Anda di halaman 1dari 19

KISI-KISI AWAL MPMD

Materi SAKIP LAKIP


1. Pengertian SAKIP
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah instrumen yang digunakan
instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu
kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, penetapan kinerja, pengukuran
kinerja, dan evaluasi/pelaporan kinerja.

2. Sebutkan 6 (enam) komponen Penyelenggaraan SAKIP


a. Rencana Strategis
b. Perjanjian Kinerja
c. Pengukuran kinerja
d. Pengelolaan Kinerja
e. Pelaporan Kinerja
f. Reviu dan Evaluasi Kinerja

3. Jelaskan secara singkat Fungsi dari dokumen LAKIP.


Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan
yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
instansi. LAKIP berisi gambaran perwujudan akuntabilitas kinerja satker yang bersangkutan,
disusun berdasarkan Prinsip, Ciri, Tujuan dan Format serta ketentuan laporan yang berlaku, untuk
disampaikan secara berjenjang sesuai hierarki.

4. Jelaskan Prinsip-Prinsip yg harus dipedomani dlm Penyusunan LAKIP.


a. Prinsip pertanggungjawaban sehingga ruang lingkup yang dilaporkan jelas, hal-hal
yang terkendali maupun yang tidak terkendali bagi pihak yang melaporkan, dapat dimengerti
b. Prinsip pengecualian, yang dilaporkan merupakan hal-hal penting dan relevan bagi
pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban, misalnya hal-hal yang menonjol baik
keberhasilan maupun kegagalan, perbedaan-perbedaan antara realisasi dengan target/
standar/budget
c. Prinsip perbandingan, laporan dapat memberikan gambaran masa yang dilaporkan
dibandingkan dengan periode-periode lain atau unit lain
d. Prinsip akuntabilitas, sejalan dengan prinsip pertanggungjawaban dan prinsip
pengecualian di atas, maka prinsip ini mensyaratkan hal-hal yang dominan yang membuat
sukses atau gagal yang terutama perlu dilaporkan
e. Prinsip manfaat yang diharapkan dari laporan itu harus lebih besar dari biayanya
f. Prinsip proporsional yaitu melaporkan hal-hal yang menjadi lingkup kewenangan dan
tanggung jawab masing-masing, baik mengenai keberhasilan maupun kegagalan
g. Prinsip prioritas yaitu melaporkan hal-hal penting dalam pertanggungjawaban Instansi
yang bersangkutan dan relevan untuk pengambilan keputusan selanjutnya
h. Prinsip objektif yaitu hasil evaluasi tidak dipengaruhi oleh kepentingan pelaksanaan
kegiatan dan/atau program
i. Prinsip formalitas yaitu laporan disusun dan disampaikan sesuai dengan prosedur
resmi
j. Prinsip kualitas yaitu tingkat baik atau buruknya sesuatu, kadar, tingkat kepandaian,
kecakapan dan sebagainya dari kegiatan dan/atau program
5. Jelaskan tentang Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja.
a. Memberikan informasi tentang kinerja atau kemajuan kinerja sebagaimana yang
direncanakan dan diperjanjikan dalam dokumen perencanaan dan perjanjian/kontrak kinerja
b. Memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan penyelenggara negara yang
bersih dan bebas dari praktek korupsi kolusi dan nepotisme sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
c. Melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 dengan
mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ke dalam LAKIP
Kemhan dan TNI
d. Meningkatkan dan memantapkan LAKIP yang ada dilingkungan Kemhan dan TNI

6. Dokumen Renstra merupakan landasan dlm penyelenggaraan SAKIP.


Dalam implementasi SAKIP, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk
melaksanakan mandat, merupakan paduan dari implementasi strategic management dan strategic
thinking yang dinamis. Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen penting untuk masa
depan sebagai produk dari sistem pemerintahan yang berorientasi pada hasil dan proses sekaligus

7. Mekanisme Pelaporan Kinerja mulai dari tingkat Entitas Akuntabilitas Kinerja Satker
sampai dgn tingkat Kementerian PAN & RB.
(1) Laporan kinerja Kementerian disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Keuangan, dan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional paling lambat
2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Laporan kinerja unit organisasi disampaikan kepada Menteri paling lambat 3 (tiga)
minggu setelah tahun anggaran berakhir.
(3) Laporan kinerja unit kerja/unit pelaksana teknis/satuan kerja disampaikan kepada
Pimpinan entitas di atasnya paling lambat 2 (dua) minggu setelah tahun anggaran berakhir.
(4) Penyusunan Laporan Kinerja sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Materi PPPA/DIPA
1. Jelaskan apa yg dimaksud dgn Petunjuk Pelaksanaan Program & Anggaran (PPPA).
Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran (PPPA), adalah pedoman bagi Satker Pusat
dan Satker Daerah dalam menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggarannya

2. Jelasakan pengawasan & pengendalian yg dilakukan pd Penyusunan PPPA TNI AD


tingkat U.O. AD
Pengawasan
Tingkat Satker. Pengawasan pelaksanaan anggaran dilaksanakan oleh para pejabat sebagai
berikut:
a. Kasad. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengawasan pelaksanaan
anggaran di lingkungan Angkatan Darat
b. Para Asisten Kasad. Melaksanakan pengawasan kegiatan sesuai dengan fungsi
masing-masing yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran
Pengendalian
Tingkat Satker. Pengawasan pelaksanaan anggaran dilaksanakan oleh para pejabat sebagai
berikut:
a. Kasad. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengendalian pelaksanaan
anggaran di lingkungan Angkatan Darat
Asrena Kasad. Melaksanakan pengendalian kegiatan sehubungan dengan kebijakan Kasad
mengenai pelaksanaan anggaran
3. Jelaskan prinsip-prinsip money follow program, fleksibilitas, & akuntabel.
Money Follow Program. Penyusunan dokumen PPPA TNI AD, Progjagar Kotama,
Balakpus, dan Satker di lingkungan TNI AD didasarkan pada ketersediaan anggaran yang
dialokasikan oleh Pemerintah kepada Kemhan/TNI berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) tahunan.
Fleksibel. Penyusunan dokumen PPPA TNI AD, Progjagar Kotama, Balakpus, dan Satker
di lingkungan TNI AD harus dapat menyesuaikan dengan kondisi dan realita yang
berkembang namun tetap terkendali serta berkesinambungan dengan mempertimbangkan
keadaan dan perkiraan ancaman di masa depan sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan yang timbul tanpa mengganggu konsistensi
pembangunan di jajaran TNI AD.
Akuntabel. Penyusunan dokumen PPPA TNI AD, Progjagar Kotama, Balakpus, dan Satker
di lingkungan TNI AD harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara (SPP Hanneg) sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.

