIALISASI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 19 TAHUN 2020


TENTANG PENGUKURAN INDEKS PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH

Dr. Drs. Horas Maurits Panjaitan, MEc.Dev.


Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

DITJEN BINA KEUDA KEMENDAGRI


OUTLINE

1 2
Ketentuan Umum Kewenangan dan Sumber Data

3 4
Dimensi Indeks Pengelolaan Pengukuran Indeks Pengelolaan
Keuangan Daerah Keuangan Daerah

2
GRAND DESIGN
Pengelolaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah
Standar informasi Perencanaan Standar informasi Perencanaan Anggaran
Dokumen pada tahapan Perencanaan
Pembangunan meliputi : meliputi : • RPJMD – Renstra
• Urusan, Bidang Urusan, Program, • Urusan, Bidang Urusan, Program,
• RKPD – Renja
• Kegiatan, Sub Kegiatan; Kegiatan, Sub Kegiatan;
• KUA – PPAS
• Organisasi • Organisasi
• RKA-SKPD
• Lokasi • Lokasi
• Rancangan Perda APBD
• Sumber Pendanaan
• Rancangan Perkada Penjabaran APBD
• Rekening (Akun, Kelompok, Jenis, Objek,
• DPA-SKPD
Rincian Objek, Sub Rincian Objek
Dokumen pada tahapan Pelaksanaan
• Anggaran Kas & SPD
kebu Perencanaan
Perencanaan • Transaksi Penerimaan
tu ha n i • Transaksi Pengeluaran (SPP-SPM-
nform Pelaksanaa
Pelaksanaa
asi se n
SP2D-SPJ)
peren c ar n • Transaksi Akuntansi berbasis Akrual
cana a utuh da Pertanggung
Pertanggung
an h i n ko jawaban
ngga n jawaban
pelap sisten da Dokumen pada tahapan
oran ri pro Pertanggungjawaban
ses • Laporan Keuangan SKPD & Pemda
• Laporan Kinerja

Siklus Pengelolaan Kebutuhan Analisis


• Evaluasi
Pembangunan dan Keuangan Daerah • Reviu
• Audit
• Statistik
PEMBINAAN KEUDA
Pasal 373 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

Kementerian Dalam Negeri merupakan koordinator pembinaan dan pengawasan


penyelenggaraan pemerintahan daerah

Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pembinaan umum meliputi :
kepegawaian kepala
pelayanan
pembagian kelembagaan pada keuangan Pembangun- kerja sama kebijakan
urusan daerah
publik di daerah dan Lainnya
Perangkat daerah an daerah daerah daerah;
pemerintahan daerah DPRD
Daerah

Kemendagri mendorong peningkatan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan


daerah di bidang keuangan daerah
INFORMASI KEUDA
Permendagri
No. 90 Tahun 2019 Perpres No. 95 Tahun 2018 Permendagri No. 86 Tahun 2017
Klasifikasi, Kodefikasi dan Sistem Pemerintahan Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
Nomenklatur Perencanaan Berbasis Elektronik Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Pembangunan & (SPBE) Evaluasi Ranperda Tentang RJPD Dan RPJMD,
Keuangan Daerah Serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD,
Dan RKPD

PP No. 12 Tahun 2019 PP No. 12 Tahun 2017


Pengelolaan Keuangan Pembinaan dan Pengawasan
Daerah Penyelanggaraan Urusan
Permendagri
No. 70 Tahun 2019 Pemerintahan Konkuren
UU No. 23 Tahun 2014
SIPD
Pemerintahan Daerah
Rancangan Permendagri PP No. 13 Tahun 2019
Pedoman Teknis PP No. 18 Tahun 2016 Laporan dan Evaluasi
Pengelolaan keuda Perangkat Daerah Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
o Informasi pemerintah daerah terdiri atas informasi
Informasi keuangan daerah paling sedikit memuat
pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah
o Informasi pemerintah daerah dikelola dalam suatu Sistem penganggaran, pelaksanaan anggaran, laporan
Infomasi Pemerintah Daerah (SIPD) keuangan
(Pasal 391 ayat (1)dan (2) UU No. 23 Tahun 2014) (Pasal 214 ayat (2) PP No. 12 Tahun 2019)
SISTEM INFORMASI PEMERINTAH DAERAH (Permendagri No 70/2019)

MANFAAT SIPD BAGI


Sistem Informasi Pemerintah daerah (SIPD)
STAKEHOLDERS
(Pengelolaan informasi pembangunan daerah,
informasi keuangan daerah, dan informasi
pemerintahan daerah lainnya yang saling
terhubung untuk dimanfaatkan dalam Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
penyelenggaraan pembangunan daerah) • Efektivitas dan efisiensi manajemen pemda
• Tersedianya informasi
melalui sistem informasi yang saling
pemda;
• Bahan pertimbangan terhubung;
• Mempermudah penyampaian informasi dari
perumusan kebijakan
TUJUAN antar tingkatan pemerintahan
nasional;
• Efektivitas dan
• Menyediakan informasi kepada
efisiensi pelaksanaan Masyarakat
masyarakat terhadap
Binwas Mendapatkan akses terkait informasi
penyelenggaraan pemerintahan daerah
penyelenggaraan pemda melalui satu pintu
Menghasilkan layanan informasi
website
• pemerintahan daerah yang saling
terhubung dan terintegrasi berbasis
elektronik Pemerintah Daerah
Meningkatkan tata kelola Mempermudah dalam melihat kondisi daerah
• pemerintahan yang akuntabel, melalui analisis dan profil pembangunan daerah
efektif dan efisien sebagai dasar pertimbangan investasi.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BENTUK LAYANAN PEMDA

Terdapat 3 informasi pemerintahan daerah

Informasi Informasi Informasi Pemerintahan


Pembangunan Daerah Keuangan Daerah Daerah Lainnya
• Data perencanaan pembangunan • Informasi prencanaan anggaran daerah • Informasi LPPD
daerah • Informasi pelaksanaan dan penatausahaan • Informasi EPPD
• Analisis dan profil pembangunan daerah keuangan daerah • Informasi Perda
• Informasi Perencanaan pembangunan • Informasi akuntansi dan pelaporan keuangan daerah • Dst
daerah • Informasi pertanggungjawaban pelaksanaan
• Dst.
keuangan daerah
• Informasi barang milik daerah
• Informasi keuangan daerah lainnya

Layanan informasi pemerintahan daerah diakses melalui situs jaringan resmi Kemendagri
dkemendagri subdit pmipd (sipd.kemendagri.go.id)
https://sipd.kemendagri
id/
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

URGENSI SINKRONISASI DATA DALAM


SISTEM
Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang semakin dinamis, sehingga dibutuhkan suatu sistem
informasi untuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pembinaan dan pengawasan (Binwas)
penyelenggaraan pemerintahan daerah

Kebutuhan akan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan sebagai salah


satu bentuk Open Government Indonesia (OGI)

Perubahan pola kerja dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai bentuk


adaptasi dalam menjawab tuntutan revolusi industri 4.0.

