PENGANGGARAN BADAN
LAYANAN UMUM
5 tahunan
2
RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB)
RSB BLU disampaikan kepada :
Perencanaan dan penganggaran BLU mengikuti siklus APBN • Menteri/Pimpinan Lembaga
pada umumnya • Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan
paling lama 2 bulan sejak berakhirnya periode RSB
• RSB ditandatangani oleh Pemimpin BLU dan Dewan Pemimpin BLU menyampaikan Revisi RSB kpd
Pengawas (Dewas) Menteri/Pimpinan Lembaga & Menkeu c.q. Dirjen
• Jika tidak punya Dewas pejabat yang ditunjuk oleh Perbendaharaan paling lama 5 hari kerja setelah
Menteri/Pimpinan Lembaga ditandatanganinya RSB yang telah direvisi
3
FORMAT RSB
4
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi Target kinerja yang termuat dalam RBA merupakan target yang terukur, dapat dicapai, relevan dengan
program, kegiatan, target kinerja dan anggaran suatu BLU tenggat waktu yang jelas berdasarkan kemampuan dan potensi BLU yang dijabarkan dalam aktivitas-
aktivitas yang akan dilakukan BLU disertai dengan indikator keberhasilan dan kebutuhan
BLU menyusun RBA tahunan dengan mengacu kepada RSB
anggarannya.
RBA paling sedikit memuat : program, kegiatan, indikator kinerja utama, target RBA BLU disusun berdasarkan:
kinerja, anggaran penerimaan/pendapatan, anggaran pengeluaran/belanja, estimasi • basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya
saldo awal kas & saldo akhir kas BLU, ambang batas, serta prakiraan RBA tahun menurut jenis layanannya; dan
berikutnya • kebutuhan dan kemampuan pendapatan yg
diperkirakan akan diterima.
5
GAMBARAN RBA DALAM SIKLUS PENYUSUNAN APBN
DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEP OKT NOV DES JAN
6
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU
• Pemimpin BLU sumber PNBP dan DJPb melakukan analisis aspek BLU mencantumkan rencana Dapat dilakukan revisi antara lain
komponen tarif. produktivitas, efisiensi, inovasi, dan penerimaan dan pengeluaran dalam dalam hal:
keselarasan RBA ke Ikhtisar RBA
• Menkeu terkait penghasilan, • terlampauinya target penerimaan
Hasil analisis disampaikan ke DJA, Hasil analisis DJPb dimanfaatkan negara bukan pajak BLU;
perjadin, dan fasilitas. untuk penyusunan RBA ini.
BLU, K/L, sebagai dasar penyusunan • penggunaan saldo awal kas
(Pemimpin BLU tidak menetapkan maka alokasi anggaran BLU termasuk • Mengarahkan kinerja BLU yang untuk menambah pagu belanja;
menggunakan SB Menkeu). penentuan target PNBP BLU produktif dan efisien
• perubahan target kinerja BLU.
Prioritas penggunaan saldo awal. • Ketepatan target dan alokasi RM
7
FORMAT RBA
8
PROSENTASE AMBANG BATAS
BUDGET REALISASI RKA-
KL
• RBA menganut pola anggaran fleksibel
• Dalam menghitung ambang batas belanja, satker BLU % Ambang
harus mempertimbangkan beberapa aspek, antara lain: Batas DIPA
fluktuasi kegiatan operasional, trend naik/turun realisasi
anggaran satker BLU tahun sebelumnya, dan FLEXIBLE
realisasi/prognosa tahun anggaran berjalan.
• Penghitungan ambang batas belanja BLU hanya untuk
belanja yang didanai dari PNBP BLU tahun anggaran
P E N D A PATA N
BELANJA
berjalan
P E N D A PATA N
P E N D A PATA N
• BLU dapat melakukan belanja melampaui pagu
anggaran sampai dengan ambang batas mendahului
BELANJA
PENDAPATAN
pengesahan revisi DIPA
BELANJA
• BLU dapat melakukan belanja melampaui ambang
batas setelah pengesahan revisi DIPA Petikan BLU.
• Revisi pagu belanja dapat dilakukan sepanjang realisasi
PNBP BLU terlampaui atau diproyeksikan akan
terlampaui. Proyeksi PNBP BLU akan terlampaui dapat
dibuktikan antara lain dengan kontrak, dokumen yang
menunjukan penugasan dari K/L, dan
komitmen/perjanjian hibah.
9
ANALISIS RBA
Notes:
Rumus perhitungan bersifat contoh (tidak terbatas pada).
Penggunaan perhitungan di atas tidak mengenyampingkan penggunaan perhitungan efisiensi berdasarkan literatur akademis (jika diperlukan). 10
IKHTISAR RBA Target Pendapatan/Penerimaan Pembiayaan Menurut Program & Kegiatan TA 20xx
11
IKHTISAR RBA Belanja/Pengeluaran Pembiayaan menurut Program dan Kegiatan TA 20XX
DIPA Petikan BLU memuat saldo awal kas, pendapatan, belanja, pembiayaan, saldo
akhir kas, besaran Persentase Ambang Batas, proyeksi arus kas (termasuk rencana
penarikan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara), dan
jumlah serta kualitas barang dan/atau jasa yang dihasilkan, sebagaimana ditetapkan
dalam RBA Definitif
DIPA Petikan BLU menjadi dasar bagi penarikan dana yang bersumber dari
DIPA APBN (RM)
Petikan
BLU Berdasarkan DIPA Petikan BLU, Kuasa Pengguna Anggaran
mengajukan Surat Perintah Membayar kepada KPPN
Pendapatan yang diperoleh oleh BLU dapat dikelola dan digunakan langsung untuk
membiayai pengeluaran BLU sesuai dengan RBA Definitif
14
PERTANGGUNGJAWABAN PENDAPATAN DAN BELANJA
Untuk pertanggungjawaban pendapatan dan/atau belanja yang bersumber dari PNBP BLU yang dapat digunakan
langsung, BLU mengajukan surat perintah pengesahan pendapatan dan belanja BLU (SP3B BLU) kepada KPPN
paling kurang satu kali dalam satu triwulan.
Berdasarkan surat perintah pengesahan pendapatan dan belanja BLU, KPPN menerbitkan Surat Pengesahan
Pendapatan dan Belanja BLU (SP2B BLU) terhadap pendapatan dan/atau belanja yang bersumber dari penerimaan
negara bukan pajak BLU.
Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang ditetapkan dalam RBA.
• BLU dapat melakukan belanja dalam ambang batas sebelum pengesahan revisi DIPA Petikan BLU
• BLU dapat melakukan belanja melampaui ambang batas setelah pengesahan revisi DIPA Petikan BLU
15
PENDAPATAN DAN BELANJA
Pendapatan Belanja
• Rupiah Murni (APBN/APBD)
a. Belanja BLU terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan
• PNBP belanja modal
Pendapatan jasa layanan
b. Belanja BLU tediri dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur
Hibah tidak terikat biaya yang dituangkan dalam RBA definitif.
Hibah terikat
c. Fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan
Hasil kerjasama BLU
pelayanan dengan jumlah pengeluaran mengikuti praktik bisnis
Hasil usaha lainnya (baik tusi dan yang sehat.
nontusi)
d. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang batas
sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA.
Dapat langsung digunakan e. Belanja BLU yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus
mendapat persetujuan Menteri Keuangan
(tanpa setor ke kas negara)
16
Terima Kasih
17