4. Jelaskan bagaimana Prosedur Penyiapan Dokumen PPPA TNI AD.


Prosedur Penyiapan Dokumen
a. Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran
(PPPA) TNI AD disiapkan oleh srenad bersama staf terkait dalam hubungan pokja dan
diserahkan oleh Kasad pada akhir bulan Desember TAB-1
b. Jangka Waktu. Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran (PPPA) TNI AD
mempunyai jangka waktu 1 (satu) tahun anggaran
c. Masukan. Dokumen Pelaksanaan Program dan Anggaran (PPPA) TNI AD berpedoman
kepada PPPA TNI dan menggunakan acuan pada RKA TNI AD
d. Keluaran. Dokumen Pelaksanaan Program dan Anggaran (PPPA) TNI AD dijadikan
pedoman dalam penyusunan program kerja Kotama/Balakpus

5. Jelaskan kegiatan yg dilakukan pd Tahap Pelaksanaan penyusunan dokumen PPPA


TNI AD
Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan rapat-rapat Pokja dengan pokok pembahasan materi meliputi isi format
sampai denagn substansi setiap bab/pasal
b. Menyusun draft/konsep awal naskah dokumen PPPA TNI AD
c. Melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan fungsi staf umum terkait tentang
lampiran PPPA TNI AD Satuan
d. Melaksanakan koordinasi dengan Mabes TNI dan Kemhan khusunya dalam hal
penentuan sasaran pembangunan yang menyangkut dengan kebijakan kedua instansi
tersebut
e. Paparan konsep PPPA TNI AD oleh masing-masing Wasgiat di hadapan Pimpinan
Angkatan Darat
f. Melaksanakan Rapat penyempurnaan naskah dokumen PPPA TNI AD
g. Pengesahan naskah dokumen PPPA TNI AD.paling lambat pada akhir Desember Tahun
Anggaran Berjalan-1 (TAB-1)
6. Jelaskan faktor Internal maupun external yg mempengaruhi dlm penyusunan PPPA
TNI AD
Faktor Internal:
1. Akurasi perhitungan kebutuhan pemeliharaan satuan, pengembangan kemampuan
satuan, pengembangan kekuatan satuan dan penggelaran kekuatan satuan TNI AD.
2. Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam merencanakan dan
melaksanakan penyusunan dokumen PPPA TNI AD, Progjagar Kotama, Balakpus, dan
Satker di lingkungan TNI AD.
3. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung yang akan digunakan untuk
menyusun dokumen PPPA TNI AD, Progjagar Kotama, Balakpus, dan Satker di lingkungan
TNI AD.

Faktor Eksternal:
1. Keterbatasan alokasi anggaran Kemhan/TNI pada setiap tahun anggaran untuk
mendukung kebutuhan TNI AD.
2. Adanya perubahan aturan dan kebijakan Pemerintah dalam menetapkan arah RKP
yang disesuaikan dengan kondisi dan dinamika keadaan yang berlaku.

7. Jelaskan 8 (delapan) sasaran kegiatan teknis pd Program Peningkatan


Profesionalisme Pers Matra Darat
Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Darat terdiri dari 8 kegiatan dengan
rincian sebagai berikut:
a) Latihan Matra Darat
b) Latihan Bersama Internasional
c) Pendidikan Pertama Matra Darat
d) Pendidikan Pembentukan Matra Darat
e) Pendidikan Pengembangan Umum/Rutin Matra Darat
f) Pendidikan Pengembangan Spesialisasi Matra Darat
g) Pendidikan Profesi dan Keahlian Matra Darat
h) Pembangunan Sarana Prasarana Profesionalisme Personel Matra Darat

8. Jelaskan bagaimana mekanisme revisi Anggaran pd Kuasa Pengguna Anggaran


a) KPA mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kantor Wilayah Dirjen
Perbendaharaan dengan dilengkapi data dan dokumen pendukung (termasuk persetujuan
Dirjen Renhan, jika ada)
b) Kanwil DJPb melakukan penelitian terhadap surat usulan Revisi Anggaran dan
kelengkapan dokumen pendukungnya.
c) Setelah dilakukan penelitian dengan beberapa pertimbangan, maka usulan dapat
disetujui maupun ditolak, jika ditolak maka DJPb menerbitkan surat penolakan revisi
anggaran kepada KPA,
d) Dan jika disetujui maka perubahan revisi akan proses melalui proses upload ke server
RKA-K/L DIPA.
e) Setelah proses upload akan diterima notifikasi sistem antara lain: pengesahan revisi
dan Kode digital stamp yang baru.
f) Kemudian setelah itu diterbitkan surat pengesahan revisi dari DJPb dengan dilampiri
notifikasi sistem.
g) Surat pengesahan yang diterbitkan kemudian didistribusikan kepada KPA dan KPPN.
Materi SISBINPERS
1. Sebutkan siklus Bin pers TNI AD.
Siklus pembinaan personel yang meliputi penyediaan prajurit/pengadaan CPNS AD,
pendidikan prajurit/pendidikan dan pelatihan PNS AD, penggunaan, perawatan, dan pemisahan
personel

2. Sebutkan kebijakan dasar dlm penyedian Prajurit


Dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan prajurit mempunyai kebijakan sebagai berikut:
a. Diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan pengawakan organisasi
b. Dilaksanakan dengan memperhatikan keserasian dan keseimbangan antara kualitas
dan kuantitas
c. Disusun dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan lingkungan tugas
d. Dilaksanakan melalui proses seleksi dengan memperhatikan faktor wilayah, domisili,
dan kependudukan

3. Sebutkan empat periode pengembangan karier


 Periode Pengembangan Dasar
 Periode Pengembangan Profesi
 Periode Bakti & Pengembangan lanjutan
 Periode Dharma Bhakti

4. Jelaskan tujuan & sasaran dari Bin Prajurit


a. Tujuan. Menyiapkan prajurit yang sanggup dan mampu secara optimal mengemban
tugas-tugas yang dihadapinya.
b. Sasaran. Untuk mencapai tujuan pembinaan prajurit tersebut perlu dibuat suatu sasaran
yaitu:
1) Terwujudnya kemantapan mental kejuangan, disiplin keprajuritan dan kepribadian
pejuang prajurit dan prajurit pejuang yang utuh dan tangguh berlandaskan Sapta Marga
dan Sumpah Prajurit
2) Terwujudnya ketertiban dan keseimbangan organisasi
3) Tercapainya profesionalisme keprajuritan berdasarkan tugas dan peranannya
4) Terwujudnya kemantapan kemanunggalan TNIRakyat

5. Jelaskan prinsip dasar Bin pers.


Prinsip dasar pembinaan personel berpedoman pada sistem pembinaan secara keseluruhan
sebagai berikut:
1) Diselenggarakan dalam satu siklus pembinaan secara berkelanjutan, yang meliputi
aspek yang berpengaruh terhadap pencapaian tugas pokok. Pembinaan itu sendiri
dilaksanakan dengan menjalankan segala usaha, tindakan dan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan dan
pengendalian
2) Sebagai suatu sistem pada hakekatnya terdiri dari beberapa komponen atau
subsistem, dimana dalam lingkup yang lebih kecil dapat menjadi suatu sistem tersendiri,
dan dalam lingkup yang lebih besar dapat menjadi suatu subsistem dari sistem yang
lebih besar
3) Sejalan dengan kebijakan serta tetap berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku
4) Merupakan bagian terpenting dari sistem pembinaan secara keseluruhan
5) Merupakan suatu proses yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya
6. Jelaskan proses penerimaan prajurit pd tahap perencanaan & pelaksanaan
Perencanaan
a. Merencanakan kegiatan penerimaan calon prajurit ditingkat pusat dan daerah
berdasarkan alokasi yang telah ditentukan
b. Merencanakan tempat pelaksanaan kegiatan seleksi penerimaan calon prajurit di
pusat dan daerah
c. Menyusun jadwal kegiatan penerimaan calon prajurit
d. Melaksanakan koordinasi dengan lembaga/instansi terkait lainnya (Pemda dan Disdik
setempat) dalam rangka kegiatan penerimaan calon prajurit
e. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (Renlakgiat) penerimaan prajurit, beserta
rencana penyaluran anggaran
Pelaksanaan
a. Melaksanakan kampanye, publikasi dan pengumuman tentang penerimaan calon
prajurit di pusat dan daerah
b. Melaksanakan pendaftaran calon prajurit di daerah masing-masing
c. Melaksanakan kegiatan seleksi penerimaan calon prajurit yang meliputi pemeriksaan/
pengujian pada aspek administrasi, kesehatan, jasmani, wawancara, psikologi dan akademik
d. Mengumpulkan data hasil pemeriksaan/pengujian dan menyusun buku sidang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
e. Melaksanakan sidang pemilihan untuk menentukan calon prajurit yang dinyatakan
lulus dan terpilih sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan

7. Jelaskan prosedur kenaikan pangkat


a. Tingkat Pusat.
1) Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan.
a) Mengusulkan Pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan golongan III
b) ke atas kepada Panglima TNI
c) Melaksanakan sidang Wanjak untuk golongan VI, V dan IV
d) Menerbitkan Kep pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan
e) sesuai hasil keputusan sidang Wanjak golongan VI, V dan IV
f) Menerbitkan Kep. pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan
golongan VII dan VIII sesuai hasil keputusan sidang jabatan di Kotama/Balakpus
g) Mengusulkan dalam jabatan bagi Prajurit yang akan bertugas di luar struktur
TNI AD
h) Menerbitkan Kep Kasad pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan
atas dasar Kep Panglima TNI
i) Menerbitkan Kep Kasad pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan Ba
dan Ta untuk penempatan jabatan pertama dan pindah satuan antar
Kotama/Balakpus

2) Kenaikan Pangkat.
a) Mengusulkan kenaikan pangkat sesuai hasil sidang wanjak untuk pangkat
Kolonel ke atas kepada Panglima TNI
b) Mengusulkan kenaikan pangkat sesuai hasil sidang wanjak untuk pangkat
Letkol dan Mayor kepada Panglima TNI
c) Menerbitkan Kep Kasad kenaikan pangkat Pama
b. Tingkat Kotama/Balakpus.
1) Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan.
a) Mengusulkan pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan untuk
golongan jabatan IV, V dan VI kepada Kasad sesuai hasil sidang Pankar Kotama/
Balakpus masing-masing
b) Mengusulkan pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam jabatan untuk
pindah satuan Kotama/Balakpus golongan jabatan VII dan VIII kepada Kasad
c) Menerbitkan Kep Kasad pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan
Pama, Ba dan Ta sesuai kewenangannya
2) Kenaikan Pangkat. Mengusulkan kenaikan pangkat Pa kepada Kasad sesuai hasil
siding Pankar, dan Ba/Ta kepada Dirajenad sesuai hasil keputusan sidang Panjab.
c. Tingkat Satminkal.
1) Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan. Mengusulkan pemberhentian
dari dan pengangkatan dalam jabatan kepada Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
setingkat
2) Kenaikan Pangkat. Mengusulkan kenaikan pangkat Pa, Ba dan Ta sesuai hasil
keputusan sidang Pankar kepada Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus setingkat

Materi SISBINLOG
1. sebutkan hal-hal apa saja yg harus diperhatikan dlm pengendalian inventory.
(1) Persediaan pengamanan / ca&gan (stock level).
(2) Laju pengeluaran & pemakaian.
(3) Tenggang wkt pengadaan.
(4) Titik pemesanan ulang.
(5) Jmlh pesanan ekonomis.
(6) Kapasitas simpanan.
(7) Kemampuan sumber.

2. Sebutkan & jelaskan secara singkat garis-garis angkutan


Garis-garis angkutan yg terdiri atas:
a. Garis angkutan I, tanggung jawab &sat & dilaksanakan oleh Sat.
b. Garis angkutan II, tanggung jawab Pangkotama & dilaksanakan oleh Ba&
Pelaksana Angkutan Kotama.
c. Garis angkutan III, tanggung jawab Kasad dilaksanakan oleh Ba& Pelaksana
Angkutan Mabesad.
d. Garis angkutan IV, tanggung jawab Panglima TNI & dilaksanakan oleh Mabes TNI.

3. Sebutkan wewenang & tanggung jawab Aslog Kotama dlm Bin & duk Log
a) Menyusun rengar, bin & duk log sesuai kebijakan Pangkotama.
b) Melaksanakan bin & duk log Kotama masing-masing.
c) Menyelenggarakan duk log bg Sat organik Kotama & bantu duklog bg Sat yg bertgs
Ops di wilayahnya.
d) Memberikan supervisi kepd &/Kabalak Pembina Mat Kotama.
e) Dlm pelaksanaan tgsnya bertanggung jawab kepd Pangkotama.

4. Jelaskan sasaran dari penyelenggaraan Log TNI AD.


a) Terpenuhinya bekal perorangan, bekal Sat & Mat Sat sesuai dgn norma indeks yg
berlaku guna kung tupok TNI AD, baik dlm rangka Bin & penggunaan kekuatan.
b) Terpeliharanya bekal perorangan, bekal Sat, Mat Sat, fasilitas & jasa agar selalu dlm
kondisi siap pakai, shg tupok TNI AD tetap dpt dilaksanakan secara efektif & efisien, baik dlm
rangka Bin maupun penggunaan kekuatan.
c) Terwujudnya duk pelayanan jasa angkutan dlm rangka pemindahan pers & Mat yg
didukung sarana & prasarana angkutan yg mewadahi & dpt terselenggaranya dgn berhasil
& berdaya guna, baik dlm rangka Bin maupun penggunaan kekuatan.
d) Terwujudnya konstruksi bangunan, fasilitas & konstruksi fisik lainnya bg Sat TNI AD
shg dpt dicapai kesiapan Sat, dlm rangka Bin & penggunaan kekuatan.
e) Terpenuhinya bekal kesehatan perorangan & Sat, Mat kesehatan, fasilitas & jasa serta
duk kesehatan yg handal & pelayanan kesehatan yg prima bg prajurit & PNS TNI AD beserta
keluarganya.
f) Terselenggaranya tertib administrasi pengelolaan Brg Milik Neg thdp Bin &
penggunaan Log TNI AD yg benar & dpt dipertanggungjawabkan

5. Jelaskan peran Log dlm kung pelaksanaan tupok TNI AD.


Log sbg Bgan integral dari fungsi-fungsi TNI AD berperan memberikan Bin Mat, fasilitas &
jasa kepd Sat-Sat jajaran TNI AD dlm rangka kung pelaksanaan tgs yg meliputi Bin & penggunaan
kekuatan.
1) Peran dlm Bin kekuatan TNI AD. Menyiapkan, mengadakan, membangun,
memelihara & memantapkan keberadaan Mat, fasilitas & jasa agar selalu dlm kondisi layak
pakai baik kuantitas maupun kualitas dlm rangka meningkatkan kemampuan Sat TNI AD,
profesionalisme prajurit serta terpeliharanya moril & kesejahteraan prajurit & keluarganya
dlm rangka kung pelaksanaan tupok TNI AD.
2) Peran dlm penggunaan kekuatan TNI AD. Memberikan pelayanan Duk Log kepd Sat-
Sat yg melaksana-kan tgs Ops. Duk yg diberikan berupa Mat, fasilitas & jasa sesuai
kebutuhan & kebijakan Komando atas, disiapkan sebelum, selama & sesudah Ops dlm
rangka meningkatkan kesiapan Sat jajaran TNI AD.
3) Peran sbg pembina tunggal komoditi Log TNI. Memberikan pelayanan Duk Log TNI
yg dibinatunggalkan kepd TNI AD Bg matra lainnya, baik dlm rangka Bin maupun Gun kuat
Bg Sat-Sat matra lain & dilaksanakan oleh Mabes TNI sesuai prosedur & aturan yg berlaku.