Tingginya belanja Teknologi Informasi yang belum saling terhubung (silo-silo sistem),
sehingga tidak efisien dan efektif (total belanja TIK Pusat dan daerah tahun 2014-2016 = 12,7
Triliun – Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu )

Kodefikasi program dan kegiatan di daerah yang masih memiliki banyak variasi
sehingga cukup sulit dalam proses sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan pusat dan
daerah
KONDISI YG
Kondisi saat ini DIINGINKAN

Peningkatan Kualitas dan


Belum dijabarkan fungsi untuk
pengembangan model pengukuran Indeks Penyusunan Akurasi Data Dasar
Permendagri
tata kelola PPKD tentang
Pengukuran Metodologi Pengukuran yg
IPKD
terukur, adil & objektif
Pesebaran data tidak terukur, tidak T
transparan dan kurang akuntabel e
Integritas & Transparansi
r Tersedianya
Belum ada regulasi terkait dengan instrumen dan hasil Pengukuran Indeks
o
standarisasi pengukuran tata kelola sistem
b aplikasi, yg
PPKD o mudah diakses
Peningkatan Tata Kelola
s Perencanaan dan Keuda
Pemberian penghargaan atas tata a terintegrasi
Tersedianya
kelola blm efektif, krn blm didasarkan n data dan
integritas, objektif, transparan serta dokumen yang Pemberian Penghargaan
berbasis evidence akurat bagi Pemda yg terbaik
berupa Insentif
SDM yang
Kualitas SDM dalam mengolah data berintegritas,
dan melakukan pengukuran terbatas kapabel & Treatment bagi Pemda yg
profesional
predikat buruk
Tujuan Pengukuran IPKD
1. mengukur kinerja tata kelola keuangan daerah
yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel
dalam periode tertentu;
Memperoleh gambaran (peta) 2. memacu dan memotivasi pemerintahan provinsi
pengukuran indeks pengelolaan dan kabupaten/kota dalam meningkatkan kinerja
keuangan daerah provinsi
pengelolaan keuangan daerah;
3. melakukan publikasi atas hasil pengukuran Indeks
Pengelolaan Keuangan Daerah bagi pemerintah
daerah provinsi, kabupaten, dan kota;
4. memberikan penghargaan kepada pemerintah
daerah yang memiliki indeks pengelolaan
keuangan daerah yang terbaik;
5. meningkatkan peran Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah dalam mewujudkan pengawasan
pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan
akuntabel.
Pasal 2 Permendagri 19 Tahun 2020
Kewenangan
• Kemendagri melakukan pengukuran IPKD provinsi.

• Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan


pengukuran IPKD kabupaten/kota.

Pasal 3 Permendagri 19 Tahun 2020


Sumber Data IPKD
PROVINSI KAB/KOTA
a) Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri terkait dokumen
RPJMD dan RKPD;
a) Bappeda Kab/Kota terkait
b) Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah dokumen RPJMD dan RKPD
Kementerian Dalam$35Negeri terkait dokumen KUA-
PPAS dan APBDYou can explain your
product or your service
b) Badan Pengelola Keuangan Provinsi
c) Pemerintah Daerah terkait dengan dokumen terkait dokumen KUA-PPAS dan
Characteristic APBD
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
Characteristic
laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD)
c) Badan Pemeriksa Keuangan
d) Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Perwakilan Provinsi terkait
dokumen atas informasi opini atas
e) Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran
(TEPRA) terkait dengan dokumen dan informasi LKPD
penyerapan anggaran
d) Sistem Informasi Pemerintahan
f) Badan Pemeriksa Keuangan terkait dokumen dan Daerah
informasi opini atas LKPD

Pasal 4 Permendagri 19 Tahun 2020


IPKD
Diukur melalui 6 DIMENSI

1. Kesesuaian dokumen perencanaan


dan penganggaran 5. Kondisi Keuangan Daerah
3. Transparansi Pengelolaan
① kesesuaian nomenklatur program Keuangan Daerah ① Kemandirian keuangan
RPJMD dan RKPD; ② Fleksibilitas keuangan
② kesesuaian nomenklatur program RKPD ① Ketepatan waktu pengungkapan ③ Solvabilitas operasional
dan KUA-PPAS; ② Keteraksesan ④Solvabilitas jangka pendek
③kesesuaian nomenklatur program KUA-
PPAS dan APBD;
⑤ Solvabilitas jangka panjang
④ kesesuaian pagu program RKPD dan ⑥ Solvabilitas layanan
KUA-PPAS; dan
e.kesesuaian pagu program KUA-PPAS dan
APBD.

15 20 15 20 15 15
Bobot:

2. Pengalokasian anggaran belanja 4. Penyerapan Anggaran


belanja dalam APBD 6. Opini BPK atas LKPD
① Anggaran Belanja Pegawai②
Anggaran Belanja Bunga Pengukuran dilakukan terhadap hasil opini
① Alokasi anggaran belanja untuk
③ Anggaran Belanja Subsidi BPK selama 3 tahun berturut-turut
fungsi pendidikan sebesar 20%
② Alokasi anggaran belanja untuk ④ Anggaran Belanja Hibah
urusan kesehatan sebesar 10% dari ⑤ Anggaran Belanja Bantuan
APBD diluar gaji Sosial Pengukuran IPKD dilakukan
③ Alokasi anggaran belanja untuk ⑥ Anggaran Bagi Hasil dan dengan menjumlah seluruh hasil
infrastruktur sebesar 25% dari Bantuan Keuangan
perkalian masing-masing bobot
penerimaan dana transfer ⑦ Anggaran Belanja Tak
Terduga
Dimensi dan indeks Dimensi.
④ Alokasi anggaran belanja untuk
memenuhi SPM ⑧Anggaran Barang dan Jasa
⑨Anggaran Belanja Modal
Pasal 6 – 12 Permendagri 19 Tahun 2020
CLUSTERISASI
BERDASARKAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

TINGGI

SEDANG

RENDAH

Pasal 17 Permendagri 19 Tahun 2020


HASIL PENGUKURAN

TINGGI

Peringkat Baik (A)

Peringkat Perlu Perbaikan (B)


SEDANG
Peringkat Sangat Perlu Perbaikan (C)
Peringkat Baik (A)

Peringkat Perlu Perbaikan (B)

Peringkat Sangat Perlu Perbaikan


(C)

RENDAH

Peringkat Baik (A)

Peringkat Perlu Perbaikan (B)

Peringkat Sangat Perlu Perbaikan (C)

Pasal 18 Permendagri 19 Tahun 2020


PENGHARGAAN
Satu Terbaik Provinsi
Satu Terbaik Kabupaten
Satu Terbaik Kota

Satu Provinsi TINGGI


Satu Kabupaten
Peringkat Baik (A)
Satu Kota
Peringkat Perlu Perbaikan (B)
SEDANG
Peringkat Sangat Perlu Perbaikan (C)
Peringkat Baik (A)

Peringkat Perlu Perbaikan (B)


Satu Terbaik Provinsi
Peringkat Sangat Perlu Perbaikan Satu Terbaik Kabupaten
(C)
Satu Terbaik Kota
RENDAH

Peringkat Baik (A)


 Hasil pengukuran IPKD pemerintah provinsi
Peringkat Perlu Perbaikan (B)
ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Menteri.
Peringkat Sangat Perlu Perbaikan (C)
 Hasil pengukuran IPKD untuk pemerintah
kabupaten/kota ditetapkan setiap tahun dengan
Keputusan Gubernur.
PENDANAAN

Pendanaan dalam rangka pengukuran IPKD Pemerintah


Provinsi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.

