Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN DAN

PENGANGGARAN BADAN
LAYANAN UMUM

Penyusunan RBA BLUD Kesehatan Lingkup Pemda


Kab. Tangerang

Tigaraksa, 21 September 2022


DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Rencana Strategis Bisnis

5 tahunan

Dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran


Perencanaan &
Dokumen tahunan yang merupakan bagian dari
Penganggaran RKAK/L

DIPA Petikan BLU

2
RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB)
RSB BLU disampaikan kepada :
Perencanaan dan penganggaran BLU mengikuti siklus APBN • Menteri/Pimpinan Lembaga
pada umumnya • Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan
paling lama 2 bulan sejak berakhirnya periode RSB

BLU menyusun RSB 5 (lima) tahunan dengan mengacu kepada


Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga
RSB berubah jika :
• terjadi perubahan Renstra KL berdampak pada RSB; dan/atau
• kondisi yg menyebabkan perlu penyesuaian target capaian dalam
RSB BLU mencakup:
RSB
a. keterkaitan dengan Rencana Strategis Kementerian
Negara/Lembaga;
b. visi, misi, program, sasaran strategis;
c. evaluasi pelaksanaan RSB sebelumnya;
Revisi RSB ditandatangani Pemimpin BLU dan Dewas.
d. analisis strategis bisnis BLU; dan
Jika tidak punya Dewas  pejabat yang ditunjuk oleh
e. RSB yang dirinci 5 (lima) tahun dan indikator kinerja yang
Menteri/Pimpinan Lembaga
terukur

• RSB ditandatangani oleh Pemimpin BLU dan Dewan Pemimpin BLU menyampaikan Revisi RSB kpd
Pengawas (Dewas) Menteri/Pimpinan Lembaga & Menkeu c.q. Dirjen
• Jika tidak punya Dewas  pejabat yang ditunjuk oleh Perbendaharaan paling lama 5 hari kerja setelah
Menteri/Pimpinan Lembaga ditandatanganinya RSB yang telah direvisi

3
FORMAT RSB

4
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi Target kinerja yang termuat dalam RBA merupakan target yang terukur, dapat dicapai, relevan dengan
program, kegiatan, target kinerja dan anggaran suatu BLU tenggat waktu yang jelas berdasarkan kemampuan dan potensi BLU yang dijabarkan dalam aktivitas-
aktivitas yang akan dilakukan BLU disertai dengan indikator keberhasilan dan kebutuhan
BLU menyusun RBA tahunan dengan mengacu kepada RSB
anggarannya.

RBA paling sedikit memuat : program, kegiatan, indikator kinerja utama, target RBA BLU disusun berdasarkan:
kinerja, anggaran penerimaan/pendapatan, anggaran pengeluaran/belanja, estimasi • basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya
saldo awal kas & saldo akhir kas BLU, ambang batas, serta prakiraan RBA tahun menurut jenis layanannya; dan
berikutnya • kebutuhan dan kemampuan pendapatan yg
diperkirakan akan diterima.

• Target pendapatan mempertimbangkan:


a. target volume layanan dan tarif layanan;
b. pengembangan layanan;
RBA BLU disertai Ikhtisar RBA. c. target dan realisasi pendapatan 2 (dua) TA sebelumnya; dan
khtisar RBA tersebut digunakan sebagai bahan untuk d. kondisi yang memengaruhi pencapaian target pendapatan.
menggabungkan RBA ke dalam RKA-K/L • Rencana belanja BLU yang dicantumkan ke dalam RBA mencakup: belanja yang didanai dari APBN
(RM), dan belanja yang didanai dari PNBP BLU, termasuk penggunaan saldo awal kas BLU.
Apabila belanja lebih besar dari pendapatannya, BLU memprioritaskan penggunaan
saldo awal kas