6. Bagaimana penggunaan Log yg diselenggarakan sesudah Ops.


Penggunaan Log Sesudah Ops. Duk Log sesudah Ops diberikan utk melengkapi kembali
kebutuhan Log guna kesiapan Ops selanjutnya.
1) Pembekalan.
a) Bg Psk sesudah Ops, harus segera mengembalikan bekal/Mat yg tdk boleh
dibawa.
b) Kegiatan Duk Log di daerah Ops berangsur-angsur dialihkan utk kung
perjalanan kembali ke pangkalan. Setelah Psk sampai ke pangkalan, segera diadakan
pemeriksaan bekal/Mat utk memelihara kesiapan selanjutnya.
2) Pemeliharaan.
a) Penarikan bekal/Mat yg rusak dari garis depan dilakukan tanpa mengganggu
penarikan mundur Psk, dikumpulkan pd beberapa titik kumpul.
b) Mengembalikan pd kondisi semula bekal & Mat purna tugas dilaksanakan oleh
Balak Kotama yg bersangkutan sesuai program guna mengembalikan kesiapan bekal
& Mat Bg Sat tersebut utk kembali siap Opsonal.
3) Angkutan. Menyiapkan pengaturan pemindahan Psk & bekal/Mat dari daerah Ops
ke tempat embarkasi/muat, selanjutnya pemindahan dari tempat embarkasi/muat ke
pangkalan dgn menggunakan sarana angkutan darat, laut & udara sesuai kebutuhan utk
kung purna tugas.
4) Konstruksi. Rehabilitasi daerah dilakukan secara fungsional diarahkan utk
memperbaiki kerusakan sarana, prasarana serta fasilitas & jasa pasca Ops.
5) Kesehatan.
a) Dilaksanakan Rikkes purna tugas oleh Satkes wilayah setempat menjelang
pergeseran Psk meninggalkan daerah Ops bila memungkinkan.
b) Tindak lanjut dari hasil rikkes purna tugas tersebut ditangani oleh Satkes
organik sendiri atau Satkes wilayah setempat.

7. Bagaimana kegiatan administrasi logsitik pd administrasi utama


a) Perencanaan & penentuan kebutuhan. Kegiatan dlm merencanakan & menentukan
jenis, Jmlh & persyaratan teknis Mat, fasilitas & jasa yg dibutuhkan selama kurun wkt
tertentu dlm rangka menjamin tetap tersedianya segala kebutuhan Log TNI AD. Tujuan
penentuan kebutuhan adlh utk menjamin tetap dpt dilaksanakannya pembinaan
kemampuan TNI AD, shg mampu menyelenggarakan setiap misi yg diembannya.
Penentuan kebutuhan diperhitungkan atas dasar kebutuhan utk membangun kekuatan
yg bersifat investasi, kebutuhan rutin pembinaan serta kebutuhan utk kung kesiapan &
kesiagaan Ops, penggelaran kekuatan & Ops-Ops dlm penggunaan kekuatan.
b) Litbang. Kegiatan ilmiah yg dilakukan secara berlanjut di bid Mat & fasilitas. Kegiatan
Litbang sudah dimulai sejak Mat & fasilitas akan diadakan sampai dgn pd wktnya
akan dihapuskan. Tujuan Litbang adlh utk memperoleh data bagi penentuan pengadaan
Mat & fasilitas yg tepat serta upaya penyempurnaan & pengembangan, pd gilirannya akan
diperoleh efektivitas & efisiensi pelaksanaan misi TNI. Beberapa aspek yg diperlukan dlm
penyelenggaraan Litbang antara lain adlh perkembangan teknologi, doktrin, strategi,
taktik-taktik, misi, postur manusia, kondisi geografi & kemampuan sumber daya yg
tersedia.
c) Pengadaan. Kegiatan utk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan Mat, fasilitas & jasa yg
diperlukan berdasarkan hasil perencanaan / penentuan kebutuhan. Tujuan pembinaan
pengadaan adlh tercapainya pemenuhan kebutuhan bekal, Mat, fasilitas & jasa dlm jenis,
kualitas, kuantitas & wkt yg tepat dgn mempertimbangkan faktor harga yg tepat & wajar.
Sumber pengadaan dpt dari luar negeri ataupun dari dlm negeri.
d) Distribusi. Kegiatan penerimaan, penyimpanan & penyaluran Mat, fasilitas & jasa kepd
Sat Pengguna &/atau gu&g wilayah maupun gu&g pusat TNI AD. Tujuan pembinaan
fungsi distribusi adlh utk menjamin agar kebutuhan Sat pengguna dpt dipenuhi secara
efisien & tepat dlm jenis, kualitas, kuantitas & wkt. Distribusi dilaksanakan atas dasar
perencanaan dari atas ataupun didasarkan atas permintaan dari Sat bawah.
e) Pemeliharaan. Kegiatan utk mempertahankan Mat & fasilitas agar tetap dlm keadaan
siap pakai. Dlm penyelenggaraan pembinaan pemeliharaan perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
(1) Secara garis besar terdpt empat jenis tingkat pemeliharaan yaitu Tingkat 0 (organik),
Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III & Tingkat IV.
(2) Sumber pemeliharaan dpt berasal dari luar negeri ataupun dlm negeri.
(3) Perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi.
f) Penghapusan. Kegiatan utk menghapus Mat TNI AD selaku pengguna barang milik
negara dari daftar Barang Negara milik TNI AD dgn menerbitkan surat keputusan dari
pejabat yg berwenang utk membebaskan pengguna &/atau kuasa penguna barang dlm hal
ini TNI AD dari tanggung jawab administrasi & fisik atas Mat/Barang Milik Negara yg berada
dlm penguasaannya. Tujuan pembinaan penghapusan adlh :
a) Membebaskan pengguna &/atau Kuasa Pengguna Barang Milik Negara dari
pertanggungjawaban Mat/Barang Milik Negara &/atau fasilitas.
b) Memanfaatkan Mat & / atau fasilitas yg telah dihapuskan ke dlm bentuk lain.
c) Mencegah timbulnya pengaruh negatif/kerugian lebih lanjut.
d) Memanfaatkan ruang penyimpanan lebih efektif.
e) Merupakan sumber penerimaan keuangan kas negara.

Materi SISBINLAT
1. Sebutkan prinsip-prinsip binlat & jelaskan salah satunya !
a. Pembinaan latihan merupakan fungsi Komando. Setiap Komandan satuan jajaran TNI
AD sebagai pembina latihan yang mempunyai tataran kewenangan masing-masing harus
bertanggung jawab terhadap kemampuan standar yang harus dimiliki oleh prajurit dan
satuannya. Ia adalah pelatih dan pembina utama latihan disatuannya sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dibidang
latihan, tiap Komandan satuan harus :
1) Mengorientasikan dan memfokuskan setiap latihan di satuannya pada tugas pokok
yang dipersyaratkan dan distandarkan bagi satuannya.
2) Senantiasa melakukan identifikasi, evaluasi dan penilaian terhadap tingkat
kemampuan standar prajurit dan satuannya untuk perencanaan dan persiapan latihan
selanjutnya.
3) Menyiapkan kebutuhan dan dukungan latihan yang sesuai dengan rencana dan
pelaksanaan latihan yang akan dilaksanakan.
4) Mengembangkan dan melaksanakan rencana latihan sehingga menghasilkan prajurit
dan satuan yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Dilaksanakan secara terus menerus. Pembinaan latihan dilaksanakan secara terus
menerus sepanjang tahun program dan berlanjut pada program berikutnya.
c. Fleksibel. Pembinaan latihan dilaksanakan ditingkat Komando sesuai tataran kewenangan
yang ada, diterapkan disetiap macam latihan dan dalam berbagai kondisi.
d. Sesuai dengan manajemen latihan. Dilaksanakan dimulai dari perencanaan program,
penyusunan program, pengorganisasian, pelaksanaan latihan, pengawasan dan pengendalian
latihan, pencatatan latihan, pelaporan dan evaluasi latihan sesuai dengan tataran kewenangan
dan tanggung jawabnya masing-masing.
e. Sederhana. Ketentuan-ketentuan dalam pembinaan latihan harus mudah dimengerti dan
diterapkan dengan benar.