Pendanaan dalam rangka pengukuran IPKD Pemerintah


kabupaten/kota dibebankan pada APBD provinsi.
Pengukuran
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1)
Indikator yang terdapat pada Dimensi ini adalah :

• Penilaian terhadap kesesuaian program RPJMD dan RKPD


dilakukan dengan memperhatikan nomenklatur program yang
Kesesuaian Nomenklatur tercantum antara dokumen RPJMD dan RKPD. Apabila
nomenklatur program pada masing-masing urusan
Program RPJMD Dan pemerintahan dan perangkat daerah yang tercantum dalam
RPJMD, dicermati ada kesesuaian dengan nomenklatur
RKPD (D.1.1) program pada masing-masing urusan pemerintahan dan
perangkat daerah dalam RKPD, maka dinilai memiliki
kesesuaian dan diberikan skor 1

• Penilaian terhadap kesesuaian program RKPD dan KUA-PPAS


dilakukan dengan memperhatikan nomenklatur program yang
tercantum antara dokumen RKPD dan KUA-PPAS. Apabila
Kesesuaian Nomenklatur nomenklatur program pada masing-masing urusan pemerintahan
dan perangkat daerah yang tercantum dalam RKPD, dicermati
Program RKPD dan KUA- ada kesesuaian dengan nomenklatur program pada masing-
masing urusan pemerintahan dan perangkat daerah dalam KUA-
PPAS (D.1.2) PPAS, maka dinilai memiliki kesesuaian dan diberikan skor 1
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1)

• Penilaian terhadap kesesuaian program KUA-PPAS dan APBD


dilakukan dengan memperhatikan nomenklatur program yang
tercantum antara dokumen KUA-PPAS dan APBD. Apabila
Kesesuaian Nomenklatur nomenklatur program pada masing-masing urusan pemerintahan
dan perangkat daerah yang tercantum dalam KUA-PPAS,
Program KUA-PPAS dan dicermati ada kesesuaian dengan nomenklatur program pada
masing-masing urusan pemerintahan dan perangkat daerah dalam
APBD (D.1.3) APBD, maka dinilai memiliki kesesuaian dan diberikan skor 1

• Penilaian terhadap kesesuaian jumlah pagu per program RKPD


dan KUA-PPAS yang dilakukan dengan memperhatikan
kesesuaian antara pagu per program yang tercantum antara
Kesesuaian Pagu Program dokumen RKPD dan KUA-PPAS, kemudian dijumlahkan
kesesuaiannya setelah dilakukan scoring.
RKPD dan KUA-PPAS • Apabila jumlah pagu per program antara RKPD dan KUA-PPAS
memiliki kesesuaian maka diberikan skor 1. Sebaliknya, apabila
(D.1.4) jumlah pagu per program antara RKPD dan KUA-PPAS tidak
memiliki kesesuaian atau jumlahnya berbeda, maka diberikan
skor 0
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1)

• Penilaian terhadap kesesuaian jumlah pagu per program KUA-


PPAS dan APBD yang dilakukan dengan memperhatikan
kesesuaian antara pagu per program yang tercantum antara
dokumen KUA-PPAS dan APBD, kemudian dijumlahkan
Kesesuaian Pagu Program kesesuaiannya setelah dilakukan scoring.
KUA-PPAS dan APBD
• Apabila jumlah pagu per program antara KUA-PPAS dan APBD
(D.1.5) memiliki kesesuaian maka diberikan skor 1. Sebaliknya, apabila
jumlah pagu per program antara KUA-PPAS dan APBD tidak
memiliki kesesuaian atau jumlahnya berbeda, maka diberikan skor
0
Penentuan Skor Kesesuaian antara Program RPJMD dan RKPD (D.1.1)

No RPJMD RKPD Penilaian Penentuan Skor


1 Program A Program A Sesuai 1 Jumlah sesuai = 4
2 Program B Program B Sesuai 1 Jumlah tidak sesuai = 5
tidak Jumlah Program = 9
tidak
3 Program  
3 Program C
C -- sesuai
sesuai 0
0
tidak Skor D.1.1 =
tidak
4 - Program D sesuai 0
4 - Program D sesuai 0
5 Program E Program E Sesuai 1 =
5 Program E Program E Sesuai 1
tidak
tidak
6 - Program F sesuai 0
6 - Program F sesuai 0
tidak
7 - Program G tidak
sesuai 0
7 - Program G sesuai 0
tidak
8 Program H - tidak
sesuai 0
8
9 Program
Program H
I -Program I sesuai
Sesuai 0
1
9  Program
Total I Program
  I Sesuai
  1
4  
  Total
Keterangan:     4  
1. Program yang dinilai adalah program pada urusan pemerintahan daerah.
Keterangan:
2.
1. Untuk program
Program sesuaiadalah
yang dinilai diberiprogram
nilai 1, dan tidak
pada sesuai
urusan diberi nilai 0.
pemerintahan daerah.
2. Untuk program sesuai diberi nilai 1, dan tidak sesuai diberi nilai 0.
Penentuan Skor Kesesuaian antara Program RKPD dan KUA-PPAS
(D.1.2)

No RKPD KUA-PPAS Penilaian Penentuan Skor


1 Program A Program A sesuai 1 Jumlah sesuai = 5
Jumlah tidak sesuai = 4
2 Program B Program B sesuai 1
Jumlah Program = 9
3 - Program C Tidak sesuai 0
 
4 Program D Program D sesuai 1 Skor D.1.2 =
5 Program E - tidak sesuai 0
6 Program F Program F sesuai 1 =

7 Program G Program G sesuai 1


8 - Program H tidak sesuai 0

9 Program I - tidak sesuai 0


  Total     5  

Keterangan:
1. Program yang dinilai adalah program pada urusan pemerintahan daerah.
2. Untuk program sesuai diberi nilai 1, dan tidak sesuai diberi nilai 0.
Penentuan Skor Kesesuaian antara Program KUA-PPAS dan APBD (D.1.3)

No KUA-PPAS APBD Penilaian Penentuan Skor

1 Program A Program A Sesuai 1 Jumlah sesuai = 5


Jumlah tidak sesuai = 4
2 Program B Program B Sesuai 1
Jumlah Program = 9
3 Program C - tidak sesuai 0  
4 Program D Program D Sesuai 1 Skor D.1.3 =
5 - Program E tidak sesuai 0  
=
6 Program F Program F Sesuai 1
7 Program G Program G Sesuai 1
8 Program H - tidak sesuai 0
9 - Program I tidak sesuai 0
  Total     5  

Keterangan:
1. Program yang dinilai adalah program pada urusan pemerintahan daerah.
2. Untuk program sesuai diberi nilai 1, dan tidak sesuai diberi nilai 0.
Penentuan Skor Kesesuaian antara pagu RKPD dan KUA-PPAS (D.1.4)

Program Pagu
No Penentuan Skor
RKPD KUA-PPAS RKPD KUA-PPAS
1 Program A Program A Rp A Rp A Sesuai 1 Jumlah sesuai = 3
Jumlah tidak sesuai = 6
2 Program B Program B Rp B Rp B - Tidak sesuai 0 Jumlah Program = 9
(kurang dari  
pagu) Skor D.1.4 =
3
3 -- Program
Program C
C -- Rp
Rp C
C -- Sesuai
Sesuai 1
1
=
4
4 Program
Program D
D Program
Program D
D Rp
Rp D
D -- Tidak
Tidak sesuai
sesuai 0
0  
(tidak
(tidak
dianggarkan)
dianggarkan)
5
5 -- -- -- Rp
Rp EE Tidak
Tidak sesuai
sesuai 0
0
(Anggaran
(Anggaran Baru
Baru
muncul)
muncul)