5
GAMBARAN RBA DALAM SIKLUS PENYUSUNAN APBN

TAHUN TAHUN 20XX-1 TAHUN


20XX-2 20XX
Penelaahan SBK Penetapan Penyampaian RUU APBN
Batas Akhir oleh DJA PMK SBK & Nota Keuangan ke DPR
Penyampaian
target & Pagu
PNBP PAGU PAGU • K/L menyusun
INDIKATIF ANGGARAN RKA-K/L sesuai
Pagu Anggaran Pembahasan Kepres RABP
• Penelaahan RKA- dgn DPR- (Alokasi Pengesahan
Penelaahan Target Penelaahan Target (batas akhir Anggaran)
K/L oleh DJA DIPA Petikan
& Pagu PNBP (1) & Pagu PNBP (2) Okt)
(batas akhir Juli)

DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEP OKT NOV DES JAN

BLU BLU menyampaikan


menyampaikan DJPb c.q. Dit. PPK BLU BLU menyusun
RBA bagian RKA-K/L Implementasi
RBA (untuk pagu menganalisis RBA RBA Definitif
(disertai Ikhtisar RBA)
indikatif)
ke DJPb Hasil analisis RBA disampaikan ke
DJA  a.l. bahan target PNBP

6
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU

 Menyusun RBA mengacu pada RSB.


RBA untuk Pagu Indikatif RBA untuk RKA-K/L RBA Definitif
 Muatan RBA:
• seluruh program & kegiatan; • kebutuhan belanja dan
• kemampuan pendapatan;
Urgensi
indikator kinerja utama;
• target kinerja; • estimasi saldo awal kas dan
 RBA dalam rangka pagu  RBA untuk bagian dari RKA-K/L  RBA Definitif untuk dasar kegiatan
• kondisi kinerja BLU tahun estimasi saldo akhir kas BLU;
berjalan; • perkiraan beban; indikatif. (disertai Ikhtisar RBA sebagai setelah Perpres Rincian Anggaran
• asumsi mikro dan makro; • prakiraan maju (forward estimate);
bridging) Belanja Pemerintah dan Arah KPI
• ambang batas.
BLU (ditetapkan Menkeu)
 Prinsip target  terukur, dapat dicapai,
Penandatanganan
relevan berdasar kemampuan dan potensi
BLU.  Pemimpin BLU dan Dewas  Pemimpin BLU dan Dewas, disetujui  Pemimpin BLU dan Dewas, disetujui
Menteri/Pimpinan Lembaga. Menteri/Pimpinan Lembaga.
 Perhitungan pendapatan & belanja
berdasarkan: Penyampaian
• basis kinerja dan perhitungan  Kepada Menkeu c.q. DJPb dan  Kepada Menkeu c.q. DJA sesuai  Kepada Menkeu c.q. DJPb Max
akuntansi biaya; dan Eselon I K/L teknis Max akhir jadwal dalam ketentuan minggu ke-2 Januari tahun
Desember 2 tahun sebelum penyusunan RKA-K/L pelaksanaan RBA
• kebutuhan dan kemampuan
tahun pelaksanaan RBA
pendapatan.
 Penggunaan Standar Biaya Lain-lain

• Pemimpin BLU  sumber PNBP dan  DJPb melakukan analisis aspek  BLU mencantumkan rencana  Dapat dilakukan revisi antara lain
komponen tarif. produktivitas, efisiensi, inovasi, dan penerimaan dan pengeluaran dalam dalam hal:
keselarasan RBA ke Ikhtisar RBA
• Menkeu  terkait penghasilan, • terlampauinya target penerimaan
 Hasil analisis disampaikan ke DJA,  Hasil analisis DJPb dimanfaatkan negara bukan pajak BLU;
perjadin, dan fasilitas. untuk penyusunan RBA ini.
BLU, K/L, sebagai dasar penyusunan • penggunaan saldo awal kas
(Pemimpin BLU tidak menetapkan maka alokasi anggaran BLU termasuk • Mengarahkan kinerja BLU yang untuk menambah pagu belanja;
menggunakan SB Menkeu). penentuan target PNBP BLU produktif dan efisien
• perubahan target kinerja BLU.
 Prioritas penggunaan saldo awal. • Ketepatan target dan alokasi RM

