Anda di halaman 1dari 23

PERENCANAANANGGARANNEGARA-II

Pertemuanke-4
PENYUSUNANKAK&RAB

1
KAK dan RAB
 Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dpt menyusun KAK & RAB.
 Bahan/Materi Referensi :
 PMK No. 143/PMK.02/2015 tg Juksunlah RKAKL & Pengesahan DIPA.
 PMK No. 196/PMK.02/2015 tg Perubahan PMK 143/PMK.02/2015.
 PMK No. 163/PMK.02/2016 tg Juksunlah RKAKL dan Pengesahan DIPA.
 PMK No. 94/PMK.02/2017 tg Juksunlah RKAKL dan Pengesahan DIPA.
 PMK 142/PMK.02/2018 tg Perub PMK 94 mengenai Juksunlah RKAKL dan
Pengesahan DIPA
 PMK Nomor 208/PMK.02/2019 tg Juksunlah RKAKL dan Pengesahan DIPA.
 PerDirjen Anggaran Nomor PER-5/AG/2020 tg Juknis Penyusunan dan
Penelaahan RKAKL dan Pengesahan DIPA
Sub Pokok Bahasan :
A. Kerangka Acuan Kerja (KAK) / Term of Reference (TOR)
B. Rincian Anggaran Biaya (RAB)
C. Gender Budget Statement
2
A. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) / TERM OF REFERENCE (TOR)
 KAK/TOR merupakan dokumen yg memberikan gambaran umum dan
penjelasan mengenai OUTPUT yang akan dicapai sesuai dengan tugas
dan fungsi unit eselon 1 yg memuat latar belakang, penerima manfaat,
strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang diperlukan.
 Terdapat 2 jenis peruntukan KAK yaitu 1) untuk output dalam
kerangka angka dasar & 2) untuk output dalam kerangka inisiatif baru.
Output dalam kerangka angka dasar diperuntukkan bila terdapat
perubahan pada level komponen output. Output dalam kerangka
inisiatif baru diperuntukkan bila output yg diajukan secara signifikan
berbeda dengan output yang sudah ada.
 Apabila inisiatif baru tersebut berupa penambahan volume output,
tetap dibuatkan TOR dengan volume output tambahannya saja.
Tahapan dalam pencapaian output dimaksud, sama dengan output
yang merupakan Angka Dasar.

3
 Setiap alokasi anggaran output kegiatan harus didasarkan TOR karena TOR ini sebagai
acuan menentukan besaran anggaran suatu output. Dengan demikian, komponen sbg
tahapan dalam pencapaian output kegiatan harus mencerminkan acuan dimaksud.
 TOR dalam kerangka angka dasar disusun dan disampaikan kepada Kementerian
Keuangan c.q. Ditjen Anggaran sekali saja, tidak setiap tahun anggaran yang
direncanakan.
 Substansi penting dalam TOR ialah konsistensi antara output yang dihasilkan dengan
rangkaian tahapan (komponen) pencapaiannya.
 TOR disusun oleh unit eselon I (Bagian Perencanaan) yang disusun secara top down,
dimana instansi pusat (unit eselon I) menetapkan target kinerja dan selanjutnya unit
operasional (satker) melakukan pencapaian target kinerja dimaksud.
 Dengan demikian, unit eselon I menetapkan target dan sasaran kinerja program dan
kegiatan beserta besaran anggarannya, termasuk volume output.
 Pada TOR tidak menginformasikan satker yang ditugaskan untuk mencapai target
output. Namun apabila ada informasi keberadaan satker dalam TOR, maka data tsb
lebih sbg informasi mengenai jumlah satker yang turut serta dalam menghasilkan
suatu output. Substansi dlm TOR tidak terfokus pd bekerjanya output tetapi bekerjanya
output sbg satu kesatuan utuh dalam proses pencapaian target dan kinerja program.
4
AK
K *
en
um
ok
t D
a
rm
Fo