6 Program F Program F Rp F Rp F Sesuai 1


6 Program F Program F Rp F Rp F Sesuai 1
7 Program G Program G Rp G Rp G + Tidak sesuai 0
7 Program G Program G Rp G Rp G + Tidak sesuai
('Melebihi Pagu) 0
('Melebihi Pagu)
8 - Program H - Rp H Tidak sesuai 0
8 - Program H - Rp H Tidak sesuaiBaru
(Anggaran 0
(Anggaran
muncul) Baru
muncul)
9 Program I - Rp I - Tidak sesuai 0
9 Program I - Rp I - Tidak
(tidak sesuai 0
(tidak
dianggarkan)
dianggarkan)
  Total         3  
  Total         3  

Keterangan:
Keterangan:
1. Pagu yang dinilai adalah pagu program pada urusan pemerintahan daerah.
1.
2. Pagu
Untukyang
pagudinilai
sesuaiadalah
diberipagu program
nilai 1, pada
dan tidak urusan
sesuai pemerintahan
diberi nilai 0. daerah.
2. Untuk pagu sesuai diberi nilai 1, dan tidak sesuai diberi nilai 0.
Penentuan Skor Kesesuaian antara pagu KUA-PPAS dan APBD (D.1.5)

Program
Program Pagu
Pagu
No
No Penentuan Skor
Penentuan Skor
KUA-
KUA-
KUA-PPAS
KUA-PPAS APBD
APBD PPAS
PPAS APBD
APBD
1 Program A Program A Rp A Rp A Sesuai 1 Jumlah sesuai = 3
1 Program A Program A Rp A Rp A Sesuai 1
Jumlah tidak sesuai = 6
2 Program B Program B Rp B Rp B - Tidak sesuai 0
2 Program B Program B Rp B Rp B - Tidak sesuai 0 Jumlah Program = 9
(kurang dari pagu)
(kurang dari pagu)  
3 - - - - Sesuai 1
3 -Program D -- -RpD -- Sesuai 1 Skor D.1.5 =
4 Tidak sesuai 0
4 Program D - RpD - Tidak
(tidak sesuai
dianggarkan) 0
5 - Program E - Rp E (tidak dianggarkan)
Tidak sesuai 0
=
5 - Program E - Rp E (Anggaran
Tidak sesuaiBaru muncul) 0
 
6 Program F Program F Rp F Rp F Sesuai
(Anggaran Baru muncul) 1
6
7 Program FG Program FG Rp FG Rp FG + Sesuai
Tidak sesuai 1
0
('Melebihi Pagu)
7 Program G Program G Rp G Rp G + Tidak sesuai 0
8 - Program H - Rp H Tidak sesuai 0
('Melebihi Pagu)
(Anggaran Baru muncul)
8
9 -Program I Program
- H -Rp I Rp
- H Tidak
Tidak sesuai
sesuai 0
0
(Anggaran Baru muncul)
(tidak dianggarkan)
9  Program
Total I -  Rp
  I -  Tidak
  sesuai 0
3  
Keterangan: (tidak dianggarkan)
1.   Pagu
Totalyang dinilai adalah  pagu program  pada urusan
  pemerintahan
  daerah. 3  
2. Untuk pagu sesuai diberi nilai 1, dan tidak sesuai diberi nilai 0.
Keterangan:
1. Pagu yang dinilai adalah pagu program pada urusan pemerintahan daerah.
2. Untuk pagu sesuai diberi nilai 1, dan tidak sesuai diberi nilai 0.
Indeks Dimensi Kesesuaian Dok. Perencanaan dan Penganggaran

No Indikator Skor Skor rata-rata Indeks D.1


1 Kesesuaian program RPJMD dengan 0.444 = D.1.1 +D.1.2+ D.1.3 +D.1.4+ D.1.5 = 0.444 x 15
RKPD (D.1.1) 5 = 6.66
= 0.444 + 0.555 +0.555+0.333+ 0.333
2 Kesesuaian program RKPD dengan 0.555 5
APBD (D.1.2)  
=0.444
3 Kesesuaian antara Program KUA- 0.555
 
PPAS dan APBD (D.1.3)

4 Kesesuaian antara pagu RKPD dan 0.333


KUA-PPAS (D.1.4)

5 Kesesuaian antara pagu KUA-PPAS 0.333


dan APBD (D.1.5)

Keterangan:
1. Indeks Dimensi kesuaian dokumen perencanaan dan penganggaran (D.1) adalah skor rata-rata dikali bobot.
2. Bobot yang diberikan untuk dimensi kesesuaian dokumen perencanaan dan penganggaran adalah 15.
Dimensi Pengalokasian Anggaran Belanja Dalam
APBD (D.2)
 Indikator yang terdapat pada Dimensi ini merupakan Mandatory Spending
beberapa peraturan perundang-undangan yang terdiri dari :

Alokasi Belanja Alokasi Belanja


Fungsi
Fungsi
Kesehatan 10%
Pendidikan 20% dari APBD
dari APBD diluar Gaji

Alokasi Belanja Untuk


Alokasi jumlah belanja memenuhi Standar
Insfrastruktur yang langsung Pelayanan Mininal (SPM)
dalam alokasi dana transfer
minimal 25% dari Dana Transfer
Umum
Penentuan Skor Masing masing Indikator:

Apabila memenuhi persyaratan Apabila tidak memenuhi persyaratan


peraturan perundang-undangan SKOR peraturan perundang-undangan SKOR
1 0
Contoh Simulasi Penentuan Skor
Masing Masing Indikator

NO INDIKATOR PRASYARAT SKOR

Memenuhi 1
1 Alokasi jumlah belanja untuk fungsi pendidikan sebesar minimal 20% dari APBD

Tidak memenuhi 0
Memenuhi 1
2 Alokasi jumlah belanja untuk urusan Kesehatan sebesar 20% dari APBD di luar gaji
Tidak memenuhi 0
Memenuhi 1
3 Alokasi jumlah belanja untuk infrastruktur yang langsung dalam alokasi dana transfer
sebesar minimal 25% dari dana transfer umum
Tidak memenuhi 0
Memenuhi 1
4 Alokasi jumlah belanja untuk memenuhi standar pelayanan minimal
Tidak memenuhi 0

INDEKS D.2 = SKOR RATA-RATA X


BOBOT
Contoh Simulasi Indeks Dimensi Pengalokasian
Anggaran Belanja Dalam APBD (D.2)

Indikator Skor Skor rata-rata Indeks (D.2)

Alokasi jumlah belanja untuk fungsi pendidikan 1 = 1+1+1+1 D.2 = 1 x 20


sebesar minimal 20% dari APBD 4 = 20
=1
 
Alokasi jumlah belanja untuk urusan kesehatan 1
sebesar minimal 10% dari APBD di luar gaji  

Alokasi jumlah belanja untuk infrastruktur yang 1


langsung dalam alokasi dana transfer sebesar minimal
25% dari Dana Transfer Umum

Alokasi jumlah belanja untuk memenuhi Standar 1


Pelayanan Minimal.
Dimensi Transparansi Pengelolaan
Keuangan Daerah (D.3)
 Indikator yang terdapat pada Dimensi ini adalah