2. Sebutkan latihan yg dikelompokkan dlm rangka Bin kekuatan & jelaskan salah satunya
a. Latihan Perorangan. Latihan yang dilaksanakan untuk memberi, meningkatkan,
memelihara dan atau menguji kemampuan perorangan untuk mencapai kemampuan standar
umum prajurit dan kemampuan khusus jabatan.
b. Latihan Satuan. Latihan yang dilaksanakan untuk memberi, meningkatkan,
memelihara dan atau menguji kemampuan satuan TNI AD untuk mencapai kemampuan
standar satuan.
c. Latihan Antar Kecabangan. Latihan satuan yang terdiri dari beberapa
kesenjataan/kecabangan, tersusun dalam suatu komando operasi yang terkoordinasi
dengan baik dan saling mengetahui kemampuan/batas kemampuan masing-masing satuan.
d. Latihan Gabungan. Latihan yang merupakan puncak dari latihan bertingkat dan
berlanjut, pesertanya melibatkan semua unsur angkatan dimana dalam latihan tersebut
sebelumnya dilaksanakan latihan pendahuluan sendiri-sendiri, penyusunan Protap-Protap,
saling meninjau kemampuan / batas kemampuan masing-masing.

3. Sebutkan latihan yg dikelompokkan dlm rangka Gun kekuatan & jelaskan salah
satunya
a. Latihan Pratugas. Latihan bagi satuan yang disiapkan untuk penugasan operasi baik
untuk tugas-tugas Operasi Militer untuk Perang maupun Operasi Militer Selain Perang.
Latihan ini harus berorientasi pada tugas-tugas operasi sesuai bentuk-bentuk operasi yang
ditetapkan, sedangkan penyelenggaraan latihan dilaksanakan oleh suatu Komando Latihan
yang ditunjuk secara khusus. Pokok-pokok penyelenggaraan yang meliputi tujuan dan
sasaran, lama waktu latihan, daerah dan tempat latihan, metoda yang digunakan serta
pendanaan latihan ditentukan dalam direktif yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang
dengan didasarkan pada perangkat kendali latihan yang ditetapkan.
b. Latihan Tugas Pengamanan. Latihan ditujukan kepada satuan-satuan yang
dialokasikan untuk melaksanakan tugas-tugas pengamanan objek vital nasional yang
bersifat strategis. Latihan ini berorientasi pada semua tugas-tugas pengamanan, sedangkan
penyelenggara latihan dilaksanakan oleh Komando Latihan yang ditunjuk secara khusus.
Pokok-pokok penyelenggaraan latihan yang meliputi tujuan dan sasaran latihan, lama dan
waktu latihan, daerah dan tempat latihan, metode yang digunakan serta pendanaan latihan
ditentukan dalam direktif latihan yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang dengan
berdasarkan pada perangkat kendali latihan yang ditentukan.
c. Latihan untuk menghadapi Kontinjensi. Latihan ditujukan kepada satuan yang
disiapkan oleh Kotama atau Mabes TNI untuk menghadapi berbagai kemungkinan
kontinjensi yang terpilih. Latihan ini disebut sebagai latihan kesiagaan operasional TNI.
Latihan ini berorientasi pada kontinjensi yang telah dipilih, sedangkan penyelenggara latihan
dilaksanakan oleh suatu Komando Latihan yang ditunjuk secara khusus oleh Mabes TNI.
Pokok-pokok penyelenggaraan latihan yang meliputi tujuan dan sasaran latihan, lama waktu
latihan, daerah dan tempat latihan, metoda yang digunakan, materi latihan yang
dioperasionalkan serta pendanaan latihan ditentukan dalam direktif latihan yang dikeluarkan
oleh Mabes TNI.
d. Latihan Bersama. Latihan yang dilaksanakan oleh satuan TNI AD dengan satuan
Angkatan Darat Negara sahabat. Tujuan latihan ini pada dasarnya untuk meningkatkan
persahabatan antara TNI AD dengan Angkatan Darat Negara sahabat serta berimplikasi
pada peningkatan profesionalisme prajurit dan satuan TNI AD. Perumusan macam latihan,
tujuan dan sasaran latihan, lama waktu latihan, daerah dan tempat latihan, metoda latihan
serta materi latihan ditentukan dalam organisasi rapat latihan bersama tahunan antara kedua
Angkatan Darat. Perumusan Naskah Latihan dilaksanakan oleh kelompok perancang latihan
bersama dengan melibatkan pejabat-pejabat latihan kedua Angkatan Darat yang akan
mewakili Komando Latihan bersama. Satuan TNI AD yang akan dilibatkan dalam latihan
bersama ini ditentukan oleh Asops Kasad.

4. Jelaskan tujuan & sasaran sisbinlat !


a. Tujuan. Untuk menyiapkan prajurit perorangan dan satuan TNI AD agar memiliki
kemampuan standar yang ditetapkan guna melaksanakan tugas yang dibebankan kepada
TNI AD.
b. Sasaran.
1) Tercapainya kemampuan standar prajurit dibidang pengetahuan dan keterampilan
militer untuk dapat melaksanakan tugas sesuai jabatannya sehingga dapat melaksanakan
tugas-tugas operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
2) Tercapainya kemampuan satuan sampai tingkat kesiapan operasional sehingga dapat
melaksanakan tugas-tugas operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.

5. Jelaskan apa yg di maksud dgn asistensi, pengawasan & latihan !


a. Asistensi latihan adalah suatu kegiatan bimbingan teknis tentang latihan yang
dilakukan oleh Mabesad, Kodiklat TNI AD, Puscab/Fung dan Kotama kepada penyelenggara
latihan, sehingga semuanya akan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menyelenggarakan latihan di satuannya. Mabesad memberikan asistensi tentang pembinaan
latihan yang berhubungan dengan program latihan TNI AD, Kodiklat TNI AD memberikan
asistensi tentang sistem dan metoda latihan, Puscab/Fung memberikan asistensi tentang
taktik dan teknik sesuai LKTnya sedangkan Kotama memberikan asistensi latihan tentang
kesesuaian program, teknik penyelenggaraan latihan dan aspek teknik lainnya.
b. Pengawasan latihan adalah suatu kegiatan untuk mengawasi penyelenggaraan
latihan yang meliputi penyelenggara, pelaku, sarana prasarana latihan, metoda latihan dan
perangkat lain yang digunakan. Pengawasan latihan oleh Mabesad pada aspek keselarasan
program latihan yang dikeluarkan dengan penyelenggaraan latihan, oleh Kodiklat TNI AD
pada aspek sistem dan metoda latihan, oleh Puscab/Fung pada aspek teknik dan taktik
kecabangan/fungsi sesuai LKTnya.
c. Pengendalian latihan adalah suatu proses tindakan untuk mempengaruhi jalannya
latihan dengan metode dan perangkat tertentu agar latihan berjalan sesuai skenario yang
disiapkan oleh penyelenggara latihan. Pelaksana pengendalian latihan oleh Komandan
Satuan pelaksana latihan atau Direktur suatu Geladi.