7
FORMAT RBA

RINGKASAN EKSEKUTIF BAB II RENCANA KINERJA BLU


 Kinerja BLU tahun sebelumnya dan target kinerja tahun 1. Gambaran Kondisi BLU
RBA  Faktor yang mempengaruhi (a.l Asumsi mikro & makro)
 Asumsi dan faktor pengaruh pencapaian target kinerja.  Kondisi internal BLU (keuangan, layanan, IKU/KPI, dan SDM) dan Kondisi
eksternal BLU
BAB I PENDAHULUAN 2. Rencana Kinerja Layanan BLU
1. Umum 3. Rencana Kinerja Keuangan
 Landasan hukum keberadaan BLU.  Rincian pendapatan per unit kerja
 Kegiatan/layanan BLU.  Rencana belanja per unit kerja
2. Visi dan Misi BLU  Rincian pengelolaan dana khusus
 Gambaran kondisi BLU di masa mendatang.  Pendapatan dan Belanja agregat
 Upaya untuk mencapai visi (mencakup uraian  Estimasi saldo akhir TA 20xx-1 dan saldo awal 20xx
produk/jasa yang akan diberikan, sasaran pasar, dan  Perhitungan beban layanan per unit kerja
kesanggupan meningkatkan mutu layanan).  Prakiraan maju pendapatan dan belanja
 Ringkasan rencana kerja dalam satu tahun ke depan  Rencana kebutuhan RM
untuk mencapai sasaran.  Ambang batas belanja
 Budaya kerja BLU
3. Informasi Lainnya yang Perlu Disampaikan
3. Susunan Pejabat Pengelola BLU dan Dewan Antara lain: rencana inovasi, program efisiensi, Saving pendanaan, Rencana
Pengawas KSO/KSM, Rencana perubahan tarif/remunerasi, Rencana penambahan
pegawai. 
BAB III PENUTUP
 Analisis produktivitas, efisiensi, inovasi, dan keselarasan/kesesuaian
 Kesimpulan
LAMPIRAN

8
PROSENTASE AMBANG BATAS
BUDGET REALISASI RKA-
KL
• RBA menganut pola anggaran fleksibel
• Dalam menghitung ambang batas belanja, satker BLU % Ambang
harus mempertimbangkan beberapa aspek, antara lain: Batas DIPA
fluktuasi kegiatan operasional, trend naik/turun realisasi
anggaran satker BLU tahun sebelumnya, dan FLEXIBLE
realisasi/prognosa tahun anggaran berjalan.
• Penghitungan ambang batas belanja BLU hanya untuk
belanja yang didanai dari PNBP BLU tahun anggaran

P E N D A PATA N
BELANJA
berjalan

P E N D A PATA N
P E N D A PATA N
• BLU dapat melakukan belanja melampaui pagu
anggaran sampai dengan ambang batas mendahului

BELANJA

PENDAPATAN
pengesahan revisi DIPA

BELANJA
• BLU dapat melakukan belanja melampaui ambang
batas setelah pengesahan revisi DIPA Petikan BLU.
• Revisi pagu belanja dapat dilakukan sepanjang realisasi
PNBP BLU terlampaui atau diproyeksikan akan
terlampaui. Proyeksi PNBP BLU akan terlampaui dapat
dibuktikan antara lain dengan kontrak, dokumen yang
menunjukan penugasan dari K/L, dan
komitmen/perjanjian hibah.

9
ANALISIS RBA

Produktivitas Efisiensi Keselarasan/Kesesuaian


(a.l. membandingkan hasil yang dicapai (a.l. kebijakan untuk mengoptimalkan belanja (a.l. dengan RSB, arah indikator kinerja,
(output) dengan sumber daya yang digunakan dibandingkan dengan output layanan, proporsi dan prioritas pembangunan).
(input), peningkatan kualitas dan kuantitas pendapatan operasional dan belanja operasional,
layanan, target pendapatan, serta rasio SDM). serta proporsi per jenis belanja).  Jenis layanan yang diberikan oleh BLU
  telah sesuai dengan tugas dan fungsi
 Rasio Output Layanan dengan SDM (ROLSDM)  Rasio Belanja dengan Output Layanan (RBOL) BLU sesuai dengan peraturan/regulasi
ROLSDM RBOL yang mengatur mengenai layanan BLU.
   