Ketepatan
Keteraksesan
Waktu
Pengukuran Indikator dalam beberapa
Dokumen diantaranya

Informasi Ringkasan Dokumen RKPD

Informasi Kebijakan Umum Anggaran

Informasi Ringkasan Dokumen Prioritas dan Plafon


Anggaran

Informasi Ringkasan Dokumen RKA SKPD

Informasi Ringkasan Dokumen RKA PPKD

Informasi Ringkasan Dokumen


Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD

Informasi Peraturan Daerah tentang


APBD
Dokumen untuk Pengukuran Indikator
diantaranya:

Informasi Peraturan Kepala Daerah


tentang Penjabaran APBD

Informasi Ringkasan DPA SKPD

Informasi DPA PPKD

Informasi Realisasi Pendapatan Daerah

Informasi Realisasi Belanja Daerah

Informasi Realisasi Pembiayaan Daerah

Informasi Ringkasan Dokumen


Rancangan Perubahan APBD
Dokumen untuk Pengukuran Indikator
diantaranya:
Informasi Peraturan Daerah tentang Perubahan
APBD

Informasi Peraturan Kepala Daerah tentang


Penjabaran Perubahan APBD

Informasi Ringkasan RKA Perubahan APBD

Informasi Rencana Umum Pengadaan

Informasi SK Kepala Daerah tentang Pejabat


Pengelola Keuangan Daerah

Informasi Peraturan Kepala Daerah tentang


Kebijakan Akuntansi

Informasi Laporan Arus Kas


Dokumen untuk Pengukuran Indikator
diantaranya:

Informasi Laporan Realisasi Anggaran Seluruh SKPD

Informasi Laporan Realisasi Anggaran PPKD

Informasi Neraca

Informasi CaLK Pemerintah Daerah

Informasi Laporan Keuangan BUMD/Perusahaan Daerah

Informasi Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Tahunan Pemerintah


Daerah

Informasi Penetapan Perda Pertanggunjawaban Pelaksanaan


APBD

Informasi Opini BPK RI


Contoh Simulasi indeks Dimensi Transparansi Pengelolaan
Keuangan Daerah (D.3)

Indikator
Ketepatan Waktu Jumlah
Tanggal Keteraksesan
No Dokumen Tanggal Unggah RW* BAU* S/TS* Nilai
Penetapan
1 2 3 4 5 6 7  
               
1 Informasi Ringkasan Dokumen RKPD
- - - 30 TS 0 0 0,00

2 Informasi Kebijakan Umum Anggaran


- - - 30 TS 0 0 0,00

3 Informasi Ringkasan Dokumen Prioritas


dan Plafon Anggaran - - - 30 TS 0 0 0,00

4 Informasi Ringkasan Dokumen RKA


SKPD 22-Feb-18 - - 30 TS 0 1 0,50

5 Informasi Ringkasan Dokumen RKA


PPKD 22-Feb-18 - - 30 TS 0 1 0,50

6 Informasi Ringkasan Dokumen


Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD - - - 30 TS 0 1 0,50

7 Informasi Peraturan Daerah tentang


APBD 29-Des-17 - - 30 TS 0 1 0,50

8 Informasi Peraturan Kepala Daerah


tentang Penjabaran APBD - - - 30 TS 0 0 0,00

9 Informasi Ringkasan DPA SKPD


22-Feb-18 - - 30 TS 0 1 0,50

10 Informasi DPA PPKD


22-Feb-18 - - 30 TS 0 1 0,50

11 Informasi Realisasi Pendapatan Daerah


15-Mar-19 - - 30 TS 0 1 0,50

12 Informasi Realisasi Belanja Daerah


15-Mar-19 - - 30 TS 0 1 0,50
Contoh Simulasi indeks Dimensi Transparansi
Pengelolaan Keuangan Daerah (D.3)
13 Informasi Realisasi Pembiayaan Daerah

15-Mar-19 - - 30 TS 0 1 0,50

14 Informasi Ringkasan Dokumen Rancangan


Perubahan APBD
- - - 30 TS 0 1 0,50

15 Informasi Peraturan Daerah tentang Perubahan


APBD
26-Okt-18 - - 30 TS 0 1 0,50

16 Informasi Peraturan Kepala Daerah tentang


Penjabaran Perubahan APBD
- - - 30 TS 0 0 0,00

17 Informasi Ringkasan RKA Perubahan APBD

- - - 30 TS 0 0 0,00

18 Informasi Rencana Umum Pengadaan

- - - 30 TS 0 1 0,50

19 Informasi SK Kepala Daerah tentang Pejabat


Pengelola Keuangan Daerah

- - - 30 TS 0 0 0,00

20 Informasi Peraturan Kepala Daerah tentang


Kebijakan Akuntansi

- - 0 30 S 1 1 1,00

21 Informasi Laporan Arus Kas


- - - 30 TS 0 1 0,50

22 Informasi Laporan Realisasi Anggaran Seluruh


SKPD
22-Feb-18 - - 30 TS 0 1 0,50

23 Informasi Laporan Realisasi Anggaran PPKD


- - - 30 TS 0 1 0,50
Contoh Simulasi indeks Dimensi Transparansi
Pengelolaan Keuangan Daerah (D.3)

24 Informasi Neraca
- - - 30 TS 0 1 0,50
25 Informasi CaLK
Pemerintah Daerah - - - 30 TS 0 1 0,50

26 Informasi Laporan
Keuangan
BUMD/Perusahaan       30 TS 0 0 0,00
Daerah
27 Informasi Laporan
Akuntabilitas dan Kinerja
Tahunan Pemerintah 02-Jan-19 - - 30 TS 0 1 0,50
Daerah

28 Informasi Penetapan
Perda Pertanggunjawaban
  - - 30 TS 0 1 0,50
Pelaksanaan
APBD
29 Informasi Opini BPK RI 24-Apr-19 - - 30 TS 0 1 0,50
  TOTAL               11,00

  RATA-RATA               0,397

INDEKS D.3 = SKOR RATA-RATA X


BOBOT
Skor Dimensi Transparansi Pengelolaan Keuangan
No Dokumen Indikator Jumlah
Ketepatan Waktu Keteraksesan  
Tanggal Tanggal Unggah RW* BAU* S/TS* Nilai
Penetapan (Hari) (Hari)
1 Informasi Ringkasan Dokumen RKPD 20 Mei 2014 13 Juni 2014 24 30 S 1 1 1.00
2 Informasi Kebijakan Umum Anggaran - - - 30 TS 0 0 0.00
3 Informasi Ringkasan Dokumen Prioritas dan Plafon - - - 30 TS 0 0 0.00
Anggaran
4 Informasi Ringkasan Dokumen RKA SKPD - - - 30 TS 0 0 0.00
5 Informasi Ringkasan Dokumen RKA PPKD 28 Nop 2014 11 Juni 2015 195 30 TS 0 1 0.50
6 Informasi Ringkasan Dokumen - 4 Maret 2015 - 30 TS 0 1 0.50
Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD

7 Informasi Peraturan Daerah tentang 23 Des 2014 4 Maret 2015 71 30 TS 0 1 0.50


APBD
8 Informasi Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran 23 Des 2014 4 Maret 2015 71 30 TS 0 1 0.50
APBD
9 Informasi Ringkasan DPA SKPD - - - 30 TS 0 0 0.00
10 Informasi DPA PPKD - - - 30 TS 0 0 0.00
11 Informasi Realisasi Pendapatan Daerah 31 Des 2015 7 Juni 2015 159 30 TS 0 1 0.50
12 Informasi Realisasi Belanja Daerah 31 Des 2015 7 Juni 2015 159 30 TS 0 1 0.50
13 Informasi Realisasi Pembiayaan Daerah 31 Des 2015 7 Juni 2015 159 30 TS 0 1 0.50
14 Informasi Ringkasan Dokumen Rancangan Perubahan - 5 Okt 2015 - 30 TS 0 1 0.50
APBD
15 Informasi Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD 19 Okt 2015 14 Juli 2017 634 30 TS 0 1 0.50
16 Informasi Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran - - - 30 TS 0 0 0.00
Perubahan APBD
17 Informasi Ringkasan RKA Perubahan APBD 9-Sep-15 5 Okt 2015 26 30 S 1 1 1.00
18 Informasi Rencana Umum Pengadaan 10-Sep-15 10 Okt 2015 30 30 S 1 1 1.00
19 Informasi SK Kepala Daerah tentang Pejabat Pengelola 2 Des 2014 5-Apr-16 490 30 TS 0 1 0.50
Keuangan Daerah
20 Informasi Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan 30 Nop 2015 9 Ags 2015 253 30 TS 0 1 0.50
Akuntansi
21 Informasi Laporan Arus Kas 31 Des 2015 7 Juni 2016 159 30 TS 0 1 0.50
22 Informasi Laporan Realisasi Anggaran Seluruh SKPD 31 Des 2015 7 Okt 2016 281 30 TS 0 1 0.50
23 Informasi Laporan Realisasi Anggaran PPKD 31 Des 2015 7 Okt 2016 281 30 TS 0 1 0.50
24 Informasi Neraca 31 Des 2015 7 Juni 2016 159 30 TS 0 1 0.50
25 Informasi CaLK Pemerintah Daerah - - - 30 TS 0 0 0.00
26 Informasi Laporan Keuangan BUMD/Perusahaan Daerah 19-Feb-16 - - 30 TS 0 1 0.50
27 Informasi Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Tahunan - - - 30 TS 0 0 0.00
Pemerintah Daerah
28 Informasi Penetapan Perda Pertanggunjawaban 8 agt 2016 2-Feb-17 178 30 TS 0 1 0.50
Pelaksanaan
APBD

29 Informasi Opini BPK RI - - - 30 TS 0 0 0.00


  TOTAL           3 20 11.50
  RATA-RATA           0.103 0.690 0.397
Keterangan:
Ketepatan waktu penyajian. Nilai 1 diberikan jika nformasi/dokumen pengelolaan keuangan daerah yang diukur telah tersedia atau disajikan dalam situs jaringan resmi pemerintah daerah atau sistem informasi pemerintah
daerah dalam waktu paling lama 30 hari setelah ditetapkan, dan nilai 0 diberikan untuk kondisi sebaliknya.
Indeks Dimensi Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah

Indikator Skor Skor rata-rata Indeks (D.3)

Ketepatan Waktu 3/29 =0.103 =0.103+0.690 D3 = 0.397 x 15


2 = 5.955
=0.397

Ketersediaan 20/29 =0.690


 

Keterangan:
Dimensi transparansi dihitung dengan cara membagi total skor yang diperoleh dengan skor yang
diharapkan dapat diperoleh setiap dokumen.
Bobot yang diberikan untuk dimensi transparansi pengelolaan keuangan daerah adalah 15.
Dimensi Penyerapan Anggaran (D.4)

No Indikator Prasyarat

1 Alokasi jumlah belanja untuk fungsi pendidikan Memenuhi


sebesar minimal 20% dari APBD (D.2.1):
Tidak Memenuhi

2 Alokasi jumlah belanja untuk urusan kesehatan Memenuhi


sebesar minimal 10% dari APBD di luar gaji (D.2.2)  
   
Tidak Memenuhi

3 Alokasi jumlah belanja untuk infrastruktur yang Memenuhi


langsung dalam alokasi dana transfer sebesar minimal  
25% dari Dana Transfer Umum (D.2.3) Tidak Memenuhi

4 Alokasi jumlah belanja untuk memenuhi Standar Memenuhi


Pelayanan Minimal (D.2.4)
Tidak Memenuhi
Contoh Penghitungan Indeks Dimensi Penyerapan Anggaran
(D.4)
Indikator Skor Skor rata-rata Indeks (D.2)
Alokasi jumlah belanja untuk 1 = 1+1+1+1 D.2 = 1 x 20
fungsi pendidikan sebesar
minimal 20% dari APBD 4 = 20
=1  
 
Alokasi jumlah belanja untuk 1  
urusan kesehatan sebesar  
minimal 10% dari APBD di
luar gaji

Alokasi jumlah belanja untuk 1


infrastruktur yang langsung
dalam alokasi dana transfer
sebesar minimal 25% dari
Dana Transfer Umum

Alokasi jumlah belanja untuk 1


memenuhi Standar
Pelayanan Minimal.
 
Keterangan:
1. Indeks Dimensi kualitas anggaran belanja dalam APBD (D.2) adalah skor rata-rata dikali bobot.
2. Bobot yang diberikan untuk dimensi kualitas anggaran belanja dalam APBD adalah 20.
Contoh Penghitungan Indeks Dimensi Penyerapan Anggaran

Indikator Skor Skor rata-rata Indeks (D.4)


Penyerapan anggaran belanja 1 = 1+0+1+0+1+0+1+0+1 D.4= 0,55 x 20
pegawai 9 = 11,11
= 0,55
 
Penyerapan anggaran belanja 0
bunga  
Penyerapan anggaran belanja 1
subsidi
Penyerapan anggaran belanja 0
hibah
Penyerapan anggaran belanja 1
bantuan sosial

Penyerapan anggaran belanja 0


bagi hasil dan bantuan
keuangan

Penyerapan anggaran belanja 1


tidak terduga
Penyerapan anggaran barang 0
dan jasa
Penyerapan anggaran belanja 1
modal
Keterangan:
1. Indeks Dimensi Penyerapan Anggaran dalam APBD = Skor rata-rata dikalikan bobot.
2. Bobot yang diberikan untuk dimensi penyerapan anggaran adalah 20
Dimensi Kondisi Keuangan Daerah (D.5)
 Kondisi Keuangan Daerah adalah Kemampuan Keuangan suatu Pemerintah Daerah untuk memenuhi kewajibannya,
mengantisipasi kejadian tak terduga, dan untuk mengeksekusi hak keuangan secara efisien dan efektif. (6 Indikator).
 Sumber Informasi: LKPD dan Dokumen lainnya dari Kemendagri (misal: Dokumen Kependudukan yang diterbitkan oleh
Kemendagri)

No Indikator Definisi Formula

1 Kemandirian Keuangan Suatu Kondisi Pemda tidak rentan terhadap sumber pendanaan di luar Total PAD
kendali atau pengaruhnya, baikdari sumber-sumber dalam dan luar
negeri Total Pendapatan

2 Fleksibilitas Keuangan Suatu kondisi Pemda dapat meningkatkan sumber daya keuangan untuk (Total Pendapatan- DAK)
menghadapi peningkatan komitmen, baik melalui peningkatan
pendapatan atau peningkatan kapasitas utang (debt capacity) (Total Kewajiban + Belanja Pegawai)