6. Jelaskan proses penyelenggaraan latihan di mulai dari tahap perencanaan sampai


pengakhiran !
Kegiatan penyelenggaraan latihan sesuai pentahapan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan latihan. Berdasarkan direktif latihan yang diterima maka kegiatan
yang dilakukan oleh penyelenggara latihan adalah:
1) Mempelajari direktif.
2) Membentuk staf perancang latihan/geladi.
3) Peninjauan Medan.
4) Mempelajari referensi sesuai materi latihan/geladi.
5) Menyusun Rencana Garis Besar (RGB).
6) Memaparkan Rencana Garis Besar.
7) Menyusun naskah latihan (Renlap/Renlat, Buku I, Buku II A dan Buku II B).
8) Menyiapkan personel, Alpal/materiil, Sarana/Prasarana latihan, medan latihan
dan kebutuhan lain untuk mendukung pelaksanaan latihan.
9) Distribusi naskah latihan.
b. Tahap persiapan latihan.
1) Persiapan penyelenggara.
a) Penyiapan Kolat.
b) Melaksanakan briefing kepada pelaku.
c) Melaksanakan latihan pendahuluan dan penataran pelatih/pelaku.
d) Pengecekan akhir personel dan sarana prasarana latihan.
2) Persiapan pelaku.
a) Penyiapan personel dan alpal/materiil.
b) Menerima briefing dari penyelenggara.
c) Melaksanakan latihan pendahuluan.
d) Pengecekan akhir.
e) Pemindahan pasukan.
c. Tahap Pelaksanaan Latihan. Berdasarkan naskah latihan maka kegiatan yang
dilakukan oleh penyelenggara latihan adalah:
1) Pembukaan latihan.
2) Melaksanakan kegiatan dinamika latihan dengan menerapkan metoda dan
skenario latihan yang dibuat.
3) Melakukan pencatatan dan penilaian latihan.
4) Melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian latihan serta asistensi latihan
bila diperlukan.
5) Penutupan latihan.
d) Tahap pengakhiran latihan. Berdasarkan pencatatan dan penilaian latihan maka
kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1) Melaksanakan rapat pelatih.
2) Pemeriksaan alpal dan materiil.
3) Kaji ulang terhadap dinamika pada tahap pelaksanaan latihan.
4) Evaluasi terhadap seluruh rangkaian tahap penyelenggaraan latihan.
5) Perhitungan ganti rugi.
6) Laporan latihan kepada komando atas sebagai pertanggungjawaban
penyelenggara latihan.

7. Jelaskan proses Bin pemprograman latihan dlm rangka Bin kekuatan !


Pemrograman. Proses Pembinaan diawali dari perencanaan dan penyusunan program.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara terintegrasi baik tingkat Pusat, Kotama maupun Satuan
Pelaksana.
a. Tingkat Pusat. Mabesad mengeluarkan direktif kepada Kotama untuk mengusulkan
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) program tahun anggaran berikutnya, menerima saran
dan menyusun program, mengesahkan dan mendistribusikan PPP. RKA diusulkan pada
awal Triwulan III tahun anggaran berjalan yang sesuai dengan pokok-pokok kebijakan Kasad
bidang latihan.
b. Tingkat Kotama. Setelah Kotama menerima direktif maka Kotama merencanakan
program kerja dan anggaran bidang latihan berdasarkan kebijakan Kasad, evalusi hasil
latihan tahun lalu, kondisi objektif satuan dan rencana pelibatan Kotama. Perencanaan
tersebut berisi tentang rencana kebijakan latihan Kotama, penentuan tujuan dan sasaran
latihan serta kemungkinan anggaran yang digunakan. Hasil dari perencanaan program
disarankan kepada Kasad untuk mendapatkan persetujuan.
1) Program latihan yang disusun dan telah ditetapkan menjadi definitif oleh Kasad
berupa petunjuk pelaksanaan program dan anggaran TNI AD dibidang latihan dan
didistribusikan ke Kotama pada bulan Desember. Berdasarkan PPPA tersebut maka
Kotama menjabarkan dengan menyusun program kerja dan anggaran Kotama bidang
latihan. Satuan pelaksana menyusun rencana kerja bidang latihan satuan berisi
rencana program kerja bidang latihan program dan latihan nonprogram.
2) Program latihan yang telah definitif dan dijabarkan seyogyanya dapat
dioperasionalkan pada awal tahun anggaran (bulan Januari). Apabila program latihan
definitif dari Kasad baru diterima oleh Kotama setelah bulan Januari maka kegiatan
latihan masih dapat dilaksanakan dengan berpedoman pada rencana program latihan
Kotama yang disarankan kepada Kasad.

Materi SISBINSAT
1. Jelaskan secara singkat tentang Pengertian Bin Sat (Binsat) !
Pembinaan Satuan adalah segala upaya, pekerjaan, kegiatan dan tindakan untuk
memelihara dan atau meningkatkan kesiapan komponen-komponen pembinaan satuan secara
berdaya dan berhasil guna dalam mewujudkan kesiapsiagaan satuan

2. Sebutkan 6 (enam) Komponen Binsat tersebut !


Pembinaan organisasi, personel, materiil, pangkalan, peranti lunak dan latihan

3. Jelaskan secara singkat yg dimaksud dgn Kesiapan Operasional Sat


Merupakan wujud satuan yang siap operasional dalam melakukan tupok secara terencana,
terarah, terpimpin dan terkoordinasi dengan baik mencapai suatu tujuan, melalui pembinaan satuan
meliputi pembinaan organisasi, personel, materiil, piranti lunak, pangkalan dan latihan yang
dilaksanakan secara berkelanjutan.

4. Jelaskan Metode yg digunakan dlm pelaksanaan Bin Sat (Binsat)


Metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan Pembinaan Satuan meliputi:
a. Observasi (pengamatan), yang dilaksanakan secara terus-menerus oleh Komandan
satuan
b. Latihan, guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan prajurit
Evaluasi, yang dilaksanakan untuk mengetahui hal-hal yang menjadi kelemahan/kekurangan
satuan

5. Jelaskan Teknik yg digunakan dlm Pengawasan Bin Sat (Binsat)


a. Pengawasan langsung (operatif).
1) Melaksanakan pemeriksaan dan uji petik terhadap pelaksanaan pembinaan di
satuan jajaran masing-masing
2) Pelaksanaan kegiatan melalui kunjungan, inspeksi dan wawancara secara
langsung di satuan jajaran masing-masing
b. Pengawasan tidak langsung (Administratif)
1) Melaksanakan pencatatan, pencocokan, penelitian dan evaluasi yang bersifat
administratif terhadap hasil editan pembinaan satuan di jajarannya masing-masing
2) Pelaksanaan kegiatan melalui laporan dari satuannya masing-masing kepada
Komando atas

6. Jelaskan tentang Organisasi Penyelenggara Bin Sat (Binsat)


Organisasi Penyelenggara.
a. Mabesad. Kebijakan untuk membina satuan dijajaran TNI AD berada pada Kasad,
yang dalam pelaksanaan sehari-hari didelegasikan kepada Asops Kasad dibantu oleh para
Asisten Kasad dan Irjenad
b. Kodam, Kostrad, Divif, Kopassus dan Kodiklat TNI AD. Kebijakan secara teknis
pembinaan, dan operasional berada pada masing-masing Pang/Dan satuan, dan dalam
pelaksanaan pembinaan satuan dibantu oleh Kas/Wakil dan para As/Dir
c. Pus/Cab/Fung/Balakpus. Kebijakan secara teknis pembinaan dan operasional di
Pus/Cab/Fung/Balakpus berada pada masing-masing Dan/Ka/Dir, dan dalam pelaksanaan
pembinaan satuan dibantu oleh Wakil/Ses dan para stafnya
d. Lemdikpus. Kebijakan secara teknis pembinaan dan operasional di Lemdikpus berada
pada masing-masing Dan/Gubernur, dan dalam pelaksanaan pembinaan satuan dibantu
oleh Wadan/Wagub dan para stafnya

7. Jelaskan kegiatan yg dilaksanakan oleh Satpur/Satbanpur dlm Bin Mat khususnya pd


aspek Pemeliharaan
Melaksanakan pemeliharaan materiil yang ada di satuan pada tingkat pemeliharaan “0”, dan
melaksanakan pengecekan materiil yang dimiliki satuan.