5
No. Uraian
(1) Diisi nama Kementerian/Lembaga. *
(2) Diisi nama unit eselon I/II sebagai penanggung jawab Program.
(3) Disi nama program sesuai dengan dokumen Renja K/L.
(4) Diisi dengan Sasaran Program yang akan dicapai dalam Program.
(5) Diisi indikator Kinerja Program.
(6) Diisi nama kegiatan sesuai dengan dokumen Renja K/L.
(7) Diisi Sasaran Kegiatan.
(8) Diisi indikator Kinerja kegiatan.
(9) Diisi nama/nomenklatur Keluaran (Output) Kegiatan secara spesifik.
(10) Diisi Indikator Keluaran (Output) Kegiatan.
(11) Diisi mengenai jumlah/banyaknya kuantitas Keluaran (Output) Kegiatan yang dihasilkan.
(12) Diisi uraian mengenai satuan ukur yang digunakan dalam rangka pengukuran kuantitas Keluaran (Output) Kegiatan sesuai dengan
karakteristiknya.
(13) Diisi dengan dasar hukum tugas fungsi dan/atau ketentuan yang terkait langsung dengan Keluaran (Output) Kegiatan yang akan
dilaksanakan.
(14) Diisi gambaran umum mengenai Keluaran (Output) Kegiatan dan volumenya yang akan dilaksanakan dan dicapai.
(15) Diisi dengan penerima manfaat baik internal dan/atau eksternal K/L.
(16) Diisi dengan cara pelaksanaannya berupa kontraktual atau swakelola.
(17) Diisi dengan komponen/tahapan yang digunakan dalam pencapaian keluaran kegiatan, termasuk jadwal waktu (time table)
pelaksanaan dan keterangan sifat komponen/tahapan tersebut termasuk biaya utama atau biaya penunjang.

(18) Diisi dengan kurun waktu pencapaian pelaksanaan.


(19) Diisi dengan total anggaran yang dibutuhkan untuk pencapaian keluaran dan penjelasan bahwa rincian biaya sesuai dengan RAB
terlampir.
(20) Diisi dengan nama penanggung jawab kegiatan.
(21) Diisi dengan NIP penanggung jawab kegiatan.
6
Contoh KERANGKA ACUAN KERJA (1/2)
*
Kementerian/Lemb : Kementerian Keuangan
Unit Eselon I/II : BPPK / S T A N
Program : Program Diklat Aparatur Bidang Keuangan Negara
Outcome : Terwujudnya SDM yang Berintegritas & Berkompetensi Tinggi
Kegiatan : Pengembangan SDM melalui Penyelenggaraan Pendidikan Prodip Keu
Indikator Kinerja : Persentase Lulusan Prodip Keuangan dgn Predikat Minimal Baik
Jenis Output : Lulusan Pendidikan Prodip IV Kebendaharaan Negara
Volume : 60
Satuan Ukur : Mahasiswi

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum : - Peraturan Menteri PAN-RB Nomor ...
- Keputusan Menteri Keuangan Nomor ...
2. Gambaran Umum
Lulusan Program Diploma III Kebendaharaan Negara umumnya (sebagian besar) bekerja pada
Direktorat Jenderal Perbendaharan (DJPb) dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Pada saat ini,
DJPb sedang meningkatkan peranan, kewenangan, dan fungsi Kanwil Perbendaharaan dalam
memberikan layanan perbendaharaan kepada satker-satker di daerah. Pada saat yang sama, DJA
juga sedang meningkatkan peran SDM yang ada sebagai budget analyst untuk mendukung misi DJA.
Guna mendukung hal tersebut, maka diperlukan peningkatan kapasitas SDM dibidang penganggaran
dan perbendaharaan negara melalui Pendidikan Program Diploma IV Kebendaharaan Negara.
Untuk tahap awal, diperlukan 60 mahasiswi yang saat ini bekerja dibidang penganggaran dan
7
Contoh KERANGKA ACUAN KERJA (2/2)
*

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari output kegiatan ini adalah Ditjen Anggaran dan Ditjen
Perbendaharaan.
 
C. STRATEGI PENCAPAIAN OUTPUT
1. Metode Pelaksanaan : Swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan : Perencanaan, Seleksi penerimaan, Pelaksanaan
Kegiatan Belajar Mengajar, Kegiatan Kemahasiswian, Monitoring Evaluasi

D. KURUN WAKTU
Kurun waktu pelaksanaan kegiatan yaitu 18 Bulan, dari September 2020 s.d.
Mei 2022

E. BIAYA
Pembiayaan Pendidikan Prodip IV Kebendaharaan Negara diusulkan melalui
DIPA STAN sebesar Rp1.400.000.000 dengan rincian terlampir.