3 Solvabilitas Operasional Kemampuan pemerintah daerah dalam menghasilkan pendapatan untuk Total Pendapatan LO - Pendapatan
menutupi beban operasional pemerintah selama periode anggaran DAK LO

Total Beban LO

4 Solvabilitas Jangka Pendek Kemampuan Pemda untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang (Kas dan setara kas + Investasi Jk.
jatuh tempo dalam waktu kurang atau sama dengan 12 bulan Pendek)

Kewajiban Lancar

5 Solvabilitas Jangka Panjang Kemampuan Pemda dalam memenuhi kewajiban jangka panjang Total Aset Tetap

Kewajiban Jangka Panjang

6 Solvabilitas Layanan Kemampuan Pemda untuk menyediakan dan mempertahankan kualitas Total Aset Tetap
pelayanan publik yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat
Jumlah Penduduk
Formulasi Indikator Kondisi Keuangan Daerah

No Indikator Definisi Formula


1. Kemandirian Kemandirian keuangan adalah  
Keuangan suatu kondisi pemerintah daerah
  tidak rentan terhadap sumber
pendanaan di luar kendalinya atau
pengaruhnya, baik dari sumber-
sumber dalam negeri maupun luar
negeri.

No Indikator Definisi Formula


2.
2. Fleksibilitas
Fleksibilitas Fleksibilitas keuangan
Fleksibilitas keuangan adalah
adalah suatu
suatu  
Keuangan
Keuangan kondisi pemerintah
kondisi pemerintah daerah
daerah dapat
dapat
meningkatkan sumber
meningkatkan sumber daya
daya
keuangan untuk
keuangan untuk menghadapi
menghadapi
peningkatan komitmen,
peningkatan komitmen, baik
baik
melalui peningkatan
melalui peningkatan pendapatan
pendapatan
atau peningkatan
atau peningkatan kapasitas
kapasitas utang
utang
(debt capacity).
(debt capacity).
No Indikator Definisi Formula
3. Solvabilitas Solvabilitas operasional
Operasional merupakan kemampuan
pemerintah daerah dalam
menghasilkan pendapatan untuk
menutupi beban operasional
pemerintah selama periode
anggaran.

No Indikator Definisi Formula


4. Solvabilitas Solvabilitas keuangan jangka
Jangka Pendek pendek menunjukkan  
kemampuan pemerintah daerah
untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang jatuh tempo
dalam waktu kurang atau sama
dengan 12 bulan.
No Indikator Definisi Formula
5. Solvabilitas Jangka Solvabilitas jangka panjang  
Panjang merupakan kemampuan
pemerintah daerah dalam
memenuhi kewajiban jangka
panjang.

No Indikator Definisi Formula


6. Solvabilitas Solvabilitas
6. Solvabilitas Solvabilitas layanan
layanan  
Layanan
Layanan menunjukkan
menunjukkan kemampuan
kemampuan
pemerintah
pemerintah daerah
daerah untuk
untuk
menyediakan
menyediakan dan
dan
mempertahankan
mempertahankan kualitas
kualitas
pelayanan
pelayanan publik
publik yang
yang
dibutuhkan
dibutuhkan dan
dan diinginkan
diinginkan oleh
oleh
masyarakat.
masyarakat.
Data dan Informasi Kondisi Keuangan Daerah
No Akun Nilai
1 Kas dan setara kas 194,378,352,721.59
2 Investasi Jk. Pendek 0
3 Kewajiban Lancar 12,934,928,325.24
4 Total Asset Tetap 4,478,669,646,379.90
5 Kewajiban Jk Panjang 0
6 Total Kewajiban 12,934,928,325.24
7 Total Pendapatan 10,440,618,930,401.00

8 Pendapatan DAK 3,899,192,985,313.51

9 Total Belanja 3,847,962,965,846.72

10 Belanja Pegawai 707,929,899,606.50

11 Total PAD 1,673,749,196,521.51

12 Total Pendapatan LO 3,992,353,232,782.41

13 Total Beban LO 3,253,208,651,405.02

14 DAK LO 643,207,672,956.00
15 Jumlah Penduduk 3,627,962

Keterangan:
1. Sumber data dan informasi mengenai kondisi keuangan daerah diperoleh dari LKPD (LRA, neraca, dan LO);
2. Jumlah penduduk diperoleh dari dokumen atau laporan yang diterbitkan oleh Kemendagri.
Hasil Pengukuran Masing-Masing Indikator Pada Kondisi Keuangan Dalam 1 Provinsi

No Indikator Rumus Hasil

1. Kemandirian Total PAD / total pendapatan 0.429


keuangan

2. Fleksibilitas keuangan (total pendapatan – DAK) / (total 4.517


kewajiban + belanja pegawai)

3. Solvabilitas (Total pendapatan LO – pendapatan 1.029


operasional DAK LO) / total beban LO.

4. Solvabilitas Jk. (Kas dan setara kas + investasi 15.027


Pendek jangka pendek)/ kewajiban lancar

5. Solvabilitas jangka Total asset tetap / kewajiban jangka 4,478,669,646,379.900


panjang panjang

6. Solvabilitas layanan Total asset tetap / jumlah penduduk 1,234,486.372


Penghitungan Rasio masing-masing indikator untuk 15 provinsi

Kemandirian Fleksibilita Solvabilitas Solvabilitas Jangka Solvabilitas Jangka Solvabilitas


No Provinsi
Keuangan s Keuangan Operasional Pendek Panjang Layanan

1 Provinsi A 0,167 7,932 1,168 0,808 612,926 2842520,479

2 Provinsi B 0,475 3,278 4,026 1,202 8848728141283,000 602681,613


3 Provinsi C 0,425 3,881 0,874 2,754 86,236 1193059,845

4 Provinsi D 0,448 3,217 0,787 3,226 27849490579767,700 4678524,170

5 Provinsi E 0,363 3,958 1,261 1,499 4351091973074,370 1257804,226

6 Provinsi F 0,387 2,194 1,287 0,031 11135870709793,300 1367000,705


7 Provinsi G 0,311 2,791 1,070 4,006 3464,961 1477573,401

8 Provinsi H 0,424 2,888 0,865 0,390 4150376776460,520 432750,908

9 Provinsi I 0,295 3,660 0,942 1,888 3400008327539,190 2573586,085


10 Provinsi J 0,370 3,647 1,180 0,228 726,611 1695019,908
11 Provinsi K 0,686 2,442 1,438 9,199 650,993 33926021,704

12 Provinsi L 0,615 7,889 0,795 6,984 15496786862380,900 354291,965

13 Provinsi M 0,588 4,749 1,097 1,413 22862202220507,400 642314,185

14 Provinsi N 0,429 4,517 1,029 15,027 4478669646379,900 1234486,372


15 Provinsi O 0,634 4,101 0,996 1,006 7903,066 496390,605
  Min 0,167 2,194 0,787 0,031 86,236 354291,965

  Max 0,686 7,932 4,026 15,027 27849490579767,700 33926021,704


Keterangan:
1. Penghitungan rasio untuk provinsi N pada nomor 14 dilakukan menggunakan data pada tabel
1.14.
2. Penghitungan rasio untuk 14 provinsi lain disesuaikan dengan menggunakan rumus pada tabel
1.14 yang sumber datanya disesuaikan dengan data pada tabel 1.13 dan data penduduk di daerah
yang bersangkutan.
3. Nilai minimm pada tabel 1.15 tersebut diperoleh dari nilai terendah dari data rasio 15 Provinsi
untuk setiap indikator pada kondisi keuangan (yang diobservasi selama periode pengamatan).
4. Nilai maksimum pada tabel 1.15 tersebut diperoleh dari nilai tertinggi dari data rasio 15 Provinsi
untuk setiap indikator (yang diobservasi selama periode pengamatan).
Penghitungan Indeks Rasio untuk 15 Provinsi