Materi RENKON RENTINKON


1. Jelaskan pengertian Rencana Kontinjensi TNI & Rencana tindakan kontinjensi
Kotamaops TNI
Rencana Kontinjensi TNI merupakan salah satu dokumen strategis dan merupakan konsep
rencana kesiapsiagaan TNI untuk mengantisipasi adanya kemungkinan ancaman yang akan
mengganggu keutuhan, kedaulatan dan keselamatan NKRI
Rencana tindakan kontinjensi Kotamaops TNI merupakan dokumen strategis jangka
pendek Kotama, yang berisi tentang rencana penggunaan kekuatan unsur-unsur Kotamaops
TNI untuk menghadapi kontinjensi di wilayah tanggung jawabnya

2. Sebutkan kedudukan Renkon TNI dlm tataran strategi !


a. Kedudukan Renkon TNI dalam tataran strategi TNI berada pada tataran strategi
militer/sub grand strategi militer
b. Renkon TNI dalam sistem perencanaan pembangunan, sebagai dokumen pendukung
untuk menyusun Rencana Program, dan khususnya program latihan gabungan TNI
c. Renkon TNI sebagai dasar penyusunan rencana kampanye militer, rencana operasi
dalam rangka menghadapi ancaman militer maupun nonmiliter yang diperkirakan akan terjadi

3. Sebutkan & jelaskan organisasi Dewan Strategi TNI !


a. Penanggung jawab : Panglima TNI
b. Penasehat : Kepala Staf Angkatan
c. Ketua Dewan : Kasum TNI
d. Wakil Ketua Dewan : Wakil Kepala Staf Angkatan
e. Sekretaris Dewan : Asrenum Panglima TNI
f. Wakil Sekretaris Dewan : Waasops Panglima TNI
g. Anggota tetap: 1. Dansesko TNI
2. Para Asisten Panglima TNI
3. Para Asisten Kas Angkatan
4. Ka Bais TNI
5. Koorsahli Panglima TNI
6. Dankodiklat TNI
h. Anggota tidak tetap: 1. Pati/Pamen yang ditunjuk
2. Para Ahli/Pakar yang ditunjuk
i. Pendukung: 1. Kasetum TNI
2. Perwira/Personel yang ditunjuk

4. Sebutkan & jelaskan ketentuan revisi naskah Renkon TNI !


a. Renkon TNI Dalam Rangka OMP, berlaku dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan
direvisi setiap tahun sedangkan Renkon TNI dalam rangka OMSP berlaku dalam jangka
waktu 2 (dua) tahun dan direvisi/diperbaharui sesuai kebutuhan
b. Kewenangan dan tanggung jawab revisi naskah sepenuhnya berada pada Panglima
TNI
c. Pelaksanaan revisi naskah berdasarkan kebijakan Panglima TNI
Mekanisme pelaksanaan revisi naskah diatur oleh Asrenum Panglima TNI

5. Sebutkan & jelaskan penggunaan Renkon TNI !


a. Sebagai dokumen kesiapsiagaan awal TNI guna mengantisipasi kemungkinan
adanya ancaman militer, non-militer yang mengancam NKRI sekaligus menjadi pedoman
dalam menyusun Rencana Kampanye Militer, Rencana Operasi oleh Kogab TNI, Kogasgab
maupun Kotamaops TNI.
b. Sebagai dasar penyusunan dokumen kesiapsiagaan terkini pada level operasional
(Kogab/Kogasgab/Kotamaops) dan level angkatan untuk penyiapan kesiapan satuan
masing-masing angkatan, dalam rangka menanggulangi, mengatasi atau merespon
ancaman militer dan non-militer yang secara nyata mengancam kepentingan nasional NKRI
c. Sebagai salah satu dokumen pendukung untuk menyusun rencana gelar TNI, rencana
pengembangan (pembangunan dan pembinaan) TNI serta rencana koordinasi dan kerja
sama TNI sesuai dengan strategi TNI
d. Sebagai dokumen pendukung penyusunan program latihan TNI dalam rangka
kesiapsiagaan operasional maupun latihan gabungan
e. Sebagai pertanggungjawaban TNI kepada rakyat (DPR) untuk melindungi
kepentingan nasional NKRI dari ancaman militer maupun nonmiliter

6. Jelaskan Pelaksanaan Penyusunan Renkon TNI Yg Berhubungan Dgn OMP !


a. Tahap perencanaan.
1) Diawali dengan Keputusan Panglima TNI, berdasarkan informasi dari Bais TNI
tentang adanya ancaman militer dari negara lain, yang akan mengganggu dan
mengancam kedaulatan, keutuhan dan keselamatan NKRI, maka Panglima TNI
mengeluarkan surat perintah penunjukan pejabat untuk membentuk dewan strategi
TNI, yang bertugas untuk melaksanakan rapat dalam rangka menyusun Renkon TNI
dalam rangka menghadapi OMP, dimana masa tugas para pejabat yang duduk dalam
dewan strategi TNI lama waktunya disesuaikan dengan jabatan organik yang
diemban.
2) Selanjutnya dewan strategi TNI menyusun agenda rapat dan meminta
persetujuan kepada Panglima TNI selaku penanggung jawab.
3) Pendukung mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
penyelenggaraan penyusunan Renkon yang telah direncanakan
b. Tahap Persiapan.
1) Menyiapkan informasi dan data-data yang diperlukan Dewan Strategi TNI
dalam penyusunan konsep Renkon
2) Menginventarisasi dan mengumpulkan referensi yang diperlukan untuk bahan
penyusunan konsep Renkon
3) Menyiapkan sarana prasarana yang akan digunakan oleh dewan strategi TNI
c. Tahap Pelaksanaan.
a) Panglima TNI selaku penanggung jawab dewan strategi TNI membuka rapat
penyusunan Renkon TNI dalam rangka OMP dan arahan kepada peserta rapat
tentang ancaman/kontinjensi militer yang perlu mendapat perhatian untuk
ditindaklanjuti dalam penyusunan dokumen Renkon TNI yang berhubungan dengan
OMP
b) Rapat dimulai dengan paparan perkiraan intelijen yaitu berupa dokumen
perkiraan ancaman oleh Asintel Panglima TNI yang substansinya sudah mengarah
kepada kemungkinan sumber atau aktor ancaman militer dari negara lain yang di
prediksi akan mengancam kepentingan nasional NKRI menggunakan kekuatan
militernya
c) Paparan selanjutnya yaitu berupa skenario atau konsep strategi perang dalam
rangka menghadapi ancaman militer oleh Asrenum/Asops Panglima TNI yang
substansinya berisi konsepkonsep tentang tujuan dan sasaran perang yang akan
dicapai (ends), cara-cara yang ditempuh untuk memenangkan perang (ways) dan
sarana-prasarana yang diberdayakan untuk memenangkan perang (means)
d) Setelah paparan Asintel Panglima TNI tentang perkiraan ancaman dan
paparan Asrenum Panglima TNI tentang konsep strategi maka Panglima TNI selaku
penanggung jawab dewan strategi TNI mengambil keputusan tentang ancaman yang
perlu ditindak lanjuti serta konsep strategi terpilih dalam rangka menghadapi ancaman
dan strategi lain yang perlu dikembangkan kepada seluruh anggota dewan strategi
TNI, sebagai bahan penyusunan Renkon
e) Ketua dewan strategi TNI setelah menerima keputusan Panglima TNI segera
memimpin anggota dewan strategi untuk menyusun konsep Renkon, sesuai format
yang sudah ditentukan dan berdasarkan arahan Panglima TNI
f) Selama penyusunan anggota dewan strategi TNI baik anggota tetap maupun
anggota tidak tetap dapat menyampaikan data dan informasi yang diperlukan untuk
penyusunan naskah Renkon, sesuai dengan format dan arahan Panglima TNI
g) Konsep naskah Renkon TNI dalam rangka menghadapi OMP selanjutnya
dipaparkan kepada Panglima TNI untuk mendapat persetujuan
h) Konsep naskah Renkon yang telah disetujui oleh Panglima TNI selanjutnya
diajukan kepada Panglima TNI untuk disahkan
i) Naskah Renkon yang sudah disahkan oleh Panglima TNI didistribusikan
kepada pejabat yang ditunjuk/ditentukan\ oleh Panglima TNI (Pangkogab, para
Pangkogasgab yang ditunjuk atau para Pangkotamaops yang unsur-unsurnya
dilibatkan di dalam dokumen Renkon)
j) Para pejabat yang menerima dokumen Renkon memberikan laporan (nyatakan
mengerti) kepada Panglima TNI paling lambat 14 (empat belas) hari
k) Selanjutnya Pangkogab beserta Pangkogasgab berdasarkan direktif Panglima
TNI menyusun Rencana Kampanye Militer sebagai penjabaran dokumen Renkon
yang akan diuji coba dalam kegiatan program latihan kesiapsiagaan maupun latihan
gabungan TNI
d. Tahap Pengakhiran. Evaluasi dan pembuatan laporan hasil kegiatan rapat
penyusunan Renkon dilaksanakan setelah satu minggu selesai kegiatan