8
B. RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
 RAB adalah suatu dokumen yang berisi rincian komponen-komponen dari
sebuah kegiatan/output serta besaran biaya dari masing-masing komponen.
RAB merup. penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya dalam KAK.
 RAB merupakan dokumen pendukung KAK/TOR.
 RAB sekurang-kurangnya memuat komponen input dari kegiatan baik berupa
honorarium dan operasional (termasuk pemeliharaan dan perjalanan),
volume dan satuan ukur, harga per satuan ukur, jumlah biaya masing-masing
komponen serta perhitungan biaya satuan dan total biaya yang menunjukkan
biaya keluaran (output).
 Dokumen ini menjelaskan besaran total biaya tiap komponen yang merupakan
tahapan pencapaian output kegiatan. Biaya tiap komponen ini tidak dirinci
sampai dengan satuan biaya dan jenis belanjanya karena rincian ini telah
dicantumkan dalam Kertas Kerja.

9
B. RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
 “Komponen” pada RAB mengacu pada level data RKAKL. Level atau struktur data
RKAKL meliputi satker, program, kegiatan, output, suboutput, komponen,
subkomponen, akun, detil biaya (struktur RKAKL dpt dilihat pd halaman berikutnya)
 Komponen merupakan tahapan yang diperlukan dalam pencapaian output/ suboutput
(yang dapat berupa paket-paket pekerjaan).
 Tahapan/Komponen pencapaian suatu output/suboutput menggambarkan pelaksana
an fungsi manajemen : Persiapan/Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring/Evaluasi.
 Bila dikaitkan dgn “logic model” (subpokok bahasan pd matkul Penganggaran Berbasis
Kinerja), maka “komponen” mengacu pada “aktivitas” dilevel eselon II/satker.

Note :
 Komponen mencakup utama dan pendukung. Komponen Utama merup komponen yang menunjang
langsung pencapaian output, apabila komponen utama tsb ditiadakan, maka outputnya tidak tercapai.
Komponen Pendukung merup komponen yang tidak menunjang secara langsung pencapaian output.
 Logic Model merup gambaran/model dari suatu program yg secara logis menunjukkan
rangkaian/hubungan antara input, aktivitas, sampai dengan output & outcome yg diharapkan sbg
respon thd suatu situasi yg dihadapi organisasi.
10
*
K L
K A
a R
at
r D
tu
uk Program
r
St
Kegiatan

Output

SubOutput
Komponen

Akun
Detil Biaya

11
Perbedaan Formulir I/II/III Proposal new initiative dengan KAK&RAB
 Formulir I/II/III untuk proposal new initiative, sebenarnya mirip dengan KAK dan RAB.
 Perbedaan antara Formulir I/II/III new initiative dgn KAK/RAB yaitu :
- Formulir I/II/III new initiative dibuat dalam konteks proposal yg layak/tidak layak,
sedang KAK/RAB dibuat dalam konteks penentuan besaran anggaran
- KAK/RAB jauh lebih dulu eksis ketika penyusunan RKAKL. Formulir I/II/III new
initiative, baru dikenal sejak 2011.
- Formulir I/II/III new initiative dibuat oleh KL (Biro Perencanaan), sedang KAK/RAB
dibuat oleh unit eselon 1.
- Formulir I/II/III new initiative ditujukan utk Program/Outcome/ Kegiatan/Output baru,
sedang KAK/RAB hanya ditujukan utk Output baru (Formulir I/II/III new initiative dan
KAK/RAB mengakomodir juga perubahan target dan percepatan pencapaian output).
- Formulir I/II/III new initiative digunakan dalam konteks TA yang direncanakan (t+1),
sedang KAK/RAB konteksnya tidak hanya untuk TAYD namun juga tahun anggaran
berjalan (revisi/APBN-P).
- Formulir I/II/III new initiative ditujukan pd Bappenas & Kemenkeu, sedang KAK/RAB
ditujukan pd Biro Perencanaan KL, Kemenkeu (& Bappenas juga).
12
Penyusunan KAK dan RAB
 Unit eselon 1 menetapkan target / sasaran kinerja program dan
kegiatan beserta besaran anggarannya, termasuk volume output
kegiatan. Oleh karena itu dokumen KAK & RAB disusun oleh Unit
Eselon 1 (Bagian Perencanaan). Hal ini sejalan dengan kerangka
berpikir top down, yaitu instansi pusat diwakili unit eselon 1 yang
menetapkan target kinerja dan satker sbg pelaksana pencapaian
target kinerja dimaksud.
 Informasi keberadaan satker pada KAK&RAB hanyalah sekedar
informasi, berapa jml satker yang turut serta menghasilkan suatu
output kegiatan. Substansi dalam KAK/RAB tsb bukan terfokus pada
bekerjanya output kegiatan pada suatu satker tertentu tetapi
bekerjanya output kegiatan sebagai satu kesatuan utuh dalam proses
pencapaian target & kinerja program.