No Provinsi Fleksibilitas Solvabilitas Solvabilitas Solvabilitas Solvabilitas


Kemandirian Keuangan Keuangan Operasional Jangka Pendek Jangka Panjang Layanan
1 Provinsi A 0,000 1,000 0,118 0,052 0,000 0,074
2 Provinsi B 0,593 0,189 1,000 0,078 0,318 0,007
3 Provinsi C 0,497 0,294 0,027 0,182 0,000 0,025
4 Provinsi D 0,542 0,178 0,000 0,213 1,000 0,129
5 Provinsi E 0,379 0,307 0,146 0,098 0,156 0,027
6 Provinsi F 0,424 0,000 0,154 0,000 0,400 0,030
7 Provinsi G 0,277 0,104 0,088 0,265 0,000 0,033
8 Provinsi H 0,495 0,121 0,024 0,024 0,149 0,002
9 Provinsi I 0,246 0,255 0,048 0,124 0,122 0,066
10 Provinsi J 0,392 0,253 0,121 0,013 0,000 0,040
11 Provinsi K 1,000 0,043 0,201 0,611 0,000 1,000
12 Provinsi L 0,864 0,992 0,003 0,464 0,556 0,000
13 Provinsi M 0,811 0,445 0,096 0,092 0,821 0,009
14 Provinsi N 0,506 0,405 0,075 1,000 0,161 0,026
15 Provinsi O 0,900 0,332 0,064 0,065 0,000 0,004
Keterangan:
1. Untuk menghitung Indeks rasio i1 Provinsi
N =((4290-1670))/((6860-1670)) =2620/5190=0,506
2. Penghitungan indeks rasio i lainnya dan indeks rasio untuk 14 Provinsi lainnya, mengikuti contoh penghitungan indeks rasio Provinsi N.
Dimensi Kondisi Keuangan Daerah (D.5)
Dimensi Kondisi Keuangan Daerah (D.5)

TATA
  CARA PENILAIAN
1. Menentukan kelompok Acuan Pemda yang setara didasarkan atas tipe pemerintahan yaitu pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota.

2. Menghitung Indeks Indikator= = nilai aktual−nilai minimum


 
(nilai maksimum−nilai minimum)
3. Menghitung Indeks Dimensi = (I indikator-1 + I indikator-2 +...+I indikator-n) : n

4. Menghitung Indeks Kondisi Keuangan Daerah FCI = Keterangan:


FCI= indeks kondisi keuangan;

∑DI = total indeks dimensi; dan

n = jumah dimensi.

5. Menghitung Indeks Rasio in =

Keterangan:
in= Indikator n (i1= kemandirian keuangan, i2= fleksibilitas keuangan, i3=
solvabilitas operasional, i4= solvabilitas jk. pendek, i5= solvabilitas jangka panjang, dan i6= solvabilitas layanan).
Dimensi Opini BPK (D.6)
 Pemberian opini atas LKPD yang dilakukan oleh BPK RI sesuai dengan amanat peraturan
perundang-undangan

TATA CARA PENILAIAN


1. opini WTP secara 3 tahun terakhir berturut-turut akan diberikan skor 1.

2. opini WTP secara 2 tahun dalam masa 3 tahun terakhir berturut-turut akan
diberikan skor 2/3 (0,667).

3. opini WTP secara 1 tahun dalam masa 3 tahun terakhir berturut-turut akan
diberikan skor 1/3 (0,334).

4. opini Disclaimer diberikan skor 0.


Contoh Penghitungan total Hasil Pengukuran IPKD

No Dimensi Indeks Total Indeks (IPKD)

1 Kesesuaian Dokumen perencanaan 6.66 =D.1+D2+D.3+D.4+D5+D6


=6.66+20+5.955+20+5.43+15
dan penganggaran (D.1) = 73.045

2 Kualitas Anggaran Belanja Dalam 20


APBD (D.2)

3 Transparansi pengelolaan keuangan 5.955


(D.3)

4 Penyerapan Anggaran (D.4) 20

5 Kondisi keuangan daerah (D.5) 5.43

6 Opini BPK (D.6) 15


Pemeringkatan Daerah
NO PROVINSI IPKD

1 Provinsi A 79.424
2 Provinsi B 79.325
3 Provinsi C 78.445
4 Provinsi D 78.213
5 Provinsi E 77.642
6 Provinsi F 76.732
7 Provinsi G 76.450
8 Provinsi H 75.641
9 Provinsi I 75.431
10 Provinsi J 74.235
11 Provinsi K 74.123
12 Provinsi L 73.943
13 Provinsi M 73.560
14 Provinsi N 73.045
15 Provinsi O 72.150
16 Provinsi P 72.015
17 Provinsi Q 65.323
18 Provinsi R 60.786
19 Provinsi S 59.893
20 Provinsi T 57.786
MEAN 72.708
STDEV 6.544
Pengkategorian IPKD untuk 20 Provinsi
NO PROVINSI IPKD KATEGORI
1 Provinsi A 79.424
Baik
2 Provinsi B 79.325
3 Provinsi C 78.445
4 Provinsi D 78.213
5 Provinsi E 77.642
6 Provinsi F 76.732
7 Provinsi G 76.450
8 Provinsi H 75.641
9 Provinsi I 75.431
10 Provinsi J 74.235 Perlu Perbaikan
11 Provinsi K 74.123
12 Provinsi L 73.943
13 Provinsi M 73.560
14 Provinsi N 73.045
15 Provinsi O 72.150
16 Provinsi P 72.015
17 Provinsi Q 65.323
18 Provinsi R 60.786
19 Provinsi S 59.893 Sangat Perlu Perbaikan
20 Provinsi T 57.786
INDEKS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
Jalan Kramat Raya No. 132
Jakarta - Indonesia

Call center : 021 3101955


www.https://litbang.kemendagri.go.id
ipkdbppkemendagri@gmail.com
https://ipkd-bppkemendagri.com
Peta Indeks Pengelolaan Keuangan
Daerah (3 Dimensi) Tahun 2018
Hasil Pengukuran Indeks Pengelolaan
Keuangan Daerah (3 Dimensi) Tahun 2018
No Provinsi IPKD

1 JAWA TENGAH 0.522

2 DKI JAKARTA 0.522


 5 Provinsi (14,71%) yang masuk kategori
3 DI YOGYAKARTA 0.502 baik;
 24 provinsi (70.58%)yang masuk kategori
4 ACEH 0.455 perlu perbaikan;
5 JAWA TIMUR 0.448  5 Provinsi (14,71%) yang masuk kategori
sangat perlu perbaikan.
6 BANTEN 0.432

7 KALIMANTAN TENGAH 0.426

8 SUMATERA BARAT 0.392

9 BALI 0.391

10 JAWA BARAT 0.390


2019
INI 2019
TAMBAH
IN
NAMA
PROVIN
SI

Anda mungkin juga menyukai