7. Jelaskan Pelaksanaan Penyusunan Renkontinkon Kotamaops TNI !


a. Tahap Perencanaan.
1) Menerima dan mempelajari direktif Panglima TNI tentang perintah penyusunan
Rentinkon Kotamaops
2) Membentuk organisasi/kelompok penyusunan Rentinkon Kotamaops, yang
melibatkan staf sesuai fungsi di lingkungan Kotamaops
3) Penyampaian petunjuk perencanaan (Jukcan) Pangkotamaops tentang
kebijaksanaan penyusunan dokumen Rentinkon kepada Kas Kotamaops, seluruh
Asisten (staf terkait) dan dihadiri para Staf Ahli Kotamaops serta LO Kotamaops
(khusus untuk Kodam)
b. Tahap Persiapan.
1) Pengumpulan data/informasi. Proses pengumpulan data/informasi bahan
penyusunan Rentinkon Kotamaops dimulai setelah penyampaian Jukcan
Pangkotamaops tentang pokok-pokok penyusunan Rentinkon, masing-masing
pejabat yang terlibat dalam penyusunan Rentinkon, mencari data dan informasi sesuai
bidang, didapat melalui:
a) Mempelajari Kir ancaman TNI/Angkatan dan program pengembangan
kekuatan TNI
b) Memonitor perkembangan situasi/ancaman faktual yang sedang berkembang
di wilayah Kotamaops
c) Laporan-laporan situasi terkini dari satuan bawah
d) Mengetahui kondisi satuan terkini yang meliputi kekuatan nyata, organisasi,
gelar dan tingkat latihan yang sudah dicapai berikut kemampuannya
e) Komunikasi dengan staf komando atas sebagai narasumber (staf umum Mabes
TNI dan Mabes Angkatan)
f) Proses pengumpulan data informasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
kerja rutin/kegiatan program
2) Menyiapkan referensi-referensi, alat peralatan dan personel staf untuk menyusun
naskah Rentinkon Kotamaops
c. Tahap pelaksanaan.
1) Tahap pelaksanaan dimulai setelah penyampaian keputusan Pangkotamaops
(konsep umum Rentinkon yang harus disusun), kepada pejabat yang terlibat
penyusunan, kegiatan ini dimulai dengan:
a) Penyampaian perkiraan intelijen terkini dari Asintel Kotamaops
b) Penyampaian tentang alternatif konsep strategi Kotamaops, rencana
tindakan dan kemungkinan pelibatan kekuatan Kotamaops untuk menghadapi
kontinjensi yang diperkirakan akan dihadapi satu tahun mendatang, oleh
Asops Kotamaops, berdasarkan perkiraan intelijen yang telah disampaikan
oleh Asintel Kotamaops
c) mempertimbangkan perkiraan intelijen yang disampaikan Asintel
Kotamaops dan saran Asops Kotamaops tentang konsep strategi, rencana
tindakan dan kemungkinan pelibatan kekuatan. Pangkotamaops memberikan
arahan/petunjuk kepada staf penyusun, berupa keputusan/konsep umum
Rentinkon, meliputi strategi, rencana tindakan, pelibatan kekuatan dan
petunjuk-petunjuk lain yang terkait dengan penyusunan Rentinkon
2) Penyusunan Konsep Rentinkon. Atas dasar keputusan dan konsep umum
penyusunan Rentinkon yang disampaikan Pangkotamaops, Kas Kotamaops
mengkoordinir para staf untuk memulai menyusun konsep Rentinkon dan
memerintahkan Asops untuk koordinasi beberapa pejabat di lingkungan Kotamaops
tersebut. Penyusunan konsep tersebut harus mengembangkan esensi materi
Rentinkon yang telah disetujui Pangkotamaops serta dilengkapi sesuai dengan format
yang berlaku, dengan tetap memperhatikan hal-hal yang bersifat khusus di dalam
wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan demikian, penggunaan format bisa
kenyal, tergantung kepada kebutuhan
3) Kegiatan pengujian. Konsep Rentinkon/lampiran Rentinkon berupa rencana
operasi untuk selanjutnya diuji melalui TFG (Tactical Floor Game), TMG (Tactical
Manuver Game) dan TAMG (Tactical Air Manuver Game), pengujian dilaksanakan
oleh kelompok penyusun, dan hasil uji sebagai bahan penyempurnaan lampiran
Rentinkon (rencana operasi).
4) Paparan. Konsep Rentinkon Kotamaops dan lampirannya yang sudah selesai
diuji, dipaparkan dihadapan Pangkotamaops dalam suatu rapat staf yang dihadiri oleh
Kas Kotama, para Asisten, Ir dan pejabat teras Kotamaops serta instansi terkait
5) Penyempurnaan Konsep Rentinkon. Apabila di dalam pelaksanaan paparan
masih terdapat koreksi, saran dan tanggapan, segera dilakukan perbaikan kembali
serta dilaporkan kepada Pangkotamaops
6) Pengesahan. Rentinkon yang telah disempurnakan, selanjutnya disahkan oleh
Pangkotamaops untuk menjadi dokumen resmi Rentinkon Kotamaops
7) Pada saat proses penyusunan konsep Rentinkon Kotamaops nara sumber
melakukan asistensi, guna mewujudkan Renkon yang komprehensif, aplikatif dan
terpadu serta sesuai kebijakan komando atas
d. Tahap Pengakhiran. Kegiatan ini diakhiri setelah penandatanganan naskah oleh
Pangkotamaops dengan kegiatan sebagai berikut:
1) Pendistribusian naskah Rentinkon dan lampirannya yang sudah disahkan oleh
Pangkotamaops kepada satuan bawah, satuan samping (satu tingkat) dan Mabes TNI
2) Para pejabat yang menerima naskah Rentinkon sesuai daftar distribusi
memberikan laporan (nyatakan mengerti) kepada Pangkotamaops u.p. Asops
Pangkotamaops paling lambat tiga puluh hari setelah naskah diterima, kecuali Mabes
TNI
3) Evaluasi dan pembuatan laporan hasil kegiatan penyusunan naskah Rentinkon
setelah satu minggu selesai kegiatan

=============== Selamat belajar semoga sukses ============

Anda mungkin juga menyukai