13
A B *
R
en
um
o k
t D
a
r m
Fo

Note : level
suboutput dan
subkomponen
bersifat optional 14
*
No. Uraian
(1) Diisi nama Kementerian/Lembaga.
(2) Diisi nama unit eselon II/satker sebagai penanggung jawab/pelaksana kegiatan.
(3) Diisi nama Kegiatan sesuai dengan dokumen Renja K/L.
(4) Diisi Sasaran Kegiatan yang didukung Keluaran (Output) Kegiatan.
(5) Diisi Indikator Sasaran Kegiatan.
(6) Diisi nama/ uraian mengenai identitas dari setiap Keluaran (Output) Kegiatan secara spesifik.
(7) Diisi Indikator Keluaran (Output) Kegiatan.
(8) Diisi mengenai jumlah/banyaknya kuantitas Keluaran (Output) Kegiatan yang dihasilkan.
(9) Diisi uraian mengenai satuan ukur yang digunakan dalam rangka pengukuran kuantitas Keluaran
(Output) Kegiatan sesuai dengan karakteristiknya.
(10) Diisi dengan total anggaran yang dibutuhkan untuk pencapaian Keluaran (Output) Kegiatan.
(11) Diisi dengan nama penanggung jawab kegiatan.
(12) Diisi dengan NIP penanggung jawab kegiatan.
DATA DALAM TABEL
Kolom Kode Diisi kode suboutput, komponen, subkomponen.
1

15
DATA DALAM TABEL *
Kolom 1 Kode Diisi kode suboutput, komponen, subkomponen.
Kolom 2 Uraian Diisi uraian nama suboutput, komponen, subkomponen, dan detail belanja.
suboutput/komponen/ Keterangan :
subkomponen/detail suboutput dan subkomponen bersifat opsional.
Kolom 3 Volume Suboutput Diisi jumlah/banyaknya kuantitas suboutput yang dihasilkan.
Diisikan sebaris dengan uraian suboutput.
Keterangan :
Jumlah total volume-volume suboutput harus sama dengan jumlah volume Keluaran (Output) Kegiatan.
Kolom 4 Jenis Komponen Diisi utama atau pendukung.
(Utama/Pendukung) Diisikan sebaris dengan uraian komponen, yang menyatakan bahwa komponen tersebut sebagai
komponen utama atau komponen pendukung.
 
Kolom 5 Rincian Perhitungan Diisi formula perhitungan satuan-satuan pendanaan.
Diisikan sebaris dengan uraian detil belanja.
Contoh :
2 org x 2 hari x 2 frekuensi
Jumlah perhitungan tesebut diisikan pada Subkolom 5 (jumlah) sebesar 8.
Kolom 6 Harga Satuan Diisi nominal harga satuan yang berpedoman pada standar biaya yang berlaku.
Diisikan sebaris dengan uraian detil belanja
Keterangan :
Dalam hal biaya satuan ukur tidak terdapat dalam standar biaya dapat menggunakan data dukung
lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kolom 7 Jumlah Diisi nominal hasil-hasil perhitungan pada tingkat detil belanja, subkomponen, komponen, suboutput.
Keterangan :
Jumlah total alokasi anggaran suboutput harus sama dengan jumlah total anggaran pada Keluaran
16
Contoh RINCIAN ANGGARAN DAN BIAYA (1/2)
Kementerian/Lemb : Kementerian Keuangan
Unit Eselon I/II : BPPK / S T A N
Kegiatan : Pengembangan SDM melalui Penyelenggaraan Pendidikan Prodip Keu

Output : Lulusan Pendidikan Prodip IV Kebendaharaan Negara


Volume : 60
Satuan Ukur : Mahasiswi
Alokasi Dana : 1.400.000.000
051-Komponen Perencanaan 5.000.000
- Rapat Koordinasi (makan, snack) 20 orang X Rp50.000 1.000.000
- Honor Pembuatan Kurikulum 4 orang X 2 BLN X Rp500.000 4.000.000
052-Komponen Seleksi Penerimaan 48.400.000
- Honor Pembuatan Bahan Ujian 4 orang X Rp2.000.000 8.000.000
- Penggandaan Soal 10 halaman X 1000 ORG X Rp150 4.500.000
- Sewa Gedung 4 jam X Rp2.000.000 8.000.000
- Honor Pengawas Ujian 60 orang X Rp240.000 14.400.000
- Kelengkapan Peserta 1.000 orang X Rp10.000 10.000.000
- Konsumsi Panitia 70 orang X Rp50.000 3.500.000
053-Komponen Pelaksanaan Kegiatan 298.315.000
- Honor Dosen 36 SKS X 2 kelas X 16 pertemuan X 172.800.000
Rp150.000
17
Contoh RINCIAN ANGGARAN DAN BIAYA (2/2)