 Rasio Pendapatan dengan SDM (RPSDM)  Rasio belanja operesional dengan  Target kinerja BLU antara lain selaras
RPSDM pendapatan operasional (BOPO) dengan dengan RPJMN, prioritas
  BOPO pembangunan nasional, RSB, dan
 Peningkatan Jumlah Output Layanan (PJOL)   kebijakan nasional lainnya.
PJOL = PJOL TA(X) – PJOL TA(X-1)  Rasio belanja xxx dengan total belanja
  Contoh: belanja pegawai/remunerasi.
 Peningkatan Kualitas Layanan (PKL)  
PKL = PKL TA(x) – PKL TA(x-1)  
Kualitas layanan = dapat menggunakan data IKM
 
 Target Output Layanan (TOL) Inovasi
TOL
  (a.l. ide/gagasan untuk peningkatan layanan utama
 Target Pendapatan (TP) dan penunjang layanan, optimalisasi aset,
TP penggunaan IT, serta modernisasi BLU).
 

Notes:
 Rumus perhitungan bersifat contoh (tidak terbatas pada).
 Penggunaan perhitungan di atas tidak mengenyampingkan penggunaan perhitungan efisiensi berdasarkan literatur akademis (jika diperlukan). 10
IKHTISAR RBA Target Pendapatan/Penerimaan Pembiayaan Menurut Program & Kegiatan TA 20xx

Kode Program/Kegiatan/Sumber Pendapatan Target


xxx.xx.xx Program (memuat uraian Program) 9.999.999
xxxx Kegiatan (memuat uraian Kegiatan) 9.999.999
  Sumber Pendapatan: (diisi sesuai kebutuhan) 9.999.999
  Pendapatan Jasa Layanan Umum 9.999.999
xxxxxx ………………… 9.999.999
  Pendapatan Hibah BLU 9.999.999
xxxxxx ………………… 9.999.999
  Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 9.999.999
xxxxxx ………………… 9.999.999
  Pendapatan BLU Lainnya 9.999.999
xxxxxx ………………… 9.999.999
  Jumlah Pendapatan 9.999.999
  Sumber Penerimaan Pembiayaan: (diisi sesuai kebutuhan) 9.999.999
  Pinjaman jangka pendek 9.999.999
xxxxxx ………………… 9.999.999
  Pinjaman jangka panjang 9.999.999
xxxxxx ………………… 9.999.999
  Penerimaan kembali/penjualan investasi jangka panjang BLU 9.999.999
xxxxxx ………………… 9.999.999
  Jumlah Penerimaan Pembiayaan 9.999.999

11
IKHTISAR RBA Belanja/Pengeluaran Pembiayaan menurut Program dan Kegiatan TA 20XX

Kode Uraian Program/IKU Alokasi*) Target/ Unit Kerja


Program/Kegiatan/ Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bantuan Sosial Pengeluaran Volume Penanggung
IKK/KRO/ Sumber Dana Pembiayaan Satuan Jawab

xxx.xx.xx Program 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    


  IKU Program 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
xxxx Kegiatan 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
  IKK 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
xxxx.xx KRO 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 99 sat Unit…
  1. RM 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
2. RMP 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
3. PNBP 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
4. BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxx.xx KRO 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 99 sat Unit…
  1. RM 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
2. RMP 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
3. PNBP 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
4. BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999
JUMLAH 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
               
SUMBER DANA:              
RM 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
RMP 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
PNBP 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
A. TA Berjalan 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
B. Saldo Kas 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
PLN 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
Keterangan: detail sampai dengan jenis belanja
HLN 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999   12 
PDN 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999 9.999.999    
KONSEP RBA BLU PER-2/PB/2022

PAST NOW GOALS

RBA hanya dijelaskan Penegasan RBA dalam mekanisme APBN.


Kesesuaian untuk:
secara umum bahwa melalui pengaturan:
menjadi bagian dari  Penetapan target
• Jenis RBA (Indikatif, Bridging ke RKAK/L, & Definitif). PNBP BLU
RKAK/L dan mengikuti
siklus APBN. • Penggunaan Standar Biaya yang relevan (SBM Pemimpin  Alokasi Rupiah Murni
BLU vs SBM Menkeu). APBN
• Batas waktu penyampaian (31 Des T-2 untuk proses  Key Performance
analisis di DJPb). Indicator BLU
• Proses analisis RBA di DJPb (produktivitas, efisiensi, Sarana pembinaan
inovasi, & keselarasan/kesesuaian). meningkatkan
produktivitas, efisiensi, &
inovasi BLU.
Format RBA: terlalu banyak Format RBA lebih usefull, powerfull, & simple.
informasi yang disampaikan • Mendukung penganggaran berbasis kinerja (penguatan Dokumen komitmen,
serta belum mendukung informasi aspek bisnis dan kinerja). tidak sekedar syarat
penguatan informasi bisnis compliance.
• Alur informasi keuangan mengidentifikasi potensial PNBP
dan kebutuhan target PNBP &
dan kebutuhan Rupiah Murni yang sesuai.
alokasi RM yang relevan. Mudah dipahami.
• Muatan RBA berdasar prioritas informasi penting (to the
point). Pendetailan informasi disajikan dalam lampiran.
DIPA PETIKAN BLU

DIPA Petikan BLU memuat saldo awal kas, pendapatan, belanja, pembiayaan, saldo
akhir kas, besaran Persentase Ambang Batas, proyeksi arus kas (termasuk rencana
penarikan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara), dan
jumlah serta kualitas barang dan/atau jasa yang dihasilkan, sebagaimana ditetapkan
dalam RBA Definitif

DIPA Petikan BLU menjadi dasar bagi penarikan dana yang bersumber dari
DIPA APBN (RM)

Petikan
BLU Berdasarkan DIPA Petikan BLU, Kuasa Pengguna Anggaran
mengajukan Surat Perintah Membayar kepada KPPN

Pendapatan yang diperoleh oleh BLU dapat dikelola dan digunakan langsung untuk
membiayai pengeluaran BLU sesuai dengan RBA Definitif

14
PERTANGGUNGJAWABAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Untuk pertanggungjawaban pendapatan dan/atau belanja yang bersumber dari PNBP BLU yang dapat digunakan
langsung, BLU mengajukan surat perintah pengesahan pendapatan dan belanja BLU (SP3B BLU) kepada KPPN
paling kurang satu kali dalam satu triwulan.
Berdasarkan surat perintah pengesahan pendapatan dan belanja BLU, KPPN menerbitkan Surat Pengesahan
Pendapatan dan Belanja BLU (SP2B BLU) terhadap pendapatan dan/atau belanja yang bersumber dari penerimaan
negara bukan pajak BLU.

Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang ditetapkan dalam RBA.
• BLU dapat melakukan belanja dalam ambang batas sebelum pengesahan revisi DIPA Petikan BLU
• BLU dapat melakukan belanja melampaui ambang batas setelah pengesahan revisi DIPA Petikan BLU

15
PENDAPATAN DAN BELANJA

Pendapatan Belanja
• Rupiah Murni (APBN/APBD)
a. Belanja BLU terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan
• PNBP belanja modal
 Pendapatan jasa layanan
b. Belanja BLU tediri dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur
 Hibah tidak terikat biaya yang dituangkan dalam RBA definitif.
 Hibah terikat
c. Fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan
 Hasil kerjasama BLU
pelayanan dengan jumlah pengeluaran mengikuti praktik bisnis
 Hasil usaha lainnya (baik tusi dan yang sehat.
nontusi)
d. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang batas
sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA.
Dapat langsung digunakan e. Belanja BLU yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus
mendapat persetujuan Menteri Keuangan
(tanpa setor ke kas negara)

16
Terima Kasih

17

Anda mungkin juga menyukai