- Pencetakan Bahan Ajar 60 orang X 12 buku X Rp100.000 54.000.000


- Honor Pengawas UTS & UAS 2 kelas X 9 hari X 2 ORG X 6 kali X 51.840.000
Rp240.000
- Penggandaan Soal UTS & UAS 60 org X 15 materi X 5 halm X Rp150 675.000
- Rapat Kelulusan 20 orang X Rp50.000 1.000.000
- Yudisium 60 orang X Rp150.000 9.000.000
- Wisuda 60 orang X Rp150.000 9.000.000
054-Komponen Kegiatan 60.000.000
Kemahasiswian
- BEM CUP 1 kali X Rp20.000.000 20.000.000
- PEKMi (PEKMA) 2 kali X Rp20.000.000 40.000.000
055-Komponen Monitoring/Evaluasi 1.000.000
- Rapat Evaluasi 20 orang X Rp50.000 1.000.000

Note : beberapa komponen di atas, yg bersifat komponen utama adalah 051, 052, 053
18
C. GENDER BUDGET STATEMENT (GBS)
 Gender Budget Statement (GBS) merupakan RAB untuk Output yang berkenaan dengan
Anggaran Responsif Gender (ARG). GBS yang telah disusun disampaikan kepada DJA
dan Bappenas.
 RAB dan GBS tersebut selanjutnya diterjemahkan ke dalam Kertas Kerja RKAKL
(materi penyusunan Kertas Kerja RKAKL akan disampaikan setelah UTS).
 ARG merupakan penyusunan anggaran guna menjawab secara adil kebutuhan setiap
warga negara, baik laki-laki maupun perempuan (keadilan dan kesetaraan gender).
 ARG bukan fokus pd penyediaan anggaran dgn jml tertentu utk pengarus utamaan
gender, tapi lebih luas lagi, bagaimana anggaran keseluruhan dpt memberikan manfaat
yg adil utk pria & wanita. Prinsip tsb mempunyai arti:
a. ARG bukanlah anggaran yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan;
b. ARG sebagai pola anggaran yang akan menjembatani kesenjangan status, peran,
kebutuhan dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan;
c. ARG bukanlah dasar yg “valid” untuk meminta tambahan alokasi anggaran;
d. Bukan berarti bahwa alokasi ARG hanya berada dalam program khusus
pemberdayaan perempuan;
e. ARG bukan berarti ada alokasi dana 50% pria & 50% wanita utk setiap kegiatan.
19
*

20
 Ada 2 jenis peruntukan Kerangka Acuan Kerja/Term Of
Reference (TOR), yakni untuk output kegiatan dalam kerangka
KAK/TOR angka dasar dan untuk output dalam kerangka inisiatif baru.
 KAK/TOR ditandatangani oleh Penanggung jawab Unit
Perencana unit Eselon I.
 RAB adalah suatu dokumen pendukung KAK yang berisi
rincian komponen-komponen dari sebuah kegiatan/output
RAB serta besaran biaya dari masing-masing komponen.
 RAB ditandatangani oleh Penanggung jawab Unit Perencana
Eselon I.
 Pernyataan Anggaran Gender/Gender Budget Statement
GBS
(GBS) pada tingkat output disusun apabila berkenaan dengan
anggaran Responsif Gender (ARG).
 GBS ditandatangani oleh Penanggung jawab Unit Perencana
Eselon I.
Selain dokumen KAK, RAB, & GBS di atas, dikenal pula dokumen Rencana
Bisnis & Anggaran Badan Layanan Umum (RBA BLU). RBA BLU merup
rencana kerja & anggaran utk kegiatan2 yg dilaksanakan oleh BLU. 21
*

LATIHAN MEMBUAT KAK

Buatlah KAK untuk Output dari kegiatan mahasiswa yang berupa


Ministry Goes to Campus (Apabila waktu yang tidak cukup,
dilanjutkan sebagai tugas di rumah).

22
SlesAY

23

Anda mungkin juga menyukai